Sosiologi Sebagai Kajian Ilmu yang mengkaji tentang masyarakat dan lingkungan
Manusia merupakan makhluk yang tidak
bisa hidup tanpa manusia lain dengan kata lain manusia itu merupakan makhluk sosial dan manusia tidak dapat berdiri sendiri. Mengapa ??? Manusia dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini saling bergantung dengan manusia lain dalam suatu sistem kehidupan. Sistem tersebut adalah masyarakat yang didalamnya terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan. Komponen tersebut yaitu: 1. Manusia 2. Nilai, dan 3. Norma Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dengan manusia lain dan pengaruhnya. Hubungan tersebut mencakup interaksi dan perilaku manusia. Hakikat Sosiologi 1. Kategori, sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi melihat fenomena dengan apa adanya; 2. Abstrak, sosiologi melihat fenomena-fenomena yang ada di masyarakat; 3. Murni, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan ilmu terapan 4. Pengertian dan Pola Umum, sosiologi mengamati struktur dari interaksi antar manusia; 5. Umum, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena umum yang ada di masyarakat; 6. Rasional, sosiologi dalam mengamati fenomena-fenomena di masyarakat menggunakan metode. Ciri-ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan. 1. empiris, yaitu berdasarkan pengamatan dan akal sehat; 2. Teoritis, yaitu kerangka teori sosiologi tersusun secara logis sesuai hasil pengamatan (konkrit); 3. Kumulatif, yaitu teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada yang diperbaiki dan perbaharui; 4. Non Etis, yaitu sosiologi menjelaskan fakta yang sebenarnya terjadi, bukan melihat baik buruknya fakta. Obyek Kajian Sosiologi Pada pengertiannya, masyarakat mempelajari hubungan manusia dengan manusia lain dan pengaruhnya, diantaranya : a. Hubungan antara individu dengan individu lain; b. Hubungan antara individu dengan kelompok; c. Hubungan antara kelompok dengan kelompok lain; d. Kelompok sosial. Problem yang di sororti dalam Sosiologi Hukum 1. Hukum dan Sosial Masyarakat Hal ini merupakan obyek yang menyeluruh dari sosiologi hukum, oleh karena itu tak ada keragu-raguan bahwa suatu sistem hukum merupakan pencerminan dari sistem sosial dimana sistem hukum tadi merupakan bagiannya.
2. Persamaan-persamaan dan Perbedaan-perbedaan Sistem-sistem Hukum
Penelitian dibidang ini penting bagi suatu ilmu perbandingan serta untuk dapat mengetahui apakah memang terdapat konsep-konsep hukum yang universal dan apakah perbedaan-perbedaan yang ada merupakan suatu penyimpangan dari konsep-konsep yang universal, oleh karena kebutuhan masyarakat setempat memang menghendakinya. 3. Sifat dan Sistem Hukum yang Dualistis Baik hukum substantif maupun adjektif, disatu pihak berisikan ketentuan-ketentuan tentang bagaimana manusia akan menjalankan serta mengembangkan haknya, mempertahankan haknya, mengembangkan kesamaan derajat manusia, menjamin kesejahteraan dan seterusnya. Akan tetapi dilain pihak, hukum dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengendalikan warga masyarakat atau dapat dijadikan sarana oleh sebagian kecil warga masyarakat yang menanamkan dirinya sebagai penguasa, untuk mempertahankan kedudukan sosial-politik-ekonominya yang lebih tinggi dari bagian terbesar warga masyarakat. 4. Hukum dan Kekuasaan Ditinjau dari sudut pandang Ilmu Politik, hukum merupakan suatu sarana dari elit yang memegang kekuasaan dan sedikit banyaknya dipergunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan, atau untuk menambah serta mengembangkannya. Secara sosiologis, merupakan gologan kecil dalam masyarakat yang mempunyai kedudukan yang tinggi atau tertinggi di dalam masyarakat dan juga biasanya berasal dari lapisan atas atau menengah atas. 5. Hukum dan Nilai-Nilai Sosial Budaya Hukum sebagai kaidah atau norma sosial, tidak terlepas dari nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat, bahkan dapat dikatakan bahwa hukum itu merupakan pencerminan dan konkretisasi daripada nilai-nilai yang pada suatu saat berlaku dalam masyarakat. 6. Kepastian Hukum dan Kesebandingan Merupakan dua tugas pokok dari hukum. Walaupun demikian, seringkali kedua tugas tersebut tidak dapat ditetapkan sekaligus secara merata. Max Weber menegaskan kedua tugas tersebut yang dbedakan menjadi subsantive rationality dan formal rationality yang mengatakan, bahwa sistem Hukum Barat mempunyai kecenderungan untuk lebih menekankan segi formal rationality, artinya penyusunan secara sistematis dari ketentuan semacam itu seringkali bertentangan dengan aspek-aspek dari substantive rationality, yaitu kesebandingan bagi warga masyarakat secara individual.tema itulah yang menarik untuk diteliti bagi penelitian Sosiologi Hukum untuk meneliti kemungkinan-kemungkinan untuk membentuk sistem hukum agar memliki derajat yang sama bagi masyarakat dalam melakukan tindakan hukum. 7. Peranan Hukum sebagai Alat untuk Mengubah Masyarakat Setiap masyarakat, selam hidupnya pasti pernah mengalami perubahan-perubahan. Ada perubahan-perubahan yang tidak menarik perhatian orang, ada yang pengaruhnya luas, ada yang terjadi dengan lambat, ada yang berjalan dengan sangat cepat, ada pula yang direncanakan dan seterusnya. TERIMA KASIH Motto: