Anda di halaman 1dari 7

Penjadwalan Proses

Algoritma penjadwalan proses (CPU) pada sistem operasi bertujuan unt meminimal waktu
menganggur (idle time) dari CPU, dan mengatur sedemikian rupa sehingga CPU dapat terus
menerus bekerja tanpa waktu diam / idle time.
Berikut beberapa algoritma penjadwalan proses :
1. First Come First Serves (FCFS)
2. Shortest Job Firts (SJF)
- SJF - Non Preemptive
- SJF - Preemptive
3. Round Robin (RR)

Semua algoritma di bawah ini diselesaikan melalui Gantt chart yaitu sejenis diagram batang yang
menunjukkan aktivitas terhadap suatu proses / proyek, dan menunjukkan waktu perencanaan
serta implementasinya, seperti waktu ketika aktivitas akan dimulai dan juga batas waktu di mana
aktivitas tersebut sudah selesai.

FCFS

AT = waktu kedatangan proses, BT = waktu yg dibutuhkan unt penyelesaian proses


Kotak putih menunjukkan yang diproses lebih dahulu berurutan mulai dari P1, P2, ..P5.
Rumus waktu tunggu = waktu dimulai proses – waktu kedatangan
AWT (rerata waktu tunggu) = total waktu proses seluruhnya dibagi banyaknya proses
= (0+10+17+20+18) / 5 = 13

SJF - Non Preemptive


P1 diproses dulu krn waktu kedatangan =0 dan P yg lain tdk ada yg sama waktu kedatangannya
dg P1 shg tdk perlu dipilih yg plg kecil BT nya, setelah P1 dg BT = 12 selesai diproses, maka
semua P di antrian akan dilihat BT-nya yg plg kecil, untuk diproses berikutnya, yaitu P5 yg
diproses krn BT nya mjd yg plg kecil = 1, setelah P5 selesai diproses, lanjut memproses P tersisa
lainnya dlm antrian dg BT yg plg kecil berikutnya, dst.

Sehingga ditemukan AWT nya = (0+18+12+8+3) / 5 = 8.2

SJF - Preemptive
Semua P akan langsung diproses saat masuk ke antrian sesuai waktu kedatangannya, contoh
P1 diproses sd waktu ke 2 dan dihentikan dulu krn P2 masuk antrian (saat itu P1 sisa BTnya
adalah 10 = 12-2), lanjut memproses P3 pada AT = 3, sementara itu P2 dgn sisa BT=7 dan P1 dg
sisa BT=10 dihentikan dulu, saat waktu (AT) ke-5 maka P4 yg diproses, dan P sebelumnya
dihentikan (P3 dg sisa BT = 3, P2 dg sisa BT=7, dan P1 dg sisa BT=10). P4 yg memiliki BT=2 pada
waktu ke-7 selesai diproses. Dan pd waktu ke-9 dimana P5 masuk antrian, saat itu masih ada P3
yg punya sisa BT = 1 dan sudah ada dlm antrian sblmnya, maka P3 yg diproses dulu, selanjutnya
di waktu ke-10 barulah P5 dg BT=1 yg diproses. Pada waktu ke-11 P5 selesai diproses, shg dlm
antrian tinggal P2 dan P1. Karena BT-nya P2 yg lbh kecil daripada BT-nya P1 maka P2 diproses
sampai selesai sesuai sisa BT-nya (7), yaitu sampai waktu ke-18. Pada waktu ke-18 P1 diproses
sesuai sisa BT-nya sampai waktu ke-28.
Sehingga diperoleh AWT-nya = 5.4
Jadi untuk soal yg sama, jika dibandingkan dengan dua algoritma sebelumnya, maka algoritma
SJF – Preemptive ini yg menghasilkan waktu tunggu AWT yg plg kecil yaitu 5.4

Penjelasan lebih rinci dari ketiga algoritma di atas dapat disimak di sini :
https://www.youtube.com/watch?v=zMtuA7LE0AY
ROUND ROBIN
Metode Round Robin yaitu metode yang setiap prosesnya memperoleh alokasi waktu CPU yg
sama dalam quantum time (QT) yang telah diketahui. Semua proses (P) yang masuk ke antrian
akan diproses satu persatu dengan QT yang sama.

Contoh soal :
Diketahui ada 4 proses yang arrival time dan burst time sebagai berikut, dan diketahui QT = 3 ms

Proses Arrival Time Burst Time


P1 0 8
P2 3 5
P3 5 2
P4 6 6
Hitung Waiting Time dan Average Time menggunakan metode penjadwalan Penjadwalan Round
Robin.

Pada bagan di atas terlihat P1 dg BT = 8 diproses dg QT = 3, sehingga pada waktu ke-3 P1


dihentikan dulu, lanjut P2 yg kebetulan AT-nya = 3 dan BT-nya = 5 akan langsung diproses dg QT
= 3 juga, dan dihentikan pada waktu ke-6 lanjut memproses P3 yg telah masuk ke antrian pd
waktu ke-5 tapi baru diproses pd waktu ke-6 setelah P2 tadi. Karena P3 hanya memiliki BT = 2
sedangkan QT yg ditentukan = 3, maka pd waktu ke-8 P3 telah selesai diproses, baru P4 yang
akan diproses pada waktu ke-8 ini (sebelumnya P4 telah masuk antrian pd waktu ke-6). P4 dg BT
= 6 akan diproses dg QT = 3 juga spt P lainnya dan dihentikan pd waktu ke-11 (mulai diproses pd
waktu ke-8 + QT). Pd waktu ke-11 itulah P1 yg telah antri dan masih tersisa BT-nya = 5 (BT awal =
8, QT=3) diproses lagi dg QT = 3, pada waktu ke-14 P1 dihentikan lagi, untuk memproses P2, dan
seterusnya. Sehingga ditemukan AWT-nya sebagai berikut :
Waiting Time
P1 = 0 ms + (11-3 ms) + (19-14 ms) = 13 ms
P2 = (3-3 ms) + (14-6 ms) = 8 ms*
P3 = 6 ms - 5 ms = 1 ms
P4 = (8-6 ms) + (16-11 ms) = 7 ms

*lihat keterangan bagan di atas, P2 saat masuk antrian langsung diproses (tidak menunggu proses lain selesai
dikerjakan, karena kebetulan AT-nya = 3 disaat QT pertama dari P1 selesai dikerjakan)

Jadi, rata-rata waktu yang dibutuhkan pada metode Penjadwalan Round Robin (RR) dengan
quantum time= 3 ms adalah 7,25 mili second.

http://asdyaniarya.blogspot.com/2013/12/metode-penjadwalan-round-robin.html

TUGAS lihat pada halaman selanjutnya ya…


Kerjakan soal-soal berikut ini (perhatikan pd soal no.2 terdapat 2 algoritma yang
harus diselesaikan), dan unggah hasilnya pada link “TUGAS-PENJADWALAN-
PROSES” di elearning dlm format .doc dgn nama TUGAS-PP-NIM

1. Gunakan algoritma FCFS dan buat bagan Gantt Chart-nya untuk menghitung AWT dari 3 proses yang
datang secara bersaman berikut ini :

2. Gunakan dua algoritma SJF (non Preemptive dan Preemptive) dan buat masing-masing
bagan Gantt Cahrt-nya untuk menghitung AWT masing-masing algoritma tersebut, dari 4
proses dgn waktu kedatangan (AT) yg berbeda-beda berikut ini :

Anda mungkin juga menyukai