TUGAS KELOMPOK 6-Dikonversi
TUGAS KELOMPOK 6-Dikonversi
12. Hitung kapasitas panas batubara dengan data analisa proksimat sebagai berikut (%-berat):
fixed carbon 54%, volatile matter 21%, abu 5%, dan moisture 20% pada 100oF. Kapasitas
panas untuk masing-masing komponen di atas dalam Btu/lbm oF dinyatakan dengan:
Fixed carbon : C p = 0,145 + 4,70 .10 −4 T − 2,63 .10 −7 T 2 + 5,25 .10 −11 T 3
Penyelesaian:
Untuk perhitungan kapasitas panas batubara dibutuhkan data fraksi primary dan secondary
volatile. Besar fraksi secondary volatile matter adalah 10% dari batubara kering bebas debu
(dry ash free, daf), maka:
0,1 (0,54 + 0,21) = 0,075
16. Jika di berikan harga panas penguapan air pada 90oC adalah 2282 kJ/kg, perkirakan panas
penguapan air pada 110oC dengan menggunakan metode pendekatan dan persamaan
eksak.
Penyelesaian:
Harga kapasitas rata – rata air dan kukus dalam interval temperatur ini :
Sehingga:
+
Dari tabel kukus didapat:
dP 1,01325 −1,00
= 0,0341bar/K
100 − 99,
dT T=100o C
H V
( ) (
HV 100o C,1bar − H V 100o C, 0,5 bar )
P
T =100o C (1− 0,5)bar
2676 − 2683
= = −14 kJ/kg.bar
0,5
H L
T =100o C
( ) (
H L 75o C,1bar − H L 75o C, 0,5 bar )
P
(1− 0,5)bar
314 − 313,9
= = 0,2 kJ/kg.bar
0,5
Sehingga:
Karena adanya kesukaran perhitungan besaran integral yang kedua, koreksi temperatur untuk
panas penguapan sering dihitung dengan persamaan empiris Watson:
TC adalah temperatur kritis dan n adalah parameter empiris. Sebahagian besar senyawa
memiliki n = 0,38.
19. Suatu aliran garis proses pada 400oC akan didinginkan secara cepat ke 200oC
denganquenching langsung menggunakan benzen cair pada 20oC. Jika aliran panas
mengandung 40% C6H6, 30% C6H5CH3, 10% CH4 dan 20% H2, hitung laju benzen yang
dibutuhkan untuk laju alir gas umpan 1000 kgmol/jam. Asumsi quenching terjadi secara
adiabatik.
Penyelesaian:
Dengan mengabaikan efek tekanan terhadap entalpi, dan efek energi potensial dan kinetic
dalam neraca energi, maka:
( ) ( ) ( )
N 3 Ĥ 3 200 o C − Ĥ 3 (Tref ) − N 2 Ĥ 2 400 o C − Ĥ 2 (Tref ) − N 1 Ĥ 1 20 o C − Ĥ 1 (Tref ) = 0
Andaikata Tref = T3 = 200oC dipilih sebagai keadaan referensi permasalahan ini, maka
besaran yang melibatkan N3 akan hilang dari persamaan:
( ) ( ) ( ) (
N 2 Ĥ 2 400 o C − Ĥ 2 200 o C = N 1 Ĥ 1 200 o C − Ĥ 1 20 o C )
Bentuk persamaan sebelah kiri tanda sama dengan dapat ditulis menjadi :
Dimana:
473,2
∫C pV dT = 1,3808 .10 4
353,3
353,3
∫C pL dT = 8,0979.10 3 kJ/kgmol
293,2
( ) ( ) ( )
N 1 Ĥ 1V 200 o C − Ĥ 1 L20 o C = N 1 5,2669.10 4 kJ/kgmol
Didapatkan:
Catatan:
1. Jika neraca massa dapat diselesaikan secara terpisah dari neraca energi, maka persoalan
tersebut dikenal dengan decoupled.
2. Jika neraca massa harus diselesaikan secara simultan dengan neraca energi, maka persoalannya
dinamakan dengan coupled neraca massa dan energi.
Pada 1 atm dan 298 K adalah -279,33 Kcal/gmol. Hitung panas reaksi pada 920oC, 1
atm dan H2O dalam fasa uap.
Penyelesaian:
Dalam persoalan ini, P tidak berubah, temperatur dan fasa berubah.