Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DOSEN DAN KARYAWAN
(KDK) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI (STIE-I) RENGAT
TAHUN BUKU 2014 – 2018 DENGAN PENDEKATAN DU-PONT SYSTEM
Suwaji
Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I)
Rengat Email : suwaji@stieindragiri.ac.id
Abstrak
Laporan keuangan tahunan suatu koperasi dapat memberikan informasi
sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasil yang telah dicapai koperasi
tersebut. Untuk mengetahui dan menilai kinerja koperasi dalam proses mencapai
tujuannya diperlukan metode pengukuran terhadap kinerja keuangan koperasi itu
sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja
keuangan Koperasi Dosen dan Karyawan (KDK) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indragiri (STIE-I) Rengat selama periode 2014 – 2018. Analisis yang digunakan
dalam mengukur kinerja keuangan Koperasi Dosen dan Karyawan STIE Indragiri
dengan menggunakan sistem Du-Pont. Analisis dengan sistem Du-Pont
memfokuskan pengukuran pada Return on Invesment (ROI) yang merupakan
integrasi dari pengukuran Net Profit Margin dan Asset Turnover. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan yang berupa
neraca dan laporan laba/rugi periode tahun 2014 sampai dengan 2018. Hasil
analisis yang dilakukan menunjukkan Total Aktiva, Modal, Pendapatan dan Laba
Bersih cenderung mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang positif (surplus)
kecuali pada sisi laba bersih, dimana laba bersih pada akhir periode 2016 tidak
mengalami pertumbuhan. Indeks pertumbuhan NPM tertinggi diperoleh pada
periode 2015 dan 2018 yaitu sebesar 1,25 dan indek pertumbuhan NPM terendah
terjadi pada periode 2016 yaitu sebesar 0.37. Total Asset Turn Over (TATO), atau
perputaran total aktiva tertinggi terjadi pada periode 2016 dengan Indeks sebesar
1 dan terendah pada periode 2015 sebesar 0,50. Return On Invesment (ROI)
indeks pertumbuhan tertinggi terjadi di periode tahun 2018 yaitu pada angka
indeks 1,10 dan terendah tahun 2016 yaitu pada indeks sebesar 0,39. Dilihat dari
pertumbuhannya hal ini mengindikasikan bahwa manajemen KDK-STIE Indragiri
sudah mampu memberikan kinerja yang baik.
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kebijakan dan mengkaji ulang
strategi yang telah diterapkan guna mendorong kemajuan lebih lanjut dalam pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Secaraumum tujuan dari perusahaan adalah konsiten dalam
menghasilkan surplus hasil pada setiap periodenya. Dalam perusahaan koperasi, kemajuan
dan pengembangan perusahaan bukanlah untuk memaksimumkan surplus semata,
melainkan agar dengan anggaran yang tersedia, dapat diperoleh dampak yang maksimum
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bersama. Dengan demikian masalah esensial
setiap perusahaan adalah sama, yaitu meningkatkan penerimaan dan pengendalian biaya.
Sisa hasil usaha atau Keuntungan yang positif ataupun terhindarnya dari kerugian
merupakan cerminan utama keberhasilan dari suatu perusahaan.
Laba merupakan hasil akhir yang diharapkan dari suatu rangkaian kegiatan
perusahaan. Laba perusahaan merupakan suatu elemen dari laporan keuangan perusahaan
yang akan dijadikan salah satu acuan tentang kinerja keuangan perusahaan. Secara umum,
kinerja keuangan adalah prestasi keuangan perusahaan yang tergambar dalam laporan
keuangan berupa neraca dan rugi laba untuk satu periode.
Kinerja perusahaan perlu untuk selalu dijaga agar tetap berada pada jalur yang benar
dan berkembang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen dan pemilik
perusahaan harus selalu mengintrospeksi kondisi perusahaan yang salah satu yang apling
subtansi adalah kondisi dari kinerja keuangannya, karena hal itu akan menentukan
keberlangsungan perusahaan tersebut untuk bertahan dan berkembang, berkaitan dengan
hal itu, manajemen dan pemilik perusahaan dapat memantau kondisi keuangan perusahaan
dengan cara melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan.
Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat banyak metode yang bisa digunakan,
diantara metode-metode yang biasa digunakan adalah analisis rasio, analisis nilai tambah
pasar (Market Value Added/MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value
Added/ EVA), Analisis Balance Score Card/BSC, Analisis Capital Asset, Management,
Equity, and Liquidity (CAMEL) dan Analisis model Du-pont (Du Pont System).
Analisis Du Pont (Du-pont System) merupakan alat analisis yang bersifat menyeluruh
karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan alat
mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan. Pada Analisis Du-pont hal-hal yang akan di ketahui adalah sejauh mana
tingkat profitabilitas khususnya persentase laba bersih (Net Profit Margin) dan efektifitas
dari aktiva yang digunakan atau Total Asset Turnover , pada Ahirnya Analisis Du-pont
akan mengintegrasikan kedua unsur diatas guna mengukur tingkat efektifitas investasi
yang telah dikeluarkan dalam menghasilkan laba tersebut atau Return on Isvesment (ROI).
Analisis rasio Du-Pont awalnya menjelaskan laba atas ekuitas yang berasal dari tiga
(3) sumber, yaitu margin laba (PM), perputaran aset (ATO) dan leverage keuangan (FL).
Dekomposisi ini secara luas mewakili efisiensi operasi, pemanfaatan aset dan efek
pengganda ekuitas (Moyer et al., 2007, Ross et al., 2008). Analisis Dup-pont
menitikberatkan pada tingkat kembalian investasi atau Return on Invesment (ROI).
Kelebihan sistem Du-pont sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya
menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aktiva.
Analisis model Du-pont dapat juga digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-
masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui produk mana yang
potensial (Harahap, 2013).
Pengembalian aset dan laba atas ekuitas merupakan indikator penting untuk penilaian
kinerja perusahaan, namun diperlukan perlakuan dalam menginterpretasikan tingkat
LANDASAN TEORI
A. Koperasi
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian, koperasi didefinisikan sebagai badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Koperasi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa meningkatkan kesejahteraan
anggota menjadi tujuan dan prioritas utama koperasi.
B. Laporan Keuangan
Menurut Soemarso (2005) menyatakan “Laporan Keuangan adalah media komunikasi
yang biasa digunakan perusahaan untuk pihak luar yang didalamnya tercantum sebagian
besar informasi keuangan yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi”. Laporan keuangan adalah media yang dipakai untuk
meneliti kondisi perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba
yang ditahan, dan laporan posisi keuangan” (Alexandri, 2009:30).
D. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan yang dilihat berdasarkan laporan Penjualan keuangan yang
disajikan oleh manajemen akan member arti pada saat menganalisis terhadap pelaksanaan
kinerja yang telah dilakukan. (Fitriani S. & Nur Indah S., 2016). Kinerja keuangan
perusahaan adalah gambaran posisi keuangan perusahaan dan menunjukkan hasil usaha
selama periode tertentu, yang diperoleh dengan melakukan analisa laporan keuangan.
Kinerja keuangan adalah hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk
angka-angka keuangan. (Darsono dan Ashari, 2005).
Tahap-tahap dalam menganalisis kinerja keuangan adalah: a) Melakukan review
terhadap data laporan keuangan, b) Melakukan perhitungan, c) Melakukan perbandingan
terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh, d) Melakukan penafsiran (interpretation)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 70
Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan, e) Mencari dan memberikan pemecahan
masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan (Fahmi, 2012:3).
Total Asset
Setelah nilai dari ROI ditemukan maka berdasarkan nilai tersebut akan terlihat
bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari nilai(persentase ROI)
tiap periodenya
Lima langkah analisis Du-Pont mampu menjelaskan bahwa, perusahaan yang
memiliki biaya pinjaman yang tinggi, biaya bunga mereka pada utang dapat
mengimbangi efek positif dari peningkatan manfaat yang diperoleh. Karena, biaya
bunga untuk sebagian besar perusahaan tidak dapat dipotong pajak, sehingga pada
analisis Du-pont modelnya diperluas mempertimbangkan biaya bunga dan beban
Angka indeks yang akan digunakan untuk tiap pos tahun dasar laporan keuangan diberi
angka 100%, data awal yang akan diguankan untuk analisis trend dengan persentase adalah
data tahun yang paling awal. Dengan menggunakan angka indeks akan dapat diketahui
kecenderungan atau trend atau arah dari suatu posisi keuangan, apakah meningkat,
menurun, atau tetap (Kasmir, 2012).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di KDK STIE Indragiri yang berlokasi di Kelurahan Sekip
Hulu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Pendekatan yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan
penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-
angka untuk mencandarkan karakteristik individu atau kelompok. Penelitian ini menilai
sifat dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan dalam penelitian ini dibatasi untuk
menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adannya.
Penelitian menggunakan data Sekunder. Data sekunder adalah data yang berupa
informasi yang sudah jadi yang bisa diperoleh melaui pubikasi ataupun dokumen yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif berupa
data laporan keuangan KDK STIE Indragiri tahun buku 2014 dan 2018.
Untuk memperoleh data penelitian, data-data dikumpulkan dengan menggunakan
metode:
a. Observasi: Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara cermat atas informasi atau dokumen-dokumen
yang kita gunakan dalam penelitian.
b. Studi Pustaka: Studi pustaka merupakan cara pengumpulan data penelitian dengan
cara mengumpulkan data-data dari membaca buku atau bahan kepustakaan yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Sumber-sumbernya berasal dari pustaka
atau literatur, baik dari jurnal maupun informasi Internet yang berkaitan dengan
kajian penelitian, variabel dan alat analisisnya.
Alat analisis data yang digunakan sebagai dasar analisis kinerja keuangan pada
penelitian ini adalah Analisis Model Du-pont (Du-pont System). Sasaran utama Analisis
Model Du-pont adalah pengembalian investasi (Return on Invesment). Return on
Invesment (ROI). ROI dapat diketahui dengan melakuka tahapan penghitungan melalui
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 73
Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
penghitungan pos-pos tertentu dari data laporan laba/rugi dan neraca dengan melalui
tahapan-tahapan perhitungan seperti pada tahapan analisis Du-pont berikut:
Penjualan
Kerangka Analisis Model Du Pont:
Laba
setelah Di kurangi (-)
pajak
Total Biaya:
% Laba
Di bagi (:)
Bersih Harga pokok penjualan + Biaya Operasi + Beban Bunga + Pajak
Penjualan
Return On Penjualan
Invesment Di kali (x)
(ROI) Aktiva Lancar :
Dengan memperhatikan data pada tabel dan Grafik, diatas terlihat bahwa kondisi
keuangan KDK STIE Indragiri cenderung mengalami peningkatan dan pertumbuhan
yang positif (surplus) kecuali pada sisi laba bersih, dimana laba bersih pada akhir
periode 2016 mengalami pertumbuhan (0,18) atau minus 18% namun periode
selanjutnya kembali mengalami pertumbuhan yang positif.
1,5
1 Indeks
Pertumbuhan NPM
0,5
0
2014 2015 2016 2017 2018
1 Indeks Pertumbuhan
ROI
0
2014 2015 2016 2017 2018
PENUTUP
A. Kesimpulan
Capaian Kinerja keuangan KDK-STIE Indragiri selama ini berada pada kondisi yang
baik, hal ini bisa dilihat dari Total Aktiva, Modal, Pendapatan dan Laba Bersih cenderung
mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang positif (surplus) kecuali pada sisi laba
bersih, dimana laba bersih pada akhir periode 2016 tidak mengalami pertumbuhan,
pertumbuhan hanya berada pada minus 18%, artinya laba bersih perusahaan menurun.
Indeks pertumbuhan NPM tertinggi diperoleh pada periode 2015 dan 2018 yaitu sebesar
DAFTAR PUSTAKA
Alexandri, Moh Benny. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis Teori dan Soal. Bandung:
Alfabeta.
Anonymous, 2012. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian.
Classyane dkk. (2011). “Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan
Pada PT Serba Mulia Yamaha 3S di Balikpapan (Studi Kasus Pada PT Serba
Mulia Yamaha 3S di Balikpapan)” . Universitas Mulawarman.Dermawan
Sjahrial dan Djahotman Purba. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Darminto, Dwi Prastowo dan Suryo, Aji. 2005. Analisis Laporan Keuangan Hotel.
Yogyakarta:Penerbit ANDI.
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami laporan Keuangan. Penerbit:
Andi. Yogyakarta.
Djarwanto. 2010. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi kedua, Yogyakarta:
BPFEYogyakarta.
Elita Ika, Kertahadi, Devi Farah; Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan
Menggunakan Du Pont System (Studi Pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
Periode 2009-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 1 Februari 2015|
administrasi bisnis. Student journal. Ub .ac. id.Dharma). Jurnal 2008.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung:Alfabeta.
Fitriani S. & Nur Indah S.; Analisis Du Pont System Dalam Mengukur Kinerja Keuangan
Pada PT. Milenium Primarindo Sejahtera. (jurnal. umsu.ac. idindex. Php
kumpulan dosen article view File1292pdf_162; 2016)
Gâdoiu Mihaela (2016). The Optimization Of The Enterprise Financial Analysis Trough
The Financial System Of Control Du PONT, 1(3), 236–240.
Herman Yosep W. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Analisis Du-pont
(Studi Kasus Pada Koperasi Mahasiswa Universitas Sanata.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. CV. Raja Grafindo Persada, Jakarta.