Oleh:
Pembimbing:
PENDAHULUAN
Virologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari suborganisme, terutama
virus.Viologi sendiri berasal dari kata viros dan logos.Virus sendiri adalah mikroorganisme
patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.
Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga
bakteri dan arkea.Istilah virus biasanya digunakan pada jenis virus yang menginfeksi sel-sel
eukariota, sementara virus yang menginfeksi sel prokariota—seperti bakteri dan arkea—
Virus adalah organisme subseluler yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri
sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter
hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom).Genom virus dapat berupa DNA ataupun
RNA.Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai
ganda, atau RNA untai tunggal.Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear
tunggal atau sirkuler.Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai
dengan beberapa ratus untuk yang terbesar.Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung.Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas
protein yang disandikan oleh genom virus.Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang
disebut kapsomer.
Macam Macam Bentuk Virus Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata
dapat mempunyai bentuk tubuh yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam bentuk
tubuh virus yang telah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-macam bentuk virus
tersebut antara lain oval, bulat, batang, polihedral, dan huruf T. Berikut macam-macam
1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan
influenza.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
Virus DNA adalah virus yang memiliki DNA sebagai materi genetic dan bergantung pada
Asamnukleat yang dimiliki biasanya DNA beruntai ganda (dsDNA atau double stranted-
DNA) tetapi bisa juga DNA beruntai tunggal (ssDNA atau single stranted-DNA).
Virus DNA memiliki Kelompok I atau Kelompok II dari system klasifikasi Baltimore untuk
virus. Virus DNA beruntai tunggal bias anya berkembang menjadi rantai ganda saat
terdampar di sel yang terinfeksi. Meskipun virus Grup VII seperti hepatitis B mengandung
genom DNA, mereka tidak dianggap virus DNA sesuai dengan klasifikasi Baltimore,
melainkan sebaliknya virus mereplika diri karena mereka meniru melalui perantara RNA.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Virus dikelompokkan berdasar sifat mereka bukan sel-sel indukan yang diinfeksi.
Kriteria utama pada klasifikasi jenis asam nukleat DNA atau RNA. Klasifikasi dengan
Menurut Baltimore semua virus memiliki mRNA strain positif dari genomnya untuk
memproduksi protein dan bereplikasi. Klasifikasi ini terbagi menjadi tujuh kelas. Virus yang
tegolong pada kelas I sampai kelas V melakukan reproduksi secara replikasi, sedangkan virus
dengan berbagai mekanisme replikasi genom virus. Dasar klasifikasi ini adalah bahwa semua
virus harus menghasilkan mRNA untai positif dari genom mereka, untuk menghasilkan protein
dan mereplikasi dari genomnya. Mekanisme yang tepat untuk setiap famili virus diperoleh
dengan cara yang berbeda-beda. Berbagai jenis genom virus dapat dibagi menjadi tujuh
kelompok yang membutuhkan strategi dasar yang berbeda untuk replikasi mereka. Hasil
klasifikasi menurut David Baltimor yang tersaji dalam tabel 10.2 disebut dengan "Klasifikasi
Baltimore".
Dengan konvensi untai atas coding DNA yang ditulis dalam 5 ' - 3 ' arah adalah sense
+. Urutan mRNA juga sense +. Strategi replikasi virus tergantung pada sifat genomnya,
seluler. Poxvirus bereplikasi dalam sitoplasma dan membuat enzim sendiri untuk
b.Single-stranded (+) Sense DNA atau DNA Beruntai Tunggal Sense (+)
Replikasi terjadi di nucleus, yang melibatkan pembentukan untai sense (-), yang
berfungsi sebagai template untuk untai (+) RNA dan DNA sintesis. Contoh :
Parvoviruses.
Virus ini telah tersegmentasi genom. Setiap segmen genom ditranskripsi secara
d.Single-stranded (+) Sense RNA atau RNA Beruntai Tunggal Sense (+)
1) Polisistronik mRNA
matang.
2) Kompleks Transkripsi
e. Single-stranded (-) Sense RNA atau RNA Beruntai Tunggal Sense (-)
Kelomok ini harus memiliki RNA polimerase RNA virion partikel diarahkan .
adalah transkripsi RNA sense (-) genom oleh virion RNA-dependent RNA
f. Single-stranded (+) sense RNA with DNA intermediate in life-cycle atau RNA
Beruntai Tunggal Sense (+) dengan DNA antara dalam siklus hidup
Genom adalah sense (+) di antara virus yang berupa diploid dan tidak berfungsi
sebagai mRNA, tetapi sebagai template untuk transkripsi terbalik. Contoh : Retrovirus.
Kelompok virus juga bergantung pada transkripsi balik, tapi tidak seperti
Retrovirus, kelompok virus ini terjadi di dalam partikel virus pada pematangan. Pada
infeksi sel baru, peristiwa pertama terjadi adalah perbaikan gapped genom, diikuti
KESIMPULAN
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.
Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik
tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus merupakan organisme
subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop electron
Menurut Baltimore semua virus memiliki mRNA strain positif dari genomnya untuk
memproduksi protein dan bereplikasi. Klasifikasi ini terbagi menjadi tujuh kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Carter, John. Virology Principles and Applications. Saunders, Venetia. England : John Wiley
and Son. 2007. 119 p.
Wagner, Edward K et. all. Basic Virology. 3rd .ed. Australia : Blackwell Publishing. 2008. 75
p.
Acheson, Nicholas H. Fundamentals of Molecular Virology. 2 nd.ed. Asia :John Wiley and
Son. 2011. 14 p.