Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

Batafoam, Bata Ringan Untuk Daerah Rawan


Gempa

Mata Kuliah : BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

Muhammad Fahd Diyar H. (5101408033)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2010
Batafoam, Bata Ringan Untuk Daerah Rawan Gempa

Indonesia adalah Negara kepulauan yang terletak pada


pertemuan lempengan Eurasia dengan Australia sehingga mengakibatkan
Indonesia sebagai Negara yang rawan gempa. Derah-daerah bagian
Indonesia yang sering terkena gempa adalah Pulau Sumatra Barat,
Selatan, dan Pulau Jawa bagian selatan.

Ketika terjadi gempa banyak bangunan yang rusak karena tidak


dapat menahan goncangan yang ditimbulkan oleh gempa. Mekanisme
gempa dapat digambarakan dengan cara yang sederhana contohnya yaitu
sebuah buku lalu diatasnya diberi gelas berisi air, kemudian buku
digerakkan maju mundur. Maka air dalam gelas tersebut akan menyiprat
atau mungkin yang lebih parah lagi gelas yang berisi air itu jatuh
kesamping dan airnya tumpah. Seperti itu kira-kira gambaran gempa
sehingga dapat merobohkan rumah.

Bangunan yang menggunakan struktur tiang penyangga dari


beton kemudian dinding pengisina menggunakan batu bata atau bata
yang terbuat dari tanah liat (bata merah) setelah selesai 100% kemudian
terjadi gempa maka yang berperan menahan gempa adalah hanya
struktur tiang-tiang beton sehingga apabila struktur tiang betonnya tidak
kuat maka bangunan akan ambruk. Sedangkan dinding batu bata sedikit
pun tidak berpengaruh (non-struktural) sehingga ketika terjadi gempa
dinding batu bata akan ambruk karena beratnya sendiri. Bahkan dapat
dikatakan dinding batu bata sedikit banyak juga membebani struktur
bangunan apalagi untuk bangunan bertingkat.
Untuk itu dilakukan penelitian dan akhirnya ditemukan jenis bata
yang sangat ringan sehingga sangat baik untuk dinding pengisi (non-
struktural). Bata normal terbagi menjadi dua yaitu bata yang terbuat dari
tanah liat (bata merah) dan juga dari semen campuran (bataco).

Batafoam sangat ringan karena terdiri dari tiga bahan dasar yaitu
Semen, Air, dan Foam. Tanpa pasir atau tanah seperti jenis bata biasa.
Foam ini merupakan bahan kimia berbentuk detrjen (Foam Agent) diolah
dalam mesin yang disebut Foam Generator yang menghasilkan busa
kental putih yang dikatakan dengan foam. Selanjutnya foam dimasukkan
ke mixer (molen) yang berisi semen dan air diaduk dengan perbandingan
tertentu.

Ada yang berfikir batafoam yang ringan menyebabkan bangunan


menjadi rapuh dan rentan kerusakan akibat goncangan gempa. Seperti
penjelasan sebelumnya kerusakan bangunan ditentukan oleh struktur
bangunan itu sendiri. Struktur berarti tiang-tiang penyangga dari beton dan
bukan oleh dinding pengisi.

Pada dasarnya bangunan itu ditentukan pada struktur atau rangka


beton dengan tulangan besi (Reinforce Concrete) dan kekuatannya
relative besar. Gedung yang memakai batafoam sebagai dinding pengisi
akan mengurangi resiko rusak dan rubuh akibat gempa karena massanya
lebih ringan.

Untuk pemasangan pada dinding bangunan dengan


menggunakan batafoam dapat dipasang dengan dua cara. Pertama, sama
seperti pemasangan batu bata biasa yaitu dengan menggunakan mortar
dengan perbandingan (1:4). Kedua, menggunakan bahan perekat
(Bonding Agent).
Jenis batafoam ada dua model, yaitu menggunakan teknik
pemanasan (Auto Clave) seperti hebel sehingga produk ini lebih mahal
dan hanya diproduksi di Jakarta. Batafoam menggunakan Foam Concrete
yang juga disebut Cellular Concrete dan ini diproduksi satu-satunya di
Aceh. Kedua jenis ini sama dan mempunyai massa yang ringan, tetapi
teknik produksinya berbeda.

SPESIFIKASI BATAFOAM
PANJANG LEBAR TEBAL BERAT
NO. TYPE
(MM) (MM) (MM) (KG)
1 BF926 600 200 90 9.7-10.0
2 BF126 600 200 100 11.0-12.0
3 BF125 500 250 100 11.2-12.0

Keunggulan Batafoam :
1. Ringan, mengurangi beban terhadap elemen struktur bangunan
dan mengurangi waktu pemasangan karena ukurannya dapat
dibuat lebih besar.
2. Tahan panas, suhu ruangan lebih stabil sehingga hemat listrik.
3. Tahan rambatan suara, sangat sesuai untuk gedung sekolah dan
perkantoran yang tidak menginginkan kebisingan dari luar.
4. Tahan api dan ramah lingkungan, tidak memerlukan pembakaran
seperti batu bata normal dan yang terpenting tidak menggunakan
bahan galian alami seperti tanah liat pasir.
5. Ringan, jika batafoam diletakkan dalam air maka batafoam akan
terapung.
Perbedaan Batafoam dengan Batu Bata Normal :
1. Batafoam lebih ringan, beratnya per-m2 pada dinding bangunan
dengan menggunakan batafoam adalah sekitar 100kg. Sedangkan
dinding bangunan yang menggunakan batu bata normal
mempunyai berat per-m2 sekitar 250kg. Jadi ada pengurangan
berat bangunan per-m2 mencapai 150kg
2. Berat jenis Batafoam: 800-1000 kg/m 3, kuat tekan: 3-5 MPa, ukuran
dapat diproduksi sesuai kebutuhan. Berdasarkan ketentuan British
Standard untuk dinding pengisi diperlukan kuat tekan lebih besar
sama dengan 3MPa.

Daftar Pustaka :
Jurnal Unsyiah: 222.124.186.229/gdl40/go.php

Anda mungkin juga menyukai