9474 22481 1 SM PDF
9474 22481 1 SM PDF
Mulyadi
Abstrak Hipoxic pulmonary vasoconstriction terutama terjadi pada arteri pulmonalis kecil, dimana hipoksia
alveoli merupakan,faktor penyebab utama. Akibat nyata dari hipoksia alveoli adalah proses muskularisasi pada
arteri pulmonalis berdiameter kurang dari 70 um, yang pada keadaan normal hanya mengandung satu lapisan
elastik tanpa otot polos. Hypoxic pulmonary vasoconstriction pembuluh darah paru menyebabkan hipertensi
pulmonal, hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan serta penyakitjantung kongestif. (JKS 2007; 2: 93-98)
Abstract. Hipoxic pulmonary vasoconstriction primarily occurs in small pulmonary artery, where hypoxic
alveoli is a major causative factor. A tangible result of hypoxic alveoli is muscularization process in the
pulmonary artery having diameter less than 70 um, which is normally only contain of one elastic layer without
smooth muscle. Hypoxic pulmonary vasoconstriction in pulmonary arlery causing pulmonary hypertension,
right ventricular dilatation and hypertrophy, also congestive heart disease. (JKS 2007; 2: 93-98)
93
JURNAL KEDOKTEMN SYAH KUALA Volume 7 Nomor 2 Agustus 2007
Ca. Weir dkk mendapati bahwa hipoksia depolarisasi membrane potensial. Hal ini
menghambat pengeluaran K, terjadi berakibat masuknya Ca dari ekstrasel
penumpukan dalam otot polos arteri melalui voltage - dependent Ca channels
pulmonalis dan mengakibatkan dan terjadi vasokonstriksi.T
cio
Fh, l, l,hmlnnr potntid {l'*lin thc nph
iiin of rin*U rmmth murh tont, Cdrl' cJc*,l
ot*otutir; I'lU'l( rnyudn lidrt'shdn ii'
nu* [, qullibdum Ptentid, 't
rctirmYosin
\
inunuion
I
lorcc gmuuion
plmma ll*'.[4 mV
94
Ii
Mulyadi, Hipoksia Pada Sirlailasi Pulmonal
J,
*rfr
+rdm .f
lMrmbfror
lorpolarlrrdon I
I
I
lncrgasa ln
lnlrlccllriler Ca"
'K;.glilg Ki.9h,l.lne
I
lhTr
'^'$16, b\^
NNOOI,
:11
lig. 1 lour typtl o{ 8' churndr in utnirl moli Cr"
o/ tff- Mtnrbtanc
nriuh. I(r' chunrl, vcltagrdcprndent I(' chrnncl; tful Drpohrirrtion 0rpolar ituion
chrnnr! Crl'.rctlvrtd K' churnrll Ih ttrrnnrl inrrT rd
rueiifir(' clrrnndi t(p thrnnd, ITP*mitivt lt' K,r, Chalncl
chlrne!; lhTr" ib*totdri Chfr, chdlbdotorini Tt{,
L,.Qtl.a.Tltl
"'hte^
trtnrlhylunmonfu rnl {*tP, l.rminonaldina
il{*t,5rffi**
'y',I'\'
l"icrntrrnr
t' i'\,
ITP
,l.,.ti HYpoPolrriutioo
\op
9s
JURNAL KEDOKTEMN SYUH KUAL4 Volume 7 Nomor 2 Agustus 2007
KIR - channels berperan sebagai faktor Pada fase akut 48 jam pertama sesudah
eksternal Kdengan merangsang hiper fase emboli, perukaran gas pada p.1y
polarisasi dan dilatasi resistensi arteri yang tergantung pada dua mekanisme utama .
dihubungkan dengan proses metabolisme - Anastomose yang terbentuk dalam
sekitar sel dan aliran darah. KATP- menghindari sumbatan.
channels berperan dalam sejumlah - Ventilasi alveoli baru yang terbentuk
vasodilating stimuli, termasuk hipoksia, sebagai kompensasi bronkhokonstriksi
CGRP, dan adenosine. Beberapa obat anti atau atelektasis. ?
rasio ventilasi-perfusi (V/O yang sangat Perubahan yang terjadi setelah 2 minggu
rendah hingga nol.a'lo hingga 10 hari emboli paru pada umunnya
Akibat hemodinamik yang ditimbulkan disebabkan oleh proses fibrinolitik, dimana
oleh emboli paru tergantung pada terjadinya edema referfusion setelah
peningkatan resistensi vaskuler serta pemberian fibrinolitik dan 24% dari
keadaan kardiovaskular yang telah ada aliarun darah akan mengalami perfusing
sebelumnya, selain hambatan ventilasi shunt. Hal ini menunjukkan bahwa
pada daerah yang mengalami gangguan reperfusion merupakan faktor penting
perfirsi, emboli paru mengakibatkan teq'adinya banjir di alveoli, melalui
bronkokonstriksi dan atelektasis.e'ro perubahan permeabilitas membrane alveoli
Ditinjau dari akibat emboli paru terhadap akibat penghentian aliran darah dalam
fungsi pertukaran gas dapat dibagi dalam waktu lama.e
fase akut dan fase lanjut. Sebagian kecil penderita, pada tempat
yang rnengalami thrombasis cenderung
96
Mulyadi, Hipoksia Pada Sirkulasi pulmonal
97
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 7 Nomor 2 Agustus 2007
98