Pekerjaan Rumah Intern
Pekerjaan Rumah Intern
Amforik sound
PR 2. Alur Diagnosis TB di Indonesia
Pemeriksaan tambahan pada semua pasien TB yang terkonfirmasi baik secara bakteriologis
maupun klinis adalah pemeriksaan HIV dan gula darah. Pemeriksaan lain dilakukan sesuai
indikasi misalnya fungsi hati, fungsi ginjal, dll)
Definisi PPOK
-Ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel
-Bersifat progresif & berhubungan dengan respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang
beracun/berbahaya
-Disertai efek ekstraparu yang berkontribusi terhadap derajat penyakit
-Karakteristik hambatan aliran udara pada PPOK disebabkan oleh gabungan antara obstruksi saluran
napas kecil (obstruksi bronkiolitis) & obstruksi parenkim (emfisema) yang bervariasi pada setiap
individu.
Anamnesis
•Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan
-Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja
-Riwayat penyakit emfisema pada keluarga
-Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, mis berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi
saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara
-Batuk berulang dengan atau tanpa dahak
-Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi
Pemeriksaan fisis (PPOK dini umumnya tidak ada kelainan)
Inspeksi Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)
-Barrel chest (diameter antero - posterior dan transversal sebanding),Penggunaan otot bantu
napas
-Hipertropi otot bantu napas,Pelebaran sela iga
-Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis di leher dan edema
tungkai.
Palpasi: pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
Perkusi: pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, hepar
terdorong ke bawah
Auskultasi :suara napas vesikuler normal, atau melemah,terdapat ronki dan atau mengi pada
waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa,ekspirasi memanjang,bunyi jantung terdengar
jauh, gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis di leher dan edema tungkai
•Pink puffer :Gambaran yang khas pada emfisema, penderita kurus, kulit kemerahan dan pernapasan
pursed – lips breathing
•Blue bloater :Gambaran khas pada bronkitis kronik, penderita gemuk sianosis, terdapat edema
tungkai dan ronki basah di basal paru, sianosis sentral dan perifer
•Pursed - lips breathing
–Adalah sikap seseorang yang bernapas dengan mulut mencucu dan ekspirasi yang memanjang. Sikap
ini terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi sebagai mekanisme
tubuh untuk mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi pada gagal napas kronik.
PPOK: diagnosis dan penatalaksanaan. PDPI 2011
Emphysema
Bronchitis Cronic
Pemeriksaan penunjang antara lain:
–Uji spirometri merupakan gold standar akan tampak
•FEV1 / FVC < 70 % (GOLD); <75% (pneumobile Indonesia)
•Uji bronkodilator (saat diagnosis ditegakkan) : FEV1 pasca bronkodilator < 80 % prediksi; serta
FEV1 / FVC < 75 % memastikan adanya hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel
•Obstruksi jalan napas dikatakan reversibel bila setelah pemakaian bronkodilator VEP1> 12% dan
200 cc dr nilai awal
–Uji coba kortikosteroid
–Analisis gas darah dilakukan pada pasien dengan VEP1 < 40% prediksi dan secara klinis
diperkirakan gagal napas dan payah jantung kanan.
Radiologi PPOK:
–Pada emfisema terlihat:
•Hiperinflasi
•Hiperlusen
•Ruang retrosternal melebar
•Diafragma mendatar
•Jantung menggantung (jantung pendulum/teardrop/eye drop)
–Pada bronkitis kronik:
•Normal
•Corakan bronkovaskular bertambah pada 21% kasus.