Askep Laring
Askep Laring
MENU
PENGKAJIAN
1. Identitas.
Umur : 1 th.
Agama : Islam.
Suku : Banjar.
Bangsa : Indonesia.
2. Keluhan Utama.
Pada saat pengkajian pada tanggal 07 februari 2004, keluhan utama, ibu pasien mengatakan anaknya
makan sedikit hanya menghabiskan 3 – 4 sendok makan – makanan yang disediakan.
Riwayat Keperawatan.
1) Prenatal.
Hamil aterm 9 bulan, tidak ada keluhan patologis seperti pre eklampsia dan hyperemesis gravidarum,
kalau emesis hanya pada trimester I dan dapat beraktifitas seperti biasa.
2) Intranatal.
Ibu px mengatakan px lahir normal dengan presentasi kepala dan ditolong oleh bidan.
3) Post natal.
Ibu px mengatakan px lahir langsung menangis dan tidak ad kelainan, panjang badan 50 cm dan berat
badan 3200 gram.
4. Riwayat Imunisasi.
Menurut ibu px, px tidak pernah dibawa untuk imunisasi karena dari anak pertamanya juga tidak pernah
diimunisasi.
1) Sekarang.
Sejak 1 hari sebelum masuk RS, anak mendadak sesak nafas, sesak tidak berkurang dengan perubahan
posisi dan anak kadang-kadang batuk dan tubuh anak mendadak panas, turun bila diberi obat penurun
panas, namun tidak lama kemudian anak tubuhnya panas kembali dan kurang lebih 4 jam sebelum
masuk RS, sesak bertambah parah, oleh orang tua anak dibawa kedokter pratek dan disarankan oleh
dokter dibawa ke rumah sakit pada tanggal 06 februari 2004.
2) Dahulu.
Ibu px mengatakan px belum pernah sakit seperti yang dialami sekarang dna tidak pernah dirawat di RS
sebelumnya.
3) Keluarga.
Ibu px mengatakan bahwa tidak ada didalam keluarga yang pernah menderita penyakit seperti yang
diderita anaknya sekarang ini.
4) Genogram.
Keterangan:
= Laki-laki.
= Perempuan.
= Ayah dan ibu px, status kesehatan; sehat, umur ayah; 33 th, umur ibu; 27 th, inisial nama
ayah; Tn.H, inisial nama ibu; Ny.R.
6. Kebutuhan Dasar.
1) Status hidrasi.
Dirumah:
♦ Ibu px mengatakan px minum ASI tidak tentu waktunya dan minum air the 1 – 2 gelas ( 200 – 400
cc ) perhari.
Di RS:
♦ Ibu px mengatakan px minum ASI kurang lebih 5 – 6 jam sehari tetapi tidak tentu waktunya dan px
kadang-kadang minum air teh 1 – 2 gelas ( 200 – 400 cc ) perhari
2) Status nutrisi.
Dirumah:
♦ Ibu px mengatakan anaknya makan bubur dengan frekuensi separuh dari porsi orang dewasa.
Di RS:
♦ Ibu px mengatakan anaknya makan 3 – 4 sdm saja makan makanan yang disediakan RS dengan diet
bubur biasa.
Dirumah:
♦ Px tidur siang 1 – 2 jam, dan tidur malam dari jam 20.30 – 06.00 dan tidak ada kesulitan menjelang
tidur.
Di RS:
♦ Saat pengkajian ibu px mengatakan anaknya tidak ada kesulitan menjelang tidur, tidur siang 1 – 2
jam dan tidur malam dari jam 20.30 – 06.00.
4) Aktifitas bermain.
5) Mandi.
6) eliminasi
Dirumah:
Di RS:
7. Pemeriksaan Fisik.
1) Keadaan umum.
2) Kulit.
Warna kulit sawo matang, kebersihan baik, turgor kulit baik kembali dalam 2 detik, suhu teraba hangat
36,5 ‘C ( pada jam 11.00 )
Struktur simetris, tidak ada trauma, tidak ada keterbatasan gerak kepala, gerak kepala dan leher normal
( px bisa menunduk, tengadah kekanan dan kekiri dan memutar ).
4) Mata.
Struktur mata simetris antara kanan dan kiri, kebersihan baik tidak ada sekresi, konjunctiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada kelainan seperti strabismus, gerakan bola mata baik ( kekanan,
kekiri, keatas dan kebawah )
5) Hidung.
Struktur simetris, kebersihan baik, tidak ada pendarahan / peradangan, tidak ada sekresi.
6) Telinga.
Struktur simetris, kebersihan baik, tidak ada pendarahan / peradangan, tidak ada sekresi, fungsi
pendengaran baik saat dipanggil ibunya, px langsung menoleh.
Warna mukosa bibir kemerahan, tidak ada lesi / pendarahan, kebersihan gigi baik, gigi tumbuh 6 buah
( 4 diatas dan 2 dibawah ), tidak ada kesulitan dalam menelan.
8) Thorax.
Bentuk dada normal ( anterior posterior lebih panjang dari lateral kanan dan kiri ), gerakan dada
simetris, frekuensi nafas 30 x/m, tidak ada batuk, tidak ada sesak nafas, tidak ada bunyi nafas tambahan
seperti wheezing dan ronchi.
9) Abdomen.
Bentuk abdomen datar, bising usus 20 x/m, tidak ada nyeri tekan, bunyi abdomen timpani, turgor kulit
abdomen baik.
10) Genetalia.
Rektum tidak ada lesi, tidak ada peradangan pada genetalia, tidak ada nyeri dan anak tampak tidak
menangis saat buang air besar dan buang air besar.
11) Ekstrimitas.
Ekstrimitas atas dan bawah struktur simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada keterbatasan gerak,
pada ekstrimitas atas kanan terpasang infus D5% ( 15 tts/m ).
12) Psikologis.
Px tampak rewel dan menangis ketika didekati perawat, ibu px tampak bingung dan bertanya tentang
penyakit anaknya. Ibu px juga mengatakan selama di RS anaknya rewel dan gelisah ketika perawat
datang.
9. Pemeriksaan Diagnostik.
2) Pengobatan.
♦ Inspeksi.
Anak tampak rewel, terpasang inf D5% 15 tts/m, px tampak tidak menghabiskan porsi makanan yang
disediakan hanya 3 – 4 sendok saja yang dimakan BB: 10,5 kg. LLA: 13,5 cm.
♦ Palpasi.
Kulit teraba hangat dengan temperatur 36,5 ‘C, turgor kulit cepat kembali dalam 2 detik.
♦ Perkusi.
♦ Auskultasi.
No
Hari/tgl
Data Penunjang
Etiologi
Masalah
1.
DS :
♦ Ibu px mengatakan anaknya kurang banyak makannya, hanya 3-4 sendok makan saja.
DO:
2.
DS :
♦ Ibu px tampak binggung dan mengatakan anaknya makan 3-4 sendok saja dari porsi makanan yang
disediakan.
DO:
Keterbatasan informasi
3.
DS :
Ansietas / ketakutan
No
Hari/tgl
Data Penunjang
Etiologi
Masalah
DO:
♦ Px tampak rewel
1. Resiko perubahan nutrisi kuran dari kebutuhan tubuh b.d penurunan masukan oral, kenyamanan
mulut.
PROSES KEPERAWATAN
Dx
Hari/tgl
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Resiko perubahan nutrisi krg dari kebutuhan tubuh pada px tidak terjadi setelah 3 hari perawatan
KE:
♦ Berat badan px dalam batas normal/naik (rumus BB normal pada anak umur 1-6 th yaitu umur
(tahun) x 2 + 8.
♦ Beri makanan lunak yang tidak merangsang refleks nyeri pada laring
Kolaborasi:
♦ Dengan mengetahui status nutrisi maka diketahui penyebab pemasukan yang kurang sehingga
dapat menentukan intervensi yang sesuai
♦ Makanan yang lunak mudah dicerna sehingga tidak mempengaruhi stimulus nyeri yang terjadi
pada laring
Kolaborasi:
♦ Pemberian cairan parenteral memudahkan pemasukan nutrisi lewat pembuluh darah dan antibotik
mengobati infeksi
Dx
Hari/
tgl
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
II
Keluarga memahami penyakit yang diderita anaknya setelah 1-2 jam perawatan diberikan penjelasan
KE:
♦ Orang tua atau keluarga dapat memahami penyakit yang diderita anaknya
♦ Orang tua atau keluarga tidak bingung lagi tentang penyakit anaknya
♦ Observasi dan tanyakan kembali tingkat pemahaman orangtua/ keluarga setelah diberi penjelasan
♦ Dengan mengkaji tingkat pengetahuan maka kita dapat dengan mudah memberikan penjelasan
yang sesuai dengan tingkat pengetahuan keluarga
♦ Kita dapat menilai sejauhmana pemahaman orang tua/keluarga setelah diberikan penjelasan
♦ Dengan bertanya kita mengetahui penjelasan apa yang masih / yang belum dimengerti
♦ Dengan menjelaskan atau memberikan informasi dapat menurunkan ansietas dan dapat
menimbulkan perbaikan pertisipasi dn rencana pengobatan
♦ Kelemahan atau depresi dapat mempengaruhi untuk mengasimulasi informasi atau mengikuti
program medik
Dx
Hari/tgl
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
III
Px tidak tidak rewel dan gelisah lagi setelah 1-2 kali pertemuan dengan tim medis atau perawat dengan
bertugas dengan
KE:
♦ Px tidak rewel
♦ Px tidak gelisah
♦ Px tidak menangis saat pertemuan/ kontak dengan perawat atau tim medis
♦ Observasi/ awasi respon fisik misalnya gelisah dan menangis saat didekati
Hari/Tgl
Dx
Jam
Implementasi
Evaluasi
Jum’at
06 februari 2004
10.00
10.00
11.30
♦ Mengkaji status nutrisi px
♦ Menganjurkan pada ibu px untuk memberi makan yang lunak seperti bubur, nasi dalam porsi kecil
tapi sering
♦ Memberikan injeksi:
Ampicillin 1x150 mg
Dexamethason 1x2 mg
Diagnosa I
S :
♦ ibu px mengatakan makanan yang dihabiskan hanya 3-4 sendok dari porsi yang disediakan
O :
A :
P :
♦ Intervensi dilanjutkan.
3) Beri makanan lunak yang tidak merangsang respon nyeri pada laring
Jum’at
06 februari 2004
II
10.30
♦ menjelaskan tentang pengertian penyakit yang dialami anak
Hari/Tgl
Dx
Jam
Implementasi
Evaluasi
Jum’at
06 februari 2004
III
11.00
Diagnosa II
S :
♦ Ibu px mengatakan sudah mulai mengerti tentang penyakit yang diderita anak
O :
P :
♦ Intervensi dilanjutkan.
Hari/Tgl
Dx
Jam
Implementasi
Evaluasi
Jum’at
06 februari 2004
III
11.00
Diagnosa III
S :
♦ Ibu px mengatakan anaknya masih rewel dan gelisah ketika perawat/ tim medis datang
O :
A :
P :
♦ Intervensi dilanjutkan.
Doengoes, E. Marilyn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan Dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3. Jakarta; EGC.
Mansjoer, Arif.1999. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi-3, Jilid-1. Jakarta; Media Aesculapius. FKUI.
Robert B Cooper, Mo. Yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Gangguan Telinga, Hidung, Tenggorokan,
Kulit Dan Peredaran Darah. Akademi Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin.
Soepardi, Sp THT. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala, Leher, Edisi Kelima.
Jakarta. FKUI.