Anda di halaman 1dari 6

TELAAH KRITIS ARTIKEL JURNAL

Immunotherapy and Probiotic Treatment for Allergic Rhinitis in Children

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Kelengkapan Tugas dan Ujian Kepaniteraan Klinik Stase
Ilmu Kesehatan Anak di Rumah Sakit Panembahan Senopti Bantul

Disusun oleh:
Lutfi Afifudin

20194010077

Diajukan kepada:
dr. Puji Astuti, M.Sc, Sp.A

RSUD PANEMBAHAN SENOPATI


BANTUL
2019
TELAAH KRITIS JURNAL

Telaah kritis merupakan suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu
artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik
klinis. Komponen utama yang dinilai dalam critical appraisal adalah validity, importance,
dan applicability. Tingkat kepercayaan hasil suatu penelitian sangat bergantung dari desain
penelitian dimana uji klinis menempati urutan tertinggi. Telaah kritis meliputi semua
komponen dari suatu penelitian dimulai dari komponen pendahuluan, metodologi, hasil dan
diskusi. Masing-masing komponen memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam
menentukan apakah hasil penelitian tersebut layak atau tidak digunakan sebagai referensi.

 PENILAIAN PICO

Problems / Patients

Pasien anak dengan rhinitis alergi

Intervention

Ceterizine

Comparison

Ceterizine + Probiotics dan Ceterizine + debu rumah tangga berkonsentrasi


0,001

Outcome

Menentukan terapi paling efektif

Penilaian VIA (Validity, Importance, Applicability)


I. Validity

1. Apakah penetapan pasien untuk diberi perlakuan di Jawaban: Ya.


lakukan dengan randomisasi?)
Subjects were allocated
into three groups using a
randomized block design
and followed up until the
7th week of therapy. The
3 groups were group A
(standard
therapy/cetirizine only),
group B (standard and
probiotic therapy), and
group C (standard
therapy and
immunotherapy). We used
cetirizine 10mg as
standard therapy, a
sachet of Protexin® for
probiotic and a house
dust mite allergen with
0.001 concentration form
Pharmacy in Dr. Soetomo
General Hospital.
.

2. Apakah follow-up pasien cukup (dalam waktu) dan Jawaban: Ya.


lengkap (jumlahnya)?
The improvement of each
clinical symptom was
evaluated by comparing
the frequency before and
after the 7th week of
therapy.
A total of 64 subjects
aged 3 to 18 years were
included in the study and
randomly allocated into
three groups: 15 in group
A, 26 in group B, and 23
in group C. Most subjects
were male (10 in group A,
16 in group B, and 16 in
group C).
.

3. Apakah semua subyek dianalisa sesuai dengan Jawaban: Ya.


pengelompokan sampel saat dilakukan randomisasi?
A total of 64 subjects
aged 3 to 18 years were
included in the study and
randomly allocated into
three groups: 15 in group
A, 26 in group B, and 23
in group C. Most subjects
were male (10 in group A,
16 in group B, and 16 in
group C).

4. Apakah pasien dan dokter dijaga ketidaktauannya (blind) Jawaban: Ya


terhadap perlakuan?
Pasien dan peneliti dijaga
ketidaktahuaannya
terhadap subjek penelitian
walaupun tidak dijabarkan
secara tersurat..

5. Apakah kelompok eksperimental dan kontrol diberi Jawaban: Ya.


perlakuan setara, selain perlakuan yang diujikan (jenis
The inclusion criteria
terapi?
were children aged 3-18
years with persistent
allergic rhinitis, at least
one positive skin prick test
result, and parental
written informed consent.

6. Apakah kedua kelompok eksperimen dan kontrol, Jawaban: Ya.


mempunyai karakteristik yang sama, saat awal
The inclusion criteria
perlakuan?
were children aged 3-18
years with persistent
allergic rhinitis, at least
one positive skin prick test
result, and parental
written informed consent.
Diagnoses were based on
the 2016 Allergic Rhinitis
and Its Impact on Asthma
(ARIA) classification with
symptoms present at least
4 days/week for at least 4
weeks.21 We excluded
those who did not
complete 7 weeks of
therapy, those with
unusual skin prick test
results (wide skin lesions
or severe
dermatographism),
antihistamin-dependent,20
and uncooperative
patients.

II. Importance
Apakah hasil valid dari uji coba acak ini penting? Jawaban : Ya

Terapi Rhinnorrea Jumlah


Tidak Ya
Ceterizine + probiotics 19 7 0,730
Cetirizine + immunotherapy 19 4 0,826

CER (Control Event Rate) : 19/23 = 0,826


EER (Experimental Event Rate) : 19/26 = 0,730
ARR (Absolute Risk Reduction) : 0,826 – 0,730 = 0,096
NNT (Number Needed to Treat) : 1/ARR = 1/0,096 = 10,41
III. Applicability
1. Apakah hasil ini dapat diterapkan untuk pasien saya?

1.a. Apakah karakteristik pasien anda berbeda dengan Jawaban: Ya


karakteristik subyek dalam penelitian, sehingga hasil
penelitian tidak dapat diaplikasikan?

1.b. Apakah terapi tersedia di tempat praktek (skenario)? Jawaban: Ya.

2. Apakah nilai/pendapat pasien (skenario) terhadap obat/terapi yang akan diberikan ini
memungkinkan pemberian terapi tersebut?

2.a. Apakah dokter dan pasien sudah saling memahami Jawaban: Ya.
tentang nilai dan pendapat pasien terhadap terapi tsb?)

2.b.Apakah pasien dapat menerima terapi dan Jawaban: Ya.


konsekuensi/efek samping maupun dampak dari terapi tsb?

IV. Conclusion
Penelitian jurnal ini valid, penting, dan dapat diaplikasikan di tempat praktek.

Anda mungkin juga menyukai