Nim : 190130100011074
Telinga
Telinga adalah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan
vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa
variasi sesuai dengan fungsi dan spesies (Fails et al, 2018).
a. Posisi
Posisi daun telinga dapat dilakukan dengan metode inspeksi dilihat apakah
adanya ketidak simetrisan, ukuran ataupun paralisa ( Batan, 2018)
b. Bau
Memeriksa bau dari telinga hewan perlu dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya cairan yang mungkin disertai dengan infeksi tungau
(Ford, 2006).
c. Kebersihan
Kebersihan dari telinga sangat perlu dijaga untuk menghindari dari
penyakit, periksa bagian dalam telinga, telinga yang kotor biasanya
ditandai dengan adanya debris telinga (Ford, 2006).
d. Permukaan daun telinga
Permukaan dari daun telinga hendaknya diamati terhadap kemungkinan
adanya luka gigitan, haematomata, dan luka sobek karena kehilangan ear
tag. Sisi luar daun (pinna) telinga hendaknya diperiksa terhadap
kemungkinan adanya infeksi tungau Sarcoptes yang ditandai dengan lesi
keropeng yang gatal yang kerap teramati (Jackson, 2002).
e. Krepitasi
Krepitasi berarti gemeretak. Bunyi ini dapat muncul berupa derik akibat
pergederan sendi, dan timbulnya bunyi gelembung udara pada emfisema.
Pada keadaan normal tidak ada reaksi krepitasi pada hewan sehat
(Sheldon, 2006)
f. Reflek Panggilan
Cara melakukan reflek panggilan pada pendengaran hewan perlu diperiksa
dengan mengamati respons hewan terhadap tepukan tangan di dekat
telinga hewan tersebut
( Batan, 2018)
Leher
Pemeriksaan leher penting dilakukan untuk melihat adanya kelainan pada regio
colli meliputi trachea, kelenjar tiroid, dan esofagus (Batan,2018).
a. Perototan
Otot berfungsi sebagai alat gerak. Pemeriksaan otot dilakukan dengan
inspeksi maupun palpasi menggunakan telapak tangan atau ujung jari
untuk mengecek kekakuan, massa dan ukuran otot (Batan, 2018)
b. Trachea
Pemeriksaan trachea dapat dilakukan secara inspeksi ditujukan untuk mengamati
pergerakan respirasi dan mendeteksi adanya kelainan dinding thoraks, bisa juga
dilakukan secara palapasi dengan dievaluasi adanya refleks kesakitan, dan
perubahan bentuk, sedangkan jika menggunakan auskultasi dengan mendengarkan
adanya suara berderik yang menandakan adanya darah atau cairan, suara stridor
dapat terdengar apabila lumen trachea atas mengalami penyempitan misalnya
neoplasma, Pada hewan anjing dan kucing muda sering ditemukan kasus
kongenital berupa kolaps trachea (Jackson, 2002).
c. Esofagus
Cara memeriksa esofagus adalah dengan melakukan palpasi area
esofagus, apakah teraba atau tidak, posisi esofagus yaitu menempel
dengan trakea (Jackson, 2002) .
Kelenjar Pertahan
Kelenjar pertahanan merupakan bagian penting dari sistem limfatik di dalam
tubuh. Salah satu tugasnya bagi kesehatan adalah memproduksi sel darah putih yang
disebut limfosit-T atau sel T. Sel tersebut merupakan bagian dari sistem kekebalan
tubuh yang berfungsi untuk melawan sel kanker dan mikroorganisme penyebab
infeksi. (Sturtz, 2012).
a. Lymphonodus retrophalingealitis
Cara memeriksa lymphonodus adalah dengan cara inspeksi untuk melihat
adanya pembesaran, dan peradangan pada limfonodus seperti pada kasus
tuberkolosis. Untuk palpasi dilakukan dengan menggunakan 3 jari. Kelenjar ini
umumnya berkelompok dan memiliki ukuran sebesar kacang polong dan memiliki
tekstur yang lebih lentur dan elastis (Sturtz, 2012).
DAFTAR PUSTAKA