Anda di halaman 1dari 6

Nama: M.

Ridwansyah

Kelas : VI/D

Nim. :170.104.078

“KONSEP EKOLOGI KOMUNITAS”

A. Konsep Ekologi Komunitas


Komunitas dalam arti Ekologi mengacu kepada kumpulan populasi yang terdiri
dari spesies yang berlainan, yang menempati suatu daerah tertentu. Sedangkan
pengertian komunitas secara umum sendiri adalah kumpulan dari berbagai populasi yang
hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi
satu sama lain. Setiap komunitas tidak harus menempati daerah yang luas, artinya
komunitas dapat mempunyai ukuran berapa pun. Misalnya dalam  suatu aquarium yang
terdiri dari ikan, siput, hydrilla sebagai komponen biotik, serta air, bebatuan sebagai
komponen abiotik dapat disebut sebagai suatu komunitas. Komunitas tumbuhan di
daerah trofik biasanya bersifat rumit dan tidak mudah diberi nama menurut satu atau dua
spesies yang paling berkuasa sebagaimana yang umum di daerah yang beriklim sedang
(Umar, 2004).
Aby (2012), menjelaskan komunitas sebagai kumpulan dari berbagai populasi
yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih
kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua
organismee merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.
Menurut Odum (1971), mendeskripsikan tentang komunitas biotik sebagai
kumpulan populasi apa saja yang hidup dalam daerah atau habitat fisik yang telah
ditentukan, hal tersebut merupakan satuan yang di organisir sedemikian bahwa dia
mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap komponen individu dan fungsi-fungsi sebagai
unit melalui transformasi metabolik yang bergandengan. Komunitas utama adalah
mereka yang cukup besar hingga mereka relatif tidak tergantung dari masukkan dan hasil
dari komunitas didekatnya sedangkan komunitas-komunitas minor adalah mereka yang
kurang bergantung pada kumpulan-kumpulan tetangganya.
Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari
populasi misalnya dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar
populasi, tidak hanya antar individu atau spesies seperti pada populasi. Hubungan antar
populasi ini menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan
sehingga terwujud suatu hubungan timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak
(mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak dirugikan
(parasitisme) Apabila suatu komunitas sudah terbentuk, maka populasi-populasi yang
ada haruslah hidup berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya. Dalam biosistem
komunitas ini berasosiasi dengan komponen abiotik membentuk suatu ekosistem
(Resosoedarmo, 1990).
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian
dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya. Contoh komunitas adalah populasi ikan, populasi ganggang dan populasi
hewan di sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang (Aby, 2012).
B. Macam-macam Komunitas
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat
dibagi dalam dua bagian yaitu (Aby, 2012):
1. Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai,
di parit atau di kolam.
2.  Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di
hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.
Bagi tumbuhan akuatik, intensitas cahaya sangat menentukan penggunaan energi
untuk fotosintesis. Tumbuhan kekurangan energi jika intensitas cahaya berkurang.
Semakin cerah suatu perairan semakin jauh cahaya matahari yang dapat tembus kedalam
perairan dan dengan begitu akan banyak ditemukan tumbuhan laut seperti lamun yang
memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis.
Pada umumnya perairan organik lebih cerah daripada perairan pantai yang
banyak bahan-bahan berbentuk partikel dan bahan terlarut yang terdapat didalamnya.
Berdasarkan bentuknya, waduk dapat diklasifikasikan atas waduk tipe danau (lake type),
tipe sungai (river type), tipe bercabang banyak (multiple branch type). Waduk Faperika
dapat digolongkan ke dalam tipe danau, karena terjadinya waduk ini akibat
pembendungan suatu dataran rendah dan bentuknya yang melebar.

2
Sumber air ini adalah air yang mengalir dan meresap dari catchman area yang
ada disekitarnya karena tidak ada aliran sungai yang masuk ke waduk ini (Nurdin et al,
1996). Komunitas adalah kumpulan populasi yang hidup didaerah tertentu atau habitat
fisik tertentu dengan satuan yang terorganisir. Selanjutnya, dikatakan bahwa komunitas
merupakan suatu system dari kumpulan populasi yang hidup pada areal tertentu dan
terorganisasi secara luas dengan karakteristik tertentu, serta berfungsi sebagai kesatuan
transformasi metabolis.
Beberapa karakteristik struktur komunitas yang biasanya dijadikan petunjuk
adanya derajat ketidakstabilan ekologis meliputi: keseragaman,dominansi, keragaman,
dan kelimpahan. Suhu air merupakan faktor yang cukup penting bagi lingkungan
perairan, kecerahan dan kekeruhan. Setiap spesies atau kelompok mempunyai batas
toleransi maksimum dan minimum untuk hidupnya.
Kenaikan suhu akan menyebabkan naiknya kebutuhan oksigen untuk reaksi
metabolisme dalam tubuh organisme. Kecerahan adalah suatu parameter  perairan yang
merupakan suatu kedalaman dari perairan atau lapisan perairan yang dapat ditembus oleh
sinar matahari. Kecerahan merupakan salah satu parameter dari produktivitas perairan
karena kecerahan perairan merupakan hubungan langsung dengan zona fotik.
Suhu berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap organisme
perairan. Secara langsung suhu berpengaruh pada fisiologi fotosintesis, sedangkan secara
tak langsung suhu menentukan terjadinya stratifikasi atau pencampuran struktur perairan
yang menjadi habitat organisme perairan.
Komunitas dapat dicatat dengan kategori utama dari bentuk-bentuk pertumbuhan-
pertumbuhan (pohon, semak, belikar, lumut dan alga) yang menyusun struktur komunitas
hewan dan tumbuhan secara fisik.
C. Struktur Komunitas
Struktur yang diakibatkan oleh penyebaran organisme di dalam, dan interaksinya
dengan lingkungannya dapat disebut pola. Struktur komunitas dibedakan menjadi
struktur fisik (struktur fisik suatu komunitas tampak apabila komunitas tersebut diamati)
dan struktur biologi (komposisi spesies, kelimpahan individu dalam spesies, perubahan
temporal dalam komunitas, hubungan antara spesies dalam suatu komunitas) (Umar,
2004).
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas
menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.

3
2. Kuantitatif, seperti frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran
merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu
habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit
contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan.
3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu
arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan.
Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam
komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas
atau ekosistem yang disebut klimaks. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami
homoestosis. Menurut konsep mutahir, suksesi merupakan pergantian jenis-jenis
pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang
terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas
baru yangberbeda dengan komunitas semula. Dengan kata lain, suksesi dapat diartikan
sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi
terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Ketika habitat berubah, spesies yang baru akan datang menyerbu untuk menjadi mantap
di tempat itu, dan spesies yang lama akan menghilang.
Dalam kasus suksesi hewan, akan terjadi suksesi tumbuhan terlebih dahulu pada
komunitas tersebut lalu di ikuti oleh munculnya suksesi hewan. Hal ini disebabkan
karena tumbuhan merupakan makhluk autotrof yang menyediakan sumber energi bagi
hewan tersebut. Ketersediaan sumberdaya pada komunitas terjadinya suksesi sangat
mempengaruhi banyak tidaknya hewan yang ditemukan dalam proses suksesi tersebut.
Suksesi terbagi menjadi dua yaitu:
1. Suksesi Primer
Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali,
sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan
ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi
primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal
pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih
ada komunitas yang tersisa.

4
D. Interaksi Antar Organisme, Populasi Dan Komunitas
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi
antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan
antarkomunitas.
1. Interaksi Antar Organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain.
Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain
jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang
kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat
yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah
pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini
sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator
juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan
mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu
organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari
hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium
dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah
satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek
dengan pohon yang ditumpanginya.
e. Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang
saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup
pada bintil akar kacang-kacangan.
2. Interaksi Antar Populasi

5
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antar populasi
adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan interaksi antar populasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di
sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal
sebagai anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antar populasi, bila antar populasi terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang
diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di
padang rumput.
3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.
Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,
belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah
terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antar komunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan
organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antar komunitas dapat kita
amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda
misalnya laut dan darat.

Anda mungkin juga menyukai