Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 27 April 2010
1. Data Dasar keluarga
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
b. Usia : 51 Tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : TNI-AD
e. Alamat / No.Telp : Graha Prima Tambun
Selatan/08159583636
f. Komposisi Keluarga :

Hubungan
No Nama Kelamin TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Tn. S L KK 51 Tahun SMP TNI-AD
2 Ny. T P Istri 51 Tahun DIII IRT
3 Nn. I P Anak 24 Tahun SMK Pelajar
4 Nn. D P Anak 20 Tahun SMK Pelajar
5 An. A L Anak 9 tahun TK pelajar

g. Genogram

Keterangan :
: laki-laki : meniggal

: perempuan

: tinggal serumah
h. Tipe Keluarga
Keluarga Inti (nucear family) dimana dalam satu rumah terdiri dari
kepala keluarga, istri, dan tiga orang anak.
i. Suku Bangsa
Latar belakang budaya anggota keluarga Bapak S adalah Bapak S
dengan budaya Betawi dan Ibu T dengan budaya Sunda dan anak-anak
Bapak S mengikuti budaya dari Bapak S yaitu Betawi. Bahasa yang
digunakan dirumah adalah Bahasa Indonesia. Hubungan sosial
keluarga Bapak S dari etnis yang tidak sama. Keluarga Bapak S sering
mengikuti kegiatan agama seperti pengajian, sholat berjamaah di
masjid dekat rumahnya, keluarga Bapak S juga sering mengikuti
kegiatan sosial seperti kerja bakti, kegiatan arisan RT, keluarga Bapak
S kadang melakukan rekreasi dalam hal-hal tertentu seperti saat
setelah lebaran, tahun baru. Tidak ada kebiasaan budaya yang
mempengaruhi terhadap kesehata
j. Agama
Keluarga Bapak S beragama islam, tidak ada perbedaan keyakinan
dalam anggota keluarga, keluarga Bapak S aktif dalam menjalankan
ibadah seperti sholat berjamah dan mengaji.
k. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ekonomi keluarga Bapak S saat ini hanya dari Bapak S yaitu ± Rp.
5.000.000,-/ bulan.
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ibu T mengatakan lebih senang menghabisakan waktu di rumah
dengan berkumpul di rumah dan dalam hari besar keluarga Bapak S
biasanya pergi berlibur ke twmpat wisata dengan keluarga besar dari
Bapak S.
m. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga Bapak S adalah yang ke VI, yaitu tahap
perkembangan pada anak usia dewasa muda. Dengan data pengkajian
anak pertama usai 24 tahun belum menikah dan masih kuliah semester
6. Tugas perkembangan yang belum terpenuihi yaitu memperluas
jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar,
mempertahankan keintiman pasangan, membantu anak untuk mandiri
sebagai keluarga baru di masyarakat, pertahankan kembali peran orang
tua dari kegiatan di rumah.
n. Riwayat Keluarga Inti
Bapak S dan Ibu T menikah pada tahun 1993, pada tahun 1994 Ibu T
mengalami keguguran anak pertamanya dan pada tahun 1995 Ibu T
melahirkan anak kedua berjenis kelamin perempuan dan pada tahun
2000 Ibu T melahirkan anak ketiga berjenis kelamin perempuan dan
tahun 2011 Ibu T melahirkan anak keempat berjenis kelamin laki-laki
pada kehamilan anak ke empat Ibu T mengalami hipertensi dan
diabetes dalam masa kehamilan. Pada tahun 2019 Ibu T sakit DBD
dan DM dan dirawat, di akhir 2019 Ibu T menangalami luka di bagian
jari telunjuk kaki kiri lukanya bau busuk dan berwarna hitam lalu Ibu
T di bawa kerumah sakit dan dirawat dengan diagnosa luka diabetes
dan harus di operasi dan sampai saat ini luka bekas operasi masih ada
dan masih butuh perawatan. Dan Ibu T mengatakan sedikit tahu
mengenai penyakitnya, Ibu T mengatakan saat tau penyakitnya gula
Ibu T mulai mengurangi gula dan karbohidrat yang dapat memicu
naiknya gula darahnya, Ibu T mengatakan kadang-kdang masih suka
makanan yang dapat memacu gula darahnya
o. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ibu T mengatakan ibunya memiliki riwayat DM, kakak pertama dan
ketiga memiliki riwayat sakit paru-paru dan kakak yang ke lima
memiliki riwayat asma. Sedangkan Bapak S mengatkan ibunya
memiliki riwayan DM dan ayahnya memiliki penyakit stroke dan
pernah dirawat.

2. Lingkungan
a. Perumahan
Keluarga Bapak S mengatakan luas bangunan rumahnya 36 ± m 2.
Keluarga Bapak S tiggal di rumah sendiri. Jenis bangunan permanen
yang terdiri dari teras, satu ruang tamu, dua kamar tempat tidur, toilet,
dan dapur. Rumah Bapak S memiliki rantai keramik dan beratap asbes
dan genteng, terlihat rapih dan bersih. Sumber penerangan
menggunakan listrik. Ventilasi baik udara dan cahaya matahari bisa
masuk melalui jendela dan pintu.
b. Denah rumah

Ruang Tamu

Dapur Ruang Teras


Keluarga Depan

Kamar Tidur PIntu Masuk


Kamar Tidur
Kamar
Mandi
c. Pengelolahan sampah
Ibu T mengatakan sampah dibuang ditempat sampah nanti diambil
oleh tugas kebersihan biasanya 2-3 x dalam seminggu.
d. Sumber air
Ibu T mengatakan sumber airnya menggunakan sanyo, air yang
dihasilkan bersih dan tidak berbau. Air minum yang dikonsumsi
keluarga Bapak S adalah air gallon (aqua) yang dibeli dari agen.
e. Jamban keluarga
Ibu T mengatakan jarak antara septictank adalah ± 10 meter. Toilet
yang digunakan adalah toilet jongkok. Toilet bersih dan di bersihkan
biasanya 1 atau 2 minggu sekali, yang membersihkan biasanya anak
pertama dan Bapak S.
f. Pembuangan air limbah
Ibu T mengatakan pembuangan air limbah melalui paralon yang
menuju ke selokan atau got.
g. Fasilitas sosial dan Fasilitas kesehatan
Fasilitas sosial yang ada di lingkungan keluarga Bapak S adalah
kegiatan pengajian RT yang diadakan 1x dalam seminggu, pengajian
RW yang diadakan 1x dalam sebulan, arisan RT yang diadakan 1x
dalam sebulan, dan kegiatan gotong royong yang diadakan setiap hari
minggu. Fasilitas kesehatan yang digunakan oleh keluarga Bapak S
adalah klinik dan rumah sakit.
h. Karakteristik tetangga dan komunikasi
Rata-rata suku yang tinggal di daerah rumah keluarga Bapak S adalah
suku Jawa dan ada pula suku Betawi. Tipe hunian didaerah tersebut
permanen. Kondisi hunian bersih, termasuk jalanan, rumah, serta
pengankutan sampah dengan petugas kebersihan 2-3 x dalam
seminggu. Sumber air di daerah tersebut bersih, sumber suara di
daerah tersebut tidak terlalu bising karna posisi rumah keluarga Bapak
S jauh dari jalan raya dan polusi di daerah tersebut tidak terlalu
banyak. Karakterisik demografi tetangga dan komunitas yaitu kelas
menangah dan menengah atas dan pekerjaan di daerah tersebut rata-
rata TNI-AD dan PNS. Fasilitass yang ada dikomunitas seperti
pelayanan kesehatan, rumah ibadah (masjid dan gereja), mini market,
sekolah SD-SMA, tranportasi cukup dekat, sedangkan pasar lumayan
cukup jauh dari daerah tersebut
i. Mobilitas keluarga
Keluarga Bapak S sudah tinggal ± 17 tahun di rumahnya dan sebelum
menetap di rumahnya sekarang keluarga Bapak S tinggal di bandung
lalu pindah ke karawang dan akhirnya menetap di Bekasi.
j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu T mengatakan di daerah tempat tinggal sering melakukan
perkumpulan seperti arisan RT, pengajian dan bapak-bapak di daerah
tempat tinggalnya sering mengadakan rapat untuk musyawarah dan
kerja bakti/gotong royong.
k. System pendukung keluarga
1) Informal :
System pendukung keluarga Bapak S, yaitu keluarga, teman dekat
dan tetangga sekitar rumah.
2) Formal :
Keluarga Bapak S jika sakit dan sudah minum obat warung tetapi
belum kunjung sembuh baru kepelayanan kesehatan, tetapi Ibu T
selalu ke rumah sakit 2 minggu sekali untuk kontrol kesehatannya.
3) Jenis bantuan yang diberikan :
Jenis bantuan yang diberikan berupa konseling terhadap penyakit
Ny. S yaitu Diabetes Mellitus.

3. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarganya
Bapak S mengatakan komunikasi keluarga iya itu secara terbuka,
dengan komunikasi yang baik dan mudah dipahami oleh anggota
keluarga dan komunikasi berfungsi dengan baik, jika ada anggota
keluarga yang akan menyampaikan mendapat dan keluahannya semua
nggota keluarga mendengarkannya dan mendiskusikan agar mendapat
dan keluhannya terselesaikan dan keluar tidak melibatkan emosi dalam
penyampaiannya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Bapak S yang mengambil keputasan adalah Bapak S
dengan mendiskusikannya dulu kepada Ibu T. yang mengambil
keputusan dalam anggaran keluarga dan mengatur displin dan aktifitas
anak yaitu Ibu T .
c. Struktur peran
1) Formal
Anggota keluarga Bapak S menjalankan peran dengan sesuai yaitu
Bapak S sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam
mencari nafkah, dan bertanggung jawab dalam mengambil
keputusan dalam keluarga. Ibu T sebagai ibu rumah tangga yang
bertanggung jawab atas urusan rumah tangga dan mendidik anak-
anaknya. Anak-anak Bapak S dan Ibu T bertanggung jawab atas
pendidikannya saat ini dan betanggung jawab unuk membantu
kedua orangtua nya. Keluarga Bapak S mengatakan cukup senang
menjalankan perannya masing-masing.
2) Informal
Keluarga Bapak S konsisten dalam menjalankan perannya.
d. Nilai dan norma budaya
Keluarga Bapak S merupakan suku Betawi, Bapak S berperan sebagai
kepala keluarga dan mencari nafkah.

4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga merasakan saling membutuhkan satu sama
lain dalam satu keluarga. Bapak S dan Ibu T mengatakan selalu
memberikan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan
kebutuhan dari masing-masing anggota keluarga. Keluarga Bapak S
mengatakan bahwa setiap anggota keluarga saling percaya pada
keluargamya. Keluarga Bapak S mengatakan dalam menanamkan
perasaab kebersamaan dengan cara berkumpul, berbicara, dan
bercanda dalam anggota keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bapak S mengatakan membesarkan anak-anaknya dengan
displin, tidak tergantung pada orang lain, dan memberi dan menerima
cinta serta melatih perilaku sesuai dengan usia.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga Bapak S memiliki tiga orang anak. Ibu T mengatakan
merencanakan jumlah anak dengan menggunakan KB.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga Bapak S dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya hanya
mengandalkan dari hasil bulanan yang di dapat dari Bapak S.
e. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga Bapak S lebih suka memasak makanannya dari pada
membeli makanan yang cepat saji dan makanan yang beli di luar.

5. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek
Ibu T mengatakan takut dengan luka bekas operasi bila tak kunjung
sembuh dan takut bila tak kunjung sembuh akan menjalani operasi
kembali dan jika ibu T harus di rawat kembali ibu T takut merepotkan
semua anggota keluarganya dan membuat khawatir anggota
keluarganya.
b. Stressor janga Panjang
Ibu T mengatakan takut penyakitnya tak sembuh dalam waktu lama.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Ibu T mengatakan jika ada masalah selalu memberitahukan
masalahnya dan memusyawarahkan masalahnya kepada Bapak S agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik.
d. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Bapak S menggunakan strategi koping konstruktif dimana
keluarga Bapak S selalu menyelesaikan permasalahan keluarga dengan
mengemukakan pendapat setiap anggota yang bersifat membangun,
membeni, hingga kemudian dapat menyelesaikan suatu masalah
tersebut.
e. Strategi adaptasi disfungsional

6. Pemeriksaan Fisik : (data fokus)


No Sistem Bapak S Ibu T Nn. I Nn. D An. A
TTV, TB, BB TTV TTV TTV TTV TTV
TD : 120/90 TD : 130/90 mmHg, TD : 120/80 mmHg, TD : 110/80 mmHg, N : 98 x/menit,
mmHg, N : 95 N : 90 x/menit, RR : N : 90 x/menit, RR : N : 80 x/menit, RR : RR : 20 x/menit, S :
1 x/menit, RR : 20 19 x/menit, S : 36,7 20 x/menit, S : 36,4 20 x/menit, S : 36,8 36,1 oC
x/menit, S : 36 oC o
C o
C o
C BB : 55 kg
BB : 60 kg BB : 55 kg BB : 80 kg BB : 65 kg TB : 110 cm
TB : 160 cm TB : 150 cm TB : 155 cm TB : 157 cm
Kepala/Ramb Rambut tidak ada Rambut tidak ada Rambut tidak ada Rambut tidak ada Rambut tidak ada
ut ketombe, warna ketombe, warna ketombe, warna ketombe, warna ketombe, warna
rambut hitam, rambut hitam, rambut hitam, rambut hitam, rambut hitam,
rambut tidak rambut tidak rontok, rambut tidak rontok, rambut tidak rontok, rambut tidak
2
rontok, dan tidak dan tidak ada luka dan tidak ada luka dan tidak ada luka rontok, dan tidak
ada luka atau nyeri atau nyeri tekan atau nyeri tekan atau nyeri tekan ada luka atau nyeri
tekan didaerah didaerah kepala. didaerah kepala. didaerah kepala. tekan didaerah
kepala. kepala.
Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
ananemis, ananemis, ananemis, ananemis, ananemis,
3 sklera anikterik, sklera anikterik, sklera anikterik, sklera anikterik, sklera anikterik,
isokor 2 mm mata isokor 2 mm mata isokor 2 mm mata isokor 2 mm mata isokor 2 mm mata
kanan dan kiri. kanan dan kiri. kanan dan kiri. kanan dan kiri. kanan dan kiri.
Telinga Telinga bersih, Telinga bersih, tidak Telinga bersih, tidak Telinga bersih, tidak Telinga bersih,
tidak ada serumen, ada serumen, dan ada serumen, dan ada serumen, dan tidak ada serumen,
4 dan tidak ada tidak ada gangguan tidak ada gangguan tidak ada gangguan dan tidak ada
gangguan pendengaran. pendengaran. pendengaran. gangguan
pendengaran. pendengaran.
5 Hidung Hidung bersih, Hidung bersih, tidak Hidung bersih, tidak Hidung bersih, tidak Hidung bersih,
tidak ada cairan ada cairan yang ada cairan yang ada cairan yang tidak ada cairan
yang keluar, tidak keluar, tidak ada keluar, tidak ada keluar, tidak ada yang keluar, tidak
No Sistem Bapak S Ibu T Nn. I Nn. D An. A
ada sumbatan, dan sumbatan, dan tidak sumbatan, dan tidak sumbatan, dan tidak ada sumbatan, dan
tidak ada polip. ada polip. ada polip. ada polip. tidak ada polip.
Mulut Mulut bersih, bibir Mulut bersih, bibir Mulut bersih, bibir Mulut bersih, bibir Mulut bersih, bibir
6 lembab dan lembab dan lembab dan lembab dan lembab dan
tidak ada sariawan. tidak ada sariawan. tidak ada sariawan. tidak ada sariawan. tidak ada sariawan.
Leher Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
menelan, tidak ada menelan, tidak ada menelan, tidak ada menelan, tidak ada menelan, tidak ada
pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran
7
kelenjar getah getah bening dan getah bening dan getah bening dan kelenjar getah
bening dan tidak tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri bening dan tidak
ada nyeri tengkuk. tengkuk. tengkuk. tengkuk. ada nyeri tengkuk.
Dada/Thorax Dada simetris, Dada simetris, suara Dada simetris, suara Dada simetris, suara Dada simetris,
suara nafas nafas vesikuler, nafas vesikuler, nafas vesikuler, suara nafas
vesikuler, bunyi bunyi jantung S1 dan bunyi jantung S1 dan bunyi jantung S1 dan vesikuler, bunyi
8
jantung S1 dan S2 S2 (lup-dup), dan S2 (lup-dup), dan S2 (lup-dup), dan jantung S1 dan S2
(lup-dup), dan RR: RR: 19 x/menit RR: 20 x/menit RR: 20 x/menit (lup-dup), dan RR:
20 x/menit 20 x/menit
Abdomen Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi
abdomen, abdomen abdomen, abdomen abdomen, abdomen abdomen, abdomen abdomen, abdomen
supel, bising usus supel, bising usus supel, bising usus supel, bising usus supel, bising usus
9
8x/menit, dan tidak 8x/menit, dan tidak 9x/menit, dan tidak 7x/menit, dan tidak 10 x/menit, dan
ada pembesaran ada pembesaran hati. ada pembesaran hati. ada pembesaran hati. tidak ada
hati. pembesaran hati.
Ekstremitas Kekuatan otot 5-5- Kekuatan otot 5-5-5- Kekuatan otot 5-5-5- Kekuatan otot 5-5-5- Kekuatan otot 5-5-
10 atas 5-5 dan tidak ada 5 dan tidak ada 5 dan tidak ada 5 dan tidak ada 5-5 dan tidak ada
hambatan gerak. hambatan gerak. hambatan gerak. hambatan gerak. hambatan gerak.
Ekstremitas Kekuatan otot 5-5- Kekuatan otot 5-5-5- Kekuatan otot 5-5-5- Kekuatan otot 5-5-5- Kekuatan otot 5-5-
11 bawah 5-5 dan tidak ada 5 dan tidak ada 5 dan tidak ada 5 dan tidak ada 5-5 dan tidak ada
ha mbatan gerak. hambatan gerak. hambatan gerak. hambatan gerak. hambatan gerak.
12 Kulit Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis,
No Sistem Bapak S Ibu T Nn. I Nn. D An. A
warna kulit sawo warna kulit sawo warna kulit sawo warna kulit sawo warna kulit sawo
matang. matang. matang. matang. matang.
Lain-lain Pada tanggak 27
April 2020 GDS :
160 mg/dl, terdapat
13
luka post op luka
DM dibagian jari
telunjuk di kaki kiri
14 Kesimpulan Diabetes mellitus Tidak memiliki Tidak memiliki Tidak memiliki Tidak memiliki
masalah kesehatan masalah kesehatan masalah kesehatan masalah kesehatan

7. Harapan keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

B. Analisa Data

Data Fokus Diagnosa Keperawatan


DS : Kesiapan meningkatkan manajemen
1. Ibu T mengatakan sedikit tahu mengenai penyakitnya kesehatan (00162) keluarga Bapak S
2. Ibu T mengatakan saat tau penyakitnya gula Ibu T mulai mengurangi Khususnya Ibu T
gula dan karbohidrat yang dapat memicu naiknya gula darahnya
3. Ibu T mengatakan kadang-kdang masih suka makanan yang dapat
memacu gula darahnya.
DO :
1. Ibu T tampak sudah dapat mengontrol pola dietnya
2. GDS pada tanggal 27 April 2020 : 160 mg/dl
DS : Kesiapan meningkatkan proses keluarga
1. Nona I mengatakan ingin cepat selesai kuliah, ingin cepat bekerja, dan (00159) keluarga Bapak S
ingin segera berumah tangga.
DO :
Data Fokus Diagnosa Keperawatan
1. Keluarga Bapak S belum memenuhi tugas perkembangan dalam
keluarga yaitu : memperluas jarringan keluarga inti menjadi keluarga
besar, mempertahankan keintiman pasangan, membantu anak untuk
mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat, dan pertahankan kembali
peran orang tua dari kegiatan di rumah
DS : Ansietas Afektif (00146) keluarga Bapak S
1. Ibu T mengatakan takut dengan luka bekas operasi bila tak kunjung khususnya Ibu T
sembuh.
2. Ibu T mengatakan takut bila tak kunjung sembuh akan menjalani operasi
kembali
3. Ibu T mengatakan takut bila dirawat kembali nanti akan merepotkan
anggota keluarga yang lain.
DO :
1.

C. Prioritas Masalah
1. Diagnosa Keperawatan : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (00162) keluarga Bapak S Khususnya Ibu T

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran


Sifat masalah 3/3x1 = 1 Ibu T mengatakan sedikit tahu mengenai penyakitnya
a. Aktual : 3
1 1
b. Risiko : 2
c. Pontesial : 1
2 Kemungkinan masalah 2 2/2x2 = 2 Ibu T mengatakan saat tau penyakitnya gula Ibu T mulai
untuk diubah mengurangi gula dan karbohidrat yang dapat memicu naiknya
a. Mudah : 2 gula darahnya
b. Sebagian : 1
c. Tidak dapat : 0
Potensial masalah untuk 2/3x1 = 0,6 Ibu T tampak sudah dapat mengontrol pola dietnya
dicegah
3 a. Tinggi : 3 1
b. Cukup : 2
c. Rendah : 1
Menonjolnya masalah 2/2x1 = 1 GDS pada tanggal 27 April 2020 : 160 mg/dl
a. Segera teratasi : 2
4 1
b. Tidak segera diatasi : 1
c. Tidak dirasakan : 0
Skor 4,6

2. Diagnosa keperawatan : Kesiapan meningkatkan proses keluarga (00159) keluarga Bapak S


No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
Sifat masalah 2/3x1 = 0,6 Keluarga Bapak S belum memenuhi tugas perkembangan dalam
a. Aktual : 3 keluarga yaitu : memperluas jarringan keluarga inti menjadi
b. Risiko : 2 keluarga besar, mempertahankan keintiman pasangan,
1 1
c. Pontesial : 1 membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di
masyarakat, dan pertahankan kembali peran orang tua dari
kegiatan di rumah
Kemungkinan masalah 1/2x2 = 1 Nona I mengatakan ingin cepat selesai kuliah, ingin cepat
untuk diubah bekerja, dan ingin segera berumah tangga.
a. Mudah : 2
2 b. Sebagian : 1 2
c. Tidak dapat : 0

3 Potensial masalah untuk 1 1/3x1 = 0,3 Nona I mengatakan ingin cepat selesai kuliah, ingin cepat
dicegah bekerja, dan ingin segera berumah tangga.
a. Tinggi : 3
b. Cukup : 2
c. Rendah : 1
Menonjolnya masalah 1/2x1 = 0,5 Nona I mengatakan ingin cepat selesai kuliah, ingin cepat
a. Segera teratasi : 2 bekerja, dan ingin segera berumah tangga.
4 1
b. Tidak segera diatasi : 1
c. Tidak dirasakan : 0
Skor 2,4

3. Diagnosa Keperawatan : Kesiapan meningkatkan proses keluarga (00159) keluarga Bapak S


No Kriteria Bobot Perhitungan pembenaran
Sifat masalah 3/3x1 = 1 Ibu T mengatakan takut dengan luka bekas operasi bila tak
a. Aktual : 3 kunjung sembuh.
1 1
b. Risiko : 2
c. Pontesial : 1
Kemungkinan masalah 1/2x2 = 1 Ibu T mengatakan takut bila dirawat kembali nanti akan
untuk diubah merepotkan anggota keluarga yang lain.
2 a. Mudah : 2 2
b. Sebagian : 1
c. Tidak dapat : 0
Potensial masalah untuk 3/3x1 = 1 Ibu T mengatakan takut dengan luka bekas operasi bila tak
dicegah kunjung sembuh, Ibu T mengatakan takut bila tak kunjung
a. Tinggi : 3 sembuh akan menjalani operasi kembali, Ibu T mengatakan
3 b. Cukup : 2 1 takut bila dirawat kembali nanti akan merepotkan anggota
c. Rendah : 1 keluarga yang lain.

Menonjolnya masalah 1/2x1 = 1,5 Ibu T mengatakan takut bila dirawat kembali nanti akan
a. Segera teratasi : 2 merepotkan anggota keluarga yang lain.
4 1
b. Tidak segera diatasi : 1
c. Tidak dirasakan : 0
Skor 4,5
Daftar diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (00162) keluarga Bapak S Khususnya Ibu T
Skor : 4,6
2. Ansietas Afektif (00146) keluarga Bapak S khususnya Ibu T
Skor : 4,5
3. Kesiapan meningkatkan proses keluarga (00159) keluarga Bapak S
Skor : 2,4

D. Perencanaan Keperawatan Keluarga

Nama KK : Bapak S
Usia : 51 Tahun

Data Diagnosa
NOC NIC Paraf
Penunjang Keperawatan
Kesiapan Tujuan Umum : 1. Kaji tingkat pengetahuan terkait
meningkatkan Setelah dilakukan pertemuan sebanyak denga proses penyakit diabetes
manajemen 3x30 menit diharapkan kesiapan kesehatan yang spesifik
kesehatan dapat meningkat. 2. Jelaskan tentang tanda dan gejala
(00162) TUK 1 : yang umum dari diabetes
keluarga Setelah dilakukan intervensi dalam 3. Kaji tingkat pengetahuan terkait
Bapak S pertemuan 1x30 menit diharapkan dalam diet diabetes
Khususnya keluarga mampu mengenal masalah 4. Jelaskan tentang diet dan
Ibu T kesehatan tentang diabetes dengan kriteria kepatuhan terhadapat diabetes
hasil (NOC)
Pengetahuan : manajemen diabetes (1820)
a. Keluarga mampu mengetahui factor-
Data Diagnosa
NOC NIC Paraf
Penunjang Keperawatan
faktor penyebab (182030)
b. Keluarga mampu mengetahui tanda dan
gejala awal penyakit (182031)
c. Keluarga mampu meningkatkan
kepatuahn diet (182004)
Tujuan Umum : 1. Informasikan pada keluarga
Setelah dilakukan pertemuan sebanyak mengenai solusi alternative
3x30 menit diharapkan kesiapan kesehatan untuk mengatasi diabetes.
dapat meningkat. 2. Berikan informasi sesuai dengan
TUK 2 permintaan keluarga
Setelah dilakukan intervensi pertemuan 2
selama 1x30 menit diharapkan keluarga
mampu memutuskan tindakan keprawatan
dengan kriteria hasil (NOC)
Berpartisipasi dalam memutuskan
perawatan kesehatan meningkat dari skala
1 menjadi 3
a. Mencari informasi terpecaya terkait
diabetes (182043)
Data Diagnosa
NOC NIC Paraf
Penunjang Keperawatan
Tujuan Umum : 1. Kaji dalam penggunaan insulin
Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 2. Jelaskan cara penggunaan insulin
3x30 menit diharapkan kesiapan kesehatan yang benar
dapat meningkat. 3. Ajarkan keluarga harus
TUK 3 berpartisipasi dalam membantu
Setelah dilakukan intervensi pertemuan 3 penggunaan insulun
selama 1x30 menit diharapkan keluarga 4. Demonstrasikan cara
mampu melakukan tindakan untuk penggunaan insulin yang benar
menurunkan kadar gula darahnya
meningkat dari 1 menjadi 4
a. Keluarga dapat menggunakan insulin
dengan benar (182034)

Tujuan Umum : 1. Insruksikan klien mengenai


Setelah dilakukan pertemuan sebanyak kebutuhan dengn pedoman diet
3x30 menit diharapkan kesiapan kesehatan 2. Instruksikna keluarga untuk
dapat meningkat. mengecek gula darah klien
TUK 4 minimal 3 x dalam seminggu
Setelah dilakukan intervensi pertemuan 4 3. Jelaskan obat yang di konsumsi
selama 1x30 menit diharapkan keluarga oleh klien
mampu memodifikasi lingkungan dengan
kriteria hasil (NOC)
a. Keluarga mampu mengontrol kadar
gula darah dengan diet (182002)
b. Keluarga dapat penggunaan yang benar
dari obat yang diresepkan (182036)

Tujuan Umum : 1. Bantu keluarga untuk


Setelah dilakukan pertemuan sebanyak
Data Diagnosa
NOC NIC Paraf
Penunjang Keperawatan
3x30 menit diharapkan kesiapan kesehatan mengkoordinasikan dan
dapat meningkat.
mengkomunikasikan perawatan
TUK 5
Setelah dilakukan intervensi pertemuan 5 kesehatan
selama 1x30 menit diharapkan keluarga
2. Bantu keluarga memilih
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan meningkat dari 2 menjadi 4 professional perawatan
a. Keluarga mampu mengetahui kapan
kesehatan yang tepat
untuk mendapatkan bantuan dari
seorang professional kesehatan 3. Anjurkan keluarga mengenal
(182042)
jenis layanan yang bisa
diharapkan dan setiap penyedia
layanan kesehatan
4. Informasikan keluarga mengenai
perbedaan berbagai jenis
fasilitas pelayanan kesehatan
5. Identifikasi dan fasilitas
kebutuhan transportasi untuk
mendapatkan pelayanan
kesehatan

E. Implementasi Keluarga
Nama KK :
Usia :

Nama &
Diagnosa
Tanggal Waktu Implementasi TTD
Keperawatan
perawat

F. Evaluasi Keluarga

Nama KK :
Usia :

Nama &
No.
Tanggal Evaluasi (SOAP) TTD
DX
Perawat

Anda mungkin juga menyukai