Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN TENTANG SEPSIS DAN DIC

VARISSA 113063C116035

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

2019
A. SEPSIS
1. Definisi
Istilah sepsis berasal dari bahasa Yunani “sepo” yang artinya membusuk dan
pertama kali dituliskan dalam suatu puisi yang dibuat oleh Homer (abad 18 SM).
Kemudian pada tahun 1914 Hugo Schottmuller secara formal mendefinisikan
“septicaemia” sebagai penyakit yang disebabkan oleh invasi mikroba ke dalam aliran
darah. Walaupun dengan adanya penjelasan tersebut, istilah seperti “septicaemia.
Sepsis dan syok septik adalah salah satu penyebab utama mortalitas pada pasien
dengan kondisi kritis.2 Pada tahun 2004, WHO menerbitkan laporan mengenai beban
penyakit global, dan didapatkan bahwa penyakit infeksi merupakan penyebab tersering
dari kematian pada negara berpendapatan rendah.1 Berdasarkan hasil dari Riskesdas
2013 yang diterbitkan oleh Kemenkes.
2. Patofisiologi

Patofisiologi Sepsis sekarang dipahami sebagai keadaan yang melibatkan


aktivasi awal dari respon pro-inflamasi dan anti-inflamasi tubuh.Bersamaan dengan
kondisi ini, abnormalitas sirkular seperti penurunan volume intravaskular, vasodilatasi
pembuluh darah perifer, depresi miokardial, dan peningkatan metabolisme akan
menyebabkan ketidakseimbangan antara penghantaran oksigen sistemik dengan
kebutuhan oksigen yang akan menyebabkan hipoksia jaringan sistemik atau syok.11
Presentasi pasien dengan syok dapat berupa penurunan kesadaran, takikardia, penurunan
kesadaran, anuria. Syok merupakan manifestasi awal dari keadaan patologis yang
mendasari. Tingkat kewaspadaan dan pemeriksaan klinis yang cermat dibutuhkan untuk
mengidentifikasi tanda awal syok dan memulai penanganan awal.

3. Penanganan

Komponen dasar dari penanganan sepsis dan syok septik adalah resusitasi awal,
vasopressor/ inotropik, dukungan hemodinamik, pemberian antibiotik awal, kontrol
sumber infeksi, diagnosis (kultur dan pemeriksaan radiologi), tata laksana suportif
(ventilasi, dialisis, transfusi) dan pencegahan infeksi.
B. DIC ( Disseminated Intravascular Cuagulatin)
1. Definisi
Koagulasi intravaskuler diseminata (KID) adalah manifestasi trombosis lain
selain tromboemboli vena yang bersifat akut. Pada pasien kanker gambarannya
sedikit berbeda, yaitu cenderung bersifat kronik, tergantung pada jenis kankernya.
Patogenesis KID pada keganasan hematologi adalah akibat fibrinolisis yang
meningkat. Sedangkan pada tumor solid terjadi akibat aktivasi faktor koagulasi oleh
faktor jaringan yang diekspresikan oleh sel kanker. Diagnosis KID pada kanker masih
memerlukan validasi kriteria dari perhimpunan trombosis hemostasis internasional
dan Jepang pada kelompok pasien kanker.
2. Patofisiologi

KID adalah gangguan aktivasi sistemik jalur koagulasi di dalam pembuluh darah
yang masif dan menyebabkan penumpukan fibrin teraktivasi di sirkulasi secara luas
sehingga dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke berbagai organ dan akhirnya
terjadi gagal organ multipel. Pada saat yang sama, terjadi konsumsi trombosit dan
faktor koagulasi yang berakibat aktivasi koagulasi terus berlanjut, dan karena
terpakainya trombosit dan faktor koagulasi tersebut menyebabkan terjadi manifestasi
perdarahan berat.2,6,7 Salah satu kondisi penyebab KID adalah kanker padat atau
keganasan mieloproliferatif dan limfoproliferatif.
3. Penanganan
a. Transfusi plasma untuk menggantikan faktor pembekuan darah jika pendarahan
itu berat
b. Obat pengencer darah (heparin) untuk mencegah pembekuan darah apabila
jumlah besar darah membeku

Anda mungkin juga menyukai