Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH
ALIFIA DEFITRI ANANDA
KELAS XI RPL
SMK NEGERI 2 PEKANBARU
BUKU NON-FIKSI
Buku 1 :
Judul Buku : B.J Habibie Si Jenius
Penulis Buku : Jonar T.H. Situmorang, M.A.
Penerbit : IRCiSoD
Jumlah Halaman : 200 halaman
Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Ia
anak keempat dari delapan bersaudara. Orang tuanya adalah pasangan Bugis-Jawa, Alwi Abdul
Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Kedua orang tua Habibie berasal dari keluarga
terhormat dan terpelajar. Kakek Habibie adalah ulama Islam terkenal. Ayah Habibie adalah
lulusan sekolah pertanian di Bogor. Pada 1948, Alwi Habibie menjabat sebagai Kepala
Departemen Pertanian Negara Indonesia Timur. Sementara ibunya datang dari keluarga dokter.
Pada 3 September 1950, ketika sedang mengimami salat Isya, ayah Habibie terjatuh.
Sambil menangis, kakak tertua Habibie, Titi, berlari minta tolong ke asrama TNI di depan rumah
mereka. Asrama itu didiami pasukan Brigade Mataram yang saat itu dipimpin oleh Soeharto,
kelak presiden kedua RI. Bersama dokter brigade, Soeharto datang ke rumah Habibie. Namun,
nyawa Alwi Habibie tidak tertolong lagi.
Sejak kecil, Habibie menyukai mesin. Menurut Titi Habibie, jika ditanya “kalau besar mau jadi
apa?” ia selalu menjawab, “Insinyur”. Pendidikan menengahnya ditempuh di HBS (horgere
burger school). Di tengah jalan, tahun 1950, ia pindah ke Bandung dan sekolah di
Gouvernements Middelbare School sampai 1951. Lalu lanjut ke Sekolah Menengah Atas Katolik
dari 1951 sampai 1954. Selama sekolah, kepandaian anak Parepare ini di bidang ilmu alam dan
matematika sangat menonjol. Dalam memoarnya, Ny. Suaedah Djumiril yang sekelas dengan
Habibie di SMA bercerita,
“Dalam pelajaran Stereo, BM, Goneo, biar dua jam waktu yang diberikan, tidak akan ada
yang bisa. Tetapi, Pak Habibie dalam waktu lima menit sudah menyelesaikan soal tersebut. Jika
ujian diberikan 50 menit untuk tiga soal, maka jika murid lain bisa menyelesaikan satu soal saja,
itu sudah bagus. Tetapi, Pak Habibie bisa selesai ketiga soal dalam 20 menit.”
Menurut Prof. Dr. K.L. Laheru, Rudy—nama panggilan Habibie—fasih berbahasa Belanda,
pandai berenang, bernyanyi, dan bersepatu roda. Minatnya pada aeromodelling juga sudah
tampak sejak SMA. Ia memiliki model pesawat terbang buatan sendiri yang selalu ia peragakan
dan jelaskan.
Selepas SMA tahun 1954, ia masuk Departemen Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
(sekarang Institut Teknologi Bandung). Dengan biaya dari ibunya, pada tahun 1955 ia
melanjutkan kuliah di jurusan Konstruksi Pesawat Terbang di Rheinisch Westfählische
Technische Hochschule (RWTH), Achen, Jerman Barat. Ia menyelesaikan jenjang S-1 hingga S-3
selama 10 tahun. Pada 1965, ia meraih gelar doktor ingenieur (doktor teknik) dengan predikat
summa cum laude. Kelak, menjelang kepulangannya ke Indonesia, seorang pemimpin
perusahaan MBB menyatakan pengakuannya atas genialitas Habibie. Ia berkata bahwa untuk
mendapatkan satu orang lagi seperti Habibie, Indonesia membutuhkan waktu seratus tahun.
Ketika datang ke Achen tahun 1955, Habibie adalah satu-satunya mahasiswa yang tidak
dibiayai beasiswa. Ibunya yang janda sepenuhnya membiayai kuliahnya. Oleh karena itu, mau
tidak mau ia harus menyelesaikan kuliahnya secepat mungkin. Habibie juga menjadi ketua
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Achen pada 1957. Di bawah kepemimpinannya, PPI
menyelenggarakan “Seminar Pembangunan” yang mengundang semua mahasiswa Indonesia di
Eropa. Acara ini berlangsung di Hamburg, Jerman Barat, pada 20-25 Juli 1959. Namun, Habibie
sendiri tidak menyertai. Sejak dua bulan sebelum seminar, ia diopname di Bonn karena
tuberkulosis. Habibie sempat koma selama 24 jam dan hampir meninggal. Di saat kritis itulah ia
membuat sumpahnya yang terkenal.
Lulus diploma pada 1960, Habibie kemudian bekerja sebagai asisten peneliti di Institut
Kontruksi Ringan RWTH. Pada awal 1962, Habibie cuti pulang ke Indonesia selama tiga bulan. Di
Bandung, ia bertemu dengan teman SMA-nya, Hasri Ainun Basari. Tak lama kemudian, pada 12
Mei 1962, mereka menikah. Bersama Ainun, Habibie kembali ke Achen.
Untuk menanggung biaya hidup berdua, sembari bekerja di Institut Kontruksi Ringan, Habibie
bekerja di perusahaan gerbong kereta api Talbot. Saat itu, Talbot tengah mengikuti tender
gerbong perusahaan kereta api Jerman Deutsche Bundesbahn. Habibie ditugaskan untuk
membuat prototipe gerbong kereta api. Ia lalu mengubah konstruksi konvensional yang sudah
dipakai puluhan tahun dengan teknologi konstruksi ringan, seperti ada pesawat. Perubahan ini
mengundang pesimisme. Kata Habibie, “Hampir semua berendapat bahwa perubahan yang
saya usulkan akan gagal. Sikap mereka yang usianya rata-rata dua kali usia saya, sangat
konservatif.” Pada akhirnya, tender itu dimenangkan oleh tim Habibie.
Setelah menyelesaikan pendidikan doktor teknik tahun 1965, Habibie mendapat dua tawaran.
Pertama, menjadi pengajar di RWTH, kedua, bekerja di perusahaan pesawat Boeing. Setelah
mempertimbangkan dengan istrinya, ia menolak keduanya.
“Dari kepentingan pribadi mungkin tawaran ini harus diterima namun dipandang dari
kepentingan pembangunan bangsa, sebaiknya tawaran ini kami tolak dan berusaha bekerja di
industri dirgantara untuk mendapatkan informasi dan pengalaman berkarya mengembangkan
dan membuat pesawat terbang yang memang dibutuhkan untuk mempertahankan dan
membangun Benua Maritim Indonesia,” tulis Habibie.
Habibie kemudian mendaftar di perusahaan pembuat pesawat Hamburger Flugzeug Bau (HFB)
yang tengah mengembangkan pesawat Fokker F28 dan Hansajet 320. Setelah HFB berganti
nama menjadi Messerschmitt-Boelkow-Blohm (MBB), ia diangkat sebagai Direktur
Pengembangan dan Penerapan Teknologi, pada 1973. Jabatan tersebut adalah yang tertinggi di
MBB yang pernah dijabat oleh orang asing.
Iklim demokratis di Jerman memengaruhi pandangan hidup Habibie. Ini tampak dalam satu
dialognya dengan sang istri, Ainun Habibie, tak lama setelah setelah Presiden Soeharto
memintanya mengembangkan industri manufaktur dalam negeri.
“Bukankah keputusan yang hanya didasarkan hanya pada pertimbangan seorang presiden saja
merupakan kebijaksanaan yang otoriter dan tidak demokratis? Semuanya ini berlawanan dan
tidak sesuai dengan perilaku dan sifat saya sendiri, yang telah ditempa dan berkembang dalam
lingkungan intelektual, bebas, dan demokratis,” kata Habibie.
Iklim demokratis di Jerman membuka peluang Habibie untuk mengembangkan diri. Setelah dua
tahun di Jerman, di usia 21 tahun, ia telah dipercaya sebagai ketua PPI Achen. Di usia 25 tahun,
ia telah memimpin tim di perusahaan Talbot, mengatasi direktur dan kepala yang usianya dua
kali lipat lebih usia Habibie. Dalam iklim demokratis, rasionalitas diutamakan. Seseorang dinilai
berdasarkan kapasitasnya, bukan usia. Iklim ini pulalah yang ia upayakan tercipta semasa
pemerintahannya sebagai presiden RI ketiga.
Buku 2 :
Judul Buku : Algoritma & Pemrograman dengan C++
Penulis Buku : Andri Kristanto
Penerbit : Graha Ilmu
Jumlah Halaman : 253 halaman
Algoritma merupakan pola pikir yang tersetruktur untuk menyesuaikan suatu masalah atau
langkah langkah penyelesaian masalah yang disusun secara sistemastis dan logis. Dalam
algoritma ini berisi langkah langkah yang diperlukan oleh seseorang untuk membuat suatu
program. Algoritma adalah salah satu langkah dasar atau awal sebelum memulai sebuah
pemrograman. Algoritma pemrograman adalah langkah langkah terstruktur yang tepat
terperinci yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam proses perancangan
sebuah program komputer.
Program adalah susunan atau urutan perintah perintah sedehana yang diberikan kepada
komputer untuk memecahkan beberapa masalah. Bahasa pemrograman komputer atau sering
disebut bahasa komputer berfungsi sebagai sarana komunikasi yang menjembatani hubungan
antara manusia dengan komputer yang dalam hal ini adalah mesin. Adapun maksud dari
bahasa pemrograman komputer adalah sebagai prosedur atau tata cara ,ekspresi atau
kombinasi semuanya yang disusun dan dirangkai berupa urutan langkah langkah untuk
menyelesaikan masalah. Pada bahasa pemrograman komputer terdapat beberapa faktor yang
harus diperhatikan yaitu sintaksis, semantik dan kebenaran logika. Sintaksis adalah tatacara
bahasa yang digunakan dalam program. Semantik adalah maksud yang terkandung dalam
setiap pernyataan yang ada dalam program. Kebenaran logika berhubungan dengan benar
tidaknya urutan pernyataan yang ada dalam program.
Dalam menulis program dengan menggunakan suatu bahasa komputer, ada kemungkinan
terjadi kesalahan baik itu pada sintaksis, semantik atau kebenaran logika. Kesalahan sintaksis
akan langsung terlihat karena komputer akan langsung menampilkan pesan kesalahan.
Sedangkan untuk kesalahan semantik biasanya terjadi karena kekurang pahaman terhadap
setiap pernyataan yang dituliskan pada program, sehingga walaupun program bisa berjalan
tetapi tidak seperti yang dikehendaki. Untuk kesalahan dalam pengimplementasikan masalah
yang dihadapi, sehingga program yang ditulis tidak benar secara logika.
Bahasa pemrograman komputer pada intinya dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu bahasa
pemrograman tingkat rendah dan bahasa pemrograman tingkat tinggi . Bahasa pemrograman
tingkat rendah biasanya sulit dipahami karena berhubungan dengan mesin komputer itu
sendiri. Salah satu contoh bahasa pemrograman tingkat rendah adalah bahas assembler.
Program yang ditulis dengan bahasa assembler terdiri tabel, kode mnemonic dan lain
sebagainya. Pada umunya dinamakan sebagai program sumber yang belum bisa diterima oleh
prosessor untuk dijalankan sebagai program, tapi harus diterjemahkan dulu menjadi bahasa
mesin dalam bentuk kode biner. Kode biner disini dilambangkan dengan angka 0 dan 1. Bahasa
pemrograman tingkat tinggi merupakan bahasa yang memakai kata kata dan pernyataan yang
mudah dimengerti manusia, meskipun masi jauh dimengerti manusia sesungguhnya. Adapun
contoh dari bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Pascal dan C.
Selain dilihat dari cover, keunggulan buku ini dapat dilihat pada bagian
terakhir, tepatnya saat-saat kesuksesan Habibie, penulis mencantumkannya
dalam sebuah table sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam membaca
buku ini.
Bahan kertas yang tidak mudah rusak dan tidak berwarna kusam menambah
nilai buku ini sehingga para pembaca tidak merasa bosan ketika
membacanya. Ukuran huruf yang digunakan juga tidak terlalu besar namun
tidak terlalu kecil, memudahkan para pembaca untuk membaca buku ini.
e. Jelaskan bahasa yang digunakan!
Bahasa yang digunakan di dalam buku “Kisah, Perjuangan dan Inspirasi
B.J Habibie” berupa bahasa baku dan bahasa sehari-hari sehingga dapat
mudah dipahami oleh pembaca umum. Contoh – contoh yang digunakan
dalam buku ini juga sangat menarik dan memberikan pemahaman yang
mudah bagi pembaca.
2. Carilah buku nonfiksi lain yang bertema pendidikan. Di sini saya mengambil kutipan dari
buku yang berjudul “Algoritma & Pemrograman dengan C++” karya Andri Kristanto.
Baca dan analisislah berdasarkan panduan-panduan berikut :
a. Garis besar isinya
Buku Algoritma Pemrograman karya Drs. Suarga, M.Sc., M. Math., Ph.D.
ini menjelaskan tentang apa itu Algoritma, Flowchart, sampai bahasa C
dan bahasa C++. Buku ini bukan hanya membahas bagian itu saja akan
tetapi buku ini juga menjelaskan tentang sesuatu yang lebih mendetail
seperti Data,Variabel, dan Nilainya.
4. Bandingkan buku nonfiksi soal nomor 1 dan 2 dengan menggunakan panduan bagan
berikut.
Setelah memahami cara menyusun laporan butir-butir penting buku nonfiksi, kerjakan soal-soal
berikut ini:
1. Apakah buku dalam resensi itu termasuk nonfiksi? Jelaskan!
Iya. Karena isi dalam buku “Buku Pintar Etiket untuk Remaja” berisi info, fakta, dan
cara untuk bersikap di depan publik.
2. Setelah membaca teks tersebut dengan teliti, isilah tabel berikut.
Unsur Penjelasan
Kelengkapan bagian-bagian buku 1) Judul : Buku Pintar Etiket untuk
Remaja
2) Penulis : Mien R. Lino
3) Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Penyajiannya Sangat lengkap. Karena buku ini juga
memberikan tata cara etiket secara luas
dengan jelas dan padat.
Fitur tambahan pada buku Buku ini menyediakan etiket dengan lengkap
Isi buku Berisi tentang cara untuk beretiket baik di
depan umum, di keluarga, dan di tempat-
tempat lainnya.
3. Apakah teks tersebut termasuk laporan informal? Jelaskan!
Iya, karena struktur tulisan di dalam buku tersebut lebih sederhana atau penulisnya
menggunakan model sistematik sendiri dan tidak bersifat standar.
2. Buatlah laporan yang berisi butir-butir penting dari dua buku nonfiksi :
a. Identitas buku.
b. Isi buku.
c. Format buku.
d. Penyajian materi.
e. Bahasa yang digunakan.
f. Kelebihan buku.
Jawabannya ada di tabel berikut:
Unsur Analisis
Identitas Buku Judul Buku : Algoritma & Pemrograman dengan C++
Penulis Buku : Andri Kristanto
Penerbit : Graha Ilmu
Jumlah Halaman : 253 halaman
Manfaat Dengan membaca, memahami, dan mempraktekan isi dari
materi yang ada di dalam buku ini, pembaca diharapkan dapat
pengetahuan dasar cara untuk membuat script C++ beserta
pendampingnya dengan baik dan benar.
Format buku Pengayaan, materi disajikan secara sistematis beserta gambar
dan penjelasannya
Penyajian isi Isi disajikan secara sistematis beserta gambar dan penjelasan
dari gambar. Sehingga pembaca dapat memahami dan
mencobanya
Bahasa Baku dan jelas.
Unsur Analisis
Daya tarik buku Daya Tarik buku terletak pada isinya yang
lengkap dan dijelaskan dengan Bahasa yang
mudah dipahami untuk pemula dan pembaca
umum.
Keunikan buku Dapat memotivasi pembaca untuk selalu
meningkatkan ilmu dalam Bahasa C++
Kepadatan isi buku Jumlah halaman buku adalah 253 halaman
termasuk halaman awal, isi dan penutup.
Tematik Tidak ada tematik di dalam buku. Penulis
hanya membuat satu tema besar dan
menyampaikannya per subjudul/materi.
Penting Semua materi yang disampaikan di dalam
buku ini penting. Karena semua materi di
dalam buku ini akan menjadi fondasi dasar
untuk menguasai Bahasa C++
Unsur Analisis
Identitas buku 1. Judul Buku : Algoritma &
Pemrogramandengan C++
2. Penulis Buku : Andri Kristanto
3. Penerbit : Graha Ilmu
4. Jumlah Halaman : 253 halaman
Perincian analisis buku Ada, jelas
Bagian buku - Kata pengantar
- Daftar isi
- Pendahuluan
- Isi buku sistematis (materi-materi)
- Daftar pustaka
- Penutup
Penutup Ada, berupa penyampaian selamat kepada
pembaca bahwa pembaca mulai sekarang
akan mahir dalam menguasai Bahasa C++.
TUGAS 7 = TUGAS MANDIRI 4, HALAMAN 107
Buku Pertama dapat dilihat di halaman pertama dengan judul “B.J Habibie Si Jenius”
Buku Kedua dapat dilihat setelah kutipan buku pertama dengan judul “Algoritma &
Pemrograman dengan C++”
Penyajian Persamaan dan Perbedaan Buku Nonfiksi
Carilah dua buku nonfiksi. Selanjutnya, bandingkan kedua buku nonfiksi tersebut dengan
mengikuti format berikut.
Analisis
Unsur
Buku 1 Buku 2
Identitas buku Judul Buku : B.J Habibie Si Jenius Judul Buku : Algoritma &
Penulis Buku : Jonar T.H. Pemrograman dengan C++
Situmorang, M.A. Penulis Buku : Andri Kristanto
Penerbit : IRCiSoD Penerbit : Graha Ilmu
Jumlah Halaman : 200 halaman Jumlah Halaman : 253 halaman
Perincian analisis Ada, jelas Ada, Jelas
buku
Isi buku Ada, sesuai dengan judul Ada, sesuai dengan judul
Berbulan-bulan sudah aku menanti panggilan kerja. Hari-hariku terasa seperti penuh
kebingungan dan tanpa arah. Bahkan, kerjaanku hanya luntang luntung tak karuan di rumah.
Mengalami kebingungan harus melakukan apa. Ingin memulai usaha namun tak punya modal.
Pada suatu hari, aku berniat untuk berjumpa dengan sahabat untuk menceritakan masalahku
ini. Ketika sedang berada di jalan menuju rumah sahabatku, tepatnya di bagian samping jalan
ujung dari tortoar, aku melihat sebuah dompet berwarna cokelat.
Aku mengambil dompet tersebut kemudian akupun membuka dan melihat isinya. Di dalam
dompet tersebut ada SIM, KTP, beberapa surat penting, tabungan yang isinya sangat banyak
dan sebuah kartu kredit. Dalam fikiran sempat muncul keinginan untuk menggunakan isi dari
dompet tersebut.
Namun aku berubah fikiran dan berfikir harus mengembalikan dompet tersebut kepada yang
memiliki. Selang beberapa saat sesudah aku pulang dari rumah sahabatku, akupun
mengembalikan dompet tersebut. Mencoba mencari alamat pemilik yang ada di KTP.
“Saya Dimas, ingin bertemu dengan bapak Herman. Ada urusan yang sangat penting.”
Kebetulan Pak Budi ada di rumah dan aku diminta untuk masuk ke dalam rumah. Kemudian
duduk di dekat beliau sembari menyerahkan dompet yang tadinya aku temukan.
“Kamu tinggal dimana Nak? Terus kerja dimana?” Tanya pak Herman dengan sangat penasaran.
“Di kompleks Asri Cempaka Pak. Kebetulan saya masih menganggur dan menunggu panggilan
kerja. Namun sudah beberapa bulan belum ada panggilan.” Tambahku
“Baiklah nak. Di perusahaan saya sedang membutuhkan staff administrasi. Jika kamu tertarik
silahkan besok mengunjungi kantor saya jam 9 pagi. Ini kartu nama saya.” Sambung pak
Herman.
“Sungguh Pak?” Tanyaku penasaran.
“Iya Nak. Saya sangat memerlukan karyawan yang jujur dan penuh dedikasi sepertimu”
Aku seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi dan yakin bahwa ini merupakan balasan dari
kebaikan yang telah dilakukan.
Setelah memahami cara mengalisis pesan dalam buku fiksi, kerjakanlah soal-soal berikut:
Unsur Analisis
Tokoh Dimas, dan Pak Budi
Pesan Jika kita melakukan suatu kebaikan, maka
suatu hari nanti kebaikan kita akan dibalas
oleh Tuhan.
Komentar terhadap tokoh Tokoh aku (Dimas) merupakan pribadi yang
jujur dan baik dan tokoh Pak Herman
merupakan pribadi yang menghargai
perbuatan orang lain.
Tanggapan terhadap amanat dalam teks Menurut saya, kejujuran adalah hal yang
utama. Dengan bertingkah laku jujur, maka
kita dapat dipercayai oleh orang lain dan
memberikan ketenangan dalam hidup.
Unsur Analisis
Nilai budaya Di dalam cerpen diatas, disebutkan bahwa
Dimas dan Luqmah berangkat dan pulang
sekolah bersama. Dengan begitu, berarti
mereka menggunakan jalan kaki saat
berangkat dan pulang sekolah. Jalan kaki saat
pergi dan pulang sekolah merupakan budaya
yang sangat luar biasa bagi negeri ini. Selain
mengurangi polusi, jalan kaki juga
menyehatkan badan.
Nilai moral Dengan kejujuran, maka kita akan dapat
dipercayai oleh orang. Selain itu, kejujuran
memberikan keharmonisan jiwa. Selain itu,
dalam cerpen di atas, tokoh Dimas tersebut
sudah meminta izin untuk bertemu dengan
Pak Budi, yang merupakan nilai moral sopan
santun dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai pendidikan Tokoh Dimas dapat memahami manfaat dan
keutamaan jujur dalam kehidupan sehari –
hari.
Nilai estetika -
Bagian Analisis
Pengenalan Berbulan-bulan sudah aku menanti panggilan
kerja. Hari-hariku terasa seperti penuh
kebingungan dan tanpa arah. Bahkan,
kerjaanku hanya luntang luntung tak karuan
di rumah. Mengalami kebingungan harus
melakukan apa. Ingin memulai usaha namun
tak punya modal.
Pengarang : A. Fuadi
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah
Minangkabau. Alif dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas
tamat SMP Alif sudah berencana melanjutkan sekolah Ke SMU negeri di Padang yang akan
memuluskan langkahnya untuk kuliah dijurusan yang sesuai. Namun, Amak menginginkan Alif
jadi penerus Buya Hamka, membuat mimpi Alif kandas.
Alif diberi pilihan sekolah di sekolah agama atau mondok di pesantren. Sempat marah tapi
akhirnya Alif ikhlas karena alif tidak ingin mengecewakan harapan orang tua khususnya ibu, alif
pun menjalankan keinginan ibunya dan masuk pondok. Atas saran dari pamannya dikairo alif
kecil pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di pondok yang ada di Jawa Timur : PONDOK
MADANI. Walaupun awalnya amak berat dengan keputusan Alif yang memilih pondok di Jawa
bukan yang ada di dekat rumah mereka dengan pertimbangan Alif belum pernah menginjak
tanah diluar ranah minang , namun akhirnya ibunya merestui keinginan Alif itu.
Awalnya Alif setengah hati menjalani pendidikan dipondok karena dia harus merelakan cita-
citanya yang ingin kuliah di ITB dan menjadi seperti Habibie. Namun kaliamat bahasa Arab yang
didengar Alif dihari pertama di PM
(pondok madani )mampu mengubah pandangan alif tentang melanjutkan pendidikan di
Pesantren sama baiknya dengan sekolah umum. ” mantera” sakti yang diberikan kiai Rais
(pimpinan pondok ) man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Dan Alif
pun mulai menjalani hari-hari dipondok dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Di PM Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep,
Atang dari Bandung dan si jenius Baso dari Gowa, Sulawesi. Ternyata kehidupan di PM tidak
semudah dan sesantai menjalani sekolah biasa. Hari-hari Alif dipenuhi kegiatan hapalan Al-
Qur’an, belajar siang-malam, harus belajar berbicara bahasa Arab dan Inggris di 6 Bulan
pertama. Karena PM melarang keras murid-muridnya berbahasa Indonesia, PM mewajibkan
semua murid berbahasa Arab dan Inggris. Belum lagi peraturan ketat yang diterapkan PM pada
murid yang apabila melakukan sedikit saja kesalahan dan tidak taat peraturan yang berakhir
pada hukuman yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya. Tahun-tahun pertama Alif dan ke 5
temannya begitu berat karena harus menyesuaikan diri dengan peraturan di PM.
Hal yang paling berat dijalani di PM adalah pada saat ujian, semua murid belajar 24 jam
nonstop dan hanya beberapa menit tidur. Mereka benar-benar harus mempersiapkan mental
dan fisik yang prima demi menjalani ujian lisan dan tulisan yang biasanya berjalan selama 15
hari. Namun disela rutinitas di PM yang super padat dan ketat. Alif dan ke 5 selalu
menyempatkan diri untuk berkumpul dibawah menara mesjid , sambil menatap awan dan
memikirkan cita-cita mereka kedepan.
Ditahun kedua dan seterusnya kehidupan Alif dan rekan-rekannya lebih berwarna dan penuh
pengalaman menarik. Di PM semua teman, guru, satpam, bahkan kakak kelas adalah keluarga
yang harus saling tolong menolong dan membantu. Semua terasa begitu kompak dan
bersahabat, sampai pada suatu hari yang tak terduga, Baso , teman alif yang paling pintar dan
paling rajin memutuskan keluar dari PM karena permasalahan ekonomi dan keluarga.
Kepergian Baso, membangkitkan semangat Alif, Atang, Dulmajid, Raja dan Said untuk
menamatkan PM dan menjadi orang sukses yang mampu mewujudkan cita-cita mereka
menginjakkan kaki di benua Eropa dan Amerika. Kini semua mimpi kami berenamtelah menjadi
nyata. Kami berenam telah berada lima Negara yang berbeda, sesuai dengan lukisan dan
imajinasi kita di awan. Aku (Alif) berada di Amerika, Raja di Eropa, sementara Atang di Afrika,
Baso berada di Asia, sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis mereka di Negara kesatuan
Indonesia tercinta. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau
setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Pendengar. Man jadda wajadda, siapa yang
bersungguh-sungguh akan berhasil.
Untuk mendalami materi ini, kerjakan soal-soal berikut.
1. Carilah satu novel
Novel yang saya baca berjudul “Negeri 5 Menara” yang ditulis oleh A. Fuadi.