Vivi Julia - FisUm. J.19.20.MM - ND-A.Mini Research
Vivi Julia - FisUm. J.19.20.MM - ND-A.Mini Research
Judul : Pengaruh sudut kemiringan terhadap koefisien gesek baik statis maupun kinetis
Oleh
Kelompok IV
Anggota Kelompok:
Nama : Ricad Silitonga (Ketua)
NIM :
Nama : Vivi Julia Br Perangin-Angin(Anggota-1)
NIM : 4191230009
Nama : Rina Alfridah Lubis(Anggota-2)
NIM :
Nama : Aurora Sisilia Manurung(Anggota-3)
NIM :
Jurusan Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
Pendahuluan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud
di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan
gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
Di dalam praktikum ini dilakukan dengan cara meluncurkan benda yang sudah diketahui
massanya, jarakk juga sudut kemiringan. Untuk menentukan koefisien gesek statis dengan cara
meluncurkan benda dengan memperbesar sudut perlahan-lahan. Untuk koefisien gesek kinetis
benda yang diberi beban agar cepat meluncur dan dicatat waktunya. Peralatannya antara lain, 1
set alat bidang miring, stopwatch dan mistar.
Tujuan
Mampu menentukan nilai koefisien gesek statis maupun kinetis dan besar nilainya.
Mampu mengetahui pengaruh sudut kemiringan terhadap koefisien gesek baik statis
maupun kinetis.
Mampu mengetahui pengaruh penambahan bahan maupun perubahan kecepatan awal
pada benda.
Mampu mengetahui pengaruh permukaan terhadap koefisien gesek baik statis maupun
kinetis.
Kajian Teori
Permukaan sebuah benda meluncur di atas permukaan benda lain masing-masing benda
akan saling melakukan gaya gesekan, sejajar dengan permukaan. Gaya gesekan terhadap tiap
benda berlawanan arahnya dengan arah geraknya relatif terhadap benda “lawan”nya. Jadi jika
sebuah balok meluncur dari kiri ke kanan di atas permukaan sebuah meja, suatu gaya gesek ke
kiri akan bekerja terhadap meja. Gaya gesekan juga ada bekerja dalam keadaan tidak terjadi
gerak relatif. Suatu gaya horizontal terhadap sebuah peti berat yang terletak di lantai mungkin
saja tidak cukup besar untuk menggerakkan peti itu. Karena gaya tersebut terimbangi oleh suatu
gaya gesekan yang besarnya sama dan berlawanan arah, yang dikerjakan oleh lantai terhadap
peti.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing
permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau
tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan
yang kasar, akan tetapi ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada
permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat
membasahinya
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus,
yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara
kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat
menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding
(rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat
pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai
gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
Berikut ini adalah sifat-sifat gaya gesek secara umum:
Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja pada benda
sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Misalnya, apabila gaya luar ke
kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya, jika gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke
kiri.
Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Jika benda bergerak ke
kanan, maka arah gaya gesek ke kiri. Jika benda bergerak ke bawah, arah gaya gesek ke
atas begitupun seterusnya.
Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek dipengaruhi
oleh tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan. Semakin kasar permukaan
benda, semakin besar gaya gesek dan sebaliknya.
Untuk benda yang bergerak di udara (ex. gerak jatuh bebas), besarnya gaya gesek yang
dialami benda dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin luas permukaan
sentuh, semakin besar gaya geseknya begitupun sebaliknya.
Besarnya gaya geesk kinetis biasanya meningkat, ketika gaya normalnya meningkat,
biasanya gaya gesekan kinetik fk sebanding dengan besarnya dari gaya normalnya.
fk = µk. N...............................................................(2.3)
Dimana untuk µk merupakan konstanta koefisien gesek kinetik. Permukaan yang licin akan
mempunyai koefisien gesek kinetik lebih kecil. Sedangkan besar gaya gaya gesek statis fs adalah
fs = µs. N................................................................(2.4)
Dimana untuk µs adalah koefisien gesek statis. Dalam situasi tertentu gaya gesekan statis
aktual dapat mempunyai besar berapapun antara nol dan nilai maksimumnya yang diberikan oleh
Metode
2. Landasan Kaca
a. Massa balok = 175 g, tanpa beban
NO
. θ µs µs µs ± µs I K AP
1 60 1,73 2,00 1,73 ± 2,00 115,6 % 15,6 % 3
2 70 2,74 4,27 2,74 ± 4,27 155,8 % 55,8 % 3
3 60 1,73 2,00 1,73 ± 2,00 115,6 % 15,6 % 3
µs ± µs = 2,06 ± 2,756
2. Landasan Kaca
Massa balok 1 = 104,5 g
Massa balok 2 = 169,0 g
NO
. Beban θ t µk µk µk ± µk I K AP
1 13 g 30° 1,47 3,91 59,70 3,91 ± 59,70 15,3 % 84,1 % 2
2 50 g 30° 0,90 1,35 204,6 1,35 ± 204,6 16,7 % 83,3 % 2
3 113 g 30° 0,68 25,1 382,3 25,1 ± 382,3 15,2 % 84,8 % 2
µk ± µk = 251 ± 25,53
NO
. Beban θ t µk µk µk ± µk I K AP
1 13 g 25 ° 1,68 4,9 1,811 4,9 ± 1,811 36,9 % 63 % 1
2 50 g 30 ° 0,60 45,8 14,3 45,8 ± 14,3 31,2 % 68,7 % 1
3 113 g 35 ° 0,56 55,4 20,2 55,4 ± 20,2 36,6 % 63,3 % 1
µk ± µk = 35,36 ± 12,103
Pembahasan
Menentukan koefisien gesek bahan yang diukur koefisien gesek statis (µs) dan kinetis (µk)
pada balok yang didapatkan hasil tabel seperti diatas. Dalam percobaan kali ini menentukan
koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis pada balok dengan landasan berbeda yaitu
kaca dan kayu.Berdasarkan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa koefisien gesek yang
dilakukan antara balok dengan kayu memiliki gaya statis maksimum dan gaya kinetisnya
lebih besar dari pada balok dengan landasan kaca.Karena semakin kasar permukaan benda
atau permukaan landasan meluncur, semakin besar pula gaya gesek statis maksimumnya dan
semakin bessar pula gaya kinetisnya.
Pada percobaan pertama, yaitu menentukan nilai koefisien gesek statis pada balok dengan
landasan kaca dan kayu dengan dua perlakuan yaitu yang pertama diberi beban dan yaang
kedua diberi penambahan baban, dan ini ini tidak mempengaruhi gaya gesek statis karena
dalam rumusnya dapat dilihat bahwa yang mempengaruhi yaitu kemiringan beserta sifat
permukaan benda (halus ataau kasar). Dimana prinsip kerja gesekan statis yaitu akan timbul
Daftar Pustaka