Bab Iii Saturasi
Bab Iii Saturasi
PENGUKURAN SATURASI
16
17
Ketika core dipanaskan pada temperatur 1000 – 1100 oF maka air kristal
(SiO2nH2O) yang terdapat dalam core akan ikut menguap dan akan
menambah volume air yang terakumulasi dalam bejana penampung
Ketika minyak dipanaskan pada temperatur tinggi maka akan ada
kecenderungan untuk terjadi cracking dan coke, yang hal ini akan
mengakibatkan berkurangnya volume fluida.
2. Metode Distilasi
Pada prisipnya sama dengan metode Retort, tetapi perbedaannya adalah
digunakannya solvent untuk mengekstraksi minyak dan air yang ada dalam core,
solvent yang digunakan biasanya adalah toluena, gasoline atau napthanela.
3. Metode Centrifuge
Metode ini menggunakan gaya putar untuk melepaskan air dan minyak yang
terkandung dalam core, dalam metode ini juga digunakan solvent yang
diinjeksikan melalui pusat dari alat centrifuge yang akan ikut mendorong air dan
minyak terlepas dari core.
Dalam pratikum ini kami menggunakan metode distilasi. Setelah volume
fluida dalam core (minyak dan air) diketahui, maka kita dapat menghitung
besarnya saturasi dari masing-masing fluida tersebut dengan persamaan matematis
berikut :
S = Volume pori-pori yang diisi oleh fluida tertentu ................(3-1)
Volume pori-pori total
Jika pori-pori batuan diisi oleh gas,minyak dan air maka berlaku hubungan:
Sg + S0 + Sw = 1 .........................................................................(3-2)
Keterangan :
S : Saturasi
Sg : Saturasi gas
So : Saturasi oil
Sw : Saturasi water
18
3.3.2. BAHAN
1. Kerosin
2. Sampel Core
3. Air
4. Toluena
20
4
Keterangan :
1. Condenser
2. Water trap
6
3. Thimble and core
4. Solvent
5. Electric Heater
66Gambar 3.1.
Dean and Stark Distilation Apparatus
(Sumber: Laboratorium Analisa Inti Batuan)
21
Gambar 3.2.
Timbangan Digital
(Sumber: Laboratorium Analisa Inti Batuan)
22
Gambar 3.3.
Oven
(Sumber: Laboratorium Analisa Inti Batuan)
23
3.6.2. Perhitungan
Perhitungan saturasi masing-masing fluida:
W 2−W 1 27,08−25,31
Volume pori (Vp) = =
ρkerosine 0,8
= 2,2125 gr
Berat air = Volume air x ρair
= 0,15 x 1
= 0,15 gr
= 1,62 gr
Berat Minyak
Volume Minyak =
ρkerosine
25
1,62
=
0,8
= 2.205 cc
Vo 2,205
Saturasi Minyak (So) = Vp = 2,2125 = 0,915
Vw 0,15
Saturasi Air (Sw) = Vp = 2,2125 = 0.067
26
3.7. PEMBAHASAN
Pada percobaan pengukuran saturasi ini, metode yang digunakan adalah
metode destilasi yang menggunakan labu dean and stark sebagai alat. Destilasi
merupakan metode pemisahan fraksi hidrokarbon berdasarkan titik didihnya,
mirip seperti separator. Metode destilasi didasarkan oleh proses pemanasan dan
pendinginan. Toluena digunakan sebagai katalisator karena sifatnya yang tidak
bercampur dengan air sehingga tidak ikut bereaksi dan memiliki titik didih yang
tinggi (lebih tinggi dari titik didih air). Selain itu toluena juga berfungsi untuk
mempercepat reaksi.
Adapun hasil perhitungan yang diperoleh pada percobaan pengukura
saturasi kali ini adalah saturasi air (Sw) sebesar 0,067, saturasi minyak (So)
sebesar 0,915, dan saturasi gas (Sg) sebesar 0. Maka sistem yang dapat diketahui
berdasarkan hasil perhitungan tersebut adalah sistem minyak dan air, yang dapat
dituliskan secara sistematis :
So + Sw = 1
Pada percobaan saturasi kali ini, sampel batuan dijenuhi oleh air terlebih
dahulu, lalu kemudian dijenuhi oleh minyak. Hal ini bertujuan agar keadaan
dalam sampel batuan dapat menggambarkan keadaan reservoir sesungguhnya di
lapangan, karena pada awalnya reservoir akan terisi oleh air terlebih dahulu
hingga minyak bermigrasi masuk dan terakumulasi dalam reservoir.
Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa saturasi minyak sebesar 0,915
yang menunjukkan bahwa pada sampel batuan banyak mengandung minyak
dibandingkan air. Apabila diilustrasikan sebagai reservoir sesungguhnya, saturasi
minyak tersebut tidak dapat kita ambil semuanya. Hal ini dikarenakan
keterbatasan teknologi dan adanya minyak yang tidak dapat bergerak lagi yang
disebut Sor (residual oil saturation). Sedangkan air yang tidak dapat bergerak lagi
dinamakan Swr (irreducible water saturation). Pada umumnya, minyak dalam
27
3.8. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan pengukuran saturasi fluida kali ini, dapat
disimpulkan kedalam beberapa pernyataan sebagai berikut :
1. Pengukuran saturasi fluida kali ini diperoleh dengan cara destilasi.
2. Hasil pengukuran saturasi dluida adalah sebagai berikut :
Saturasi minyak (So) = 0,915
Saturasi air (Sw) = 0,067
3. Berdasarkan hasil percobaan pengukuran saturasi fluida yang diperoleh
menunjukkan bahwa sampel batuan dijenuhi oleh minyak dan air. Namun,
menurut harga saturasi yang diperoleh menyatakan bahwa sampel batuan
lebih banyak dijenuhi oleh minyak dibandingkan air.
4. Suatu sumur dikatan produktif apabila saturasi minyak lebih besar
dibandingkan saturasi air, dan sebaliknya.
5. Nilai saturasi akan berubah secara kontinu seiring proses produksi yang
mengakibatkan fluida tertentu digantikan oleh fluida lainnya.
6. Manfaat yang dapat digunakan dari data saturasi adalah dapat menentukan
cadangan hidrookarbon suatu reservoir.