Anda di halaman 1dari 8

TUGAS/SOAL NERACA MASSA DAN ENERGI

Kelompok : Enam (6)


Nama : 1. Muhammad Farhan 180140122
2. Emylia Nirwana Putri 180140128
3. Muhammad Nur Ichsan Tamiogy 180140142
4. Adistia Bunga Vinkan 180140169
5. Rizki Annisa 180140174
6. Hernabila Putri 180140185
Dosen : Sulhatun,. ST,. MT
Hari/Tanggal : Sabtu/06 Juni 2020

12. Hitung kapasitas panas batubara dengan data analisa proksimat sebagai berikut (%-berat):
fixed carbon 54%, volatile matter 21%, abu 5%, dan moisture 20% pada 100oF. Kapasitas
panas untuk masing-masing komponen di atas dalam Btu/lbm oF dinyatakan dengan:

Fixed carbon : C p = 0,145 + 4,70 .10 −4 T − 2,63 .10 −7 T 2 + 5,25 .10 −11 T 3

Abu (ash) : Cp = 0,180 + 7,78.10−5T

Primary volatile matter : Cp = 0,381 + 4,50.10−4T

Secondary volatile matter : C p = 0,699 + 3,39.10−4 T

Penyelesaian:

Untuk perhitungan kapasitas panas batubara dibutuhkan data fraksi primary dan secondary
volatile. Besar fraksi secondary volatile matter adalah 10% dari batubara kering bebas debu
(dry ash free, daf), maka:
0,1 (0,54 + 0,21) = 0,075

Sehingga fraksi primary volatile matter adalah


0,21 – 0,075 = 0,135

Kapasitas panas untuk fixed carbon menjadi:


C p = 0,145 + 4,70.10−2 − 2,63.10−3 + 5,25.10−5 = 0,189 Btu/lbm oF
Untuk primary dan secondary volatile matter masing-masing adalah
C p = 0,381+ 4,50.10−2 = 0,426 Btu/lbm oF
C p = 0,699 + 3,39.10−2 = 0,733 Btu/lbm oF

Sedangkan untuk abu:


C p = 0,180 + 7,78.10−3 = 0,188 Btu/lbm oF
Kapasitas panas untuk air dalam bentuk cair pada 100oF harganya mendekati 1 Btu/lbm oF

16. Jika di berikan harga panas penguapan air pada 90oC adalah 2282 kJ/kg, perkirakan panas
penguapan air pada 110oC dengan menggunakan metode pendekatan dan persamaan
eksak.
Penyelesaian:

1. Perkiraan OHVL (110oC) dengan pendekatan

OHVL (110oC) = OHVL (90oC) + (Cpv – CpL) (20oC)

Harga kapasitas rata – rata air dan kukus dalam interval temperatur ini :

Cpv = 0,46 kkal/kg oC atau 1,92 kJ/kg oC

CpL = 1,00 kkal/kg oC atau 4,18 kJ/kg oC

Sehingga:

OHVL(110oC) = 2282 kJ/kg + (1,92 – 4,18) (20) = 2236,8 kJ/kg

Dalam tabel kukus, harganya adalah 2230 kJ/kg.

2. Perkiraan dengan formula eksak


Harga kapasitas rata-rata air dan kukus dalam interval temperatur ini:

OHVL(110oC) = OHVL(90oC) + (CpV – CpL) (20oC)

+
Dari tabel kukus didapat:

dP 1,01325 −1,00
 = 0,0341bar/K
100 − 99,
dT T=100o C

Dari tabel kukus super panas:

H V 
( ) (
HV 100o C,1bar − H V 100o C, 0,5 bar )
P
T =100o C (1− 0,5)bar

2676 − 2683
= = −14 kJ/kg.bar
0,5

H L
T =100o C

( ) (
H L 75o C,1bar − H L 75o C, 0,5 bar )
P
(1− 0,5)bar

314 − 313,9
= = 0,2 kJ/kg.bar
0,5

Sehingga:

OHVL (110oC) = 2282 kJ/kg + (1,92 – 4,18) (20)kJ/kg + (0,0341)(-14-0,2)(20) kJ/kg


= 2227,2 kJ/kg

Karena adanya kesukaran perhitungan besaran integral yang kedua, koreksi temperatur untuk
panas penguapan sering dihitung dengan persamaan empiris Watson:

TC adalah temperatur kritis dan n adalah parameter empiris. Sebahagian besar senyawa
memiliki n = 0,38.

19. Suatu aliran garis proses pada 400oC akan didinginkan secara cepat ke 200oC
denganquenching langsung menggunakan benzen cair pada 20oC. Jika aliran panas
mengandung 40% C6H6, 30% C6H5CH3, 10% CH4 dan 20% H2, hitung laju benzen yang
dibutuhkan untuk laju alir gas umpan 1000 kgmol/jam. Asumsi quenching terjadi secara
adiabatik.
Penyelesaian:
Dengan mengabaikan efek tekanan terhadap entalpi, dan efek energi potensial dan kinetic
dalam neraca energi, maka:

 ( )   ( )   ( ) 
N 3 Ĥ 3 200 o C − Ĥ 3 (Tref ) − N 2 Ĥ 2 400 o C − Ĥ 2 (Tref ) − N 1 Ĥ 1 20 o C − Ĥ 1 (Tref ) = 0

Andaikata Tref = T3 = 200oC dipilih sebagai keadaan referensi permasalahan ini, maka
besaran yang melibatkan N3 akan hilang dari persamaan:

 ( ) ( )  ( ) (
N 2 Ĥ 2 400 o C − Ĥ 2 200 o C = N 1 Ĥ 1 200 o C − Ĥ 1 20 o C )

Bentuk persamaan sebelah kiri tanda sama dengan dapat ditulis menjadi :

Dari Lampiran 3, konstanta kapasitas panas masing-masing senyawa:


s a b x 10 c x 102 d x 105 e x 108 Ns2
C6H6 18,587 -0,11744 -0,12751 -0,20798 0,10533 400
C6H5CH3 31,820 -0,16165 0,14447 0,22895 0,11357 300
CH4 38,387 -0,73664 0,029098 -0,026385 0,0080068 100
H2 17,639 0,67006 -0,013149 0,010588 -0,002918 200
Sehingga,

Titik didih normal benzene adalah 353,26 K:

Dimana:

OHVL(353,26 K) = 30.763,4 kJ/kgmol

CpL = 59,23 + 0,2336 T

473,2

∫C pV dT = 1,3808 .10 4
353,3

353,3

∫C pL dT = 8,0979.10 3 kJ/kgmol
293,2

 ( ) ( ) ( )
N 1 Ĥ 1V 200 o C − Ĥ 1 L20 o C = N 1 5,2669.10 4 kJ/kgmol

Didapatkan:

21. Lakukan analisa derajat kebebasan untuk contoh 5.18 di atas!


Penyelesaian:
Jumlah variabel alur-alir :
Aliran komponen 9
Temperatur 3
dQ/dt, dw/dt 2
14
Jumlah persamaan neraca :
Massa 4
Energi 1
5
Jumlah spesikasi :
Komposisi 3
Temperatur 3
dQ/dt, dw/dt = 0 2
8
Basis 1
Derajat kebebasan 0

Catatan:
1. Jika neraca massa dapat diselesaikan secara terpisah dari neraca energi, maka persoalan
tersebut dikenal dengan decoupled.
2. Jika neraca massa harus diselesaikan secara simultan dengan neraca energi, maka persoalannya
dinamakan dengan coupled neraca massa dan energi.

22. Diketahui panas reaksi untuk reaksi berikut:

4NH3 (g) + 5O2 (g) ‹ 4NO (g) + 6H2O (l)

Pada 1 atm dan 298 K adalah -279,33 Kcal/gmol. Hitung panas reaksi pada 920oC, 1
atm dan H2O dalam fasa uap.
Penyelesaian:
Dalam persoalan ini, P tidak berubah, temperatur dan fasa berubah.

OHR (920oC, 1 atm) = OHR (25oC, 1 atm) + (-4) {HNH3(920oC, 1 atm, g)

- HNH3(25oC, 1 atm, g)} + (-5){HO2 (920oC, 1 atm, g)

- HO2(25oC, 1 atm, g)} + 4 {HNO(920oC, 1 atm, g)

- HNO(25oC, 1 atm, g)} + 6 {HH2O(920oC, 1atm, g)

- HH2O (25oC, 1 atm, l)

Anda mungkin juga menyukai