Anda di halaman 1dari 2

4.

1 Proses Operasi
Pada pelaksanaan operasi ovariohisterectomy pada anjing Sakinah, terlebih dahulu
diberikan antibiotik Amoxicillin injeksi dengan volume pemberian 0,493 mL secara
intramuscular, kemudian dilanjutkan pemberian premedikasi dengan atropin sulfat injeksi
dengan volume pemberian sebanyak 0,592 mL via sub kutan. Anjing sakinah yang telah di
sedasi kemudian dipasang IV cath 24G yang disambungkan dengan infus NS 0,9% yang
berguna untuk mencegah kehilangan cairan dan mencegah dehidrasi pada saat proses
pembedahan.
Setelah 15 menit pasca pemberian pre medikasi, diberikan obat anestesi umum yaitu
ketamin dengan volume pemberian 0,74 mL dan xylazin dengan volume 0,37 mL secara
intramuscular, pada pelaksanaan operasi ini diberikan ketamine 4,5x dosis dan xylazin
sebanyak 3x dosis secara bertahap, disebabkan karena anjing Sakinah yang terus bangun pada
saat operasi. Kemudian anjing Sakinah dibaringkan pada meja operasi dan di fiksasi ke empat
ekstremitas dengan menggunakan tali. Di oleskan povidon iodin dengan menggunakan
tampon pada situs operasi, yaitu di bagian abdomen dibawah xhypoid hingga ke bawah pubis
dan sekitarnya. Di tutupi duk pada situs pembedahan dan di fiksasi duk dengan duk clamp.
Kemudian dimulai insisi dengan blade sekitar 3 cm di bawah xypoid dan diinsisi
dengan panjang ± 8 cm ke bawah meuju pubis, dimulai dari kulit, subkutan, dan musculus
hingga terbuka rongga peritoneum. Menggunakan allis tissue forceps di tahan kedua sisi kulit
agar tetap terbuka, kemudian di eksplor rongga abdomen menggunakan jari kelingking dan
telinjuk untuk mencari uterus.
Setelah uterus ditemukan, di fiksasi dengan menggunakan 2 rochester pean di bawah
bifucartio uteri, kemudian di ligasi pembuluh darah dan corpus uteri sebanyak 3 kali dengan
menggunakan needle GR dan catgut chromic, yaitu 2 kali dibawah clamp pertama, dan 1x di
atas clamp pertama. Kemudian dipotong ditengah tengah ligasi dan clamp kedua. Selanjutnya
dilakukan pemcarian ovarium kanan, kemudian di fiksasi mesovarium yang melekat pada
ovarium kanan menggunakan 2 mosquito, dilakukan ligasi pada pembuluh darah pada
mesovarium agar tidak terjadi bleeding. Kemudian dilakukan ligasi pada mesovarium
sebanyak 3 kali dengan menggunakan needle GR dan catgut chromic, yaitu 2 kali dibawah
clamp pertama, dan 1x di atas clamp pertama. Kemudian dipotong ditengah tengah ligasi dan
clamp kedua. Lakukan hal yang sama dengan ovarium kiri.
Di flushing rongga abdomen dan dimasukkan kembali sisa sisa organ selain uterus
dan ovarium yang telah diangkat. Dijahit musculus dengan menggunakan needle GR dan
catgut chromic dengan pola simple interrupted. Dilanjutkan penjahitan subkutan dengan
menggunakan needle GR dan catgut chromic menggunakan pola jahitan simple continuous.
Kulit dijahit menggunakan needle GT dan benang silk non-absorbable dengan pola simple
interrupted. Ditaburkan antibiotik neomicyn dan bacitracin bubuk di atas luka jahitan,
kemudian di letakkan kassa steril yang di fiksasi menggunakan ultrafix.
Pada kasus hernia yang terjadi pada anjing Sakinah pada hari ke-5 pasca operasi,
dilakukan pembiusan total dengan premedikasi atropin sulfat dengan volume pemberian
0,493 mL via subkutan dan 15 menit kemudian diberi anestesi ketamine dengan volume
pemberian 0,74 mL dan xylazin dengan volume 0,37 mL melalui intramuscular. Dilakukan
flushing organ yang terurai keluar menggunakan infus NS 0,9% agar tidak kering dan
membersihkan kotoran yang menempel pada organ, lalu dimasukkan organ ke dalam rongga
abdomen. Kemudian dilakukan penjahitan pada musculus menggunakan benang vicryl 3.0
pola simple interrupted, kemudian dilanjutkan dengan subkutan menggunakan benang vicryl
3.0 pola simple interrupted dan kulit dengan menggunakan silk pola simple interrupted.
Ditaburkan antibiotik neomicyn dan bacitracin bubuk di atas luka jahitan, kemudian di
letakkan kassa steril yang di fiksasi menggunakan hypafix.

Anda mungkin juga menyukai