Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313

Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DOSEN DAN KARYAWAN
(KDK) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI (STIE-I) RENGAT
TAHUN BUKU 2014 – 2018 DENGAN PENDEKATAN DU-PONT SYSTEM

Suwaji
Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I)
Rengat Email : suwaji@stieindragiri.ac.id

Abstrak
Laporan keuangan tahunan suatu koperasi dapat memberikan informasi
sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasil yang telah dicapai koperasi
tersebut. Untuk mengetahui dan menilai kinerja koperasi dalam proses mencapai
tujuannya diperlukan metode pengukuran terhadap kinerja keuangan koperasi itu
sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja
keuangan Koperasi Dosen dan Karyawan (KDK) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indragiri (STIE-I) Rengat selama periode 2014 – 2018. Analisis yang digunakan
dalam mengukur kinerja keuangan Koperasi Dosen dan Karyawan STIE Indragiri
dengan menggunakan sistem Du-Pont. Analisis dengan sistem Du-Pont
memfokuskan pengukuran pada Return on Invesment (ROI) yang merupakan
integrasi dari pengukuran Net Profit Margin dan Asset Turnover. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan yang berupa
neraca dan laporan laba/rugi periode tahun 2014 sampai dengan 2018. Hasil
analisis yang dilakukan menunjukkan Total Aktiva, Modal, Pendapatan dan Laba
Bersih cenderung mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang positif (surplus)
kecuali pada sisi laba bersih, dimana laba bersih pada akhir periode 2016 tidak
mengalami pertumbuhan. Indeks pertumbuhan NPM tertinggi diperoleh pada
periode 2015 dan 2018 yaitu sebesar 1,25 dan indek pertumbuhan NPM terendah
terjadi pada periode 2016 yaitu sebesar 0.37. Total Asset Turn Over (TATO), atau
perputaran total aktiva tertinggi terjadi pada periode 2016 dengan Indeks sebesar
1 dan terendah pada periode 2015 sebesar 0,50. Return On Invesment (ROI)
indeks pertumbuhan tertinggi terjadi di periode tahun 2018 yaitu pada angka
indeks 1,10 dan terendah tahun 2016 yaitu pada indeks sebesar 0,39. Dilihat dari
pertumbuhannya hal ini mengindikasikan bahwa manajemen KDK-STIE Indragiri
sudah mampu memberikan kinerja yang baik.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Analisis Du-pont, Return On Invesment, Net


Profit Margin, Total Asset Turnover

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 67


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199

PENDAHULUAN
Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kebijakan dan mengkaji ulang
strategi yang telah diterapkan guna mendorong kemajuan lebih lanjut dalam pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Secaraumum tujuan dari perusahaan adalah konsiten dalam
menghasilkan surplus hasil pada setiap periodenya. Dalam perusahaan koperasi, kemajuan
dan pengembangan perusahaan bukanlah untuk memaksimumkan surplus semata,
melainkan agar dengan anggaran yang tersedia, dapat diperoleh dampak yang maksimum
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bersama. Dengan demikian masalah esensial
setiap perusahaan adalah sama, yaitu meningkatkan penerimaan dan pengendalian biaya.
Sisa hasil usaha atau Keuntungan yang positif ataupun terhindarnya dari kerugian
merupakan cerminan utama keberhasilan dari suatu perusahaan.
Laba merupakan hasil akhir yang diharapkan dari suatu rangkaian kegiatan
perusahaan. Laba perusahaan merupakan suatu elemen dari laporan keuangan perusahaan
yang akan dijadikan salah satu acuan tentang kinerja keuangan perusahaan. Secara umum,
kinerja keuangan adalah prestasi keuangan perusahaan yang tergambar dalam laporan
keuangan berupa neraca dan rugi laba untuk satu periode.
Kinerja perusahaan perlu untuk selalu dijaga agar tetap berada pada jalur yang benar
dan berkembang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen dan pemilik
perusahaan harus selalu mengintrospeksi kondisi perusahaan yang salah satu yang apling
subtansi adalah kondisi dari kinerja keuangannya, karena hal itu akan menentukan
keberlangsungan perusahaan tersebut untuk bertahan dan berkembang, berkaitan dengan
hal itu, manajemen dan pemilik perusahaan dapat memantau kondisi keuangan perusahaan
dengan cara melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan.
Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat banyak metode yang bisa digunakan,
diantara metode-metode yang biasa digunakan adalah analisis rasio, analisis nilai tambah
pasar (Market Value Added/MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value
Added/ EVA), Analisis Balance Score Card/BSC, Analisis Capital Asset, Management,
Equity, and Liquidity (CAMEL) dan Analisis model Du-pont (Du Pont System).
Analisis Du Pont (Du-pont System) merupakan alat analisis yang bersifat menyeluruh
karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan alat
mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan. Pada Analisis Du-pont hal-hal yang akan di ketahui adalah sejauh mana
tingkat profitabilitas khususnya persentase laba bersih (Net Profit Margin) dan efektifitas
dari aktiva yang digunakan atau Total Asset Turnover , pada Ahirnya Analisis Du-pont
akan mengintegrasikan kedua unsur diatas guna mengukur tingkat efektifitas investasi
yang telah dikeluarkan dalam menghasilkan laba tersebut atau Return on Isvesment (ROI).
Analisis rasio Du-Pont awalnya menjelaskan laba atas ekuitas yang berasal dari tiga
(3) sumber, yaitu margin laba (PM), perputaran aset (ATO) dan leverage keuangan (FL).
Dekomposisi ini secara luas mewakili efisiensi operasi, pemanfaatan aset dan efek
pengganda ekuitas (Moyer et al., 2007, Ross et al., 2008). Analisis Dup-pont
menitikberatkan pada tingkat kembalian investasi atau Return on Invesment (ROI).
Kelebihan sistem Du-pont sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya
menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aktiva.
Analisis model Du-pont dapat juga digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-
masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui produk mana yang
potensial (Harahap, 2013).
Pengembalian aset dan laba atas ekuitas merupakan indikator penting untuk penilaian
kinerja perusahaan, namun diperlukan perlakuan dalam menginterpretasikan tingkat

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 68


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
keuangan dengan hati-hati, dengan penuh pertimbangan. Diagnosis keuangan dengan
menggunakan sistem kontrol keuangan Du Pont memiliki peran penting dalam analisis
keuangan perusahaan karena terkait dengan pengembalian aset dan laba atas ekuitas
perusahaan sebagai hasil dari interaksi beberapa faktor yang disintesis melalui laporan
yang dibangun berdasarkan informasi yang diambil dari laporan keuangan tahunan
(Gâdoiu Mihaela, 2016).
Penelitian Kusi, B. A., Ansah-adu, K., & Agyei, A. (2015). mengenai melakukan
evaluasi Kinerja Laba Perbankan di Ghana selama dan pasca Penurunan Laba: dengan
Pendekatan lima langkah model Du-Pont. Dalam studi ini, menggunakan lima langkah
model Du-Pont untuk menangkap pengambilan kendali kembali ke pemegang saham
selama periode penurunan laba. Penelitian ini Mengambil manfaat dari lima langkah du-
pont yang jarang digunakan. Hasil dari penelitian dengan Model Du-Pont ini ternyata
mampu mengatasi masalah satu dimensi rasio secara khusus dan mampu menangkap
kondisi spesifik bank, tingkat pertumbuhan industri dan variabel- variabel dari kondisi
makroekonomi.
Penelitian yang dilakukan Elita I.P, Kertahadi & Devi F.A (2015). Mereka meneliti
kinerja keuangan PT. PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk Periode 2009-2013 dengan
menggunakan Du-pont System. Hasil Penelitiannya mampu menunjukkan Kondisi kinerja
perusahaan yang cenderung meningkat meskipun kondisi ROE yang cenderung Fluktuatif
selama periode berjalan.
Penelitian yang dilakukan Nasyiatul M. D. & Hesti W. (2013). Mereka meneliti
Kinerja Keuangan Perusahaan Pada CV. Astamedika Tegal dengan menggunakan Du-pont
System. Hasil Penelitiannya mampu menunjukkan kondisi kinerja perusahaan yang
cenderung meningkat seiring dengan kondisi ROE yang juga cenderung meningkat selama
periode berjalan. Penelitian yang dilakukan Herman Y.W. (2018). Penelitian mengenai
Kinerja Koperasi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan menggunakan Du-pont
System. Hasil Penelitiannya mampu menunjukkan Kondisi kinerja perusahaan yang
fluktuatif yang bisa dilihat dari kondisi Return On Invesment (ROI) yang juga cenderung
fluktuatif selama periode berjalan.
Koperasi Dosen dan Karyawan (KDK) Sekolah tinggi ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-
I) merupakan sebuah koperasi yang beranggotakan dosen dan karyawan pada lingkup
STIE Indragiri. Dalam upaya meningkatkan pengembangan koperasi dimasa yang akan
datang, meningkatkan kinerja dan evaluasi atas kinerja manajemen selama ini, penilaian
kinerja keuangan Koperasi Dosen dan Karyawan (KDK) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indragiri (STIE-I) Rengat perlu dilakukan agar capaian dan tren dari kinerja yang sudah
dijalankan selama ini bisa terlihat tingkat capaiannya dengan menggunakan metode
pengukuran tertentu.
Sebagai lembaga usaha yang menjalankan modal anggota dan modal pinjaman,
manajemen koperasi KDK STIE Indragiri diharapkan mampu memberikan kinerja positif
yang berdampak pada kemajuan dan perkembangan koperasi dimasa mendatang. Untuk
melihat efisiensi dan tren kinerja keuangan KDK STIE Indragiri, maka metode Du-pont
bisa digunakan sebagai alat analisis, dimana dengan metode Du-pont akan bisa dihitung
tingkat efisiensi dari pendayagunaan aktiva perusahaan melaui Tingkat Kembalian
Investasi atau Return On Invesment (ROI). Pos-pos utama/akun utama yang akan diukur
dalam menentukan tingkat kembalian investasi atau Return On Invesment (ROI) adalah
total aktiva, pendapatan dan laba bersih perusahaan. Untuk melihat gambaran kondisi
keuangan KDK-STIE Indragiri, dibawah ini tersaji grafik pertumbuhan aktiva, modal,
pendapatan dan laba bersih KDK-STIE Indragiri periode 2014-2018.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 69


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199

LANDASAN TEORI
A. Koperasi
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian, koperasi didefinisikan sebagai badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Koperasi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa meningkatkan kesejahteraan
anggota menjadi tujuan dan prioritas utama koperasi.

B. Laporan Keuangan
Menurut Soemarso (2005) menyatakan “Laporan Keuangan adalah media komunikasi
yang biasa digunakan perusahaan untuk pihak luar yang didalamnya tercantum sebagian
besar informasi keuangan yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi”. Laporan keuangan adalah media yang dipakai untuk
meneliti kondisi perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba
yang ditahan, dan laporan posisi keuangan” (Alexandri, 2009:30).

C. Analisis Laporan Keuangan


Menurut John Wild, dan K.R. Subramamyam dalam buku Analisis Laporan Keuangan
(2012) mendefinisikan Analisis Laporan Keuangan sebagai berikut: “ Analisis Laporan
Keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk
laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan
estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis”
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2010) “Analisis laporan keuangan adalah analisis
yang digunakan untuk menguraikan pospos laporan keuangan menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna
antara satu dengan yang lain, baik antra data kuantitatif maupun data non kuantitatif
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat”.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
a. Sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger,
b. Sebagai alat forecasting mengenai kondisi kinerja keuangan di masa datang,
c. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau
masalah lainnya,
d. Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen (Darminto dan Suryo, 2005:41).

D. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan yang dilihat berdasarkan laporan Penjualan keuangan yang
disajikan oleh manajemen akan member arti pada saat menganalisis terhadap pelaksanaan
kinerja yang telah dilakukan. (Fitriani S. & Nur Indah S., 2016). Kinerja keuangan
perusahaan adalah gambaran posisi keuangan perusahaan dan menunjukkan hasil usaha
selama periode tertentu, yang diperoleh dengan melakukan analisa laporan keuangan.
Kinerja keuangan adalah hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk
angka-angka keuangan. (Darsono dan Ashari, 2005).
Tahap-tahap dalam menganalisis kinerja keuangan adalah: a) Melakukan review
terhadap data laporan keuangan, b) Melakukan perhitungan, c) Melakukan perbandingan
terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh, d) Melakukan penafsiran (interpretation)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 70
Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan, e) Mencari dan memberikan pemecahan
masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan (Fahmi, 2012:3).

E. Analisis Du-pont (Du-pont System)


Du Pont System merupakan analisis yang mencakup rasio aktivitas dan margin
keuntungan atas penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan.
Dengan analisisi Du Pont System ini dapat menjelaskan bagaimana kinerja keuangan
perusahaan dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan dan
penurunan kinerja perusahaan (Fitriani S. & Nur Indah, 2015).
Analisis model Du-pont merupakan pendekatan analisis kinerja keuangan yang lebih
integratif degan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.
Analisis Dup-pont menitikberatkan pada tingkat kembalian invesasi atau Return on
Invesment (ROI). Kelebihan sistem Du-pont sebagai salah satu teknik analisis keuangan
yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi
pendayagunaan aktiva. Analisis model Du-pont dapat juga digunakan untuk mengukur
profitabilitas masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui
produk mana yang potensial (Harahap, 2013).
Rasio-rasio yang digunakan dan diukur dalam Du- Pont System adalah Rasio
Profitabilitas khusunya arsio dari Net Profit Margin (NPM), Total Aseet Turn Over
(TATO) dan pada akhirnya pengukuran atas kinerja keuangan model du-pont bisa
dilakukan dalam dua cara yaitu tingkat pengembalian atas investasi atau Return On
Invesment (ROI) atau bisa juga disebut tingkat pengembalian atas aktiva atau Return On
Asset (ROA) dan bila perusahaan sudah menyertakan saham didalam komponen
permodalannya maka perlu dilanjutkan dengan pengukuran tingkat pengembalian atas
ekuitas atau Return On Equity (ROE). Berikut adalah rasio-rasio yang diukur dalam Du-
pont System:
1. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan melalui
keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi
(Fahmi, 2012).
Kasmir (2012) menjelaskan bahwa “ Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini jugaa
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Efektivitas
manjemen ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi”
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas adalah:
a. Untuk mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sekarang dan tahun sebelumnya.
c. Untuk menilai besarnya laba bersih setelah pajak dengan modaal sendiri.
d. Untuk mengukur produktifitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.

Jenis-jenis rasio profitabilitas diantaranya adalah:


a. Profit Margin (profit margin sales)
Prifit Margin atau margin laba setelah penjualan merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur margin laba atas penjualan.
Terdapat dua rumus untuk profit margin yaitu:
1) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 71


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
Margin laba kotor digunakan untuk penetapan harga pokok penjualan,
dirumuskan:
Pendapatan – Harga Pokok Penjualan
Gross Profit Margin =
Pendapatan
2) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan
antara laba setelah bunga dan pajak diabandingkan dengan penjualan. Rasio
ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

Earning After Interest and Tax (EAIT)


Margin Laba Bersih =
Pendapatan
3) Operating Ratio
Operating Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk melihat
perbandingan harga pokok penjualan dan beban operasional degan total
pendapatan perusahaan pada periode tertentu.
Operating Ratio dapat dicari dengan rumus:

Harga Pokok Penjualan – Biaya Operasional


Operating Ratio =
Pendapatan

Operating Ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, rasio yang


tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik, yang berarti bahwa setiap
rupiah dari hasil penjualan (setiap rupiah pendapatan) yang terserap dalam
biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba menjadi kecil.
2. Perputaran Aktiva atau Total Asset Turn Over (TATO)
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan
kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik.
Penjualan Bersih
Total Asset Turn Over (TATO) =

Total Asset

3. Return Of Investment (ROI)


Penentuan ROI berfungsi untuk mengatur efektifitas penggunaan asset terhadap laba
bersih. Hal ini mengidentifikasi seberapa besar total aktiva memberikan manfaat atau
berguna dalam mendapatkan keuntungan.
ROI = Net Profit Margin (NPM) x Total Asset Tunr Over (TATO)

Setelah nilai dari ROI ditemukan maka berdasarkan nilai tersebut akan terlihat
bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari nilai(persentase ROI)
tiap periodenya
Lima langkah analisis Du-Pont mampu menjelaskan bahwa, perusahaan yang
memiliki biaya pinjaman yang tinggi, biaya bunga mereka pada utang dapat
mengimbangi efek positif dari peningkatan manfaat yang diperoleh. Karena, biaya
bunga untuk sebagian besar perusahaan tidak dapat dipotong pajak, sehingga pada
analisis Du-pont modelnya diperluas mempertimbangkan biaya bunga dan beban

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 72


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
pajak perusahaan (Soliman, 2008; Richardson dkk., 2006; Ross dkk., 2008; McClure,
2005)

F. Analisis Trend Angka Indeks


Analisis trend angka indeks merupakan sebuah alat analisis untuk membandingkan
trend kinerja jangka panjang. Analisis memerlukan pilihan tahun dasar untuk seluruh pos
yang biasanya diberi indeks 100. Karena tahun dasar merupakan rujukan untuk semua
perbandingan, pilihan terbaik adalah tahun pada kondisi bisnis normal (Subramanyam,
2010),
Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam presentase tertentu. Jika data yang digunakan lebih dari dua atau tiga
periode, metode yang digunakan adalah angka indeks”.
Rumus untuk mencari angka indeks adalah sebagi berikut:

Angka Tahun Pembanding


Angka Indeks = X 100%
Angka Tahun Dasar

Angka indeks yang akan digunakan untuk tiap pos tahun dasar laporan keuangan diberi
angka 100%, data awal yang akan diguankan untuk analisis trend dengan persentase adalah
data tahun yang paling awal. Dengan menggunakan angka indeks akan dapat diketahui
kecenderungan atau trend atau arah dari suatu posisi keuangan, apakah meningkat,
menurun, atau tetap (Kasmir, 2012).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di KDK STIE Indragiri yang berlokasi di Kelurahan Sekip
Hulu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Pendekatan yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan
penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-
angka untuk mencandarkan karakteristik individu atau kelompok. Penelitian ini menilai
sifat dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan dalam penelitian ini dibatasi untuk
menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adannya.
Penelitian menggunakan data Sekunder. Data sekunder adalah data yang berupa
informasi yang sudah jadi yang bisa diperoleh melaui pubikasi ataupun dokumen yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif berupa
data laporan keuangan KDK STIE Indragiri tahun buku 2014 dan 2018.
Untuk memperoleh data penelitian, data-data dikumpulkan dengan menggunakan
metode:
a. Observasi: Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara cermat atas informasi atau dokumen-dokumen
yang kita gunakan dalam penelitian.
b. Studi Pustaka: Studi pustaka merupakan cara pengumpulan data penelitian dengan
cara mengumpulkan data-data dari membaca buku atau bahan kepustakaan yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Sumber-sumbernya berasal dari pustaka
atau literatur, baik dari jurnal maupun informasi Internet yang berkaitan dengan
kajian penelitian, variabel dan alat analisisnya.
Alat analisis data yang digunakan sebagai dasar analisis kinerja keuangan pada
penelitian ini adalah Analisis Model Du-pont (Du-pont System). Sasaran utama Analisis
Model Du-pont adalah pengembalian investasi (Return on Invesment). Return on
Invesment (ROI). ROI dapat diketahui dengan melakuka tahapan penghitungan melalui
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 73
Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
penghitungan pos-pos tertentu dari data laporan laba/rugi dan neraca dengan melalui
tahapan-tahapan perhitungan seperti pada tahapan analisis Du-pont berikut:

Penjualan
Kerangka Analisis Model Du Pont:

Laba
setelah Di kurangi (-)
pajak
Total Biaya:
% Laba
Di bagi (:)
Bersih Harga pokok penjualan + Biaya Operasi + Beban Bunga + Pajak

Penjualan

Return On Penjualan
Invesment Di kali (x)
(ROI) Aktiva Lancar :

Aset Di bagi (:) Kas + Surat Barharga + Piutang Dagang + Persediaan


Turnover
Total Di tambah (+)
Asset

Nilai Buku Aktiva Tetap

Gambar 1: Tahapan Analisis Kinerja Keuangan Model Analisis Du-pont


Tahapan analisis data dengan menggunakan Teknik Dup-pont dapat dijelaskan satu per
satu sebagai berikut:
a. Malakukan analisis terhadap data Penjualan Perusahaan.
b. Analisis terhadap Penjualan Bersih
c. Mencari Nilai Laba Bersih, laba Bersih merupakan Laba setelah dikurangi semua
unsur biaya dan biaya pajak, Laba Setelah Pajak = Penjualan-Total Biaya-Pajak.
d. Mencari Nilia Persentase Laba Bersih, persentase Laba Bersih merupaka
perbandingan yang menunjukkan seberapa besar total laba bersih yang dapat diperoleh
oleh perusahaan terhadap penjualan, % Laba Bersih = Laba Setelah Pajak : Penjualan
e. Mencari Nilai Total Asset Turnover, rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva
diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua
aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik, Total Asset
Turnover (TATO) = Penjualan : Total Asset
f. Mencari Nilai Return Of Investment (ROI)
Penentuan ROI berfungsi untuk mengatur efektifitas penggunaan asset terhadap laba
bersih. Hal ini mengidentifikasi seberapa besar total aktiva memberikan manfaat atau
berguna dalam mendapatkan keuntungan. ROI dicari dengan rumus ROI = % Laba
Bersih X Total Asset Turnover. Setelah nilai dari ROI ditemukan maka berdasarkan
nilai tersebut akan terlihat bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan yang tercermin
dari nilai(persentase ROI) tiap periodenya.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 74


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gagasan pendirinan Koperasi Dosen dan Karyawan (KDK) Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indragiri (STIE-I) sudah ada sejak tahun 2000, karena banyaknya faktor kegiatan
maupun kepengurusan belum berjalan maksimal. Terlebih akta pendirian koperasi juga
belum disahkan oleh menteri Negara Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah, hal
tersebut pada saat itu belum bisa diwujudkan. Namun waktu yang ditunggu-tunggu
tersebut tidak berlangsung lama,masih pada tahun 2015, tepatnya tanggal 20 maret 2015
bertempat di Ruang A dan B Kampus STIE Indragiri calon anggota, pengurus dan
pengawas koperasi menggelar rapat khusus pembentukan sekaligus pengukuhan
kepengurusan KDK STIE Indragiri.
Guna pencapaian landasan, azas, dan tujuan KDK-STIE Indragiri berhak untuk
menyelenggarakan usaha-usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan dan
kebutuhan anggota yaitu, Unit Usaha Simpan Pinjam sebagai unit usaha yang
berkewajiban melakukan kegiatan simpan pinjam (perkreditan) kepada anggota KDK-
STIE Indragiri. Modal awal unit ini berasal dari pinjaman lunak STIE Indragiri ke KDK-
STIE Indragiri dan modal simpanan pokok dan wajib anggota. Unit Toserba (toko serba
ada) sejak awal berdirinya KDK-STIE Indragiri memang sudah dijalankan namun hingga
saat ini keberadaan Unit Toserba KDK-STIE Indragiri belum mampu memberikan
sumbangan keuntungan atau manfaat yang optimal bagi peningkatan kesejahteraan
anggota.
1. Pertumbuhan Aktiva, Modal, Pendapatan dan Laba Bersih KDK STIE Indragiri
tahun 2014 – 2018
Pos-pos utama/akun utama yang akan diukur dalam menentukan tingkat kembalian
investasi atau Return On Invesment (ROI) adalah total aktiva, pendapatan dan laba
bersih, pada gambar 1 dibawah ini tersaji grafik dari pertumbuhan total aktiva,
pendapatan dan laba bersih KDK STIE Indragir tahun 2014 sampai dengan 2018.
Tabel 1: Pertumbuhan Aktiva, Modal, Pendapatan dan Laba (Rugi) Bersih KDK
STIE Indragiri tahun 2014 – 2018
Total Aktiva Naik Naik Penjualan Naik Laba Bersih Naik
Tahun
(Rp) (Turun) Modal (Rp) (Turun) Bersih (Rp) (Turun) (Rp) (Turun)
2014 43.488.000. 43.488.000. 75.433.000. 4.903.000.
2015 160.171.000. 2,68 120.471.000. 1,77 137.671.000. 0.82 14.250.000. 1,90
2016 175.972.000. 0,10 135.972.000. 0,13 311.571.000. 1,26 11.650.000. (0,18)
2017 217.305.000. 0,09 196.555.000. 0,44 369.193.167. 0,18 30.619.500. 1,62
2018 259.604.500. 0.19 253.397.500. 0,28 390.861.500. 0,06 39.372.500. 0,28
Sumber : Data Olahan

Dengan memperhatikan data pada tabel dan Grafik, diatas terlihat bahwa kondisi
keuangan KDK STIE Indragiri cenderung mengalami peningkatan dan pertumbuhan
yang positif (surplus) kecuali pada sisi laba bersih, dimana laba bersih pada akhir
periode 2016 mengalami pertumbuhan (0,18) atau minus 18% namun periode
selanjutnya kembali mengalami pertumbuhan yang positif.

2. Analisis Net Profit Margin KDK-STIE Indragiri Tahun 2014 – 2018


Marjin laba bersih (Net Profit Margin) menunjukkan tingkat profitabilitas penjualan
perusahaan atau ukuran profitabilitas perusahaan dari penjualan setelah
memperhitungkan semua biaya dan pajak penghasilan. Berikut merupakan
perhitungan nilai Net Profit Marjin/marjin laba bersih KDK STIE Indragiri untuk
periode 2014-2018.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 75


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
Tabel 2: Pertumbuhan Margin Laba Bersih, KDK STIE Indragiri tahun 2014 – 2018
Tahun Laba Bersih Penjualan Bersih Net Profit Margin (NPM)
2014 4.903.000. : 75.433.000. = 0,06
2015 14.250.000. : 137.671.000. = 0,10
2016 11.650.000. : 311.571.000. = 0,03
2017 30.619.500. : 369.193.167. = 0,08
2018 39.372.500. : 390.861.500. = 0,10
Rata-rata NPM 0,074
Sumber: Data Olahan
Berdasarkan Tabel 2, Rincian dari hasil perhitungan Net Profit Margin (NPM)
KDK-STIE Indragiri adalah sebagai berikut; Pada akhir periode 2014 NPM KDK
STIE Indragiri sebesar 0,06, atau 6% pada akhir periode 2016 NPM KDK STIE
Indragiri sebesar 0,10 atau 10%, pada akhir periode 2016 sebesar 0,03 atau 3%, pada
akhir 2017 NPM sebesar 0,08 atau 8% dan pada akhir 2018 NPM sebesar 0,10 atau
10%.
Untuk melihat gambaran yang lebih lengkap mengenai pertumbuhan NPM KDK
STIE Indragiri, maka dapat kita lihat melalui Grafik Tren Pertumbuhan (Indeks
pertumbuhan NPM KDK STIE Indragiri periode 2014 – 2018 dengan menggunakan
tahun dasar perhitungan indeks yaitu dengan mengambil tahun dasar yaitu periode
2014.
Gambar 2: Tren Pertumbuhan atau Net Profit Margin (NPM) , KDK STIE
Indragiri tahun 2014 – 2018
Indeks Pertumbuhan NPM
2

1,5

1 Indeks
Pertumbuhan NPM
0,5

0
2014 2015 2016 2017 2018

Sumber : Data Olahan


3. Analisis Perputaran Total Aktiva/Total Aset Turn Over (TATO) Tahun 2014 –
2018
Perputaran total aktiva menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan aset perusahaan 22

untuk menghasilkan penjualan. Adapun perhitungan perputaran aktiva untuk KDK


STIE Indragiri periode 2014-2018 adalah:
Tabel 3: Pertumbuhan Total Asset Turn Over, KDK STIE Indragiri
Tahun 2014 – 2018
Tahun Penjualan Bersih Total Aktiva Total Aset Turn Over
2014 75.433.000. : 43.488.000. = 1,73 kali
2015 137.671.000. : 160.171.000. = 0,86 kali
2016 311.571.000. : 175.972.000. = 1,77 kali
2017 369.193.167. : 217.305.000. = 1,70 kali
2018 390.861.500. : 259.604.500. = 1,50 kali
Rata-rata TATO = 1,51 Kali
Sumber: Data Olahan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 76


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
Berdasarkan Tabel 2, dimulai dari akhir tahun 2014 perputaran aktiva KDK-STIE
Indragiri tercatat sebesar 1,73 kali putaran, pada akhir tahun 2015 perputaran aktiva
perusahaan tercatat sebesar 0,86 kali, pada akhir tahun 2016 perputaran aktiva
perusahaan tercatat sebesar 1,77 kali, pada akhir periode 2017 perputran aktiva tercatat
sebesar 1,70 kali dan pada akhir periode 2018 perputaran aktiva tercatat sebesar 1,50
kali.
Untuk melihat gambaran yang lebih lengkap mengenai pertumbuhan Total Asset
Turn Over (TATO) KDK STIE Indragiri, maka dapat kita lihat melalui Grafik Tren
Pertumbuhan (Indeks pertumbuhan TATO KDK STIE Indragiri periode 2014 – 2018
dengan menggunakan tahun dasar perhitungan perputaran aktiva yang dianggap
normal yaitu tahun 2014 seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3: Tren Pertumbuhan Total Asset Turn Over KDK STIEIndragiri
tahun 2014 – 2018
Indeks Pertumbuhan TATO
1,2
1
0,8
0,6 Indeks
0,4 Pertumbuhan TATO
0,2
0
2014 2015 2016 2017 2018

Sumber : Data Olahan

4. Analisis Return On Invesment (ROI) Tahun 2014 – 2018


Penentuan ROI berfungsi untuk mengatur efektifitas penggunaan asset terhadap
laba bersih. Hal ini mengidentifikasi seberapa besar total aktiva memberikan manfaat
atau berguna dalam mendapatkan keuntungan. Berikut merupakan perhitungan nilai
Return On Invesment (ROI) KDK STIE Indragiri untuk periode 2014-2018.
Tabel 4: Return On Invesment (ROI), KDK STIE Indragiri Tahun
2014 – 2018
Tahun Net Profit Margin Total Asset Turn Over Return On Invesment (ROI)
2014 0,06 x 1,73 = 0,10
2015 0,10 x 0,86 = 0,08
2016 0,03 x 1,77 = 0,05
2017 0,08 x 1,70 = 0,13
2018 0,10 x 1,50 = 0,15
Rata-rata ROI = 0,10
Sumber: Data Olahan
Berdasarkan Tabel 4, Pada periode 2014 Return On Invesment (ROI) KDK-STIE
Indragiri tercatat sebesar 1,10 atau 10%, pada akhir periode 2015 ROI tercatat sebesar
0,08 atau 8%, pada akhir periode 2016 ROI tercatat sebesar 0,05 atau 5%, pada akhir
periode 2017 ROI tercatat sebesar 0,13 atau 13% dan pada akhir periode 2018 tercatat
sebesar 0,15 atau 15%.
Gambaran yang lebih lengkap mengenai pertumbuhan Return On Invesment
(ROI) KDK STIE Indragiri dapat kita lihat melalui Grafik Tren Pertumbuhan (Indeks
pertumbuhan) ROI KDK STIE Indragiri periode 2014 – 2018 dengan menggunakan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 77


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
tahun dasar perhitungan hasil ROI yang dianggap normal yaitu tahun 2014 seperti
gambar dibawah ini

Gambar 4: Tren Pertumbuhan Return On Invesment (ROI) KDK STIE Indragiri


Tahun 2014 – 2018
Indeks Pertumbuhan ROI
2

1 Indeks Pertumbuhan
ROI
0
2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: Data Olahan


5. Kinerja Keuangan KDK-STIE Indragiri periode 2014-2018
Dari hasil-hasil penghitungan diatas dapat dilihat bahwa kinerja keuangan KDK-
STIE Indragiri selama periode 2014-2018 dilihat dari Rasio Net Profit Margin
(NPM), Total Asset Turn Over (TATO) dan kemudian kedua Rasio tersebut
diintegrasikan kedalam Return On Invesment (ROI) semuanya masih menunjukkan
hasil yang positif meskipun jika dilihat dari pertumbuhannya cenderung fluktuatif,
hal ini mengindikasikan bahwa manajemen KDK-STIE Indragiri sudah mampu
memberikan kinerja yang baik, dan KDK-STIE Indragiri merupakan koperasi yang
sangat propektif untuk berkembang.

Gambar 5. Grafik Indeks NPM, TATO dan ROI KDK-STIE Indragir


Periode
2014 – 2018

1,5 Indeks Pertumbuhan


NPM
1 Indeks Pertumbuhan
TATO
0,5
Indeks Pertumbuhan
ROI
0
2014 2015 2016 2017 2018

Sumber : Data Olahan

PENUTUP
A. Kesimpulan
Capaian Kinerja keuangan KDK-STIE Indragiri selama ini berada pada kondisi yang
baik, hal ini bisa dilihat dari Total Aktiva, Modal, Pendapatan dan Laba Bersih cenderung
mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang positif (surplus) kecuali pada sisi laba
bersih, dimana laba bersih pada akhir periode 2016 tidak mengalami pertumbuhan,
pertumbuhan hanya berada pada minus 18%, artinya laba bersih perusahaan menurun.
Indeks pertumbuhan NPM tertinggi diperoleh pada periode 2015 dan 2018 yaitu sebesar

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 78


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
1,25 dan indek pertumbuhan NPM terendah terjadi pada periode 2016 yaitu sebesar 0.37,
artinya pada periode ini tercatat pertumbuhan laba bersih yang paling rendah. Total Asset
Turn Over (TATO), atau perputaran total aktiva tertinggi terjadi pada periode 2016 dengan
Indeks sebesar 1 dan terendah pada periode 2015 sebesar 0,50, artinya pada periode 2015
pertumbuhan perputaran aktiva paling rendah. Return On Invesment (ROI) indeks
pertumbuhan tertinggi terjadi di periode tahun 2018 yaitu pada angka indeks 1,10 dan
terendah tahun 2016 yaitu pada indeks sebesar 0,39 artinya, pada tahun 2016 ROI KDK-
STIE Indragiri pada level terendah selama lima tahun berjalan yang keseluruhannya
memberikan hasil yang positif pada setiap periodenya, meskipun terlihat ada terdapat
fluktuasi jika dilihat dari pertumbuhannya.
B. Saran
Percepatan pertumbuhan koperasi bisa dilakukan dengan penambahan modal dan
dengan meningkatkan perputaran aktiva koperasi, kedua hal tersebut bisa diperoleh dengan
meningkatkan partisipasi anggota dalam permodalan dan secara progresif menggerakkan
keambali modal yang terakumulasi.

DAFTAR PUSTAKA
Alexandri, Moh Benny. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis Teori dan Soal. Bandung:
Alfabeta.
Anonymous, 2012. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian.

Classyane dkk. (2011). “Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan
Pada PT Serba Mulia Yamaha 3S di Balikpapan (Studi Kasus Pada PT Serba
Mulia Yamaha 3S di Balikpapan)” . Universitas Mulawarman.Dermawan
Sjahrial dan Djahotman Purba. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Darminto, Dwi Prastowo dan Suryo, Aji. 2005. Analisis Laporan Keuangan Hotel.
Yogyakarta:Penerbit ANDI.
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami laporan Keuangan. Penerbit:
Andi. Yogyakarta.
Djarwanto. 2010. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi kedua, Yogyakarta:
BPFEYogyakarta.
Elita Ika, Kertahadi, Devi Farah; Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan
Menggunakan Du Pont System (Studi Pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
Periode 2009-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 1 Februari 2015|
administrasi bisnis. Student journal. Ub .ac. id.Dharma). Jurnal 2008.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung:Alfabeta.
Fitriani S. & Nur Indah S.; Analisis Du Pont System Dalam Mengukur Kinerja Keuangan
Pada PT. Milenium Primarindo Sejahtera. (jurnal. umsu.ac. idindex. Php
kumpulan dosen article view File1292pdf_162; 2016)
Gâdoiu Mihaela (2016). The Optimization Of The Enterprise Financial Analysis Trough
The Financial System Of Control Du PONT, 1(3), 236–240.
Herman Yosep W. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Analisis Du-pont
(Studi Kasus Pada Koperasi Mahasiswa Universitas Sanata.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. CV. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 79


Jurnal Manajemen dan Bisnis p-ISSN 2302-4313
Volume VII, No. 04, Desember 2018 (Halaman 1-148) e-ISSN 2621-4199
Kusi, B. A., Ansah-adu, K., & Agyei, A. 2015. Evaluating Banking Profit Performance in
Ghana during and post Profit Decline : A Five Step Du -Pont Approach
Evaluating Banking Profit Performance in Ghana during and post Profit
Decline : A Five Step Du-Pont Approach, 5(2).
https://doi.org/10.5195/emaj.2015.66.
Moyer, C., McGuigan, J. and Rao, R. 2007. Fundamentals of Contemporary Financial
Management. Thomson South-Western, USA, 2007, pp.113.
Nasyiatul Mumtaz, Hesti Widianti. 2013. Analisis Sistem Du-Pont Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Perusahaan Pada CV. Astamedika Tegal. Jurnal.
S. Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Liberti, Yogyakarta
Soemarso S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2 Edisi 5 (Revisi). Jakarta :
Salemba Empat
Sofyan Safri Harahap. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Penerbit : Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Soliman, M. 2004. Using industry-adjusted Du Pont analysis to predict future profitability
and returns. Ph.D. dissertation, University of Michigan.
Subramanyam & John J.wild. 2012, Analisis Laporan Keuangan. Mc Graw Hill, Salemba
Empat
Van Horne J.C., Wachowicz J.M. 2009. Fundamentals of Financial Management. Buku 1.
Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat 80

Anda mungkin juga menyukai