Anda di halaman 1dari 15

SOSIOLOGI HUKUM

Ade Darmawan Basri, S.H., M.H.


Sosiologi Sebagai Kajian Ilmu yang mengkaji
tentang masyarakat dan lingkungan

Manusia merupakan makhluk yang tidak


bisa hidup tanpa manusia lain dengan kata
lain manusia itu merupakan makhluk sosial
dan manusia tidak dapat berdiri sendiri.
Mengapa ???
Manusia dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini
saling bergantung dengan manusia lain dalam suatu
sistem kehidupan. Sistem tersebut adalah masyarakat
yang didalamnya terdapat komponen-komponen yang
saling berkaitan.
Komponen tersebut yaitu:
1. Manusia
2. Nilai, dan
3. Norma
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana
manusia dengan manusia lain dan pengaruhnya.
Hubungan tersebut mencakup interaksi dan perilaku
manusia.
Hakikat Sosiologi
1. Kategori, sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi melihat
fenomena dengan apa adanya;
2. Abstrak, sosiologi melihat fenomena-fenomena yang ada di masyarakat;
3. Murni, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan ilmu
terapan
4. Pengertian dan Pola Umum, sosiologi mengamati struktur dari interaksi
antar manusia;
5. Umum, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena umum
yang ada di masyarakat;
6. Rasional, sosiologi dalam mengamati fenomena-fenomena di
masyarakat menggunakan metode.
Ciri-ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan.
1. empiris, yaitu berdasarkan pengamatan dan akal
sehat;
2. Teoritis, yaitu kerangka teori sosiologi tersusun
secara logis sesuai hasil pengamatan (konkrit);
3. Kumulatif, yaitu teori sosiologi dibentuk
berdasarkan teori yang sudah ada yang diperbaiki
dan perbaharui;
4. Non Etis, yaitu sosiologi menjelaskan fakta yang
sebenarnya terjadi, bukan melihat baik buruknya
fakta.
Obyek Kajian Sosiologi
Pada pengertiannya, masyarakat mempelajari
hubungan manusia dengan manusia lain dan
pengaruhnya, diantaranya :
a. Hubungan antara individu dengan individu lain;
b. Hubungan antara individu dengan kelompok;
c. Hubungan antara kelompok dengan kelompok
lain;
d. Kelompok sosial.
Problem yang di sororti dalam Sosiologi Hukum
1. Hukum dan Sosial Masyarakat
Hal ini merupakan obyek yang menyeluruh dari sosiologi hukum, oleh
karena itu tak ada keragu-raguan bahwa suatu sistem hukum merupakan
pencerminan dari sistem sosial dimana sistem hukum tadi merupakan
bagiannya.

2. Persamaan-persamaan dan Perbedaan-perbedaan Sistem-sistem Hukum


Penelitian dibidang ini penting bagi suatu ilmu perbandingan serta untuk
dapat mengetahui apakah memang terdapat konsep-konsep hukum yang
universal dan apakah perbedaan-perbedaan yang ada merupakan suatu
penyimpangan dari konsep-konsep yang universal, oleh karena kebutuhan
masyarakat setempat memang menghendakinya.
3. Sifat dan Sistem Hukum yang Dualistis
Baik hukum substantif maupun adjektif, disatu pihak berisikan
ketentuan-ketentuan tentang bagaimana manusia akan menjalankan
serta mengembangkan haknya, mempertahankan haknya,
mengembangkan kesamaan derajat manusia, menjamin
kesejahteraan dan seterusnya. Akan tetapi dilain pihak, hukum
dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengendalikan warga
masyarakat atau dapat dijadikan sarana oleh sebagian kecil warga
masyarakat yang menanamkan dirinya sebagai penguasa, untuk
mempertahankan kedudukan sosial-politik-ekonominya yang lebih
tinggi dari bagian terbesar warga masyarakat.
4. Hukum dan Kekuasaan
Ditinjau dari sudut pandang Ilmu Politik, hukum merupakan suatu
sarana dari elit yang memegang kekuasaan dan sedikit banyaknya
dipergunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan, atau
untuk menambah serta mengembangkannya. Secara sosiologis,
merupakan gologan kecil dalam masyarakat yang mempunyai
kedudukan yang tinggi atau tertinggi di dalam masyarakat dan juga
biasanya berasal dari lapisan atas atau menengah atas.
5. Hukum dan Nilai-Nilai Sosial Budaya
Hukum sebagai kaidah atau norma sosial, tidak terlepas
dari nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat,
bahkan dapat dikatakan bahwa hukum itu merupakan
pencerminan dan konkretisasi daripada nilai-nilai yang
pada suatu saat berlaku dalam masyarakat.
6. Kepastian Hukum dan Kesebandingan
Merupakan dua tugas pokok dari hukum. Walaupun demikian, seringkali
kedua tugas tersebut tidak dapat ditetapkan sekaligus secara merata. Max
Weber menegaskan kedua tugas tersebut yang dbedakan menjadi
subsantive rationality dan formal rationality yang mengatakan, bahwa
sistem Hukum Barat mempunyai kecenderungan untuk lebih
menekankan segi formal rationality, artinya penyusunan secara sistematis
dari ketentuan semacam itu seringkali bertentangan dengan aspek-aspek
dari substantive rationality, yaitu kesebandingan bagi warga masyarakat
secara individual.tema itulah yang menarik untuk diteliti bagi penelitian
Sosiologi Hukum untuk meneliti kemungkinan-kemungkinan untuk
membentuk sistem hukum agar memliki derajat yang sama bagi
masyarakat dalam melakukan tindakan hukum.
7. Peranan Hukum sebagai Alat untuk Mengubah Masyarakat
Setiap masyarakat, selam hidupnya pasti pernah mengalami
perubahan-perubahan. Ada perubahan-perubahan yang tidak
menarik perhatian orang, ada yang pengaruhnya luas, ada yang
terjadi dengan lambat, ada yang berjalan dengan sangat cepat, ada
pula yang direncanakan dan seterusnya.
TERIMA KASIH
Motto:

“Tegakkan Keadilan Walaupun


Ujung Pisau dileher Sekalipun”

Anda mungkin juga menyukai