DISUSUN OLEH:
DEWI ROSSYTALIA W
20194030029
2020
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK & NEONATUS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FKIK UMY
Gedung F Kampus Terpadu UMY Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. 55183
IDENTITAS ANAK/BAYI
Nama : An. S
Tanggal Lahir : 08 september 2014
Umur : 1 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Purworejo
Agama : Islam
Golongan Darah : -
IDENTITAS IBU
Nama : Ny. K
Tanggal Lahir : 14 April 1996
Umur : 24 tahun
Alamat : purworejo
Agama : Islam
Kultur/Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nomor Telepon : -
Golongan Darah : B
IDENTITAS AYAH
Nama : Tn. A
Tanggal Lahir : 25 Mei 1995
Umur : 25 tahun
Alamat : Purworejo
Agama : Islam
Kultur/Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Nomor Telepon : -
Golongan darah : A
Keluhan Utama : Batuk berdahak disertai sesak nafas dan demam sejak 3 hari SMRS.
PENGKAJIAN NYERI
1. Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu pasien mengatakan ayah dan Ibu pasien tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit seperti yang dialami pasien, riwayat alergi (-), riwayat batuk lama (-), riwayat asma (-),
dan juga tidak mempunyai penyakit keturunan maupun penyakit menular.
2. Pola Asuh Anak
Pengasuh : Keluarga mengatakan An. S sangat dekat dengan kedua orangtuanya. Mereka menyayangi
karena An. S merupakan anak tunggal. Setiap hari orangtuanya berinteraksi intensif dan sering memeluk
An. S.
Orang terdekat dengan anak : Ibu dan Ayah
Tempramen pengasuh : Keluarga mengatakan tidak pernah memarahi anak nya karena akan
berpengaruh buruk pada ingatannya.
Perilaku unik pengasuh : Tidak ada
3. Kebutuhan Edukasi Keluarga
Penerima Edukasi : Ibu dan ayah pasien
Bahasa sehari-hari : Bahasa Indonesia
Budaya (sebutkan keinginan khusus :-
keluarga dan pasien)
Perlu Penerjemah : Tidak
Bahasa Isyarat : Tidak
Cara Belajar yang disuka : Audio Visual
4. Riwayat Sosial
Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi :
a. Hubungan orang tua dengan bayi atau anak
Hubungan Ayah Ibu
Menyentuh Tidak ada Tidak ada
✔ Ada, Jelaskan ✔ Ada, Jelaskan
Keluarga mengatakan pasien dekat Keluarga mengatakan pasien dekat
dengan ayahnya dan kadang tidur dengan ibunya dan bila tidur harus
dengan ayahnya. ada ibunya.
Memeluk Tidak ada Tidak ada
✔ Ada, Jelaskan ✔ Ada, Jelaskan
Keluarga mengatakan bila ayahnya Keluarga mengatakan selama di
pulang bekerja terkadang ayahnya rumah sakit pasien selalu tidur dengan
memeluk pasien. dipeluk ibunya.
Keluarga mengatakan pasien adalah anak pertama sehingga pasien belum memiliki saudara kandung.
5. Genogram
Keterangan:
Jelaskan : Pasien adalah anak pertama, pasien tinggal bersama kedua orangtuanya
Inspeksi
- Bentuk dada simetris kanan-kiri,
- Saat inspirasi dan ekspirasi tidak terdapat ketertinggalan,
- Tidak terdapat benjolan, luka dan bekas luka.
- Tipe pernafasan: dada.
- Tidak terlihat adanya retraksi ruang sela iga.
- Frekuensi nafas 45x/menit
Palpasi
- tidak terdapat nyeri tekan,
- ekspansi diding dada kanan dan kiri sama,
- fremitus taktil kiri sama dengan kanan, melemah
Perkusi
- Suara paru resonan/sonor diseluruh lapang paru
- Tidak ada pembesaran paru
Auskultasi
Suara Paru : Terdapat suara tambahan ronchi
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi (Thorax anak-CR) :
Perselubungan semiopaq inhomogen di paracardial dan perihiler kanan, susp.
Bronkopneumonia. Besar COR normal.
PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
Sklera pasien bersih/putih
Konjungtiva bewarna pink, tidak pucat dan tidak anemis
Turgor kulit < 2 detik
Jaundice/Ikterik : Derajat Jaundice Sesuai Luas
0 – Tidak ada jaundice
Inspeksi
permukaan abdomen pasien flat
pergerakan dinding perut simetris,
penyebaran bulu rambut perut merata,
tidak terdapat pigmentasi, luka, bekas luka, hernia, ascites, pelebaran vena, maupun
spider naevi.
Umbilikus An. E terlihat bersih.
Auskultasi
bising usus : 10x/mnt
Perkusi
tidak terdapat nyeri saat diperkusi, bunyi suara tympani
Palpasi
tidak terdapat nyeri tekan pada hepar, lien, ginjal dan vesika
pulsasi aorta tidak terasa/teraba
Index
MCV 88, 2 N Fl 80-97
MCH 27, 8 N Pg 27-31
MCHC 32, 5 N % 32-36
Hitung Jenis -/-/2/57/32/10 n/n/n/n/n/↑ % 1-2/0-1/3-5/54-62/25-33/3-7
Tes Widal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Thypi O Negatif Negatif
Thypi H + 1/40 Negatif
Parathypi OA Negatif Negatif
Parathypi OB Negatif Negatif
3. ELIMINASI
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Anus pasien paten
Tidak terdapat luka, bekas luka, dan perdarahan
Penis dan skrotum bersih
Palpasi
Pada saat dilakukan palpasi, tidak terdapat nyeri tekan
Tidak terdapat benjolan
PEMERIKSAAN FISIK
1) Kekuatan
Otot
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
2) Postur saat berdiri ✔ Normal/Tegak Kifosis
: Lordosis Skoliosis
Hilang Keseimbangan Riwayat Fraktur
3) Postur saat duduk ✔ Normal Abnormal
4) Postur
: saat tidur ✔ Normal Abnormal
5) :
Fraktur Ada ✔ Tidak
6) :
Tonus ✔ Aktif Tenang
:
6. BERPAKAIAN
a. Memilih pakaian Mampu Terhambat ✔ Dibantu
b. Mengambil
: pakaian Mampu Terhambat ✔ Dibantu
c. :Mengenakan pakaian atas Mampu Terhambat ✔ Dibantu
d. :
Mengenakan pakaian bawah Mampu Terhambat ✔ Dibantu
:
e. Melepaskan pakaian atas Mampu Terhambat ✔ Dibantu
f. :
Melepaskan pakaian bawah Mampu Terhambat ✔ Dibantu
g. :Menggunakan risleting Mampu Terhambat ✔ Dibantu
h. :Mengancingkan pakaian Mampu Terhambat ✔ Dibantu
i. :
Mengenakan kaus kaki Mampu Terhambat ✔ Dibantu
j. :Melepaskan kaus kaki Mampu Terhambat ✔ Dibantu
k. :
Kerapihan pakaian ✔ Rapi Berantaka ✔
l. :Kebersihan pakaian ✔ Bersih ✔ Wangi ✔
: Kotor Berbau
7. SUHU TUBUH
Suhu tubuh : 38,6 oC (Hipertermi)
Kulit teraba hangat
Pasien diberikan obat penurun panas (PCT)
10. KOMUNIKASI
a. Kemampuan dan cara : ✔ Normal Afasia Disfasia Apraksia
komunikasi anak Disleksia Afonia Dislalia Disatria
Ekspresi Ekspresi Gagap Tangisan
wajah tubuh
b. Penghambat komunikasi : ✔ Tidak ada Intubasi Defek orofaring
Trakeosto Lingkungan
mi
c. Mengekspresikan emosi : ✔ Ekspres Ekspresi ✔ Verbal ✔ Tangisan
i wajah tubuh
d. Mengekspresikan : Ekspresi Ekspresi ✔ Verbal Tangisan
Kebutuhan wajah tubuh
e. Mengekspresikan rasa takut : ✔ Ekspresi Ekspresi ✔ Verbal ✔ Tangisan
wajah tubuh
f. Mengekspresikan pendapat : Ekspresi Ekspresi ✔ Verbal Tangisan
wajah tubuh
11. BERIBADAH
a. Pelaksanaan ibadah : Rutin Sesekali Tidak dilaksanakan
✔ Proses
belajar
b. Kebutuhan pembimbing : Ya ✔ Tidak
rohani
12. BEKERJA
a. Apakah pasien telah : Ya ✔ Tidak
bekerja?
b. Visi dan harapan dalam :-
bekerja
13. BERMAIN
(Berpartisipasi dalam berbagai jenis rekreasi atau penggunaan waktu luang)
Frekuensi bermain : setiap hari jika sedang ingin bermain
Bentuk permainan : bermain mobil-mobilan
Frekuensi rekreasi : sebulan sekali pergi keluar
Bentuk rekreasi : bila sempat diajak pergi ke kolam renang dan tempat rekreasi lainnya, dan
untuk hiburan dirumah pasien dan keluarga melakukan kegitan bersama seperti
menonton tv dan mobil-mobilan
Manfaat rekreasi dan : agar anak bisa bermain, belajar diluar dan bisa lebih dekat dengan keluarga
bermain
14. BELAJAR
(Menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah terhadap perkembangan kesehatan dan penggunaan
fasilitas kesehatan)
a. Cara Belajar yang disukai : Menulis Diskusi ✔ Audio/visual Demonstrasi
b. Tingkat Pendidikan : TK SD SMP SMA Sarjana
c. Hambatan : Emosional
Ada ✔ Tidak Ada
Fisik
Ada ✔ Tidak Ada
Kognitif
Ada ✔ Tidak Ada
d. Kebutuhan Edukasi : ✔ Diagnosa, penyebab, tanda & gejala penyakit
✔ Penggunaan obat-obatan
✔ Keamanan dan efektifitas penggunaan peralatan medis
✔ Diet dan Nutrisi
Manajemen Nyeri
Teknik Rehabilitasi
Lain-lain,
e. Kesediaan menerima : ✔ Bersedia Tidak Bersedia
edukasi
f. Penggunaan layanan : Puskesmas Posyandu ✔ Rumah Praktek
kesehatan sakit dokter
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Masalah
Tgl DATA Etiologi
keperawatan
20 /05 / DS :
2020
· Ny. K mengatakan anaknya sesak
napas dan batuk berdahak sejak 3
hari yang lalu SMRS.
· Ny. K mengatakan anaknya sering
rewel terutama saat batuk memberat.
· Ny. K mengeluhkan anaknya
mengalami batuk berdahak, pilek,
nafas grok-grok dan sesak. Akumulasi Sekret,
· Ny. K mengeluhkan anaknya sesak ketidakmampuan
tidak meringan dengan istirahat tapi Ketidakefektifan
mengeluarkan
kambuh saat batuk memberat. Bersihan Jalan
sekresi pada jalan
DO : Nafas
nafas
· Terdengar suara ronkhi
· RR : 45x/menit
· HR : 135x/menit
· Terdapat alat bantu nafas (oksigen)
DO :
Suhu : 38,6oC
Kulit teraba hangat
RR : 45x/menit
HR : 135x/menit
Terapi obat paracetamol (250 KP)
Leukosit : 19,5 (High)
20/05- DS : -
2020
DO :
Usia 12 bulan < 2tahun Resiko Jatuh
An. S tampak sesak dan lemas
Humpty Dumpty An. S : 14 resiko
tinggi jatuh
B. Prioritas diagnosa keperawatan
20/05/2020 Ketidakefektifa Status Pernapasan: Kepatenan Manajemen Jalan Nafas (3140) Pemberian terapi inhalasi bertujuan untuk
n Bersihan Jalan Jalan Napas (0410) memberikan efek bronkodilatasi atau
Nafas 1. Monitor status pernafasan dan melebarkan lumen bronkus, dahak
Setelah dilakukan tindakan menjadi encer sehingga mempermudah
saturasi oksigen
keperawatan selama 3 x 24 jam, dikeluarkan, menurunkan hiperaktifitas
2. Auskultasi suara nafas
pasien akan menunjukkan Status bronkus dan dapat mengatasi infeksi.
tambahan
Pernapasan: Kepatenan Jalan Ketidakmampuan mengeluarkan sekret
3. Pasang nasopharyngeal apabila
Napas, dibuktikan dengan merupakan kendala yang sering dijumpai
dibutuhkan
kriteria hasil: pada anak usia bayi sampai anak usia pra
4. Posisikan pasien semi fowler
5. Kolaborasikan untuk sekolah. Hal ini dapat terjadi karena pada
1. Frekuensi nafas dalam
usiatersebut reflek batuk masih sangat
rentang normal 40- pemberian bronkodilator
lemah. Tatalaksana pasien anak di rumah
60x/menit 6. Kolaborasikan penggunaan
sakit secara farmakologi biasanya
2. Irama nafas regular nebulizer
menggunakan terapi inhalasi yang
3. Tidak terdengar suara memberikan obat secara langsung pada
tambahan saat auskultasi Penghisapan Lendir pada saluran napas melalui hirupan uap untuk
4. Akumulasi sputum Jalan Nafas (3160) mengurangi gejala sesak napas pada jalan
berkurang dari cukup berat napas akibat sekret yang berlebihan.
menjadi ringan (2-4) 1. Gunakan hand hygiene Sumber :
5. Kemudahan bernapas 2. Gunakan APD standar (masker Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer
6. Pergerakan sputum keluar dan sarung tangan Untuk Mengatasi Bersihan Jalan Napas
dari jalan napas 3. Auskultasi suara nafas Pada Pasien Brokopneumonia.
7. Mempunyai jalan napas sebelum dan sesudah
dilakukan suction (Jurnal Keperawatan Volume 5, Nomor
yang paten 2, Juli 2019 Hal 7-13).
4. Jaga kesterilan alat sebelum,
selama dan sesudah dilakukan
suction
20/05/202 Hipertermia Termoregulasi (0800) Pengaturan Suhu (3900) Dengan kompres hangat menyebabkan
0 Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau suhu inti setiap 2 suhu tubuh diluaran akan terjadi hangat
keperawatan selama 2 x 24 jam jam atau lebih sering
sehingga tubuh akan menginterpretasikan
termoregulasi membaik, dengan sampai setabil ( mis; suhu
kriteria hasil : aksila) bahwa suhu diluaran cukup panas,
1. Suhu badan pasien Kembali 2. Monitor nadi, dan akhirnya tubuh akan menurunkan kontrol
dalam rentang normal 36,5o- respirasi
pengatur suhu di otak supaya tidak
37,5oC 3. Tingkatkan masukan
2. TTV pasien dalam rentang cairan per oral meningkatkan suhu pengatur tubuh,