Anda di halaman 1dari 3

1. CV.

Indah merupakan perusahaan dengan kegiatan usaha bidang Penjualan Alat


kesehatan. Perusahaan ini, pada tahun pajak 2018, memiliki peredaran bruto sebesar
Rp2.700.000.000. Pada tahun pajak 2019, peredaran bruto yang tercatat adalah sebesar
Rp5.400.000.000 berapa pph terutangnya?
Jawaban
Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan Terutang
Mengingat peredaran bruto dari perusahaan tersebut pada tahun pajak 2018 tercatat sebesar
Rp2,7M atau tidak melebihi ambang batas yang ditentukan, maka perhitungan PPh Badan
untuk tahun 2018 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 Tanggal 08 Juni
2018
Walaupun peredaran bruto CV.Indah pada tahun 2019 menyentuh angka di atas Rp4,8M
yakni sebesar Rp5,4M, dihitung dengan cara Peredaran Usaha Bruto setiap bulan dikenai tarif
sebesar 0,5 % (setengah persen) untuk tahun 2019. Hal ini terjadi karena Peredaran Bruto
pada Tahun Pajak sebelumnya (Tahun 2018) tidak melebihi Rp.4.800.000.000,00 atau hanya
sebesar Rp 2.700.000.000
Perhitungan Pajak Penghasilan yang Terutang
5.400.000 .000
= 450.000.000
12
Bulan Peredaran Bruto Tarif Pajak PPh Pasal 4 ayat 2
Januari 450.000.000 0,5% 2.250.000
Pebruari 450.000.000 0,5% 2.250.000
Maret 450.000.000 0,5% 2.250.000
April 450.000.000 0,5% 2.250.000
Mei 450.000.000 0,5% 2.250.000
Juni 450.000.000 0,5% 2.250.000
Juli 450.000.000 0,5% 2.250.000
Agustus 450.000.000 0,5% 2.250.000
September 450.000.000 0,5% 2.250.000
Oktober 450.000.000 0,5% 2.250.000
Nopember 450.000.000 0,5% 2.250.000
Desember 450.000.000 0,5% 2.250.000
Jumlah 5.400.000.000 27.000.000.

2. PT. Berkarya merupakan satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha konveksi.
Pada tahun 2017, peredaran bruto yang dimiliki oleh perusahaan ini tercatat sebesar
Rp9.200.000.000. Sedangkan pada tahun 2018 perusahaan ini mencatat peredaran
bruto sebesar Rp11.300.000.000 dengan penghasilan kena pajak sebesar
Rp980.000.000.Berapa pajak terutang untuk tahun 2018?
Jawaban
Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan Terutang
1. Mengingat peredaran bruto PT. Berkarya pada tahun 2017 tercatat pada angka di atas
Rp4,8M yakni Rp9,2M, maka perhitungan PPh Badan yang digunakan adalah berdasarkan
Pasal 17 dan 31E Undang-Undang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
2. Pada tahun pajak 2018, perusahaan ini juga mencatat peredaran bruto pada angka yang
melebihi Rp4,8M, yakni sebesar Rp11,3M maka perhitungan PPh Badan dihitung dengan
cara Penghasilan Kena Pajak dikenai tarif Pajak Penghasilan dengan mendapatkan fasilitas
pengurangan 50% dan yang tidak mendapat pengurangan 50% yang dihitung dari
penghasilan kena pajak sebesar Rp980.000.000.
Perhitungan yang dilakukan akan menjadi seperti berikut ini.
a. Perhitungan Penghasilan Kena Pajak yang mendapat fasilitas
4.800.000 .000
x 980.000.000 = 416.283.185,8407
11.300 .000.000
b. Penghasilan Kena Pajak yang tidak mendapat fasilitas
980.000.000 – 416.283.185,8407 = 563.716.814,15929
Perhitungan Pajak Penghasilan yang Terutang
1. Pajak Penghasilan yang mendapat fasilitas
25% x 50% x 416.283.185,8407 = 52.035.398,230087
2. Pajak Penghasilan yang tidak mendapat fasilitas
25% x 563.716.814,15929 = 140.929.203,53982
Total PPh Terutang
52.035.398,230087 + 140.929.203,53982 = 192.964.601,769907
Maka jumlah PPh terutang PT. Berkarya sebesar Rp. 192.964.602

3. PT. Makmur merupakan satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha Tekstil.
Pada tahun 2017, peredaran bruto yang dimiliki oleh perusahaan ini tercatat sebesar
Rp59.200.000.000. Sedangkan pada tahun 2018 perusahaan ini mencatat peredaran
bruto sebesar Rp61.300.000.000 dengan penghasilan kena pajak sebesar
Rp1.200.000.000. Berapa pajak terutang untuk tahun 2018? Dimana PT.Makmur
merupakan perusahaan go public dengan 50% saham diedarkan di Bursa Efek.
Jawaban
Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan Terutang
1. Mengingat peredaran bruto PT. Makmur tercatat pada angka di atas Rp50M, maka
perhitungan PPh Badan yang digunakan dihitung dengan cara penghasilan kena pajak dikenai
tarif Pajak Penghasilan sebesar 25% yang dihitung dari penghasilan kena pajak sebesar
Rp1.200.000.000 .
2. PPh badan terutang dengan peredaran bruto di atas Rp50 miliar akan dihitung berdasarkan
ketentuan umum atau tanpa fasilitas pengurangan tarif.Jadi, besar PPh badan tetap 25%
dikalikan penghasilan kena pajak.
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak
penghasilan kena pajak yang tidak mendapat fasilitas sebesar Rp1.200.000.000
Perhitungan Pajak Penghasilan yang Terutang
Pajak Penghasilan yang tidak mendapat fasilitas
25% x 1.200.000.000 = 300.000.000
Maka PPh terutang PT. Makmur sebesar Rp. 300.000.000

Anda mungkin juga menyukai