Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala
rahmat dan hidayahNya saya dapat melaksanakan Kerja Praktek di PT. Cahaya
Fajar Kaltim PLTU-Embalut dengan judul“ANALISA KINERJA HEAT
EXCHANGER HIGH PRESSURE HEATER PT. CAHAYA FAJAR KALTIM
UNIT 3 KONDISI COMMISSIONING TEST”
v
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan.Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.
Balikpapan, 2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
4.1. Proses Perubahan Energi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT.
Cahaya Fajar Kaltim Unit 3.................................................................. 32
4.1.1. Proses Alir Batu Bara ..................................................................32
4.1.2. Proses Produksi Air Umpan Boiler............................................. 34
4.1.3. Proses Sistem Boiler CFK Unit 3................................................37
4.2. Proses Produksi Listrik......................................................................... 44
4.3. Kinerja Alat Penukar Kalor High Preasure Heater PT. Cahaya Fajar
Kaltim Unit 3........................................................................................ 48
4.3.1. Spesifikasi Alat Penukar Kalor High Pressure Heater............... 49
4.3.2. Perhitungan Alat Penukar Kalor High Pressure Heater............. 50
4.3.3. profil Thermal Kinerja High Pressure Heater............................ 70
4.4. Data Hasil Perhitungan......................................................................... 71
4.4.1. Data Hasil Perhitungan High Pressure Heater 2........................ 71
4.4.2. Data Hasil Perhitungan High Pressure Heater 1........................ 72
4.5. Analisa Nilai......................................................................................... 72
4.5.1. Analisa TTD (Thermal Temperature Difference)....................... 73
4.5.2. Analisa DCA (Drain Cooler Approach)..................................... 74
4.5.3. Analisa TR (Temperature Rise)...................................................75
BAB V PENUTUP.....................................................................................................76
5.1. Kesimpulan........................................................................................... 76
5.2..Saran..................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lokasi Plant dan Perusahaan dari PT. Cahaya Fajar Kaltim........... 6
Gambar 2. PT. Cahaya Fajar Kaltim..................................................................9
Gambar 3. Struktur Organisasi dari PT. Cahaya Fajar Kaltim.......................... 10
Gambar 4. Siklus Hidrologi............................................................................... 16
Gambar 5. Turbin Uap....................................................................................... 20
Gambar 6. Generator Synkron 3 Phasa Dengan Brush Exitation...................... 22
Gambar 7. Generator Synkron 3 Phasa Dengan Brush Exitation...................... 22
Gambar 8. AVR dan Generator Synkron 3 Phasa............................................. 24
Gambar 9. Shell and Tube Heat Exchanger.......................................................28
Gambar 10.Konstruksi High Pressure Heater....................................................28
Gambar 11.Alur Konversi Energi PT. Cahaya Fajar Kaltim.............................. 32
Gambar 12.Proses Coal Handling System.......................................................... 33
Gambar 13.Proses Pretreatment PT. Cahaya Fajar Kaltim................................ 35
Gambar 14.Proses Demineralisasi...................................................................... 36
Gambar 15.Proses Sistem Boiler PT. Cahaya Fajar Kaltim............................... 38
Gambar 16.Sistem economizer dan air preheater.............................................. 42
Gambar 17.Electrostatic Precipitator.................................................................44
Gambar 18.Proses Sistem Turbin Pada PT. Cahaya Fajar Kaltim......................45
Gambar 19.Turbin Uap PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim................................... 47
Gambar 20.Profil Termal Kinerja High Pressure Heater...................................70
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
dan keandalan energi listrik. Salah satu pembangkit tenaga listrik yang
yang memanfaatkan energi panas dari uap untuk memutar sudut turbin
generator. Secara garis besar sistem pembangkit listrik tenaga uap terdiri
1
Siklus yang di gunakan pada PLTU disebut juga dengan siklus
Uap ekstraksi adalah uap yang di ambil dari stage-stage tersebut pada
1.4. Tujuan
2
2. Mendapatkan pengalaman di lingkungan kerja dan mendapat peluang
1.5. Manfaat
3
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
Jawa Pos Group. Daerah operasioal dari PT. Cahaya Fajar Kaltim yaitu
akan listrik di Kalimantan Timur pada tahun 2013 PT. Cahaya Fajar
menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama yang dipasok langsung
4
oleh PT. PLN Batubara dengan total kapasitas yang dimiliki PLTU
771,940 GWh tiap tahunnya dan disalurkan melalui transmisi SUTT 150
KV menuju Gurdu Induk milik PLN. Untuk start awal PLTU Embalut
unit dari PT. Cahaya Fajar Kaltim dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai
berikut:
5
Gambar 1. Lokasi Plant dan perusahaan dari PT Cahaya Fajar Kaltim
Sumber: Buku Pelatihan Karyawan PT. CFK
PT. Cahaya Fajar Kaltim secara geografis terletak diantara 117 03'
38.39" E-117 0.3' 53.06" E dan 00 21' 11.95"S-00 22' 25.59" S dengan
luas total wilayah sebesar 145 Hektar. Koordinat geografis dan UTM
PLTU Embalut PT. Cahaya Fajar Kaltim lebih lengkap dapat dilihat pada
6
Tabel 2. Koordinat Geografis dan UTM PLTU Embalut
Geographical UTM Coordinate Height
No Symbol
Longitude Latitude X Y (MSL)
117 03’ 00 22’ 25.29”
1 BH1 507177.83 9958686.63 1.100
52.22”E S
117 03’ 00 22’ 22.94”
2 BH2 507186.13 9958768.11 1.025
52.49”E S
117 03’ 00 22’ 21.68”
3 BH3 507183.67 9958806.55 1.100
52.41”E S
117 03’ 00 22’ 18.81”
4 BH4 507203.71 9958894.84 1.221
53.06”E S
117 03’ 00 22’ 16.55”
5 BH5 507089.71 9958964.11 1.140
49.37”E S
117 03’ 00 22’ 11.95”
6 BH6 506750.15 9959105.31 1.738
38.39”E S
Sumber: Buku pelatihan karyawan PT. CFK
7
2.4. Fasilitas PT. Cahaya Fajar Kaltim
Fasilitas pendukung yang ada di PT. Cahaya Fajar Kaltim adalah sebagai
berikut:
Khususnya di bidang pengadaan listrik murah". Dari visi tersebut maka PT.
Cahaya Fajar Kaltim memiliki misi untuk mewujudkan dari Visi tersebut
8
maupun socialbudaya turut serta mewujudkan masyarakat Kalimantan
9
Gambar 3. Struktur organisasi dariPT Cahaya Fajar Kaltim
Sumber: Buku pelatihan karyawan PT. CFK
Daya Manusia & Umum, Teknik, Keuangan, dan Alat-alat berat &
Keuangan. Serta dipimping satu direktur utama dan dua direktur serta
10
2.6.1 Departemen SDM & Umum
a. Coal Feeding
boiler unit
c. Boiler
11
Bagian yang bertugas untuk mengoperasikan mesin turbin
a. Mekanik
b. Elektrik
12
2.6.4 Departemen Keuangan
BAB III
13
TINJAUAN PUSTAKA
rubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang .lain, misalnya
listrik. Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang di
kinetik dari uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap
menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan bahan
14
Pada dasarnya semua pembangkit listrik tenaga uap dengan
Coal Handling System dan tujuan akhir dari sistem ini adalah
15
O2
SO 2 N 2 C o 2
H 2O
NaCl
CaCl3 Laut
MgSO 4
Ca(HCO 3 ) 2
b. Kandungan-kandungan air
Kandungan zat padat air yang meresap ke dalam
tanah akan melarutkan sebagian batu-batuan dan tanah serta
garam-garam mineral yang ada dalam tanah. Diantara
garam-garam mineral yang larut adalah natrium klorida
(NaCl), kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2), kalsium klorida
(CaCl2), magnesium bikarbonat (Mg(HC)3)2), dan
magnesium sulfat (MgSO4). Sedangkan yang tidak larut
berupa suspensi seperti tanah liat, silika, dan lain lain.
1.5. Kandungan zat cair
Seringkali air tercemar oleh tumpahan minyak atau
dari kebocoran tangki minyak atau dari tangki kapal
2.5. Kandungan gas
Pada waktu hujan turun, gas-gas yang ada diudara
akan ikut terlarut didalamnya. Gas-gas tersebut
adalah oksigen (O2), karbon dioksida (CO2),
belerang dioksida (SO2) dan lain-lain. Gas-gas yang
terlarut ini dapat menyebabkan air bersifat korosif
karena terbentuk asam.
c. Pengolahan eksternal air umpan boiler
16
Pada dasarnya air yang akan digunakan, terutama yang
digunakan sebagai air pengisi ketel, harus memenuhi syarat.
Air yang berasal dari alam (sungai dan tanah) tidak ada
yang dalam keadaan murni, biasanya terdapat pengotor-
pengotor antara lain:
1. Zat tersuspensi, seperti lumur dan tanah liat.
Biasanya dihilangkan dengan penyaringan.
2. Zat terlarut, seperti garam garam mineral (garam
magnesium, kalsium dan lain-lain)
2. Sedimentasi
Tujuan sedimentasi adalah memberikan kesempatan
kepada partikel-partikel besar untuk mengendap dan
17
partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu
endap yang lebih lama
3. Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan
dengan cara penyaringan zat padat tersuspensi
didalam air sebelum air diisikan kedalam boiler.
Efisiensi saringan paling baik bila unit beroperasi
pada kecepatan aliran terkecil, padatan akan melalui
media membawa padatan bersamanya. Demikian
pada tekanan yang tinggi dapat memecahkan media
akan keluar pada saat dilakukan backwash.
4. Demineralisasi
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air
dari unsur-unsur silika, sulfat, chloride (klorida), dan
karbonat
a. Cation exchanger
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan
unsur-unsur logam yang berupa ion-ion positif
yang terdapat dalam air dengan menggunakan
resin kation R-SO3H (type dowex upcore
mono A-500). Proses ini dilakukan dengan
melewatkan air melalui bagian bawah, dimana
akan terjadi pengikatan logam-logam tersebut
oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat asam
kuat, karena itu
b. Degasifier
c. Anion tower
d. Mix bed polisher
3.3.3. Boiler
18
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang
dari luar. Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan
terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
3.3.4. Turbin
19
mengubah energi Mekanis menjadi energi Listrik.Poros turbin,
3.3.5. Generator
maka pada penghantar listrik itu akan muncul gaya gerak listrik
20
generatornya. Pada generator jenis Kutub Dalam, kutub magnet
3.3.6. Exciter
yaitu:
21
Gambar 6. Generator Synkron 3 Phasa dengan Brush
Exitation
Sumber: Buku pelatihan karyawan PT. CFK
22
Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk
generator.
23
Gambar 8. AVR dan Generator Synkron 3 Phasa
Sumber: Buku pelatihan karyawan PT. CFK
3.3.8. Transformator
terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan
listrik.
24
menerima garis gaya magnet dan sisi primer yang jumlahnya
25
3.4. Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger)
gunakan untuk memindahkan panas antara dua buah fluida atau lebih yang
antaranya adalah :
26
pipa pelat atau peralatan jenis lainnya. Untuk meningkatkan
alumunium.
tipe dari penukar kalor di antaranya tipe plat, shell and tube, spiral, dan
lain-lain.
berbentuk bulat yang tersusun banyak dan berada pada sumbu yang sejajar
dengan shell . Satu aliran fluida berada di dalam tube sedangkan fluida
27
Gambar 9. Shell and Tube Heat Exchanger
ekstraksi turbin. Tipe shell and tube dengan pipa U dipilih karena
28
Uap ekstraksi turbin sebagai fluida panas mengalir pada bagian
shell, sedangkan air umpan mengalir pada bagian tube. Aliran uap
bagian dalamnya dibagi dua oleh pelat untuk memisahkan air umpan yang
Kalor akan berpindah dari uap ekstraksi menuju air umpan melalui
Heater :
1. Desuperheating
2. Condensing
29
dengan suhu yang konstan maka di perlukan ruangan yang
3. Subcooling
serta pengaturannya.
b. Kebersihan pipa.
Seperti alat penukar kalor pada umumnya, high pressure heater dapat di
dan temperture rise (TR). Unhtuk bisa menentukan nilai dari tiap indikator
30
ini di perlukan data mengenai berbagai parameter, seperti tekanan, suhu,
ia ֠ௌ ݨݨংǀ֠ௌݨǂ ௌ
a ݨݨংǀ֠ௌݨǂ ௌ ݨݨংǀ֠ௌݨǂ
31
BAB IV
TUGAS KHUSUS
4.1. Proses Perubahan Energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. CFK
Unit 3
berikut:
32
bara sebagai bahan utama yang dipakai di unit pembangkitan
transportasi batu bara dari dermaga menuju stock pile/coal storage dan
batu bara akan menuju coal feeder sebagai tempat pengisian batu bara
yang akan diteruskan menuju fan mill untuk digerus menjadi ukuran
33
yang lebih kecil, setelah itu batu bara akan diteruskan menuju
Bahan baku utama untuk produksi boiler feed water adalah air
umpan boiler (feed water). Sistem produksi atau pengolah air sungai
(raw water) menjadi air umpan boiler (feed water) dibagi atas 2 sub-
b. Mix Tank
d. Buffer Tank
e. Sand Filter
34
Gambar 13. Proses pretreatment PT. Cahaya Fajar Kaltim
Sumber: buku pelatihan karyawan PT. CFK
Circulating Cooling Water Pump (CCWP) dan inject line CCWP atau
dengan bantuan pompa lamella, kemudian air masuk ke static mix tank
35
Gambar 14. Proses Demineralisasi
Sumber: buku pelatihan karyawan PT. CFK
didalam air. Intalasi demin plant umumnya terdiri dari dua buah tangki
penukar ion, yaitu tangki kation untuk menukar ion H+ dan tangki
anion untuk menukar ion OH-. Untuk tahap demineralisasi, air dari
clean water tank dipompakan dengan active carbon filter (ACF) pump
secara berurut air masuk ke cation tank, degasifier tank, dengan pompa
36
demin tank. Dengan pompa demin air akan disuplai ke deaerator
diproduksi sebelumnya sebagai air umpan boiler atau boiler feed water.
Air demin yang berada pada demin tank WTP mempunyai kapasitas
dari sealing turbin. Air demin yang keluar dari gland steam condenser
panas dari flue gas. Lalu air masuk kedalam low pressure heater 5 dan
water (BFWP) air akan melewati high pressure (HP), heater 2 dan 1
akan menyerap panas dari steam sehingga temperatur air umpan ± 225
37
Gambar 15. Proses sistem boiler PT. Cahaya Fajar Kaltim
No Keterangan No Keterangan
38
6 Upper economizer 22 Conveyor batu bara dari CFK 1
dan 2
berfungsi mengubah fasa cair menjadi steam atau uap panas dengan
cara memanaskan air yang melewati tube, panas diperoleh dari hasil
39
pembakaran pada furnace. Pada PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim tipe
PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim sendiri dibagi 2 tahapan yaitu lower
air dan uap berdasarkan berat jenisnya. Untuk yang berwujud steam
yang masih berwujud fluida akan turun ke down comer menuju header
40
Dari first desuperheater down steam masuk ke platen superheater, lalu
dengan suhu outlet ± 530 °C, kemudian masuk ke main steam header
air fan, atau forced draft fan dan induced draft air fan. Udara yang
masuk ke primary air fan akan menuju air preheater untuk dipanaskan
untuk transport batu bara yang telah dihaluskan dalam coal mill
menuju ruang bakar atau furnace. Secondary air fan berfungsi untuk
udara dan oksigen yang masuk melalui seconday air fan akan
41
sebelum masuk kedalam furnace sehingga proses pembakaran terjadi
dengan cepat dan efisien, serta menghilangkan uap air dari udara agar
tinggi temperatur udara flue gas dan persentase oksigen yang keluar
42
Gambar 16. Sistem economizer dan air preheater
penangkap abu batu bara. Sebelum dilepas ke udara bebas, gas buang
dengan cara memberikan muatan negatif pada ash atau abu tersebut
43
kolom yang terbuat dari plat yang memiliki muatan lebih positif
jatuh kebawah dan keluar dari electrostatic precipitator. Flue gas yang
44
Turbin uap adalah mesin turbo (mesin berputar) yang berfungsi
Gambar 18. Proses sistem turbin pada PT. Cahaya Fajar Kaltim
45
No Keterangan No Keterangan
3 Turbin 18 Extraction 2
4 Condenser 19 Extraction 1
46
Steam masuk melalui nozel dan menggerakkan sudu-sudu turbin
1 dan 2) sebagai pemanas air umpan ke boiler, sedangkan steam yang masuk
melalui pipa-pippa cooling water dan air kondensat akan ditampung didalam
47
Gambar 19. Turbin uap PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim
Sumber: penulis
putaran sebesar 3000 rpm.Generator listrik adalah suatu alat yang berfungsi
suatu medan magnet, maka pada penghantar listrik itu akan muncul gaya
gerak listrik (GGL), yang dinyatakan dalam satuan Volt. Pada generator,
menggunakan turbin dengan energi panas dari steam dan dengan pemberian
48
Generator pada PT. Cahaya Fajar Kaltim PLTU Embalut Unit 3
disalurkan dari gardu induk PT. Cahaya Fajar Kaltim ke gardu induk milik
PLN. PLN kemudian mengatur dan menyalurkan daya yang diekspor dari PT.
4.3 Kinerja Alat Penukar Kalor High Pressure Heater PT. CFK Unit 3
ekstraksi turbin. Tipe shell and tube dengan pipa U dipilih karena
shell, sedangkan air umpan mengalir pada bagian tube. Aliran uap ekstraksi
diarahkan oleh pelat baffle. Di dalam shell terdapat tube bundle yang berisi
49
Kalor akan berpindah dari dari uap ekstraksi menuju air umpan
a. HP heater No. 1
Merek : Qingdao Qinli Boiler Auxiliary
Equipment Co Ltd
Type : JG-250-2
Luas Pipa : 250 m2
Diagram Pipa : 18 Mpa/250 C0
Diagram Shell : 2,6 Mpa (a)/380 C0
b. HP heater No 2
kondisi TMCR
50
a. Kondisi TMCR 40 %
Menghitung Kinerja HP 2
Diketahui:
Tfeed water in = 160.1 °C
Tfeed water out = 166.3 °C
Tdrain = 169.3 °C
51
P = 0.828 mPa
= 0.828 x 1000
= 828 kPa
MencarinilaiTsat
Berdasarkantabelsteamtekanan
800kPa = 170.41 °C
828kPa = y
850kPa = 172.94 °C
ʹ Ǥ ͶʹǤ
ͶͶ ͶʹǤ
ͷͶ ͶͶ
171.8268 °C
h th th th
h ʹ ʹ
h ͷʹͷ
h t th
h ʹ Ͷʹ
52
h ʹ
R th th th
R ʹ Ͷʹ
R ʹ
Menghitung Kinerja HP 1
Diketahui:
Tfeed water in = 166.3 °C
Tfeed water out = 179.2 °C
Tdrain = 176.3°C
P = 1.170 mPa
= 1.170 x 1000
= 1170 kPa
MencarinilaiTsat
Berdasarkantabelsteamtekanan
1170 kPa =y
53
1200 kPa = 187.96 °C
ʹ ǤʹͶ
Ͷ ͶͶ ǤʹͶ
ͶͶ ͶͶ
ʹ °C
h th th th
h ʹ ʹ
h ʹͷ
h t th
h ʹ ʹ
h Ͷ
R th th th
R ʹ ʹ
54
R ʹ
b. kondisi TMCR 50 %
Menghitung kinerja HP 2
Diketahui:
Tfeed water in = 160.1 °C
Tfeed water out = 174.4 °C
Tdrain = 170.1 °C
P = 1.005 mPa
= 1.005 x 1000
= 1005 kPa
55
MencarinilaiTsat
Berdasarkantabelsteamtekanan
1005 kPa =y
ǤʹͶ ʹ
ͶͶͷ ͶͶͶ ʹ
ͶͶ ͶͶͶ
ͶʹͶ °C
h th th th
h ͶʹͶ ǤʹǤ
h ͷʹ
h t th
h Ͷʹ Ͷʹ
56
h Ͷ
R th th th
R ǤʹǤ Ͷʹ
R Ǥʹ
Menghitung Kinerja HP 1
Diketahui:
Tfeed water in = 174.4 °C
Tfeed water out = 188.3 °C
Tdrain = 184.4 °C
P = 1.433 mPa
= 0.1433 x 1000
= 1433 kPa
MencarinilaiTsat
Berdasarkantabelsteamtekanan
57
1400 kPa = 195.04 °C
1433 kPa =y
ʹ ͷʹͶǤ
Ǥ ǤͶͶ ͷʹͶǤ
ͷͶͶ ǤͶͶ
ʹ ͷ °C
h th th th
h ʹ ʹ
h ʹ ͷ
h t th
h ǤʹǤ ǤʹǤ
h Ͷ
R th th th
58
R ʹ ǤʹǤ
R ʹ
c. Kondisi TMCR 65 %
Menghitung Kinerja HP 2
Diketahui:
Tfeed water in = 160.1 °C
Tfeed water out = 185.7 °C
Tdrain = 170.1 °C
P = 1.298 mPa
= 1.298 x 1000
= 1298 kPa
59
MencarinilaiTsat
1298 kPa =y
ʹ Ͷ ʹ
ͶͶ ʹ
ͶͶ ͶͶ
ʹͷ °C
h th th th
h ʹͷ ͷʹ
h ͷʹ
h t th
h Ͷʹ Ͷʹ
h Ͷ
R th th th
60
R ͷʹ Ͷʹ
R ͷʹ
Menghitung KinerjaHP 1
Diketahui:
Tfeed water in = 185.7 °C
Tfeed water out = 200.9 °C
Tdrain = 195.7 °C
P = 1.872 mPa
= 1.872 x 1000
= 1872 kPa
MencarinilaiTsat
1872 kPa =y
ʹ Ͷͷʹ
ͷͶ Ͷͷʹ
ͶͶͶ ͷͶ
208.97008°C
61
h th th th
h Ͷ ʹ ͶͶ ͶͶʹ
h ʹͶͶͶ
h t th
h ͷʹ ͷʹ
h Ͷ
R th th th
R ͶͶʹ ͷʹ
R ͷʹ
d. Kondisi TMCR 75 %
62
Menghitung Kinerja HP 2
Diketahui:
Tfeed water in = 160.1 °C
Tfeed water out = 192.5 °C
Tdrain = 170.1 °C
P = 1.505 mPa
= 1.505 x 1000
= 1505 kPa
MencarinilaiTsat
63
Berdasarkantabelsteamtekanan
1505 kPa =y
Ͷͷʹ ʹ
ͷͶͷ ͷͶͶ ʹ
ͷͶ ͷͶͶ
ʹ °C
h th th th
h ʹ ʹͷ
h ͷʹ
h t th
h Ͷʹ Ͷʹ
h Ͷ
64
R th th th
R ʹͷ Ͷʹ
R ʹǤ
Menghitung Kinerja HP 1
Diketahui:
Tfeed water in = 192.5 °C
Tfeed water out = 209 °C
Tdrain = 202.5 °C
P = 2.207 mPa
= 2.207 x 1000
= 2207 kPa
MencarinilaiTsat
Berdasarkantabelsteamtekanan
2207 kPa =y
ʹǤ ʹ
Ͷ ͶͶͶ ʹ
ͷͶ ͶͶͶ
ʹ Ǥ °C
65
h th th th
h ʹ Ǥ Ͷ
h ʹ Ǥ
h t th
h Ͷ ʹͷ ʹͷ
h Ͷ
R th th th
R Ͷ ʹͷ
R ʹͷ
66
Menghitung Kinerja HP 2
Diketahui:
Tfeed water in = 160.1 °C
Tfeed water out = 207.3 °C
Tdrain = 170.1 °C
P = 2.043 mPa
=2.043 x 1000
= 2043 kPa
67
MencarinilaiTsat
Berdasarkantabelsteamtekanan
2043 kPa =y
ʹǤ ʹ
ͶǤ ͶͶͶ ʹ
ͷͶ ͶͶͶ
ʹǤ °C
h th th th
h ʹǤ Ͷʹ
h ʹ
h t th
h Ͷʹ Ͷʹ
h Ͷ
68
MencarinilaiTemperature Rise (TR)
R th th th
R Ͷʹ Ͷʹ
R Ǥʹ
Menghitung Kinerja HP 1
Diketahui:
Tfeed water in = 207.3 °C
Tfeed water out = 225.7 °C
Tdrain = 217.3 °C
P = 3.032 mPa
= 3.032 x 1000
= 3032 kPa
MencarinilaiTsat
Berdasarkantabelsteamtekanan
3032 kPa =y
Ǥ ʹͷ ʹ ͷ
Ͷ ͶͶͶ ʹ ͷ
ͷͶͶ ͶͶͶ
ǤʹǤͶǤǤ °C
69
MencarinilaiTerminal Temperature Difference (TTD)
h th th th
h ǤʹǤͶǤǤ ͷʹ
h ʹͶǤǤ
h t th
h ʹ Ͷʹ
h Ͷ
R th th th
R ͷʹ Ͷʹ
R ʹǤ
70
4.3.3. Profil Termal Kinerja High Pressure Heater
Pada diagram profil termal High Pressure Heater dapat kita ketahui :
1. Dalam membaca nilai TTD, bahwa nilai TTD rendah atau kecil
akan dipengaruhi oleh dua parameter yaitu temperatur saturated dan
temperatur outlate feedwater, semakin rendah nilai T saturated atau
semakin tinggi nilai temperatur keluar feedwater hal ini
menunjukan bahwa terjadi penyerapan panas secara maksimal.
sebaliknya jika parameter T saturated mengalami kenaikan dan
parameter temperatur keluar feed water mengalami penurunan maka
akan menghasilkan nilai TTD yang besar hal ini menunjukan
71
penyerapan panas pada alat high pressure heater mengalami
penurunan.
2. Dalam membaca nilai DCA, bahwa nilai DCA rendah atau kecil
akan dipengaruhi oleh dua parameter yaitu temperatur drain (steam)
dan temperatur masuk feedwater, semakin rendah nilai T drain
(steam) menunjukan bahwa terjadi penyerapan panas secara
maksimal. sebaliknya jika parameter T drain (steam) mengalami
kenaikan maka akan menghasilkan nilai DCA yang besar hal ini
menunjukan penyerapan panas pada alat high pressure heater
mengalami penuruna
3. Dalam membaca nilai TR, bahwa nilai TR rendah atau tinggi akan
dipengaruhi oleh dua parameter yaitu Temperatur feedwater masuk
dan Temperatur feedwater keluar, semakin tinggi Temperatur
feedwater semakin tinggi nilai TR menujukan kinerja feedwater
heater bekerja dengan baik, begitupun sebaliknya jika Temperatur
feedwater menurun maka kinerja feedwater heater tidak bagus.
72
4.4.2. Data Perhitungan HP 1
73
4.5.1. Analisa Nilai TTD (Thermal Temperature Difference)
kenaikan nilai TTD tidak terlalu signifikan dari nilai yang sudah di
saja point belakang nilai yang berbeda. Pada High Pressure Heater 1
74
4.5.2. Analisa Nilai DCA (Drain Cooler Approach)
Heater 2 dapat di lihat pada grafik di atas bahwa nilai DCA memenuhi
75
4.5.3. Analisa Nilai TR (Temperature Rise)
Analisa nilai TR pada high prussure heater 1 dan high pressure heater
76
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Proses Alur perubahan energi pada PLTU Cahaya Fajar Kaltim secara
berurut adalah air demin sebagai media utama dalam perubahan energi,
2. Dari analisa TTD high pressure heater 1 dan high pressure heater 2
pressure heater 1.
3. Dari analisa DCA high pressure heater 1 dan high pressure heater 2
heater 1.
5.2. Saran
75
parameter temperatur tersebut untuk mempermudah pengambilan sample
76
DAFTAR PUSTAKA
“Performance Evaluation and Off Design Analysis of the HP and LP Feed Water
Incropera, Frank P. And Dewitt, David P. "Fundamental of Heat and Mass Transfer
Kern, Donald Quentin. 1997. Process Heat Transfer. Tata McGraw-Hill Education.
Wicaksono, Satrio Bagus. "Evaluasi Unjuk Kerja dan Penyempurnaan Desain High
Kondisi TMCR 50 %
Kondisi TMCR 75 %
Kondisi TMCR 100 %
Type alat HP Heater 2
Type alat HP Heater 1