Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

PENGUKURAN MIKROSKOPIS MIKROMETRI

SEL AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Mikroteknik

Dosen pengampu Dra. Ely Rudyatmi,M.Si

Disusun oleh

Elita Anggraini Setyobudi

4401412054

Rombel 1 Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015
PENGUKURAN MIKROSKOPIS MIKROMETRI
SEL AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa)
Kamis, 11 Juni 2015

A. TUJUAN
1. Mengukur panjang sel akar bawang merah (Allium cepa).
2. Mengukur lebar sel akar bawang merah (Allium cepa).
3. Mengukur diameter nucleus sel akar bawang merah (Allium cepa).

B. LANDASAN TEORI

Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil
sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop.
Mikrometer merupakan kaca berskala dan dikenal 2 jenis micrometer yaitu
mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada
lensa okuler mikroskop, sedangkan micrometer objektif berbentuk slide yang
ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis skala pada
mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan
yang menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan
mengkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif. (Pramesti, 2000).
Benda yang diamati dengan menggunakan mikroskop dapat diketahui
ukurannya dengan menggunakan beberapa alat bantu yang disebut dengan
mikrometer panggung/ mikrometer obyektif dan mikrometer okuler. Mikrometer
panggung/ mikrometer obyektif terbuat dari kaca benda yang didalamnya terukir
skala dengan ukuran tertentu. Biasanya terbagi menjadi 10 skala besar yang
masing- masing skala berukuran 0,1 mm, masing- masing skala besar tersebut
terbagi lagi menjadi 10 skala yang lebih kecil lagi yang berukuran 0,01mm.
Mikrometer okuler juga terbuat dari kaca, tetapi berbentuk seperti filter. Diameter
micrometer okuler sama dengan diameter lensa okuler mikroskop. Didalam
micrometer okuler juga terukir skala kecil- kecil yang ukurannya belum diketahui,
maka baru dapat ditentukan dengan cara melakukan kalibrasi dengan bantuan
micrometer obyektif. ( Rudyatmi, 2015)

Saat memakai mikroskop cahaya, ukuran spesimen dapat diperkirakan.


Dengan lensa objektif berkekuatan rendah, diameter bidang dinyatakan dengan
bilangan, biasanya 1.6 mm. Ini artinya diameter bidang tersebut adalah 1600
mikron. Pada objektif berkekuatan tinggi, diameter bidang biasanya 0.4 mm,
sehingga diameter bidang tersebut 400 mikron, seperempat panjang bidang
objektif lemah. Karenanya, bila spesimen berukuran separuh diameter bidang
objektif lemah, ia pastinya ½ dari 1600 mikron, yaitu 800 mikron. Tipe
pengukuran ini hanyalah pendekatan. Untuk pengukuran yang lebih teliti, dipakai
alat bantu pengukuran yang disebut dengan mikrometer. Mikrometer merupakan
kaca berskala dimana dalam penggunaannya ada 2 jenis mikrometer yaitu
mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada
lensa okuler mikroskop, sedangkan mikrometer objektif berbentuk slide yang
ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Pada prinsipnya skala okuler adalah
skala yang terdiri dari 1-100 dimana jarak antara garis sama tetapi tidak diketahui
nilainya. Sedangkan pada skala objektif adalah skala yang terdiri dari 1-100
dimana jarak antara garis memiliki nilai 0,01 mm atau10 μm. Skala okuler tidak
berubah ukurannya walaupun pembesaran diubah sedangkan skala objektif  akan
berubah ukurannya apabila pembesaran diubah. Oleh karena itu, kalibrasi
dilakukan agar skala okuler memiliki nilai dari perbandingan skala objektif
dengan skala okuler di setiap pembesaran. Mikrometer okuler sekarang dikalibrasi
dengan standar dan dapat dipakai untuk mengukur secara teliti sebuah spesimen
daripada sekedar perkiraan.( Ratnawati,2010)
Mikrometer adalah alat  yang di gunakan untuk melakukan pengukuran
sesuatu secara mikroskopis. Mikrometer yang banyak digunakan ada 2 macam
yaitu mikrometer okuler dan mikrometer obyektif. Mikrometer okuler adalah
suatu alat yang merupakan suatu keping kaca kecil dengan garis-garis sekali, yang
jaraknya sama dan dapat di tempatkan dalam lensa okuler mikroskop. Pada
beberapa mikroskop keping tersebut sudah di buat sedemikian rupa sehingga
bersatu dengan susunan lensa okuler (Moebadi,2012).

Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of


International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk
hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mamputelusur (traceable) ke standar
nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional.
 Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil
pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti
(standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan
yang tak terputus.

C. CARA KERJA
Cara pertama yaitu dilakukan kalibrasi menggunakan calibration slide
dengan ukuran 2000 µm. Aplikasi motic net dibuka dan calibation slide diletakkan
pada meja obyek mikroskop yang telah terhubung dengan komputer pada bidang
pandang lensa obyektif dengan perbesaran 4x10. Bayangan difokuskan sampai
muncul bayangan obyek berupa lingkaran pada layar monitor. Selanjutnya menu
capture diklik dan manual capture dipilih. Gambar disimpan dalam format .jpg.
Selanjutnya motic images dibuka lalu gambar yang disimpan dipilih, kemudian
diklik measure dan line dipilih. Gambar diklik dari ujung ke ujung lingkaran
sambil didrag untuk mengetahui diameter lingkaran. Dipastikan ukurannya ialah
2000 µm. Jika belum mencapai 2000 µm menu calibration diklik kemudian
calibration table lalu dipilih 4 X objective lens.
Selanjutnya pengukuran sel. Calibration slide dilepas dan diganti dengan
preparat yang akan diamati yaitu preparat squash akar Allium cepa  untuk diukur
panjang dan lebar sel serta diameter nukleus akar Allium cepa. Kemudian
bayangan objek dicari pada preparat mikroskopis yang paling jelas (digunakan
perbesaran 10X), kemudian diklik manual capture dan gambar disimpan dengan
format .jpg, lalu dipilih menu motic image dan dipilih gambar yang sama dengan
obyek preparat mikroskopis yang diamati. Kemudian diklik measure line dan klik
pada sel yang akan diukur panjang dan lebarnya serta nukleusnya. Kemudian drag
dari ujung sel ke pangkal sel dan akan muncul nilai panjang, lebar, dan
diameternya.

D. HASIL PENGAMATAN

E. PEMBAHASAN
Mikrometer adalah alat  yang di gunakan untuk melakukan pengukuran
sesuatu secara mikroskopis. Mikrometer ada yang manual, ada juga yang digital.
Untuk micrometer digital menggunakan aplikasi yang harus diinstal di komputer
dan mikroskop yang telah tersambung dengan computer. Digunakan calibration
slide untuk melakukan kalibrasi. Mikrometer yang digunakan dalam perhitungan
ini yaitu micrometer digital. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa
panjang sel akar bawang yaitu 48,9 µm, lebar sel yaitu 25,9 µm, sedangkan
diameter nucleus ialah 7,9 µm.

F. KESIMPULAN
1. Panjang sel akar bawang merah (Allium cepa) yaitu 48,9 µm.
2. Lebar sel akar bawang merah (Allium cepa) yaitu 25,9 µm.
3. Diameter nucleus akar bawang merah (Allium cepa) yaitu 7,9 µm.

G. SARAN
1. Prosedur kalibrasi mikrometer okuler harus dilakukan dengan tepat agar
diperoleh skala yang tepat.
2. Pengukuran preparat harus disesuaikan degan ukuran hasil kalibrasi

H. DAFTAR PUSTAKA
Moebadi. 2000. Dasar - Dasar Mikroteknik. Malang : Universitas Negeri Malang
Suntoro, H. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara
Ratnawati,dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Yogyakarta : FMIPA
UNY.
Rudyatmi, Ely. 2014. Bahan Ajar Mikroteknik.Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.

Anda mungkin juga menyukai