“MANAJEMEN NYERI”
DISUSUN OLEH :
PO713201181153
DIII KEPERAWATAN
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
D. Distraksi ................................................................................................... 8
E. Relaksasi .................................................................................................. 10
A. Pengkajian ................................................................................................ 14
B. Diagnosis. ................................................................................................. 20
C. Intervensi. ................................................................................................. 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
bagi manusia. Penambahan jalan raya dan penggunaan kendaraan bermotor yang
tinggi, dan salah satu kondisi fraktur yang paling sering terjadi adalah fraktur ,
yang termasuk dalam kelompok tiga besar kasus fraktur yang disebabkan oleh
banyak pula ditemukan berbagai macam teori baru, penyakit baru dan
digunakan dibidang kesehatan untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien.
relaksasi merupakan salah satu metode manajemen nyeri non farmakologi dalam
merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress, karena dapat
1
2
membuat pasien dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri (Potter & Perry,2005).
dalam manejemen nyeri (Lawrence, 2002). Secara garis besar ada dua
penelitian telah menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam sangat efektif dalam
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bakar.
Luka Bakar.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NYERI
neurologik yang dapat membedakan antara rangsang nyeri dengan rangsang lain
antaranya adalah:
1. Arti nyeri
Bagi seserang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri
4
5
lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis
2. Persepsi Nyeri
korteks pada fungsi evaluatif kognitio. Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor
3. Toleransi Nyeri
Toleransi ini erat hubungannya dengan adanya intensitas nyeri yang dapat
kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung hilang, sakit,
dan lain-lain.
faktor, seperti: arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu, nilai
budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, takut, cemas, usia dan
lain-lain.
6
5. Skala Nyeri
Reaksi yang dialami oleh pasien mempunyai ukuran tersendiri dari 0-10
a. Skala Normal
b. Skala ringan
c. Skala sedang
d. Skala berat
C. PENANGANAN NYERI
Ada tiga hal utama yang diperlukan dalam relaksasi, yaitu : posisi
yang tepat, pikiran beristirahat, lingkungan yang tenang. Posisi pasien diatur
menjadi kendor dan merasakan dan merasakan betapa nyaman hal tersebut.
dan membiarkan hanya kaki dan telapak kaki yang kendor. Perawat minta
pikiran pada lengan perut, punggung dan kelompok otot-otot yang lain.
pelan. Bila nyeri menjadi hebat, pasien dapat bernapas dangkal dan cepat.
atau stress
6. Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri
8
D. DISTRAKSI
sesuatu.
Kita menggunakan metode ini tanpa menyadari ketika kita menonton televisi
alami.
rasa sakit ringan atau Distraksi berguna ketika kita sedang menunggu
bekerjanya obat anti sakit. Jika kita mempunyai masalah yang mengganggu
pikiran , kita dapat berfokus pada yang lain sehingga pikiran yang mengganggu
stimulus yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori
impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh klien),.
2. Jenis-jenis distraksi:
a. Distraksi visual
b. Distraksi pendengaran
dan musik tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi
c. Distraksi pernafasan
d. Distraksi intelektual
cerita.
lukisan dll.
E. RELAKSASI
Relaksasi adalah suatu cara untuk menenangkan fisik, pikiran dan jiwa
jiwa; dimana “si pemalas” secara tidak sadar menganggap bahwa bermalas-
Pahamilah, bahwa rileks dan santai dalam hidup tidak berarti malas.
Dengan Teknik Relaksasi Pernafasan ini, kita bisa memakai beberapa postur
tubuh untuk memudahkan kita sampai pada posisi rileks yang dikehendaki;
sekaligus dengan postur tubuh tersebut, kita akan mendapatkan stimuli yang
11
bertujuan untuk mengaktifkan kekuatan energi dari otak kanan, yaitu bagian
1. Teknik relaksasi
Teknik ini dapat dilakukan dengan kepala ditopang dalam posisi berbaring
atau duduk dikursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan teknik
relaksasi adalah klien dengan posisi yang nyaman, klien dengan pikiran
terpejam.
2) Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher dan kaki.
1) Tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut.
tenang’.
hangat’.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN.
di berikan.
klien dalam keadaan waspada (perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya perawat
pasien dengan nyeri kronis maka pengkajian yang lebih baik adalah dengan
McGuire, 1992).
14
15
nyeri pada klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan
pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini psien menilai nyeri dngan skala
0 sampai 10. Angka 0 diartikan kondisi klien tidak merasakan nyeri, angka 10
mengindikasikan nyeri paling berat yang dirasakan klien. Skala ini efektif
terapeutik.
garis lurus, yangmewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki
alat pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala analog visual merupakan
salah satu alat ukur tingkat keparahan yang lebih bersifat objektif. Skala ini
merupakan sebuah garis yang terdiri dari beberapa kalimat pendeskripsi yang
tersusun dalam jarak yang sama sepanjang garis. Kalimat pendeskripsi ini
diranking dari tidak ada nyeri sampai nyeri yang paling hebat. Perawat
alat yang dinamakan “Oucher”, yang terdiri dari dua skala yang terpisah
dengan nilai 0-100 pada sisi sebelah kiri untuk anak-anak yang berusia lebih
besar dan skala fotografik enam gambar pada sisi sebelah kanan yang
c. Respon Fisiologis.
• Diaphoresis.
• Dilatasi pupil.
• Muka pucat.
• Otot mengeras.
d. Respon Perilaku.
e. Respon Afektif.
yang dikaji: perubaha pola tidur, pengaruh nyeri pada aktivitas, serta
Perawat mengkaji cara-cara apa saja yang bisa klien gunakan untuk
B. DIAGNOSIS.
dilaksanakan apabila data dan analisa pengkajian yang dilakukan cermat dan
akurat.
C. INTERVENSI.
ini karena nyeri mempengaruhi keseluruhan aspek kehidupan manusia, oleh karena
itu kita tidak boleh hanya terpaku hanya pada satu pendekatan saja tetapi juga
tidak bisa disamakan antar individu yang satu dengan yang lainnya.
upaya untuk mencari solusi yang tepat untuk menanganinya, untuk itu pengkajian
22
DAFTAR PUSTAKA
23