Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

JARINGAN LOKAL AKSES BROADBAND

PT. TELEKOMUNIKASI Tbk.

4.1 Manfaat Jaringan Lokal

Apabila Kita memperhatikan perkembangan teknologi telekomunikasi saat

ini, maka hampir dapat dipastikan perkembangan yang paling pesat dalam

teknologi telekomunikasi di masa mendatang adalah multimedia, Secara

terminologi multimedia dapat diartikan sebagai banyak media. Oleh karena itu

layanan yang dibuat bisa dilewatkan melalui banyak media. Sedangkan secara

definitif, multimedia diterjemahkan sebagai integrasi dari suara, data dan gambar.

Dengan adanya jaringan lokal yang telah terpasang di seluruh pelosok Indonesia

PT.Telkom mencoba mengembangkan fungsi dari jaringan ini untuk kebutuhan

komunikasi yang lebih luas lagi dengan menambah aplikasi pada jaringan yang

sudah ada. Ciri layanan multimedia yang paling utama adalah kebutuhan akan

bandwidth yang sangat besar. Kebutuhan akan bandwidth inilah yang pada

awalnya menjadi permasalahan pada sisi jaringan akses. Akan tetapi setelah

ditemukannya serat optik sebagai media transmisi dengan kapasitas sangat

besar maka permasalahan di atas secara teknis dapat diatasi.

Namun ironisnya mayoritas jaringan yang tergelar pada saat sekarang ini

menggunakan jaringan kabel tembaga. Karenanya dibutuhkan suatu “injeksi

63
64

teknologi” untuk meningkatkan kemampuan kabel tembaga dalam

mentransmisikan sinyal informasi, Sekilas terkesan sangat kontradiktif apabila

kita membicarakan kabel tembaga sebagai media akses dalam komunitas layanan

berjalur lebar, karena kabel tembaga mempunyai keterbatasan dalam

mentransmisikan sinyal berpita lebar. Sementara itu, dalam sepuluh tahun

terakhir ini telah dikembangkan sejumlah teknik signal processing untuk

meningkatkan bit rate dari transmisi dijital melalui kabel tembaga. Digital

subscriber line (DSL) adalah teknologi modem yang menggunakan saluran

telepon twisted pair existing untuk mentransmisikan data berpita lebar.

Perkembangan dari DSL ini adalah teknologi xDSL yaitu seri teknologi

broadband” yang memanfaatkan media kabel tembaga untuk mengalirkan

layanan/service berpita lebar. Pada akhirnya teknologi ini dipakai oleh PT.Telkom

untuk memanfaatkan jaringan lokal yang mereka punya lewat aplikasi broadband

accses yang diberi nama SPEEDY.

Gambar 4.1 Konfigurasi umum ADSL


65

SPEEDY juga sesuai untuk kawasan perumahan (households) yang

merupakan pengguna internet secara aktif, termasuk SOHO (small office - home

office), medium-scale enterprises, sekolah, dan institusi lainnya. SPEEDY sangat

sesuai untuk aplikasi-aplikasi dalam bentuk video interaktif dan kecepatan yang

tinggi, seperti aplikasi permainan secara online (game-online) yang memadukan

aliran audio dan video (audio and video streaming) hingga menjadi sangat smooth

dan jernih.

4.2 ADSL

Asymmetric Digital Subscriber Line, yaitu komunikasi jaringan internet

dengan kecepatan tinggi, dimana bandwidth sinyal yang masuk tidak sama dengan

sinyal yang keluar (asimetris). Berdasarkan bit rate-nya, teknologi ini dibagi

menjadi dua, yaitu Full Rate ADSL dan G. Lite (Half Rate) ADSL. Kecepatan

transfer data yang berbeda untuk upstream dan downstream pada ADSL sangat

sesuai dengan model internet, karena para pemakai internet sendiri cenderung

menggunakan bandwidth yang masuk (downstream) lebih besar dibanding

bandwidth yang keluar (upstream).

ADSL itu sendiri sebenarnya hanyalah suatu MODEM yang biasa kita

gunakan untuk akses internet dengan “dial up connection”, bukan suatu sistem

sambungan/jaringan. Teknologi ADSL adalah suatu teknologi MODEM. Lalu apa

bedanya dengan modem konvensional yang memiliki kecepatan pentransferan

data maksimum 56 kbps? Perbedaan antara modem ADSL dengan modem


66

konvensional yang paling mudah kita jumpai adalah dalam kecepatan

pentransferan (upload/download) data. Walaupun sama-sama menggunakan

saluran telepon umum sebagai jalur komunikasinya, kecepatan pada modem

ADSL berkisar antara 1.5 Mbps sampai 9 Mbps. Perbedaan kecepatan yang

mencolok diantara keduanya (modem konvensional dan ADSL) dikarenakan

perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirim sinyal/data.

Pada modem konvensional digunakan frekuensi dibawah 4 kHz,

sedangkan pada modem ADSL digunakan frekuensi diatas 4 kHz. Umumnya

modem ADSL menggunakan frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz (lihat

gambar 4.2 dibawah). Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan pentransferan

sinyal/data antara modem konvensional dan modem ADSL. Pada ADSL

digunakan sistem modulasi DMT (Discrete Multi Tone). Akhir-akhir ini dalam

bidang wireless communicatioin OFDM (Orthogonal Frequency Domain

Multiplex) banyak digunakan. DMT memiliki prinsip dasar yang sama dengan

OFDM. DMT menggunakan wilayah frekuensi dari 30 kHz sampai 1 MHz

sebagai carrier sinyal. Frekuensi carrier tadi dibagi-bagi lagi menjadi sub carrier 4

kHz untuk kemudian dimodulasikan.


67

Gambar 4.2. Frekuensi Wilayah ADSL

Keuntungan sistem modulasi DMT ini adalah memiliki karakteristik

saluran yang sangat baik dalam penyaluran data/sinyal/informasi, baik dari segi

loss (hilangnya data) maupun noise. Hal ini disebabkan karena adanya pembagian

pada frekuensi carrier menjadi sub carrier tadi. DMT merupakan standar ANSI

T1.413 yang ditetapkan pada tahun 1995 untuk modulasi demodulasi pada ADSL.

Pada dasarnya ADSL tidak dapat bekerja sendiri dalam menghasilkan

broadband accses yang dibutuhkan, dibutuhkan beberapa perangkat yang dapat

menujang cara dan system kerja ADSL, adapun beberapa perangkat tersebut

adalah :

4.2.1 STO

Sentral Telepon Otomatis merupakan sentral yang mengatur dan

mengontrol data layanan, proses dialing, pemberi tone, record traffic carrier dan

layanan bentuk-bentuk telepn yang diinginkan pelanggan. Di dalam STO terdapat


68

beberapa modul-modul yang menghubungkan jalur transmisi akses tembaga ke

jaringan lokal. Setiap satu modul dapat digunakan untuk 8 samapi 16 pelanggan,

kapasitas bergantungpada tipe modul yang digunakan.

4.2.2 DSLAM

DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer), adalah piranti

dalam jaringan komputer, yang diletakkan di kantor sentral telepon yang

menerima sinyal dari koneksi banyak pelanggan DSL (Digital Subscriber Line)/

sambungan telepon, kemudian meneruskan ke backbone berkecepatan tinggi,

menggunakan teknik multiplexing. Sesuai dengan spesifikasi produk dari vendor

yang membuatnya, DSLAM multiplexer terhubung dengan line DSL dengan

kombinasi Asyncrhonous Transfer Mode (ATM), Frame Relay atau Internet

Protocol (IP). DSLAM dipergunakan oleh TELKOM dalam memberikan layanan

ke pelanggan dengan kombinasi Sambungan DSL dengan teknologi backbone

jaringan dengan ATM. Adapun gambar dari DSLAM itu sendiri dapat dilihat pada

gambar 4.3 dan untuk instalasi DSLAM pada gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.3.Port DSLAM Pada PT.Telkom


69

Gambar 4.4 Instalasi DSLAM

DSLAM berfungsi untuk mengolah sinyal digital agar dapat

mengoptimalkan bandwidth twisted pair untuk melewatkan data dengan kecepatan

tinggi. DSLAM dilengkapi dengan POTS Splitter untuk memisahkan alokasi

kanal data dan suara. DSLAM terdiri dari :

1. splitter – low pass filter untuk melewatkan band suara dan high pass filter

untuk melewatkan band ADSL.

2. Modul-modul pelanggan dapat berupa modul ADSL ,SDSL,VDSL,dll.

Untuk layanan speedy digunakan modul ADSL.

Fungsi DSLAM antara lain :

1. sebagai filter voice dan data

2. sebagai modulator dan demodulator DSL.

3. Sebagai multiplexer.

DSLAM terbagi atas dua, yaitu

1. DSLAM-IN adalah pengatur trafic modem ADSL dan internet gateway

yang terhubung dengan terminal nomor pelanggan.


70

2. DSLAM-OUT adalah pengatur trafik modem ADSL dan internet gateway

yang terhubung dengan terminal nomor pelanggan.

4.2.2.1 Prinsip Kerja DSLAM

Prinsip kerja DSLAM adalah dengan memisahkan frekuensi sinyal suara

dari trafik kecepatan tinggi, serta mengontrol dan merutekan trafik Digital

Subcriber line (xDSL) antara perangkat end-user, seperti router, modem, network

interface card, dengan jaringan penyedia layanan. DSLAM menyalurkan data

digital memasuki jaringan suara POTS (Plain Ordinary Telephone Service) ketika

mencapai di CO (Central office). DSLAM mengalihkan kanal suara (biasanya

dengan menggunakan splitter POTS) sehingga sinyal tersebut dapat dikirim

melalui PSTN, dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui

DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah menghilangkan

sinyal suara analog, DSLAM mengumpulkan sinyal – sinyal yang berasal dari

end-user dan menyatukannya menjadi sinyal tunggal dengan bandwidth yang

lebar, melaui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan

dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone

melalui jaringan akses (AN) yang biasa disebut Network sevice Provider (NSP).

Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada

CO yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu. DSLAM bersifat fleksibel

dan bisa mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO , dan

juga bisa mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO , dan

juga bias mendukung berbagai protocol dan modulasi , seperti kedua macam
71

modulasi yang digunakan yaitu CAP dan DMT , dan juga bias menyediakan

routing maupun penomoran IP secara dinamik untuk pelanggan (end-user). Jika

tidak tersedia tempat di dalam MDF atau ternyata jarak antara sentral dan

pelanggan terlalu jauh , solusinya adalah dengan menggunakan Mini DSLAM.

Mini DSLAM ini dapat diletakkan pada RK yang terdapat diantara sentral

telephone dan pelanggan.

4.2.2.2 Cara pembacaan DSLAM yaitu

DSLAM Huawei mempunyai 2 line, setiap line mempunyai 63 port.

Dalam setiap vertikal mempunyai 8 port. Penomoran DSLAM yaitu ( Nomor

DSLAM-Line-Port ). Misalnya 20-04-32, cara pembacaanya DSLAM 20, line 04,

port 32.

     4.2.3 Modem ADSL

Modem ADSL (Modulator demodulator Asymmetric Digital Subscriber

Line) adalah sebuah alat yang mengkonver format analog ke digital dan

sebaliknya antara PC dengan jaringan akses tembaga, serta mengirim data dan

menerima yang di teruskan ke post splitter terlebih dahulu, kemudian dikirim

melalui saluran tembaga menuju sentral. Semua modem mempunyai metode

dasar yang sama untuk memindahkan data melalui saluran telepon, mereka

mengubah sinyal digital PC ke dalam sinyal analog. Modem memerlukan tiga

hal yaitu catu daya, interface RS-232-C, dan saluran telepon. Kemudian modem

dihubungkan ke PC melalui port serial. Dan modem dihubungkan ke saluran


72

telepon melalui jack telepon modular. Tipe modem ADSL yang umum digunakan

ditunjukkan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Modem ADSL

Gambar 4.6 Struktur modem ADSL

Gambar 4.6 menunjukan blok struktur modem ADSL yang menggunakan

sistem modulasi DMT. Secara singkat prinsip kerja dari blok diagram di atas

adalah sebagai berikut. Pertama-tama data input di-frame-kan, kemudian

dijadikan kode (Coding) dengan menggunakan rangkaian pengkode. Untuk

mencegah kesalahan pada kode-kode data, pada proses pengkodean ini disertakan
73

juga kode tambahan lain yang bertujuan untuk melakukan pembetulan bila

nantinya terjadi kasalahan data. Setelah itu dimodulasikan (encoder) dengan

rangkaian modulator DMT (constellation encoder). Lalu sinyal output (sinyal

digital) tadi dianalisa dengan menggunakan rangkaian IDFT (Inverse Discrete

Fourier Transform). Setelah itu dikonverterkan dengan DAC (Digital to Analog

Converter) yang sebelum dilewatkan ke rangkaian P/S (Paralel/Serial). Rangkaian

(line) driver di sini berfungsi meng-amplitude-kan sinyal-sinyal output analog dari

rangkaian DAC. Setelah itu dengan melalui rangkaian hybrid, output-an dari

rangkaian driver dialirkan ke sambungan (line) telepon.

Pada modem terdapat rangkaian pengirim dan penerima yang satu sama

lain terpisah. Baik sinyal dari rangkaian pengirim maupun sinyal dari rangkaian

penerima menggunakan sepasang saluran telepon yang sama. Rangkaian hybrid

bertugas memisahkan sinyal pengirim yang dilewatkan di atas saluran telepon dan

sinyal penerima dialirkan ke rangkaian penerima.

Prinsip kerja (proses) rangkaian penerima (Gambar 4.6 bagian bawah)

kebalikan rangkaian pengirim, seperti telah dijelaskan di atas. Sinyal input yang

masuk dari saluran telepon diperkuat dengan rangkaian penguat LNA (Low Noise

Amplifier). Untuk proses selanjutnya adalah kebalikan dari rangkaian pengirim

(Gambar 4.6 bagian atas).


74

Gambar 4.7 Alokasi DMT carrier pada ADSL

4.2.4 Interface RS-232-C / RJ-45

Interface atau antar muka adalah suatu perangkat tambahan yang

digunakan oleh komputer agar dapat berkomunikasi dengan perangkat. Salah

satu interface yang banyak digunakan yaitu RJ-11 yang biasa digunakan juga

untuk jaringan telepon pada voice biasa, RJ-11 menjadi input pada splitter, dan

menghubungkan splitter dengan jaringan telepon yang ada. Keluaran splitter akan

terbagi dua yaitu ADSL dan TEL(voice), yang ADSL sudah jelas memiliki

keluaran data broadband sedangkan TEL(voice) berisi voice biasa yang digunakan

unntuk telepon, sehingga lebih singkatnnya dengan splitter ini maka hasil

multiplexer DSLAM akan dapat dipakai kedua-duanya. Interface RJ 11 dapat

dilihat pada gambar 4.8.

Jadi dengan interface inilah modem mengalirkan data yang ada ke PC

atau komputer. Kabel interface ini bisa juga disebut kabel LAN.
75

Gambar 4.8. Interface yang digunakan untuk broadband access

4.2.5 Splitter

Splitter adalah pemisah data dan voice pada hasil multiplexer yang

dihasilkan oleh DSLAM. Dengan adanya splitter maka hasil yang didapatkan oleh

PT.Telkom dengan mengandalkan teknologi ADSL ini menjadi double yaitu dapat

memakai jaringan telepon dan internet secara bersamaan, hal ini adalah

penyempurna teknologi sebelumnya yaitu TelkomNet Instan, jika pada

TelkomNet Instan hanya dapat memakai salah satu saja maka dengan bantuan

DSLAM dan Splitter maka sekarang antara voice dan data broadband dapat

digunakan secara bersamaan tanpa hambatan yang dapat menggangu keduanya.

Gambar spliter ditunjukkan pada gambar 4.9.


76

Gambar 4.9. Spitter ADSL

Gambar 4.10 Mikro filter

4.2.6 PC Pelanggan

Pada PC pelanggan, line modem yang menggunakan kabel UTP dihubungkan ke

Ethernet pada PC . Keuntungan menggunakan Ethernet adalah kemampuan

melewatkan data sampai 100 Mbps. Akan tetapi dapat juga menggunakan USB,

namun batas kemampuannya sebesar 12 Mbps saja.

Setelah semua terpasang, maka PC perlu mengenali modem dan setting untuk

koneksi internet speedy. Berikut cara setting speedy :


77

 buka internet explore atau mozilla firefox (atau sejenisnyalah),


kemudian Masukkan IP default modem ke browser : 192.168.1.1
 Masukkan username & password :

User name : admin

Password : admin

 Pilih Advanced Setup


 Pilih WAN
 Pilih Add

4.3 Teknik Penjumperan MDF

Pada migrasi akses voice menuju broadband akses tidak bisa langsung

dilaksanakan dengan jaringan telepon biasa saja, pada RPU atau MDF harus

dilakukan penjumperan terlebih dahulu terutama pada EQN-Horizontal-dan

Vertikal Port, hal ini dilakukan agar jaringan telepon yang tadinya hanya memiliki

output voice akan memiliki tambahan output yaitu data broadband yang diberikan

oleh DSLAM.Selain pejumperan pada MDF juga dilakukan penggantian kabel

dari kabel biru_putih menjadi merah_putih, hal ini dilakukan untuk tanda bahwa
78

line yang memiliki kabel warna merah_putih adalah line broadband.Adapun

urutan jumper sebelum dan sesudah broadband adalah :

Urutan Jaringan Telepon Pada MDF Terjadi Penjumperan

Urutan Setelah Dilakukan Penjumperan Pada Ruang MDF

Penjumperan ini berfungsi untuk menyambungkan DSLAM dengan

jaringan telepon yang ada pada MDF, teknik penjumperan ini dilakukan jika ada

pelanggan telepon yang meminta pasanga jaringan internet baru (SPEEDY),

dengan adanya teknik seperti ini memudahkan PT.Telkom dalam memasarkan

jaringan broadbandnya karena teknik penjumperan ini sangat mudah dan tidak

bertele – tele yaitu hanya memutus jaringan antara primer dan sekundernya saja

lalu menghubungkan ke port horizontal dan vertical sebagai penghubung ke

DSLAM.

Alat Kerja Di MDF


79

a. Microtest

Microtest adalah alat yang berbentuk seperti gagang telepon, digunakan

untuk mengecek tone dan nomor tumpangan (pelanggan)

b. Tang Potong

Tang potong berfungsi untuk memotong jumper.

c.   Inserting Tool

Inserting tool berfungsi untuk menterminasikan jumper wire ke port EQN,

Terminal Primer, dan TLAN

d.   Inserting Tool Huawei

Inserting Huawei adalah alat yang digunakan untuk menterminasi jumper

di port DSLAM in dan out speedy. 

e. Tone Checker

Tone Checker berfungsi untuk mencari ujung kabel dengan menempatkan

alat tone checker (perempuan) pada ujung jumper dan mencari ujung yang lainya

dengan menggunakan tone checker (laki – laki).

f. Isoliran

Isoliran berfungsi untuk memblokir. Apabila isoliran ini ditaruh pada

EQN, maka yang aktif hanya dari sentral sampai EQN dan apabila isoliran ini

ditaruh pada primer maka yang tidak aktif adalah dari primer sampai pelanggan.

g. Arrestor

Arrestor adalah suatu komponen kelengkapan Blok Terminal yang

berfungsi sebagai penyalur arus lebih yang melewati urat kabel langsung ke

Sistem Pentanahan.
80

h. Jumper Wire adalah kawat sambungan yang digunakan sebagai penghubung

antara titik peralihan, baik di RPU maupun di Rumah Kabel.

1. Jumper (Biru putih) ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan

speedy di sisi “in” yaitu mulai dari terminal EQN menuju DSLAM in.

2. Jumper (Merah putih) ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan

speedy di sisi “out” yaitu mulai dari DSLAM out menuju terminal primer.

3. Jumper (Biru merah) ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan

telepon biasa atau pasang baru pots.

i. Tangga adalah alat pendukung kerja yang digunakan di MDF.

4.4 Aktifasi TDC

Aktifasi TDC adalah teknik mengaktifkan jaringan internet melalui

operator induk, hal ini dilakukan setelah dilakukan penjumperan pada MDF dan

telah dilakukan instalasi pada rumah pelanggan. Tanda bahwa jairngan internet

pada pelanggan telah aktif adalah dengan melihat lampu ADSL / DSL pada

modem, jika masih berkedip maka jaringan internet bertanda belum aktif, namun

jika tanda lampu ADSL telah menyala dengan baik maka jaringan telah siap

digunakan sehingga modem pun bisa langsung di setting dengan memasukkan

password dan username yang telah diberikan oleh PT.Telkom.

4.5 Perubahan Data Teknik


81

Dengan adanya migrasi dari jaringan lokal voice ke jaringan broadband

maka dengan demikian terjadi juga pengaruh pada data teknik yang ada pada

database PT.Telkom terutama pada SISKA (gambar 4.11) dan COC. Kedua

software ini adalah panduan bagi teknisi – teknisi PT.Telkom dalam memperbaiki

jaringan yang mengalami kerusakan, SISKA dan COC berisi data teknik dan

alamat teknik dari suatu line, jika ada satu line telepon mengalami migrasi maka

akan terjadi perubahan data juga pada kedua software ini.

Pada SISKA biasanya diberi tanda khusus bahwa line tersebut telah terisi

jaringan internet. Jadi jika suatu saat terjadi kerusakan pada line tersebut maka

akan lebih mudah memperbaiki karena biasanya teknisi internet dan voice akan

datang secara bersamaan karena di PT.Telkom teknisi internet dan voice

dibedakan secara terpisah.

SISKA (Sistem Informasi Kastemer) adalah system pelayan terpadu

untuk mewujudkan ciri pelayanan yang informatif, komunikatif, dan nyaman. Di

dalam SISKA tercakup semua data teknik jaringan kabel suatu kelompok lokasi

kerja pada kurun waktu tertentu. Data tersebut dapat diubah sewaktu – waktu

sesuai dengan kebenaran dilapangan ataupun jika terjadi omzeting (perubahan

data jaringan). Aplikasi in dirancang khusus untuk dapat memasukkan data – data

pelanggan telkom, selain itu aplikasi ini juga menggunakan system DOS.

Tujuan dan sasaran SISKA diantaranya :

1. Meningkatkan fungsi pelayanan Telkom

2. Sarana pengumpulan data

3. Menyamakan data yang ada dengan data yang ada di SISKA


82

4. Memberi informasi tentang potensi, kondisi, dan kualitas  jaringan

kabel. Mempercepat penanganan gangguan dan pemantauan dalam

melakukan perbaikan

5. Membantu pelayanan pasang baru

6. Membantu perencanaan pembangunan dengan adanya data jaringan

kabel.

7. Apabila diperlukan data sewaktu – waktu, maka dapat ditemukan

dengan cepat.

Gambar 4.11. Perubahan status Port dengan SISKA

Anda mungkin juga menyukai