MAKALAH
Oleh :
Dhystika Zahrah Septania (181611101002)
Wabah yang saat ini sedang menjadi sorotan seluruh dunia, COVID-19. Awalnya, wabah
penyakit ini muncul pertama kali di China. Semakin hari semakin meningkat kasus yang
dilaporkan. Tenaga medis yang menangani kasus covid-19 terbatas karena melonjaknya pasien
ODP (Orang Dalam Pengawasan). Untuk menangani keterbatasan tenaga medis, sistem
kesehatan dunia mulai mencari solusi dengan pendekatan pengobatan virtual dimana pengobatan
tersebut tidak perlu mengadakan pertemuan fisik antara pasien dan layanan kesehatan.
Sebagian besar di Amerika Serikat memberlakukan sistem pengobatan secara virtual.
Perawatan kesehatan perencana seluruh dunia mengambil dari pengalaman di China. Seorang
pasien disarankan mencari dokter untuk bantuan online dari pada mencari secara langsung
setelah pandemi pertama kali muncul di Wuhan pada bulan Desember. Teknologi tersebut
diterapkan setelah agen asuransi kesehatan nasional setuju untuk membayar perawatan konsultasi
virtual karena kondisi rmah sakit dan klinik penuh. Dokter mampu melakukan konsultasi lebih
dari 100 pasien/hari. Sehingga, mampu menjangkau pelayanan kesehatan lebih luas.
Dalam siaran pers Pusat Layanan Medicare dan Medicaid (CMS) menjelaskan bahwa
menyediakan tambahan lebih dari 80 layanan tambahan melalui telehealth selama keadaan
darurat pandemi. Hal ini menunjukan sikap responsivess layanan kesehatan dalam menangani
keterbatasan pelayanan kesehatan karena adanya pandemi COVID-19, supaya pasien tetap
memiliki akses ke dokter ataupun layanan kesehatan. Berbagai negara yang sedang mengalami
pandemi ini beralih ke konsultasi perawatan virtual untuk menjangkau lebih luas, tidak mahal
dan bijaksana. Akan tetapi, perawatan virtual tidak akan sama dengan perawatan fisik langsung.
Di Afrika konsultasi perawatan virtual tidak efisien karena keterbatasan sumber daya, banyak
masyarakatnya belum memiliki ponsel dan jaringan ponsel yang sulit. Konsultasi perawatan
kesehatan virtual sebenarnya telah direncanakan akan tetapi selama beberapa dekade mengalami
hambatan dan memang konsultasi perawatan virtual kurang efektif jika dibandingkan perawatan
secara langsung.
Perawatan secara langsung sangat perlukan ketika pasien dalam kondisi emergency,
untuk itu memerlukan Alat Pelindung Diri (APD) dan standart operasional selama pandemi
COVID-19 berlangsung. Demi menjaga keselamatan, kenyamanan pasien dan pemberi layanan
kesehatan.
Standar Operasional Prosedur
Daftar Pustaka
Webster, Paul. Virtual Health care in the era of COVID-19. The Lancet Vol 395, ISSUE 10231,
P1180-1181, 11 April 2020.
SE PDGI Cabang Cilegon. Himbauan Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Pelayanan
Kedokteran Gigi. No. 07/PDGI CLG/III/2020.