Anda di halaman 1dari 3

PERAN APOTEKER SPESIALIS DALAM PENINGKATAN

PHARMACEUTICAL CARE

Pada saat ini peran apoteker tidak hanya berada dibalik layar yaitu
meracik obat lalu menyerahkannya kepada pasien (drug oriented), tetapi sekarang
peran apoteker lebih berorientasi kepada pasien dengan menerapkan
pharmaceutical care yaitu pelayanan farmasi dan konseling kepada masyarakat
mengenai informasi obat. Dengan bergesernya paradigma tersebut, menambah
tugas bagi seorang apoteker untuk memberikan informasi mengenai obat dengan
tepat meliputi indikasi, kontra indikasi, efek samping dan lain-lain.
Indonesia adalah negara keempat yang mempunyai penduduk terpadat
didunia yaitu sekitar 260 juta jiwa. Dengan jumah penduduk yang sangat banyak
ini memungkinkan juga tingginya angka penyakit yang tersebar di indonesia.
Penyakit dan obat adalah dua hal yang saling berkaitan. Sehingga sangat penting
untuk mempelajari masalah pengobatan atau obat itu sendiri baik dari segi
sintesis, farmakologi, biofarmasetik dan sebagainya sehingga sangat dibutuhkan
tenaga kesehatan yang bermutu dalam hal ini khususnya tenaga kefarmasian.
Di Indonesia saat ini, apoteker spesialis menjadi perbincangan hangat di
dalam dunia kefarmasian. Begitu banyak pro dan kontra mengenai masalah ini.
Pada saat Indonesia masih heboh dengan segala macam prokontra yang ada, disisi
lain banyak negara yang sudah memulai jauh lebih dulu dan memiliki pencapaian
yang lebih tinggi di bidang farmasi terutama farmasi klinisnya ,seperti Singapura,
sejak tahun 2007, Singapura telah memperkenalkan apoteker spesialis diantaranya
bidang infeksi, geriatri, kardiologi, psikiatri dan bidang onkologi. Pada tahun
1990-an, Amerika Serikat telah memulai sertifikasi apoteker spesialis diantaranya,
critical care, nuclear pharmacy, nutrition support pharmacy, oncology, pediatric,
pharmacoteraphy dan psychiatric pharmacy.
Dengan perkembangan kefarmasian yang jauh lebih baik di negara -
negara lain, Indonesia masih dilema dengan berbagai persoalan lama yang masih
belum selesai sampai saat ini. Seperti, menyelesaikan masalah apoteker yang tidak
berada diapotek selama jam kerja, belum meratanya pendistribusian apoteker di
Indonesia dan sebagainya.
Mengingat kesepakatan yang dibuat oleh para pemimpin negara-negara
di Asia (ASEAN) yaitu membentuk pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada
akhir 2015 yang kita kenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) . Hal ini
tentu sangat berdampak terhadap profesi termasuk profesi apoteker di Indonesia.
Dengan adanya hal ini daya saing akan sangat tinggi besarnya peluang orang dari
negara lain untuk bekerja di Indonesia. Jika seorang apoteker tidak memiliki
kemampuan yang benar benar di kuasainya akan sangat sulit dalam menghadapi
hal ini.
Dengan adanya program apoteker spesialis di Indonesia, seorang
apoteker akan memiliki pengetahuan yang lebih terperinci di bidang spesialisasi
yang di pilihnya. Karena jika seseorang diberikan wawasan yang lebih mendalam
mengenai suatu bidang dia akan jauh lebih berkompeten di bidang tersebut begitu
juga dengan apoteker. Dengan adanya apoteker spesialis para apoteker Indonesia
akan mampu mengahadapi persaingan ini dan mampu memahami fungsi dan
tugasnya dengan baik.
Selain itu, Apoteker spesialis juga di butuhkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kefarmasian di Indonesia, seperti adanya apoteker spesialis farmasi
klinis, dimana apoteker akan mendapatkan pengetahuan yang lebih, karena
apoteker tersebut benar benar mempelajari secara mendalam bidang yang menjadi
spesialisasi nya. Dengan demikian apoteker akan dapat memberikan pelayanan
yang lebih bermutu dan membantu dalam meningkatkan kualitas hidup pasien di
Indonesia.
Kita ambil contoh yaitu apoteker spesialis untuk penderita kanker , dalam
hal ini apoteker spesialis tersebut akan berperan dalam identifikasi, pencegahan,
pemantauan peggunaan obat, pemilihan obat dan dosis yang tepat, interaksi obat,
dan efek samping dari obat kanker yang diberikan kepada pasien penderita
kanker. Dalam kasus ini sangat di perlukan seorang Apoteker spesialis kanker.
Apoteker spesialis kanker juga berperan penting dalam pengembangan petunjuk
asuhan pendukung untuk chemotherapy, reaksi hipersensitif, faktor penghambat
pertumbuhan toksisitas pada epidermal kulit dan lainnya.
Kemudian dengan adanya apoteker spesialis farmasi klinis, Apoteker
yang ada, akan jauh lebih memahami fungsi dan tugasnya. Dimana, salah satu
tugasnya yaitu melakukan pelayanan kefarmasian di tempat praktik kefarmasian.
Pelayanan kefarmasian dapat diartikan sebagai suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Ketika Apoteker langsung berinteraksi dengan pasiennya apoteker dapat
melakukan tugasnya seperti pemberian edukasi dan konseling mengenai obat.
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana apoteker wajib
menanggung segala sesuatu yang apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
pada pasien, apoteker boleh dituntut, diperkarakan dan sebagainya. Tanggung
jawab Apoteker ini sendiri meliputi pemberian obat kepada pasien sesuai dengan
yang tertulis pada resep sebagai suatu kuasa yang didasarkan ilmu, keterampilan,
dan wewenang yang dimilikinya. Jadi dengan seorang Apoteker yang memiliki
kualitas pendidikan yang lebih tinggi (spesialis) akan mempunyai ilmu, dan
keterampilan lebih.
Jadi, dengan adanya apoteker spesialis akan memberikan dampak yang
sangat besar dalam perkembagan kefarmasian di Indonesia, karena Apoteker akan
memiliki pengetahuan yang lebih terperinci dalam menangani pasien dengan
kondisi tertentu dan akan memberikan kontribusi yang jauh lebih maksimal dalam
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Serta dapat membangun kerja
sama yang baik dengan rekan profesi lainnya. Selain itu dapat meningkatkan daya
saing apoteker Indonesia pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) karena
memiliki kualitas yang baik.

Anda mungkin juga menyukai