Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang
mengacu pada sistem pendidikan nasional.
Sesuai Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Nasional harus mampu menjamin peningkatan mutu dan
relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui
olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga, agar memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global, sedangkan peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai tuntutan kebutuhan yang
berbasis pada potensi sumber daya alam Indonesia.
Melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160
Tahun 2014, maka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diberlakukan
Kurikulum 2013. Pada tahun pelajaran 2020/2021 pemerintah menginginkan
100% sekolah melaksanakan Kurikulum 2013 (kelas X, XI dan XII).
Berdasarkan hal di atas, maka SMK Negeri 1 Ranah Pesisir pada Tahun
Pelajaran 2020/2021 melaksanakan Kurikulum 2013 baik untuk kelas X, XI dan
kelas XII.

1
1. Hasil Evaluasi KTSP Tahun Sebelumnya
Saran saran perbaikan validator pada KTSP tahun pelajaran 2019-2021
adalah sebagai berikut
Tabel 1. Saran Perbaikan Validator Pada KTSP
NO. SARAN PERBAIKAN TINDAK LANJUT
I Kata pengantar tambahkan uraian sudah dilengkapi dan
tentang rasional penyusunan dokumen telah diuraikan
KTSP

BAB II uraikan Strategi Pelaksanaan Sudah dilengkapi dan


2 PPK disertai contoh dengan berbasis telah diuraikan dengan
kelas, budaya sekolah dan komunitas rinci

BAB III Uraikan secara lengkap nama Sudah dibuat dan


mapel dan KD yang dapat diuraikan dengan lebih
3
diintegrasikan mulo pendidikan Al- rinci
Qur’an dan BAM

4 Buatkan daftar KKM semua mapel Sudah dibuat dan


untuk kompetensi pengetahuan dan diuraikan dengan lebih
kompetensi keterampilan, khususnya rinci
kelas X dan XI yang sudah menerapkan
K-13

5 BAB IV buatlah Analisis per tingkat, per Sudah dilengkapi dan


semester dan per bulan telah diuraikan dengan
rinci

6 Uraikan waktu libur sekolah, Sudah dilengkapi dan


keagamaan dan libur nasional lengkap telah diuraikan dengan
dengan tanggal pelaksanaannya rinci

Atas dasar koreksi dari Validator maka pada KTSP untuk tahun pembelajaran
2020 - 2021 telah dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

2. Tuntutan Perubahan Kurikulum


Di awal pendirian SMK Negeri 1 Ranah Pesisir adalah berbasis pada
bidang keahlian Agrobisnis (pertanian). Pembangunan sekolah ini didanai oleh
Bank Dunia dengan nama Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) pada tahun

2
1986. Sekolah pada tahun itu hanya bergerak dibidang khusus pertanian.
Seiring dengan otonomi daerah sekolah dikembalikan kepada Kabupaten
dengan SK Pendirian : I.08.26/81/BPT-PS/2001 pada tanggal 06 Agustus 2001
yang disyahkan oleh Bupati Pesisir Selatan. Sekolah mengalami perubahan
nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ranah Pesisir. Sekolah
mulai melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi dengan kompetensi
keahlian Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), Agrobisnis
Tanaman Perkebunan (ATP), dan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.
Sejak tahun 2004 sekolah mulai melaksanakan kurikulum berbasis
kompetensi. Pada tahun 2006 sesuai dengan kebijakan nasional sekolah juga
melaksanakan kurikulum 2006 dimana setiap program keahlian dan
kompetensi keahlian diwajibkan menyusun kurikulum operasional yang
dinamakan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Pada saat itu sekolah
menggunakan struktur kurikulum sesuai Permen Diknas No. 22 tahun 2006
dimana jumlah jam per mata pelajaran ditentukan dari pusat. Sekolah secara
operasional menentukan jumlah jam setiap semester pada seluruh mata
pelajaran yaitu maximal perminggu 48 jam.
Kemudian pada tahun 2011 kompetensi keahlian bertambah dengan
Kompetensi Keahlian Perbankan dan Multimedia. Pada tahun 2012 bertambah
lagi dengan kompetensi keahlian Busana Butik. Dan pada tahun 2012
kompetensi keahlian bertambah satu lagi yaitu TKBB (Teknik Konstruksi Batu
dan Beton). Dan terakhir penambahan kompetensi keahlian pada jurusan Jasa
Boga pada tahun 2014.
Bersamaan dengan itu sejak tahun 2010 dan tahun 2012 kurikulum 2006
sudah mulai mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada silabus, kemudian pada
tahun pelajaran 2014 dan 2015 seluruh sekolah diwajibkan secara nasional
melaksanakan kurikulum 2013, dimana nilai karakter menjadi inti dalam mata
pelajaran. Hal ini dapat dilihat pada KI 1 (konseptual) dan KI 2 (sosial).
Mengikuti kebijakan nasional 6 bulan setelah itu kita kembali
melaksanakan kurikulum 2006. Pada TP. 2017 dan 2018 seluruh kompetensi
keahlian kembali melaksanakan kurikulum 2013 dengan mengacu pada
3
struktur kurikulum pada SK Dirjen 130 tahun 2017. Terdapat beberapa
perbaikan dalam melaksanakan PBM antara lain :
1. Wajib mengintegrasikan nilai-nilai karakter, kompetensi 4 C pada seluruh
pembelajaran.
2. Sudah terjadi keselarasan/koheren antara KI – KD antara KI 3 dan KI 4 dan
KI 1 dan KI 2 pada seluruh mata pelajaran
3. Pendekatan saintifik bukan prosedural tapi diberi ruang kreatif kepada guru
untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan
karakteristik KD dan mode pembelajaran.
4. Pembelajaran sikap, spiritual dan sosial dibelajarkan secara langsung oleh
guru agama dan PKN, sementara mata pelajaran di luar agama dan PKN
melaksanakan secara tidak langsung.
Kurikulum 2013 versi 2017 dan 2018 disusun dan diperbaiki secara
nasional yang berbasis kompetensi sehingga terdapat beberapa mata
pelajaran yang ter eleminasi, ada yang mengalami pengurangan jam dan ada
pula yang mengalami penggabungan mata pelajaran seperti KWU yang
bergabung menjadi produktif kreatif kewirausahaan.
Sesuai dengan kebijakan revitalisasi pendidikan kejuruan yang terdapat
dalam inpres no. 9 tahun 2016 SMK Negeri 1 Ranah Pesisir kembali menata
bidang keahlian dengan menutup 2 kompetensi keahlian yaitu Perbankan dan
Broadcasting.
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk menyiapkan peserta didik
agar proses pembelajaran yang diberikan saat ini mampu menjawab tuntutan
masa depan. Masa depan merupakan rentang waktu bagi peserta didik yang
belajar pada masa kini dan untuk hidup berkelanjutan dengan segala
tantangan abad ke-21.
Untuk itu di SMK N 1 Ranah Pesisir harus melakukan beberapa
perobahan dalam pengembangan KTSP Tahun pelajaran 2019/2020
dikarenakan tuntutan faktor internal dan eksternal. Tuntutan internal dan
eksternal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
4
Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar
proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Pada Kompetensi
Keahlian Bisnis Konstruksi dan Beton tuntutan faktor internal dan eksternal
bisa digambarkan sebagai berikut :
1. Secara Internal
a) Peningkatan sumber daya, terutama adanya penambahan sarana dari
bantuan sekolah revitalisasi 2018. Diantara sarana yang dilengkapi
adalah laptop dan computer.
b) Peningkatan penerimaan sumber dana melalui dana daerah untuk
peningkatan mutu tenaga pendidikan dan kependidikan kegiatan ekskul.
Faktor internal di atas sangat berpengaruh terhadap kegiatan
operasional sekolah di tahun pelajaran 2019/2020 diantaranya adanya
perubahan distribusi jam pelajaran guru, penambahan sarana praktek dan
semakin bervariasinya model dan metode mengajar yang dilaksanakan di
kelas maupun di luar kelas. Hal inilah yang mengharuskan sekolah
melakukan perubahan kurikulum tahun pelajaran 2019/2020.

2. Secara Eksternal
Tuntutan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di
masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka. Tuntutan ini
juga berpengaruh pada SMK Negeri 1 Ranah Pesisir.
a) Adanya kebijakan pemerintah untuk menyempurnakan kurikulum 2013
baik dari segi aturan, KI-KD dan struktur kurikulum. Pada tahun 2018,
kurikulum 2013 masih disempurnakan dengan mengintegrasikan
penguatan pendidikan karakter (PPK) kedalam perangkat dan proses
pembelajaran.
b) Tuntutan dunia usaha/dunia industry (user) yang menginginkan kualitas
lulusan SMK lebih baik dan multi talenta
5
Dampak dari perubahan kebijakan tersebut adalah semua guru harus
mengikuti struktur jam pelajaran sesuai aturan dari pusat dengan
mengintegrasikan PPK ke dalam silabus dan RPP. Faktor eksternal tersebut
menjadi dasar bagi sekolah untuk melakukan inovasi dan perubahan
dokumen KTSP baik dokumen I, II dan III tahun pelajaran 2019 / 2020.

6
3. Hasil Evaluasi Diri Sekolah berdasarkan 5 SNP (SKL, ISI, Proses,
Penilaian dan Pengelolaan
Setelah dilakukan evaluasi diri sekolah dan dibandingkan dengan 5 SNP
(standar ISI, SKL, proses, penilaian dan pengelolaan) maka diperoleh
beberapa permasalahan yang harus dicarikan solusinya oleh sekolah sehingga
proses belajar mengajar pada tahun pelajaran 2019/2020 dapat berjalan baik
dan maksimal. Rincian analisis evaluasi diri sekolah dan 5 SNP tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Rincian Analisis Evaluasi Diri Sekolah dan 5 NSP
KONDISI RIIL TINDAK
NO KONDISI IDEAL
LANJUT
A. Standar SKL

a. Menyelesaikan Secara umum standar Lebih


seluruh kompetensi kelulusan pada SMK ditingkatkan
pembelajaran. Negeri 1 Ranah Pesisir pelaksanaan
sudah mengacu pada penentuan
b. Memperoleh nilai
keempat persyaratan di proses
minimal baik pada penilaian atas. Walaupun hal ini kelulusan.
akhir untuk seluruh mata belum sempurna
pelajaran kelompok mata dilakukan. Pedoman
pelajaran agama dan penilaian mata pelajaran
akhlak mulia, kelompok pada SMK N 1 Ranah
kewarganegaraan dan Pesisir belum seluruhnya
mengacu kepada standar
kepribadian, kelompok
kompetensi lulusan
mata pelajaran estetika, terutama penilaian hasil
dan kelompok mata belajar sikap dan
pelajaran jasmani, keterampilan yang
olahraga, dan kesehatan. dilakukan oleh pendidik
c. Lulus ujian sekolah dalam mata pelajaran
untuk kelompok mata kejuruan. Hal ini terjadi
karena belum
pelajaran ilmu pengetahuan
dilakukannya analisis
dan teknologi; . terhadap sikap,
d. Lulus Ujian pengetahuan dan
Nasional untuk mata keterampilan dalam mata
pelajaran yang diujikan pelajaran kejuruan dalam
(Bahasa Indonesia, Bahasa kaitannya dengan standar
Inggris, Matematika, dan kompetensi lulusan
sebagaimana yang
Ujian Kompetensi

7
Keahlian). diharapkan

B. Standar ISI

Kerangka dasar kurikulum adalah  Kelemahan yang 1.


rambu-rambu yang ditetapkan terlihat adalah Melengkapi
dalam Peraturan Pemerintah untuk kurang optimalnya sarana dan
dijadikan pedoman dalam
pencapaian muatan prasarana
penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabus kurikulum untuk pendukung
pada setiap satuan pendidikan. standar - standar untuk mata
Kurikulum adalah seperangkat kompetensi pelajaran
rencana dan pengaturan tujuan, Kejuruan atau pada kejuruan
isi, dan bahan pelajaran serta cara mata pelajaran sehingga
yang digunakan sebagai pedoman produktif. Artinya dapat
penyelenggaraan kegiatan
ada standar memenuhi
pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu kompetensi yang standar
belum optimal kompetensi
Kerangka dasar dan struktur pencapaiannya, hal mata
kurikulum mengacu kepada ini disebabkan pelajaran
permendikbud nomor
karena kurang kejuruan
4678/D/KEP/MK/2016 tahun 2016
dan Keputusan Dirjend Dikdasmen mendukungnya 2. Melakukan
Nomor 130/D/KEP/KR/201 tahun sarana dan penyempurna
2017 yang mengatur beban belajar prasaran yang ada an terhadap
untuk SMK 46 jam tatap di sekolah format
muka/minggu untuk kelas X.  Belum silabus dan
Sedangkan kelas beban belajar sempurnanya RPP yang
untuk kelas XI dan XII mengacu
format silabus dan dipakai
kepada spektrum 2013
berdasarkan SK Dirjend RPP yang dipakai sehingga
Dikdasmen No. 7013/D/KP/2013 Kecakapan hidup, lebih bersifat
kecakapan sosial, operasional
kecakapan
vokasional seperti
yang diamanatkan
pada KTSP SMKN
1 Ranah Pesisir TP
2018-2019 belum
tercapai

C. Standar Proses

a. Silabus untuk seluruh mata Silabus telah disusun Ditingkatkan


pelajaran memuat identitas oleh seluruh guru mata kualitas

8
mata pelajaran, SK, KD, Materi pelajaran dan telah pengembang
Pelajaran, kegiatan menerapkan format an silabus
pembelajaran, IPK, penilaian, yang ditentukan sesuai dan RPP
alokasi waktu dan sumber dengan Permendikbud
belajar yang dikembangkan nomor 22 tahun 2016.
berdasarkan standar ISI.
Disusun oleh seluruh guru mata RPP telah disusun
pelajaran. oleh seluruh guru mata
pelajaran dan telah
b. Rencana pelaksanaan menerapkan format
pembelajaran (RPP), disusun yang ditentukan sesuai
oleh masing-masing guru mata dengan Permendikbud
pelajaran dengan komponen nomor 22 tahun 2016.
identitas mata pelajaran,
standar kompetensi,
kompetensi dasar, IPK, tujuan
pembelajaran, materi ajar,
alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil
belajar dan sumber belajar

D. Standar Penilaian

Penilaian hasil belajar oleh  Pendidik Ditingkatkan


satuan pendidikan bertujuan Kompetensi kualitas soal
menilai pencapaian standar Keahlian Bisnis yang disusun
dengan
kompetensi lulusan untuk semua Konstruksi dan
menerapkan
mata pelajaran. Penilaian hasil Properti sebagian HOT’s
belajar oleh satuan pendidikan belum menyusun
dilakukan untuk menilai semua perangkat tes saat
mata pelajaran pada kelompok menyusun silabus
mata pelajaran agama dan akhlak dan rencana
mulia, kelompok mata pelajaran pelaksanaan
kewarganegaraan dan pembelajaran.
kepribadian, kelompok mata  Pendidik belum
pelajaran estetika, kelompok mata memeriksa dan
pelajaran produktif dan kelompok mengembalikan
mata pelajaran jasmani, olah raga, tugas yang
dan kesehatan merupakan ditugaskan kepada
penilaian akhir untuk menentukan peserta didik secara
kelulusan peserta didik dari satuan konsisten.
pendidikan.  Hasil belajar baik

9
ulangan harian
maupun ulangan
tengah semester,
ulangan semester
dan ulangan
kenaikan kelas
belum dianalisis
untuk mengetahui
sejauh mana
peserta didik telah
menguasai standar
kompetensi yang
diajarkan sekaligus
untuk menentukan
tindakan perbaikan
dan pengayaan.
 Penilaian hasil
pembelajaran
belum
menggunakan
berbagai teknik
penilaian sesuai
dengan kompetensi
dasar yang harus
dikuasai. Dalam
melakukan kegiatan
penilaian masih
ada aspek aspek
penilaian yang
belum dilakukan,
seperti belum
adanya pembuatan
soal yang diawali
dengan pembuatan
kisi kisi soal.
E. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan adalah Sekolah belum a.


perencanaan, pelaksanaan, dan mempunyai pedoman n tugas
pengawasan kegiatan pendidikan tentang pengaturan di antara

10
pada tingkat satuan pendidikan, berbagai hal berikut : tenaga
kabupaten/kota, provinsi, atau 1) Pembagian tugas di kependidi
nasional agar tercapai efisiensi antara tenaga kan;
dan efektivitas penyelenggaraan kependidikan; Pedoman
pendidikan. Pengelolaan satuan Pedoman yang yang
pendidikan pada sekolah mengatur tentang mengatur
menengah kejuruan menerapkan pembagian tugas tentang
manajemen berbasis sekolah yang diantara tenaga pembagi
ditunjukkan dengan kemandirian, kependidikan sampai an tugas
kemitraan, partisipasi, saat ini belum diantara
keterbukaan, dan akuntabilitas. terlaksana dengan tenaga
sempurna. Masih kependidi
ada tenaga kan mulai
kependidikan yang saat ini
belum berfungsi harus
sebagaimana terlaksan
mestinya. a dengan
2) Peraturan akademik; sempurn
pedoman yang a. Semua
mengatur tentang tenaga
peraturan akademik kependidi
sudah ada tapi belum kan
tersosialisasi dengan harus
baik. berfungsi
sebagai
mana
mestinya.
b.
akademik
;
pedoman
yang
mengatur
tentang
peraturan
akademik
sudah
ada dan
harus
disosialis

11
asikan
dengan
baik.
c.
kode etik
ini juga
harus
dituangk
an dalam
sebuah
dokumen
yang
resmi
atau
tertulis.
Pada
setiap
akhir
semester
harus
dilakukan
evaluasi
dan
pelapora
n oleh
personil
personil
sekolah
dan
laporan
ini harus
terdokum
entasi
sehingga
ada
tindak
lanjut
dari
evaluasi
yang

12
telah
dilakukan

13
4. Potensi yang Dimiliki dan Karakteristik Sekolah
SMKN 1 Ranah Pesisir berlokasi di jalan Bukit Sangkar Puyuh
Kenagarian Koto VIII Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir
Selatan. Sekolah ini dibangun pada tahun 1986 di atas lahan seluas 15.000 m 2
dengan luas bangunan 3000 m2 dan mulai beroperasi tahun 1987 dengan
nama SPP – SPMA daerah Provinsi Sumatera barat. Pada tahun 2001
seiring dengan otonomi daerah sekolah ini diambil alih pengelolaannnya oleh
Pemda Kabupaten Pesisir Selatan, Sekolah ini diberi nama SMK Negeri 1
Ranah Pesisir oleh Bupati Kabupaten Pesisir Selatan dengan surat Keputusan
nomor : 1.08.06/81/BDT-PS/2001, Tgl SK 06-08-2001.
a. Kompetensi Keahlian SMK Negeri 1 Ranah Pesisir
Pada tahun 2019 ini SMKN 1 Ranah Pesisir telah memiliki 7
Kompetensi Keahlian yaitu :
a) Agribisnis tanaman Perkebunan
b) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
c) Multmedia
d) Bisnis Konstruksi dan Properti (Konstruksi Batu dan Beton)
e) Perbankan dan Keuangan Mikro
f) Tata Busana
g) Tata Boga

SMKN 1 Ranah Pesisir memiliki guru sebagai tenaga pendidik dan


tenaga kependidikan yang cukup memadai. Jumlah guru sebanyak 66
orang dengan rincian 25 orang guru PNS dan 41 orang non PNS
sedangkan jumlah tenaga kependidikan sebanyak 6 orang yang terdiri dari
4 orang PNS dan 2 orang non PNS.
SMKN 1 Ranah Pesisir belum memiliki sarana dan prasarana
laboratorium yang memadai. Peralatan praktek untuk sementara
ditempatkan pada ruangan belajar yang diubah menjadi labor atau bengkel
kerja seperti labor komputer, labor perbankan, labor busana.
14
Untuk kegiatan ekstrakurikuler sekolah memiliki sarana antara lain,
lapangan basket, lapangan bola volly dan lapangan bulu tangkis. Untuk
kegiatan paskibraka dan kepramukaan sekolah mempunyai lapangan
upacara dan seperangkat peralatan marching band.
Kompetensi keahlian Tata Boga memiliki labor praktek diantaranya
penyimpanan bahan kering, bahan makanan basah, penyimpanan
peralatan untuk praktek dan mengolah makanan. Untuk menunjang
kegiatan praktek Kompetensi Keahlian Tata Boga. Sekolah memiliki
peralatan praktek yang memadai seperti 1 unit oven gas, 1 unit mixer roti,
1 unit kulkas, 7 unit kompor gas, 3 set peralatan hidang table menner, 3
unit blender, 3 unit mixer tangan, 1 unit etalase, cetakan kue untuk praktek
dan peralatan untuk praktek.
b. Karakteristik SMK Negeri 1 Ranah Pesisir
Karakteristik yang dikembangkan di SMK Negeri 1 Ranah Pesisir
yang mendukung perwujudan visi dan misi serta program-program
sekolah adalah :
1. Budaya Salaman ; setiap warga sekolah ketika akan memasuki dan
meninggalkan gerbang sekolah akan saling bersalaman, antar guru,
antar siswa dan antar guru dan siswa.
2. Pembentukan pengurus OSIS seperti seksi bidang ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, seksi bidang Kehidupan berbangsa, bernegara
dan pendidikan pendahuluan serta bela negara, seksi bidang
kepribadian dan budi pekerti luhur, seksi bidang organisasi pendidikan
politik dan kepemimpinan, seksi bidang keterampilan dan
kewirausahaan, seksi bidang kesegaran jasmani, daya kreasi, persepsi,
dan apresiasi serta kreasi seni.
c. Potensi akademik yang dimiliki oleh SMKN 1 Ranah Pesisir adalah :
1) Lomba LKS tingkat Sumbar tahun 2017 peringkat VI
2) Lomba LKS tingkat Sumbar tahun 2016 peringkat IV
3) Lomba LKS tingkat Sumbar tahun 2014 peringkat II

15
4) Lomba LKS Ladies and Drassmaking tingkat Provinsi sumatera barat
2015 peringkat 2
5) Lomba LKS Ladies and Drassmaking tingkat Provinsi sumatera barat
2018 peringkat 2
d. Potensi non akademik yang dimiliki siswa antara lain :
1) Lomba Sepak Bola tingkat kecamatan 2016 peringkat 1
2) Lomba fashion show tingkat kabupaten tahun 2015 peringkat 2
3) Lomba Karate tingkat Provinsi Sumatera Barat 2016 peringkat 1

B. Dasar Hukum
Dasar Hukum adalah landasan konstitusional bagi sebuah pekerjaan
yang dilakukan dan atau merupakan aspel legalitas bagi sebuah institusi.
Kurikulum sebuah sekolah adalah panduan bagi sekolah tersebut dalam
mengorganisasikan sebuah Pelangi sekolah dan harus mempunyai aspel
legalitas yang dinamakan dasar hukum.
Dasar hukum kurikulum SMK Negeri 1 Ranah Pesisir adalah sebagai berikut :
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
3. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan
karakteristik.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar nasional
pendidikan (SNP)
5. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi (SI)
6. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
7. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

16
8. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006
9. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan
10. Permendikbud no. 80 tahun 2013 (Pendidikan Menengah Universal)
11. Permendikbud No. 20 tahun 2016 Tentang SKL
12. Permendikbud No. 21 tahun 2016 Tentang Standar Isi
13. Permendikbud No. 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses
14. Permendikbud No. 23 tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
15. Permendikbud No. 24 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar.
16. SK Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum PMK
17. SK Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/MK/KR/2017 tentang struktur
kurikulum PMK.
18. Permen No. 69 tahun 2009 tentang Standar Biaya SMK
19. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 70 Tahun 2010
tentang Kurikulum Muatan lokal Pendidikan AlQuran dan Nomor 71 Tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Muatan lokal Pendidikan Al
Quran tingkat sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMA dan SMK).

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMK N 1 Ranah Pesisir


KTSP merupakan seperangkat dokumen yang berisikan muatan muatan
yang diamanatkan dalam kurikulum nasional dan disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah. KTSP menjadi pedoman dalam semua pelaksanaan kegiatan di sekolah.
Jadi dapat dipahami betapa pentingnya fungsi KTSP ini bagi sekolah.
Penyusunan KTSP ini bertujuan :
1. Untuk memenuhi amanat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana telah
dirobah dengan Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 dan dirobah lagi
dengan Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2015 yang menyatakan bahwa
17
setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
2. Sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
kompetensi yang mencakup 3 domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
3. Untuk menggambarkan kesesuaian dan kekhasan kondisi dan potensi daerah,
sekolah serta peserta didik.
4. Sebagai salah satu alat untuk menyiapkan peserta didik agar berkecakapan
hidup sesuai dengan kondisi kehidupannya saat ini dan masa depan.
5. Sebagai dokumen acuan operasional sekolah 1 tahun ke depan (tahun
pelajaran 2019/2020).

18

Anda mungkin juga menyukai