Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UI Press :
Jakarta
2.5.3 Sintesis dan Sekresi Imunoglobulin
Keadaan ini terjadi dalam kelenjar limfe, limpa dan jaringan nodulus limfoid
antigen tersebut akan mengalir melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe regional,
memasuki aliran darah, maka limpa adalah tempat utama pembentukan antibodi.
Bila antigen pertama kali masuk ke dalam tubuh, terjadilah respon imun
primer yang ditandai dengan munculnya IgM beberapa hari setelah pemaparan.
Saat antara pemaparan antigen dan munculnya IgM disebut lag phase. Kadar IgM
mencapai puncaknya setelah kira-kira 7 hari. Enam sampai tujuh hari setelah
pemaparan, dalam serum mulai dapat terdeteksi IgG, sedangkan IgM mulai
berkurang sebelum kadar IgG mencapai puncaknya yaitu 10-14 hari setelah
sedikit yang dapat dideteksi 4-5 minggu setelah pemaparan. Bila pemaparan
antigen terjadi kedua kali, terjadi respon imun sekunder ysng sering juga disebut
dengan waktu yaitu afinitas antibodi terhadap antigen makin lama makin besar
dan kompleks antigen-antibodi yang terjadi juga makin stabil. Akan tetapi
antibodi yang terbentuk juga maki lama makin poliklonal sehingga makin kurang
spesifik, yang berarti makin besar kemungkinan terjadi reaksi silang. (Siti
Boediana K, 2001)
A. Imunoglobulin G (IgG)
sitolitik sel NK, eosinofil, netrofil. Kadar IgG meninggi pada infeksi
Dikenal 4 macam subklas yaitu IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4 dan perbedaan
H, 1991)
Struktur dan fungsi IgG dapat dipecah oleh enzim pepsin dan papain
CH1 dan CH2 untuk membentuk dua fragmen yang identik dan dapat bertahan
(Darmono, 2006)
Tabel IV. Sifat fisiko-kimia dari subklas IgG (Darmono, 2004)
2 3 4
pada hinge
Proteolitik
Jumlah alotipe 4 1 13 0
B. Imunoglobulin A
IgA dengan berat molekul 165.000 dalton ditemukan dalam serum dengan
jumlah sedikit, tetapi kadarnya dalam cairan sekresi saluran napas, saluran
cerna, saluran kemih, air mata, keringat, ludah dan ASI lebih tinggi dalam
Waktu paruh IgA adalah 6 hari dan yang aktif adalah bentuk dimer (yy),
bentuk-bentuk dimer adalah sel epitel yang bertindak sebagai reseptor IgA,
yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk ke dalam lumen. (Darmono,
2006)
Struktur dan fungsi IgA sekretori (Karnen Garna, 2004 dan Darmono, 2006)
a. Struktur IgA dimerik yang ditemukan dalam sekresi menunjukkan
tinggi di dalam serum ditemukan pada infeksi kronik saluran napas dan
IgA1 (93%) dan IgA2 (7%) produksi IgA pada permukaan mukosa
mengandung IgA dan juga bersifat antiviran dan aglutinin yang efektif.
C. Imunoglobulin M
IgM ditemukan pada permukaan sel B yang matang dan mempunyai waktu
komplemen.(Darmono, 2006)
terbesar. IgM merupakan paling aktif dalam aktivasi komplemen jalur klasik.
Molekul IgM diikat oleh rantai J. Kebanyakan sel B mengandung IgM pada
D. Imunoglobulin D
Dalam serum IgD ditemukan dalam kadar yang sangat rendah. Hal ini
mungkin disebabkan oleh karena IgD tidak dilepas plasma dan rentan terhadap
utama sel B dan petanda dari diferensiasi sel B yang matang. IgD merupakan
berasa IgD yang dapat berfungsi sebagai reseptor antigen pada aktifasi sel.
juga diduga dapat mencegah terjadinya toleransi imun bila sel dihadapkan
E. Imunoglobulin E
Dalam serum IgE ditemukan dalam kadar rendah yang meningkat pada
ditemukan subkelas IgE. IgE disebut pula reagin dan merupakan Ig dengan
jumlah paling sedikit dalam serum tetapi efeknya sangat efisien. Kadar IgE
tinggi pada reaksi alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, dan diduga berperan
pengikat komplemen
antigen
pentamer