Anda di halaman 1dari 13

RAHASIA DAGANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada prinsipnya keikutsertaan Indonesia dalam pembentukan organisasi
perdagangan dunia atau Agreement Estabilishing The World Trade Organization
yang didalamnya mencakup persetujuan tentang aspek-aspek dagang Hak
Kekayaan Intelektual, termasuk perdagangan barang palsu (Agreement on Trade
Related Aspect of Intelectual Property Rights, Including Trade in Counterfit
Goods of Trips) berarti menyetujui rencana persaingan dunia dan perdagangan
bebas meskipun dikemas dengan persetujuan-persetujuan lain di bidang tarif dan
perdagangan.
Pembentukan organisasi itu dilakukan dalam sidang di Marakesh, Maroko
pada tanggal 15 April 1994. Kemudian pembentukan itu disahkan melalui
Undang-undang No.7 Tahun 1994 pada tanggal 2 November 1994 tentang
Pengesahan Agreement Estabilishing The World Trade Organization
(persetujuan pembentukan organisasi perdagangan dunia). Konsekuensi
keikutsertaan itu adalah bagaimana mempersiapkan para pengusaha Indonesia
agar mampu melakukan persaingan jujur dan sehat dalam pasar global.
Persaingan tersebut tidak hanya akan dilakukan oleh dan diantara negara-negara
berkembang yang satu dengan yang lainnya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut serta meratifikasi TRIPs
melalui UU No. 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO). Sebagai konsekuensinya Indonesia mempunyai
keterikatan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam TRIPs yang
mengatur tentang Intellectual Property Rights tersebut. Implementasi langsung
dari kebijakan ini, Indonesia telah memiliki perundang-undangan di bidang Hak

1
cipta, Paten, Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri dan Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu.
Persaingan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan yang
dihadapi para pengusaha dalam mencapai tujuan yaitu memperoleh laba yang
sebesar-besarnya dan mengungguli perusahaan lain serta menjaga perolehan laba
tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut, sering kali terjadi praktek persaingan
curang yang dapat menimbulkan konflik antara pengusaha yang satu dengan
pengusaha yang lain. Konflik itu juga dapat merugikan rakyat sebagai konsumen
untuk mencegah dan mengatasi persaingan curang itu, diperlukan hukum yang
akan menentukan rambu-rambu yang harus ditaati secara preventif dan represif
bagi mereka yang melakukan persaingan. Tujuannya tidak lain agar hukum dapat
mencegah terjadinya persaingan curang. Lingkup tujuan di atas termasuk pula
tindakan hukum terhadap pengusaha yang melakukan pelanggaran terhadap
pemilik hak rahasia dagang.
Jika memperhatikan peraturan-peraturan yang tercakup dalam hukum umum,
tampaknya pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan pasal 322 serta
pasal 323 Kitab Undang-undang Hukum Pidana telah tidak memadai untuk
melindungi pemegang Hak Rahasia Dagang dari tindakan pengusaha lain yang
melakukan persaingan curang. Karena pasal-pasal itu dianggap kurang memadai,
maka perlu dibentuk hukum khusus yang diatur dalam Undang-undang Rahasia
Dagang Nomor 30 Tahun 2000.
Meskipun perlindungan terhadap pemilik Hak Rahasia Dagang tidak harus
selalu diatur dalam suatu undang-undang khusus, karena bisa saja perlindungan
itu diatur dalam satu undang-undang yang bersifat umum, yang didalamnya juga
memberikan perlindungan terhadap pemilik Hak Rahasia Dagang sebagaimana
diterapkan di beberapa negara industri maju, misalnya : Amerika Serikat, Jepang,
Jerman atau Australia. Namun Indonesia menganggap perlu membuat secara
khusus Undang-undang Rahasia Dagang yang memberikan perlindungan
terhadap pemilik hak tersebut. Undang-undang Rahasia Dagang ini merupakan

2
salah satu dari sistem hukum yang baru saja disahkan bersama-sama Undang-
undang Desain Industri dan Undang-undang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
yang disahkan pada akhir 2000 yang memiliki kekhasan undang-undang Hak
Kekayaan Intelektual lainnya.
Pembahasan mengenai rancangan undang-undang tentang Rahasia Dagang,
Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu hingga menjadi undang-
undang dapat dianggap cukup lama dan berlangsung hampir selama setahun
sejak diajukan pemerintah kepada DPR pada tanggal 17 Desember 1999 hingga
disetujui untuk menjadi undang-undang pada rapat pleno DPR tanggal 4
Desember 2000.
Walau bukan suatu jaminan atau korelasi apabila pembahasan yang cukup
lama itu menghasilkan suatu undang-undang yang berkualitas tinggi dan mampu
bertahan lama serta mampu memenuhi harapan masyarakat. Namun kita patut
mengharapkan hal itu agar tidak sia-sia segala jerih payah tenaga, pikiran, waktu,
dan biaya yang telah dikeluarkan oleh para perancang undang-undang, baik yang
berada di DPR dan pemerintah termasuk lembagaswadaya masyarakat yang telah
turun dan berpartisipasi dalam penyusunan rancangan undang-undang itu.
Bagaimanapun, kita patut berkecil hati dan kecewa apabila beberapa waktu
kemudian salah satu dan atau 3 (tiga) undang-undang itu ternyata harus
mengalami revisi, karena tidak ada (1) satu pun undang-undang di dunia ini yang
tidak mengalami revisi walau kerap kali memiliki banyak intepretasi.
Kehidupan masyarakat selalu dinamis, mengalami pertumbuhan dan juga
perubahan yang terjadi karena pengaruh politik, ekonomi, sosial dan budaya,
baik dalam tingkat nasional dan internasional terutama karena adanya tekanan-
tekanan yang mengarah pada era perdagangan bebas dunia. Dengan demikan,
revisi terhadap undang-undang ini bisa saja terjadi karena pengaruh faktor-faktor
tersebut diatas. Tentu saja, jika terjadi perubahan, kita dapat berharap agar
perubahan itu mengarah pada kesempurnaan sehingga implementasi undang-
undang itu dapat terlaksana secara efektif dan dihormati oleh para pelaku bisnis

3
dan oleh para penegak hukum. Selain itu administrator atau aparat Dirjen HAKI
pun mampu melaksanakan pasal-pasal yang terdapat dalam undang-undang ini
secara konsisten dan tidak menzalimi para usahawan yang tidak paham terhadap
undang-undang ini, atau menzalimi masyarakat karena aparat tersebut memegang
kekuasaan.
Kita tentu berharap pula, agar masalah penegakan hukum yang akan
dilaksanakan oleh polisi, jaksa serta hakim mampu dilakukan secara profesional
dan adil berdasarkan pada moralitas agama yang dianutnya. Yang perlu
dipikirkan saat ini adalah implementasi dan sistem hukum Rahasia Dagang dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan ekonomi nasional, khususnya bagi para
pengusaha nasional agar kesetaraan dan kemampuan mereka dalam persaingan
dunia melalui pemahaman terhadap Hak Kekayaan Intelektual terutama Rahasia
Dagang dapat ditingkatkan.
Adanya undang-undang khusus yang mengatur rahasia dagang, diharapkan
dapat memberi perlindungan terhadap pemiik hak rahasia dagang sehingga akan
memacu dan meningkatkan kreatifitas atau inovasi pada umumnya, dalam rangka
mengembangkan usahanya. Selain itu, ada harapan agar mampu mengatasi
persaingan curang secara preventif dan represif dari para pelaku pesaing curang
yang mengabaikan pengembangan kreatifitas,& inofasinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan rahasia dagang?
2. Bagaimanakah perlindungan Rahasia Dagang di Indonesia ?
3. Bagaimana Penyelesaian Pelanggaran Rahasia Dagang ?
C. Tujuan Penulisan

4
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa pembuatan makalah ini adalah
pembelajaran dan pendalaman tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual terkait Rahasia
Dagang, selain itu tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pentingnya Undang-undang Rahasia Dagang


2. Untuk mengetahui bagaimana upaya penyelesaian sengketa pelanggaran
3. Untuk mengetahui bagaimanakah perlindungan hukum atas Rahasia Dagang

5
BAB II
ISI

A. Pengertian Rahasia Dagang

Rahasia dagang adalah informasi di bidang teknologi atau bisnis yang tidak
diketahui oleh umum, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemiliknya.
Unsur dari rahasia dagang adalah : Adanya informasi bisnis dan teknologi yang
dirahasiakan, Mempunyai nilai ekonomi, dan adanya upaya untuk menjaga
kerahasiaan. Ketiga unsur tersebut harus ada dalam rahasia dagang. Sebagai contoh
rahasia dagang misalnya pabrik Coca Cola sangat dikenal atas produk minuman yang
telah mendunia dan disukai oleh kawula muda dan orang tua. Untuk dapat terus
berproduksi sampai saat ini resep atau formula dari Coca Cola tidak diketahui oleh
umum.
Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya, dan memberikan lisensi
kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia dagang atau
mengungkapkan rahasia dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang
bersifat komersial. Apakah rahasia dagang perlu didaftarkan ke Direktorat Jenderal
HKI, Departemen Hukum dan HAM ? Tidak, tetapi jika akan dilakukan pengalihan
hak harus ada dokumen pengalihan hak dan dicatatkan pada Ditjen HKI dengan
membayar biaya sebagaimana diatur dalam UU Rahasia Dagang. Apabila tidak
dicatatkan pada Direktorat Jenderal HKI, Departemen Hukum dan HAM tidak
berakibat hukum pada pihak ketiga.
Bentuk-bentuk pelanggaran terhadap rahasia dagang :

6
1. Pelanggaran Rahasia Dagang juga terjadi apabila seseorang dengan sengaja
mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari
kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang
bersangkutan.
2. Seseorang dianggp melanggar Rahasia Dagang pihak lain apabila ia
memperoleh atau menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Rahasia Dagang Memperoleh Perlindungan


Informasi yang terdapat dalam iklan, brosur, buku panduan pengoperasian,
yang diberikan kepada masyarakat adalah informasi yang tidak lagi dikategorikan
dalam informasi yang diatur dalam rahasia dagang. Dengan adanya unsur kerahasiaan
dalam rahasia dagang ini menyebabkan rahasia dagang tidak memiliki batas jangka
waktu perlindungan, yang terpenting adalah selama pemilik rahasia dagang tetap
melakukan upaya untuk menjaga kerahasiaan dari informasi, maka informasi ini
masih tetap dalam perlindungan rahasia dagang.
Berbeda dengan hak cipta atau paten, perlindungan terhadap rahasia dagang
tidak memiliki jangka waktu yang terbatas. Oleh karenanya banyak inventor yang
merasa perlindungan yang diberikan oleh rahasia dagang lebih menguntungkan
dibandingkan dengan perlindungan hak milik intelektual lainnya. Seperti paten
dimana untuk mendapatkan perlindungannya seorang inventor harus benar-benar
menemukan sesuatu yang sifatnya baru (novelty), adanya langkah inventif, serta
harus memenuhi syarat-syarat yang sangat kompleks yang ditetapkan Kantor Paten.
Selain itu memiliki jangka waktu selama 20 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan
dan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang. Setelah tercapainya jangka
waktu tersebut hak paten tersebut akan diumumkan ke publik.
Sedangkan rahasia dagang dapat dilakukan secara lebih fleksibel karena tidak
terikat syarat-syarat formal seperti halnya yang terjadi dalam sistem hukum paten,

7
yang memerlukan pemenuhan formalitas dan proses pemeriksaan dan rahasia dagang
memiliki jangka waktu yang tidak terbatas.
Jangka waktu untuk hak rahasia dagang tidak terbatas, sepanjang rahasia itu
dipegang oleh pemiliknya. Berikut ini beberapa lingkup perlindungan untuk rahasia
dagang :
1. Lingkup Perlindungan Rahasia Dagang meliputi metode produksi,
metode mengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang
teknologi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
2. Rahasia Dagang mendapat perlindungan apabilah informasi tersebuat
bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya
melalui upaya sebagai mana mestinya.
3. Informasi dianggap bersifat rahasia apabila informasi tersebut hanya
diketahui oleh pihak tertentu dan tidak diketahui secara umum oleh
masyarakat.
4. Informasi dianggap memiliki nilai ekonomi apabila sifat kerahasiaan
informasi tersebut dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau
usaha yang bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan
secara ekonomi.
5. Informasi dianggap dijaga kerahasiaannya apabilah pemilik atau para
pihak yang menguasainya telah melakukan langkah-langkah yang
layak dan patut.

Rahasia dagang mendapat perlindungan apabila informasi itu :


1. Bersifat rahasia hanya diketahui oleh pihak tertentu bukan secara umum oleh
masyarakat,
2. Memiliki nilai ekonomi apabila dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan
atau usaha yg bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan
ekonomi,

8
3. Dijaga kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya
telah melakukan langkah-langkah yang layak dan patut.
Tidak dianggap sebagai pelanggaran rahasia dagang apabila:
a) Mengungkap untuk kepentingan hankam, kesehatan, atau keselamatan
masyarakat,
b) Rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan oleh penggunaan rahasia
dagang milik orang lain yang dilakukan semata-mata untuk
kepentingan pengembangan lebih lanjut produk yang bersangkutan.
c) Lama Perlindungan.

Beberapa alasan/keuntungan penerapan Rahasia Dagang dibandingkan Paten


adalah karya intelektual tidak memenuhi persyaratan paten, masa perlindungan yang
tidak terbatas, proses perlindungan tidak serumit dan semahal paten, lingkup dan
perlindungan geografis lebih luas.
Pelanggaran dan Sanksi, barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
menggunakan dan mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau
mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang
yang bersangkutan, atau pihak lain yang memperoleh/menguasai Rahasia Dagang
tersebut dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Prosedur Perlindungan untuk mendapat perlindungan Rahasia Dagang tidak
perlu diajukan pendaftaran (berlangsung secara otomatis), karena undang-undang
secara langsung melindungi Rahasia Dagang tersebut apabila informasi tersebut
bersifat rahasia, bernilai ekonomis dan dijaga kerahasiaannya, kecuali untuk lisensi
Rahasia Dagang yang diberikan. Lisensi Rahasia Dagang harus dicatatkan ke Ditjen.
HAKI - DepkumHAM.

C. Undang-undang Rahasia Dagang di Indonesia

9
Rahasia dagang diatur dalan UU No.30 Tahun 2000, pasal 1 bahwa : Rahasia
Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang tekhnologi
dan/atau bisnis, mempuyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan
dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Hak Rahasia Dagang adalah hak atas rahasia dagang yang timbul berdasarkan
Undang-undang ini. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang Hak Rahasia
Dagang kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak
(bukan pengalihan hak) untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu Rahasia
Dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
Dilihat dari definisi tersebut terdapat unsur-unsur, sebagai berikut:
1. Informasi yang tidak diketahui umum di bidang tekhnologi atau bisnis
2. Mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan
3. Dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang

Dalam pasal 2 UU No. 30 Tahun 2000, bahwa Ruang Lingkup dari rahasia
dagang adalah Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi,
metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di bidang teknologi dan
atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
Informasi tersebut harus memiliki nilai ekonomis, bersifat aktual dan potensial, tidak
diketahui umum serta tidak dapat dipergunakan oleh orang lain yang tidak secara
detail mengetahui informasi tersebut. Informasi inipun harus secara konsisten dijaga
kerahasiaannya (dengan langkah-langkah tertentu menurut ukuran wajar), sehingga
tidak dapat dipergunakan oleh orang lain, karena dengan informasi tersebut seseorang
dapat memperoleh keunggulan kompetitif untuk bersaing dengan kompetitornya yang
tidak mengetahui informasi tersebut. Kelalaian pemilik informasi atas hal ini dapat
menggugurkan eksistensi rahasia dagang itu sebagai Hak Milik Intelektual.
Informasi dalam rahasia dagang dikelompokkan dalam informasi dibidang
teknologi dan informasi dibidang bisnis. Adapun yang dimasukkan dalam informasi
teknologi, adalah :

10
1. Informasi tentang penelitian dan pengembangan suatu teknologi
2. Informasi tentang produksi/proses
3. Informasi mengenai kontrol mutu

Sedangkan yang dimaksud dalam informasi bisnis, adalah :


1. Informasi yang berkaitan dengan penjualan dan pemasaran suatu produk
2. Informasi yang berkaitan dengan para langganan
3. Informasi tentang keuangan
4. Informasi tentang administrasi

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rahasia dagang diatur dalam UU No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang,
pasal 1 bahwa:
a. Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang tekhnologi dan/atau bisnis, mempuyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
rahasia dagang.
b. Dalam pasal 2 UU No. 30 Tahun 2000, bahwa Ruang Lingkup dari rahasia
dagang adalah Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode
produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di
bidang teknologi dan atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak
diketahui oleh masyarakat umum.
c. Alasan/keuntungan penerapan Rahasia Dagang dibandingkan Paten adalah
karya intelektual tidak memenuhi persyaratan paten, masa perlindungan
yang tidak terbatas, proses perlindungan tidak serumit dan semahal paten,
lingkup dan perlindungan geografis lebih luas.
d. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan dan
mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau
mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia
Dagang yang bersangkutan, atau pihak lain yang memperoleh/menguasai
Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah).
B. Saran

12
Sebelum kita terlampau melangkah jauh, menyisakan jejak yang tidak pantas
bagi seorang mahasiswa/i yang menuntut ilmu tentang hukum. Marilah kita kembali
pahami arti Hukum itu sendiri, serta mempelajari lebih sungguh-sungguh mengenai
apa itu hukum berikut dengan pengertian rincinya, seperti apa itu Hukum Bisnis dan
seluk beluknya. Serta kita harus sadar diri, bahwa kitalah yang akan memegang
Negara kita ini. Maka dari itu, mulai saat ini, biasakanlah berperilaku, bertindak
bahkan mengambil keputusan dengan pikiran yang baik agar kita tidak melanggar
peraturan atau hukum, baik hukum nasional ataupun hukum internasional, serta
hukum-hukum lainnya yang berlaku diseluruh penjuru bumi ini. Karena dengan
begitulah, akan terwujud bangsa yang makmur serta tujuan Negara yang akan mudah
dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/uu/2000/30-00.pdf
 http://www.lkht.net/index.php?
option=com_content&view=article&id=75:rahasia-dagang-dan-perlindungan-
konsumen&catid=1:hki-telematika&Itemid=37
 http://www.google.com/search?ie=UTF-
8&oe=UTF8&sourceid=navclient&gfns=1&q=rahasia+dagang#sclient=psy&
hl=en&q=rahasia+dagang+&aq=f&aqi=g5&aql=&oq=&gs_rfai=&pbx=1&fp
=a55c9263ce0d5abb
 http://id.wikipedia.org/wiki/Rahasia_dagang

13

Anda mungkin juga menyukai