Anda di halaman 1dari 8

Tugas Mikrobiologi Klinik Modul Infeksi Tropis

PENJELASAN KRITERIA BALTIMORE TIPE I

Oleh:

Naufal Adi Pamungkas


NIM: 30101800127 (082137064381)

Pembimbing:

dr. Ridha Wahyutomo SpMK

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

Virologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari suborganisme, terutama

virus.Viologi sendiri berasal dari kata viros dan logos.Virus sendiri adalah mikroorganisme

patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel

makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.

Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga

bakteri dan arkea.Istilah virus biasanya digunakan pada jenis virus yang menginfeksi sel-sel

eukariota, sementara virus yang menginfeksi sel prokariota—seperti bakteri dan arkea—

dikenal sebagai bakteriofag.

Virus adalah organisme subseluler yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat

dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri

sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter

hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom).Genom virus dapat berupa DNA ataupun

RNA.Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai

ganda, atau RNA untai tunggal.Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear

tunggal atau sirkuler.Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai

dengan beberapa ratus untuk yang terbesar.Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan

manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai

tunggal.Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung.Protein yang menjadi

lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa

berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas

protein yang disandikan oleh genom virus.Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang

disebut kapsomer.
Macam Macam Bentuk Virus Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata

dapat mempunyai bentuk tubuh yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam bentuk

tubuh virus yang telah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-macam bentuk virus

tersebut antara lain oval, bulat, batang, polihedral, dan huruf T. Berikut macam-macam

bentuk tubuh virus tersebut lengkap dengan contohnya.

1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan

influenza.

2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.

3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).

4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.

5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. Coli.

Virus DNA adalah virus yang memiliki DNA sebagai materi genetic dan bergantung pada

DNA untuk mereplika diri, menggunakan DNA polymerase sebagai DNAdependent.

Asamnukleat yang dimiliki biasanya DNA beruntai ganda (dsDNA atau double stranted-

DNA) tetapi bisa juga DNA beruntai tunggal (ssDNA atau single stranted-DNA).

Virus DNA memiliki Kelompok I atau Kelompok II dari system klasifikasi Baltimore untuk

virus. Virus DNA beruntai tunggal bias anya berkembang menjadi rantai ganda saat

terdampar di sel yang terinfeksi. Meskipun virus Grup VII seperti hepatitis B mengandung

genom DNA, mereka tidak dianggap virus DNA sesuai dengan klasifikasi Baltimore,

melainkan sebaliknya virus mereplika diri karena mereka meniru melalui perantara RNA.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Virus dikelompokkan berdasar sifat mereka bukan sel-sel indukan yang diinfeksi.

Kriteria utama pada klasifikasi jenis asam nukleat DNA atau RNA. Klasifikasi dengan

mekanisme sintesis mRNA dikenal sebagai klasifikasi Baltimore, seseorang yang

memenangkan nobel Nobel .

Menurut Baltimore semua virus memiliki mRNA strain positif dari genomnya untuk

memproduksi protein dan bereplikasi. Klasifikasi ini terbagi menjadi tujuh kelas. Virus yang

tegolong pada kelas I sampai kelas V melakukan reproduksi secara replikasi, sedangkan virus

kelas VI melakukan secara transkripsi balik.

Sistem klasifikasi virus Baltimore memberikan panduan yang berguna berkaitan

dengan berbagai mekanisme replikasi genom virus. Dasar klasifikasi ini adalah bahwa semua

virus harus menghasilkan mRNA untai positif dari genom mereka, untuk menghasilkan protein

dan mereplikasi dari genomnya. Mekanisme yang tepat untuk setiap famili virus diperoleh

dengan cara yang berbeda-beda. Berbagai jenis genom virus dapat dibagi menjadi tujuh

kelompok yang membutuhkan strategi dasar yang berbeda untuk replikasi mereka. Hasil

klasifikasi menurut David Baltimor yang tersaji dalam tabel 10.2 disebut dengan "Klasifikasi

Baltimore".

Dengan konvensi untai atas coding DNA yang ditulis dalam 5 ' - 3 ' arah adalah sense

+. Urutan mRNA juga sense +. Strategi replikasi virus tergantung pada sifat genomnya,

sehingga virus dapat diklasifikasikan ke dalam tujuh kelompok :

a. Double-stranded DNA atau DNA Beruntai Ganda


Beberapa bereplikasi dalam nucleus misalnya Adenovirus menggunakan protein

seluler. Poxvirus bereplikasi dalam sitoplasma dan membuat enzim sendiri untuk

replikasi asam nukleat. Contoh : Adenoviruses, Herpesviruses, Poxviruses, dan lan-lain.

b.Single-stranded (+) Sense DNA atau DNA Beruntai Tunggal Sense (+)

Replikasi terjadi di nucleus, yang melibatkan pembentukan untai sense (-), yang

berfungsi sebagai template untuk untai (+) RNA dan DNA sintesis. Contoh :

Parvoviruses.

c. Double-stranded RNA atau RNA Beruntai Ganda

Virus ini telah tersegmentasi genom. Setiap segmen genom ditranskripsi secara

terpisah untuk menghasilkan mRNA monosistronik. Contoh : Reoviruses, Birnaviruses.

d.Single-stranded (+) Sense RNA atau RNA Beruntai Tunggal Sense (+)

1) Polisistronik mRNA

Misalnya Picornavirus ; Hepatitis A. Genome RNA = mRNA. RNA tidak

ada virion partikel polimerase terkait. Hasil terjemahan dalam pembentukan

produk poliprotein, yang kemudian dibelah untuk membentuk protein

matang.

2) Kompleks Transkripsi

Misalnya Togaviruses. Dua atau lebih putaran terjemahan yang diperlukan

untuk menghasilkan RNA genom .

e. Single-stranded (-) Sense RNA atau RNA Beruntai Tunggal Sense (-)

Kelomok ini harus memiliki RNA polimerase RNA virion partikel diarahkan .

1) Segmented misalnya Orthomyxoviruses. Langkah pertama dalam replikasi

adalah transkripsi RNA sense (-) genom oleh virion RNA-dependent RNA

polimerase untuk menghasilkan mRNA monosistronik, yang juga berfungsi

sebagai template untuk replikasi genom .


2) Non-tersegmentasi misalnya Rhabdoviruses. Replikasi terjadi sebagai

mRNA atas dan monosistronik diproduksi

f. Single-stranded (+) sense RNA with DNA intermediate in life-cycle atau RNA

Beruntai Tunggal Sense (+) dengan DNA antara dalam siklus hidup

Genom adalah sense (+) di antara virus yang berupa diploid dan tidak berfungsi

sebagai mRNA, tetapi sebagai template untuk transkripsi terbalik. Contoh : Retrovirus.

g. Double-stranded DNA with RNA intermediate atau DNA Beruntai Ganda

dengan RNA Perantara

Kelompok virus juga bergantung pada transkripsi balik, tapi tidak seperti

Retrovirus, kelompok virus ini terjadi di dalam partikel virus pada pematangan. Pada

infeksi sel baru, peristiwa pertama terjadi adalah perbaikan gapped genom, diikuti

dengan transkripsi. contoh : Hepadnaviruses.


BAB III

KESIMPULAN

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.
Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik
tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus merupakan organisme
subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop electron
Menurut Baltimore semua virus memiliki mRNA strain positif dari genomnya untuk
memproduksi protein dan bereplikasi. Klasifikasi ini terbagi menjadi tujuh kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Carter, John. Virology Principles and Applications. Saunders, Venetia. England : John Wiley
and Son. 2007. 119 p.

Wagner, Edward K et. all. Basic Virology. 3rd .ed. Australia : Blackwell Publishing. 2008. 75
p.

Mahmoudabadi G, Phillips R. A comprehensive and quantitative exploration of thousands of


viral genomes. Elife. 2018 Apr 19;7:e31955. doi: 10.7554/eLife.31955. PMID: 29624169;
PMCID: PMC5908442.

Baltimore, David. Expression of Animal Virus Genomes. American Society for


Microbiology. 1971;35(3):235-241.

Acheson, Nicholas H. Fundamentals of Molecular Virology. 2 nd.ed. Asia :John Wiley and
Son. 2011. 14 p.

Anda mungkin juga menyukai