MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Manajemen Keperawatan
yang dibina oleh Ibu Hurun Ain, S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun oleh :
Dea Rahmatika Salsabila
( P17220183043 )
Makalah ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal
…….
Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Penjadwalan
Staf Keperawatan” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan
makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari
teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan
doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang profesi keperawatan. Kami mohon
maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan
penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi
pembaca maupun kami.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................
Lembar Pengesahan.......................................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
1.4 Manfaat...................................................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................24
5.2 Saran.....................................................................................................................24
Daftar Pustaka.............................................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang penjadwalan staf
keperawatan.
1.4 Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut manfaat penulisan makalah ini :
1. Untuk mengetahui pengertian penjadwalan staf.
2. Untuk mengetahui model penjadwalan staf.
3. Untuk mengetahui prinsip penjadwalan staf.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penjadwalan staf
keperawatan.
5. Untuk mengetahui tupoksi perawat dalam implementasi praktik
keperawatan profesional
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
(SPO) (NHS, 2016). Hal ini perlu dipahami oleh seorang manajer sebelum
melakukan perencanaan dan pembuatan jadwal dinas.
b. Faktor organisasi
Faktor organisasi merujuk ke kondisi rumah sakit tempat bekerja
meliputi kondisi pekerjaan, kepemimpinan, budaya organisasi dan adanya
imbalan atau insentif sehingga dapat mempengaruhi penjadwalan dinas
perawat. Beberapa faktor dapat menyebabkan permintaan untuk jam kerja
tambahan kepada perawat sehingga akan merubah penjadwalan yang telah
dibuat, seperti karyawan di rumah sakit pendidikan, jenis tertentu dari unit
keperawatan, tingginya rasio pasien daripada perawat, fluktuasi luas dalam
sensus pasien, dan kronis understaffing.
Karena beban kerja yang berlebihan mungkin perawat di rumah sakit
pendidikan mungkin mengalami perubahan jadwal (Bae et al., 2013).
Selain itu, unit perawatan intensif (ICU) dan darurat departemen mungkin
lebih mungkin mengalami fluktuasi dalam kondisi sensus pasien daripada
jenis lain dari unit keperawatan, sehingga membutuhkan perawat yang
banyak (Golden & Wiens Tuers, 2005).
Kekurangan perawat menjadi faktor yang bermasalah dalam
manajemen penjadwalan dinas. Jumlah tenaga yang kurang akan
berdampak kepada pelayanan yang diberikan. Tenaga yang kurang juga
akan berdampak kepada kondisi perawat sehingga beban kerja perawat
meningkat (Mutingi & Mbohwa, 2015). Hal ini dilakukan agar tidak
adanya absensi dari perawat.
Desain pekerjaan yang menyebabkan beban kerja yang berlebihan,
atau peningkatan rasio pasien ke perawat, perawat mungkin diminta untuk
bekerja lebih lama. Permintaan manajer untuk mempekerjakan perawat
lebih lama akan merubah penjadwalan yang telah ada (Bae et al., 2013).
Permintaan akan layanan berkualitas mengharuskan perawat untuk
bekerja tanpa istirahat. Hal ini dipertegas oleh penelitian Witkoski &
Dickson (2010) yang menjelaskan bahwa perawat bekerja berjam-jam
dengan sedikit istirahat atau makan, dan tidak memiliki cukup waktu
untuk beristirahat saat bekerja untuk memberikan pelayanan.
8
13
14
13
14
BAB IV
PRMBAHASAN
Karakteristik responden
Tabel 1. Distribusi responden menurut usia (n=92)
Variabe Mean SD Min-
l Max
Usia 43,48 9,69 19-
60
13
14
13
14
Tabel 3. Nilai rata-rata kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Ulin
Banjarmasin (n=92)
Variabel Mean SD Min-
Max
Tingkat 64,73 5,96 51-
Kepuasa 79
n Pasien
Tabel 3 menunjukan bahwa nilai rata-rata perilaku tingkat kepuasan pasien adalah
sebesar 64,73 (68,13% dari total skor) dengan nilai maksimum adalah 79 dan nilai
minimum adalah 51. Hasil ini membuktikan bahwa tingkat kepuasan pasien masih
rendah jika dibandingkan dengan standar pelayanan minimal rumah sakit yaitu
harus diatas 90% (2). Ketidakpuasan pasien paling tinggi pada pertanyaan
keleluasaan yang diberikan perawat kepada pasien yaitu sebesar 0% dan dapat
dikatakan cukup puas untuk tingkat kepuasan pasien dalam penelitian ini. Pada
pertanyaan perlakuan perawat mendapatkan persentase persepsi pasien yang
hampir tidak puas sebanyak 12 orang (13%) ini dipandang melalui aspek
empathy. Sedangkan pada pertanyaan perawat selalu ada saat dibutuhkan
persentase persepsi pasien yang hampir tidak puas sebanyak 7 orang (7,6%) ini
dipandang melalui aspek responsiveness. Peneliti berasumsi perlakuan perawat
yang dipersepsikan pasien hampir tidak puas dikarenakan perawat terburu-buru
melayani mengingat perlunya perawatan terhadap pasien yang lain sehingga
perlakuan perawat kadang tidak menunjukan rasa empati terhadap pasien. Peneliti
beranggapan perawat ada saat dibutuhkan
dipersepsikan pasien hampir tidak puas karena pada saat pasien membutuhkan
kebanyakan perawat mungkin dalam keadaan memberikan pelayanan keperawatan
terhadap pasien lain yang lebih diprioritaskan dari segi keperarahan penyakit.
Hasil penelitian Siti (2015) sesuai dengan penelitian ini yang menyebutkan lebih
banyak responden yang mempersepsikan empati perawat tidak baik dan empati
yang dilakukan perawat kepada pasien membuat perasaan pasien tidak puas
dibandingkan pasien yang merasa puas. Hasil ini juga dipertegas dengan
penelitian oleh Wira (2014) mendapatkan hasil bahwa dari 111 sampel
ketanggapan perawat tidak baik dipersepsikan pasien sebanyak 64 orang dan
13
14
pasien merasa tidak puas atas ketangggapan perawat selama proses perawatan di
rumah sakit. Berdasarkan penelitian yang hampir serupa dilakukan oleh Tiara
(2013) mengemukakan bahwa bahwa dari 99 responden 44 mayoritas perasaan
pasien hanya merasa cukup puas dan kurang puas pada saat proses perawatan
(15). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi (2014) yang
menyebutkan bahwa dari seluruh responden, bahwa didominasi dengan kepuasan
pasien sedang atau cukup yaitu sebanyak 19 responden sedangkan responden yang
kepuasannya rendah sebanyak 18 responden (16).
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menurut Aydelotte dalam Swanburg 2000, mengatakan “Metodologi
pengaturan staf keperawatan harus merupakan proses yang teratur, sistematis,
berdasarkan rasional, diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis personel
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan pada
standar yang ditetapkan sebelumnya pada kelompok pasien dalam situasi
tertentu. Hasil akhir adalah perkiraan bentuk dan jumlah staf yang diperlukan
untuk memberikan perawatan pada pasien.
Proses pengaturan staf bersifat kompleks. Komponen proses pengaturan
staf ini adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staf, penguasaan
rencana pengaturan staf, rencana penjadwalan, dan sistem informasi
manajemen keperawatan (SIMK).
Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk
melaksanakan masing- masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu
kegiatan hingga tercapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan
keterbatasan-keterbatasan yang ada.(Husen, 2008).
5.2 Saran
Diharapkan kepada setiap mahasiswa ilmu keperawatan dan bagi setiap
yang membaca makalah ini dapat mengerti serta memahami tentang
pengaturan dan penjadwalan staf dan menerapkan nya disetiap memeberikan
pelayanan di Rumah Sakit.
24
DAFTAR PUSTAKA
25