Anda di halaman 1dari 29

K3 TRANSPORTASI

Dosen Pengampu : Sri Suryo Susetyo, ST


Assalamu’alaikum Warahmatullaah Wabarakatu..

SUSAN KAMILIA NISRINA


R0217099
TOPIK
CRASH FREE HABIT
1 Modul 1

CRASH FREE HABIT


2 Modul 2

CRASH FREE HABIT


3 Modul 3

CRASH FREE HABIT


4 Modul 4

Keselamatan Dijalan Fondasi


5 Investasi Umat Manusia
CAR FREE HABIT
M OD U L 1
TRANSPORTASI

Kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk melakukan


mobilisasi dan movement. Kegiatan perpindahan dari suatu
tempat ke tempat lainnya membutuhkan media/ sarana dan
prasarana baik kendaraan maupun infrastruktur serta ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai sarana pendukung
melakukan kegiatan transportasi.
KECELAKAAN

Peristiwa hukum pengangkutan berupa kejadian atau musibah,


yang tidak dikehendaki oleh pihak-pihak, terjadi sebelum,
dalam waktu atau sesudah penyelenggaraan pengangkutan
karena perbuatan manusia atau kerusakan alat pengangkutan
sehingga menimbulkan kerugian material, fisik, jiwa, atau
hilangnya pekerjaan bagi para penumpang.
TRANSPORTASI
Menurut World Health Organization, WHO (2004),
Bahwa angka kecelakaan kendaraan bermotor didunia mencapai 1.2 juta setiap tahun,
selain itu menurut statistika dari Kementerian Perhubungan sekitar 36.000 jiwa
meninggal karena kecelakaan kendaraan bermotor setiap tahunnya di Indonesia.

K E C E LAKAAN K E C. T R A N S P O R T A S I
Peristiwa hukum pengangkutan berupa kejadian Peristiwa atau kejadian pengoperasian sarana
atau musibah yang tidak dikehendaki oleh transportasi yang mengakibatkan kerusakan
pihak-pihak pengangkutan karena perbuatan sarana transportasi seperti korban jiwa, atau
manusia atau kerusakan alat sehingga kerugian harta benda.
menimbulkan kerugian material, fisik, jiwa, atau
hilangnya pekerjaan bagi penumpang.
FAKTA KECELAKAAN TRANSPORTASI

1 2 3 4

Pengemudi berpengalaman Pengemudi berpengalaman Pengemudi Pengemudi berpengalaman


cenderung mengalami ke- cenderung sering berpengalaman sering cenderung meremehkan
celakaan serius melanggar aturan mengemudi diambang bahaya dan resiko
batas kemampuan
PENYEBAB KECELAKAAN

Ada dua penyebab utama,


Kecelakaan yang dapat terjadi yakni, kecelakaan dapat disebabkan oleh perilaku yang
tidak aman atau kombinasi perilaku dan kondisi yang tidak aman.

Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman


Berasal dari tindakan manusia, seperti; Disebabkan karena keadaan lingkungan sekitar
• Interpretasi yang salah terhadap bahaya; atau kondisi dari luar yang dapat berupa;
• Kurang/ tidak focus; • Kendaraan yang tidak laik pakai/ jalan;
• Kurang/ tidak disiplin dan tertib; • Infrastruktur jalan yang kurang memadai; dan
• Meremehkan risiko ; • Kondisi cuaca yang kurang mendukung seperti
• Tidak terbiasa/ familiar; dan mendung, hujan lebat, petir/ badai.
• Belum/ tidak kompeten.
BAHAYA & RISIKO

BAHAYA RISIKO

Sesuatu yang berpotensi merugikan, antara lain; Dalam sederhana yaitu, konsekuensi negatif atau
• Dapat berupa objek; akibat/ dampak buruk. Sedangkan dalam konteks
• Perilaku; HSE didefinisikan sebagai ukuran kemungkinan
• Lingkungan; terjadinya suatu insiden dan potensi keparahan dari
• Kondisi fisik; dan insiden tersebut.
• Cuaca

Bahaya dan Risiko


Yang mungkin terjadi tanpa proses analisa sehingga timbul perilaku tergesa-gesa/ diluar
kendali yang pada akhirnya terjadilah kegagalan dalam berkendara.
KELELAHAN

Suatu kondisi yang memiliki tanda berkurangnya kapasitas


yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan mengurangi
efisiensi prestasi dan biasanya disertai dengan perasaan letih
dan lemah.
KELELAHAN
Ciri-cirinya yakni,

Lambat dalam merespon tanda-tanda bahaya, sulit untuk mengoreksi kesalahan-


kesalahan, jarak ukur jauh dari semestinya, dan mudah emosi dan lisan selalu salah.

Micro Sleep ABS (Serius)


Termasuk kedalam kelelahan, ditandai dengan; Termasuk kedalam kelelahan yang ditandai dengan;
• Kelopak mata terasa berat; • Tidur dengan mata terbuka;
• Tingkat kewaspadaan menurun; dan • Kurang tidur/ pola tidur tidak teratur;
• Melamun lamanya kurang lebih 30 detik • Sangat letih;
seakan mengantuk. • Pandangan kosong;
• Hilangnya kesadaran (20-30 menit); dan
• Tangan sering memegang hidung dan kepala.
GANGGUAN BERKENDARA

Rute yang asing,


Perlu adanya rambu-rambu, nama marka
jalan, kedisiplinan pengguna jalan
1
Perilaku tidak terbiasa,
Terdapat faktor lain seperti kendaraan lain
atau adanya perbedaan kecepatan 2
Kondisi kendaraan,
Karena adanya penumpang
didalam kendaraan 3
Terdapat 5 yang dapat
Masalah Mental,
mengganggu pengendara,
Dapat berasal dari pekerjaan 4
atau rumah tangga yakni;

Pandangan,
Mata yang kurang me- 5
madai untuk melihat
DEFENSIVE DRIVING
Atau mengemudi antisipatif merupakan pelatihan mengemudi
defensive berbasis perilaku untuk meningkatkan kemampuan
mengemudi melalui peningkatan pemahaman bahaya dan
risiko kecelakaan. Sederhananya defensive driving dapat
diartikan seperti;
• Tidak melakukan pengereman secara mendadak;
• Tidak mengelak tiba-tiba;
• Tidak kaget; dan
• Selalu terencana.
CAR FREE HABIT
M OD U L 2
PRA- P E R J A L A N A N
Dalam melakukan sebuah perjalanan menggunakan alat transportasi,
pengemudi hendaklah melakukan pengeekan secara sistematis dan
menyeluruh untuk mengecek kondisi kendaraan yang akan digunakan.
Bertujuan untuk keamanan, kenyamanan, dan kelancaran serta bebas stress.

Hal yang perlu diperhatikan dalam berkendara

1. Ban dan tekanan anginnya;


2. Sealt Belt / Sabuk pengaman;
3. Heat Rest – Active Restaint System;
4. Rem;
5. Steer / Roda kemudi;
6. Transmisi / Persneling (Manual);
7. Accelerator Pedal, Throtle Pedal, dan Gas Pedal.
CAR FREE HABIT
M OD U L 3
DEFENSIVE DRIVING

Cara untuk selalu berpikir jauh kedepan dan selalu siap terhadap apapun
yang mungkin terjadi dalam berkendara. Terdapat tiga elemen utamanya,
yakni sikap, pandangan aman, dan lingkaran aman.

Sikap antisipatif saat berkendara; Sikap dalam mengemudi yang sesuai

• Waspada, dengan risiko bahaya; • Melakukan inspeksi pra-perjalanan;


• Analisa, dengan tindakan yang tepat untuk • Hindarkan segala distraksi;
menanggulangi; dan • Gunakan manajemen perjalanan;
• Aksi, dengan melaukan hasil analisa yang • Mematuhi peraturan lalu lintas; dan
telah dibuat. • Mengemudi sesuai kondisi dan antisipatif.
PANDANGAN AMAN
Pandan aman merupakan,
Pandangan yang dapat memandang sejauh mata memandang, melewati beberapa
kendaraan di muka, dua sampai tiga persimpangan di depan, kendaraan yang sedang
diparkir di pinggir jalan, dan titik akhir sebuah tikungan.

Tujuannya yakni, 3 zona pandang aman, yakni


• Kesempatan untuk menganalisa bahaya • ZONA MELIHAT/ WASPADA (30-120 detik),
yang cukup; objek terlihat samar-samar atau belum jelas;
• Menghindari maneuver-maneuver mendadak; • ANALISA (12-15 detik), bahaya telah terlihat
• Menghindari terjadinya pengereman lebih detail, otak sudah bekerja dan berpikir; dan
mendadak; • AKSI (4-6 detik), mengambil tindakan keputusan.
• Tidak kager; dan
• Mengurangi risiko tabrakan depan-depan/
adu kambing.
LINGKARAN AMAN

Sebuah lingkaran imajinasi di sekeliling kendaraan yang dapat memberikan indikasi


peringatan kepada diri dari bahaya-bahaya di sekitar. Lingkaran aman dapat melihat
dan terlihat dengan melihat potensi bahaya di muka kendaraan yang sedang diikuti
sebab mengetahui dari awal adalah cara antisipatif terbaik.

Hal yang perlu diperhatikan untuk Hal yang perlu diperhatikan untuk
tercipta lingkaran aman; menjaga lingkaran aman;
• Komunikasi dengan klakson yang sopan, lampu • Jangan terpaku pada satu objek disamping,
sein, dan lambaian tangan; pastikan pandangan ke depan;
• Check spion setiap 5-8 detik, melirik kekanan- • Fokus kepada potensi bahaya dijalan;
kekiri setiap 2 detik, check kanan-kiri pada • Hindari mata terpaku pada satu sisi pandanganl dan
persimpangan; dan • Mengerti apa yang dilihat daripada sekedar melihat.
• Menjaga jarak dengan berkendara sesuai kondisi
CAR FREE HABIT
M OD U L 4
KENDARAAN FOUR-WHEEL DRIVE (4WD)
Dapat disimpulkan bahwa,
Pelatihan mengemudi dapat membuat terhindar dari kecelakaan. Salah satu yang
diperhatikan yakni pemahaman kendaraan 4x4. kendaraan 4WD yaitu kendaraan yang
memiliki sistem tenaga penggerak pada keempat rodanya.

Pemahaman kendaraan 4WD; Penggunaan transfer case 4WD;

• Mempunyai ground clearance yang lebih tinggi; • Berhenti;


• Dirancang untuk digunakan pada berbagai jenis jalan • Jika terdapat free wheel hub (FWH) aktifkan kembali;
atau penggunaan jalan yang sulit; • Injak kopling;
• Memiliki pusat gravitasi yang tinggi, menyebabkan • Posisikan persneling dalam keadaan netral;
banyaknya kecelakaan; dan • Masukan gigi transfer case;
• Harus membaca panduan pemilik sebelum terjadi • Masukan gigi persneling pada gigi rendah; dan
kecelakaan. • Perlahan-lahan lepaskan kendali kopling.
TEKNIK MENGEMUDI 4WD
• Teknik mengemudi harus dirubah sesuai dengan situasi dan kondisi jalan;
• Kurangnya pelumas penyebab utama rusaknya as roda dan diferensial;
• Akar penyebab kerusakan pada axle (as roda dan diferensial);
• Penerapan teknik berkendara yang tidak tepat;
• Pada saat transfer case digunakan, suhu ruangan disekitar menjadi panas, sehingga
selalu memeriksa dan menambah pelumas adalah tindakan yang bijaksana;
• Pada part time 4WD tidak direkomendasikan pada permukaan lalu lintas padat atau
aspal, karena akan menyebabkan gejala slip pada roda depan;
• Melintasi selokan harus kedalam kurang dari 30 cm, dan menyudut disbanding arah
luruh; dan
• Menanjak pada permukaan yang licin dan bergelombang.
KESELAMATAN
DI JALAN
Fondasi Investasi Umat Manusia
JALAN RAYA

Urat nadi kehidupan bangsa, lau perekonomian, kemakmuran sebuah bangsa sangat dipengaruhi
dari kelayakan dan keamanan jalan rayanya. Tidak seperti disebuah lingkungan kerja, jalan raya
bukan sebuah lingkungan tertutup. Pencegahan kecelakaan lalu lintas jalan raya membutuhkan
kombinasi beberapa strategi. Dan jalan raya merupakan fasilitas bersama.

Berbagai macam makhluk dan keadaan yang ada


di jalan raya, seperti

• Manusia dengan beragam kategori kondisi;


• Kendaraan bermotor dengan berbagai kategori kondisi;
• Binatang;
• Tumbuhan;
• Cuaca; dan
• Lingkungan.
KESIMPULAN
Bentuk upaya dan rekomendasi dalam melaksanakan
keselamatan transportasi di tempat kerja;

Regulasi sebagai pedoman keselamatan transportasi


• Mengoptimalkan fungsi kebijakan dalam perusahaan untuk meningkatkan
keselamatan transportasi secara terintegrasi;
• Melakukan pengadaan program untuk meningkatkan kesadaran dan peran
serta masyarakat akan keselamatan transportasi;
• Mengoptimalkan pengawasan dan penegakan hukum dalam memenuhi standar
keselamatan dan transportasi;
KESIMPULAN

Bentuk upaya dan rekomendasi dalam melaksanakan


keselamatan transportasi di tempat kerja;

Agenda dan tindak lanjut membangun keselamatan transportasi


• Meningkatkan pemeriksaan pemenuhan standar keselamatan moda
transportasi;
• Evaluasi dan peningkatan kompetensi pekerja yang terkait dengan
keselamatan transportasi;
• Adanya inspeksi terhadap kelaikan kendaraan agar terpenuhinya
keselamatan transportasi.
Let’s See The Video!

Ayo Budayakan
Berkemudi Dengan Aman
dan Selamat!

Sumber; https://www.youtube.com/watch?v=UnqOmbR2qNs
Terimakasih
Wa’alaikumussalaam Warahmatullaah Wabarakatu..

Anda mungkin juga menyukai