Anda di halaman 1dari 7

KASUS LUKA DIABETIKUM

Pengkajian Luka
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Kebutuhan Dasar Manusia II
Yang dibina oleh Dr. Susi Milwati, S.Kep., M.Pd.

Oleh Kelompok 4:

1. Luthfiyuddin Musthofa (P17211181018)


2. Lusian Arum Cendhani (P17211181019)
3. Nadiatul Hilmia (P17211181021)
4. Yohanes David Saputro (P17211181022)
5. Cindya Febrianti (P17211181023)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN (PROFESI)
APRIL 2019
Studi Kasus
Ny.S berumur 48 tahun mempunyai riwayat DM selama 13 tahun, luka
diabetikum dialami selama 3 bulan ini, terdapat luka di kedua telapak kaki kanan sudah
mengering, sedangkan luka ditelapak kaki kiri masih terdapat goa dengan kedalaman
stage 2, dan juga terdapat kalus, kondisi luka bau. Klien mengatakan ketika sehabis
mandi lukanya di kelupas sendiri, sehingga kadang berdarah dan diberikan betadin. Klien
mengatakan luka klien setiap harinya ditutup menggunakan kaos kaki, kondisi
lingkungan sekitar lembab dan kurang terawat. Klien mengatakan pola makan terjaga dan
klien mengkonsumsi daging dan 3 putih telur ayam kampung. GDP : 131 mg/dl, TTV :
TD: 100/70 mmHg , N: 84 x/menit, S: 36 C , RR: 22 x/menit.

Gambar Studi Kasus 1


Pengkajian Luka Betes Jensen Wound Assesment

Skala Hari Skala Setelah


No Items Pengkajian Skala Pengkajian
Pertama 2 Minggu
1. P X L < 4 cm
2. P X L4 < 16 cm
1. Ukuran Luka 3. P X L 16< 36 cm 2 1
4. P X L36 < 80 cm
5. P X L < 80 cm
1. = Stage 1
2. = Stage 2
2. Kedalaman Luka 3. = Stage 3 2 2
4. = Stage 4
5. = Necrosis Wound
1. = Samar, tidak jelas
terlihat
2. = Batas tepi terlihat,
menyatu dengan dasar
luka
3. Tepi Luka 3. = Jelas, tidak menyatu 4 2
dg dasar luka,
4. = Jelas, tidak menyatu
dg dasar luka, tebal
5. = Jelas, fibrotic, parut
tebal/ hyperkeratoni
4. Goa 1. = Tidak ada 2 1
2. = Goa < 2cm di area
manapun
3. = Goa 2-4 cm < 50%
pinggir luka
4. = Goa > 4 cm di area
manapun
1. = Tidak ada
2. = Putih atau abu-abu
jaringan mati dan atau
slough yang tidak
lengket (mudah
dihilangkan)
3. = Slough mudah
Tepi Jaringan
5. dihilangkan 5 4
Nekrosis
4. = Lengket, lembut dan
ada jaringan parut
palsu berwarna hitam
(black eschar)
5. = Lengket berbatas
tegas, keras dan ada
black eschar
1. = Tidak tampak
2. = < 25% dari dasar
luka
3. = 25%-50% dari dasar
Jumlah Jaringan
6. luka 4 4
Nekrosis
4. = > 50%-75% dari
dasar luka
5. = 75%-100% dari
dasar luka
1. = Tidak Ada
2. = Bloody
7. Tipe Eksudat 3. = Serosanguineous 1 1
4. = Serous
5. = Purulent
8. Jumlah Eksudat 1. = Kering 4 3
2. = Moist
3. = Sedikit
4. = Sedang
5. = Banyak
1. = Pink/normal
2. = Merah terang jika
ditekan
3. = Putih/pucat atau
Warna Kulit Sekitar hipopigmentasi
9. 5 3
Luka 4. = Merah gelap/abu-
abu
5. = Hitam atau
hyperpigmentasi

1. = No swelling atau
edema
2. = Non pitting edema <
4 mm disekitar luka
3. = Non pitting edema >
10. Jaringan Edema - -
4 mm disekitar luka
4. = Pitting edema < 4
mm disekitar luka
5. = Krepitasi/pitting
edema > 4 mm
11. Pengerasan Jaringan 1. = Tidak ada 2 1
Tepi 2. = Pengerasan < 2 cm
di sebagain kecil
sekitar luka
3. = Pengerasan 2-4 cm
menyebar < 50% di
tepi luka
4. =Pengerasan 2-4 cm
menyebar ≥ 50% di
tepi luka
5. = Pengerasan > 4 cm
di seluruh tepi luka
1. = Kulit utuh/stage 1
2. = Terang 100%
jaringan granulasi
3. = Terang 50%
12. Jaringan Granulasi 5 4
jaringan granulasi
4. = Granulasi 25%
5. = Tidak ada jaringan
granulasi
1. = 100% epitelisasi
2. = 75%-100%
epitelisasi
13. Jaringan Epitelisasi 5 5
3. = 50%-75% epitelisasi
4. = 25%-50% epitelisasi
5. = < 25% epitelisasi
Total Skore 41 31

Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan inergritas kulit b.d kelembapan d.d gangguan integritas kulit dan
perdarahan.
2. Risiko infeksi d.d gangguan intergritas kulit dan kurang pengetahuan untuk
menghindari pemajanan patogen.

Implementasi
Perawatan luka yang dilakukan pada klien:
1. Melakukan pencucian luka dengan menggunakan sabun luka dan NaCl.
2. Kemudian luka diberi antiseptic, dan dilakukan debridement (mechanical
debridement) untuk menghilangkan kalus dan jaringan nekrotik.
3. Selanjutnya dilakukan pemberian antiseptic dan dikeringkan dengan kassa kering
steril, dressing yang digunakan adalah topical therapy berupa salep luka yang
mengandung zink, metronidazole, digunakan absorbent serta ditutup lukanya secara
oklusif.
4. Deskripsi diatas menunjukkan bahwa luka mengalami perubahan pada ukuran luka,
tepi luka, ukuran goa, berkurangnya tepi jaringan nekrosis dan jumlah eksudat pada
luka, warna kulit sekitar luka, pengerasan jaringan tepi, dan berkurangnya kalus serta
jaringan granulasi bertambah luas, namun epitelisasi tidak bertambah.

Anda mungkin juga menyukai