Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan
Dosen Pengampu :

Oleh :

PUTRI AGUSTIN MUHAMAD NUR C1914201082

S1 KEPERAWATAN / 1C

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2020

a
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul’’------------------------------”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan dalam sistem
pembelajaran daring, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Dalam penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari pihak yang bersangkutan ( Dosen
pengampu mata kuliah IDK) sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, saya menyampaikan
banyak ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen saya yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.

Tasikmalaya, 09 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
D. Manfaat penulisan.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Bakteri Ekstraseluler.....................................................................................3
B. Infeksi Oportunistik......................................................................................4
C. Pengendalian Mikroorganime.......................................................................4
D. Cara Pengendalian Mikroorganisme.............................................................4
E. Menurunkan Jumlah Mikroorganisme Kontaminan dan Mencegah
Transmisi.......................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang
mengandung mikroba patogen di sekelilingnya. Mikroba tersebut dapat
menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada
bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respons imun tubuh
manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda.
Umumnya gambaran biologik spesifik mikroba menentukan mekanisme
imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun
terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraselular atau bakteri intraselular
mempunyai karakteristik tertentu pula Tubuh manusia akan selalu
terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bakteri ekstraseluler?
2. Apa pengertian Infeksi Oportunistik?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengendalian Mikroorganisme?
4. Bagaimana cara pengendalian mikroorganisme?
5. Bagaimana cara menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan dan
mencegah transmisi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bakteri ekstraseluler
2. Untuk mengetahui pengertian Infeksi Oportunistik
3. Untuk mengetahui pengertian pengendalian mikroorganisme
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pengendalian mikroorganisme
5. Untuk mengetahui bagaimana cara menurunkan jumlah mikroorganisme
kontaminan dan mencegah transmisi

1
D. Manfaat penulisan
1. Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

2, Bagi pembaca

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan


mengenai

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Bakteri Ekstraseluler
Bakteri ekstraseluler adalah bakteri yang mampu membelah diri di
luar selhost, contohnya pada sirkulasi, jaringan ikat ekstraselular, dan
berbagai macam ruangantar jaringan seperti saluran gastrointestinal dan
saluran genitourinaria.

1. Mekanisme Imunitas Alami terhadap Bakteri Ekstraseluler

Respons imun alamiah terhadap bakteri ekstraselular terutama


melaluimekanisme fagositosis oleh neutrofil, monosit serta makrofag
jaringan.esistensi bakteri terhadap fagositosis dan penghancuran dalam
makrofagmenunjukkan -irulensi bakteri. &kti-asi komplemen tanpa
adanya antibodi jugamemegang peranan penting dalam eliminasi bakteri
ekstraselular .Lipopolisakarida dalam dinding bakteri gram negatif dapat
mengakti-asikomplemen jalur alternatif tanpa adanya antibodi. alah satu
hasil akti-asikomplemen ini yaitu 71b mempunyai efek opsonisasi bakteri
serta meningkatkan fagositosis. selain itu terjadi lisis bakteri melalui
membrane attack complex(MAC) serta beberapa hasil sampingan akti-asi
komplemen dapat menimbulkanrespons inflamasi melalui pengumpulan
serta akti-asi leukosit.

2. Mekanisme Imunitas Adaptif terhadap Bakteri Ekstraseluler

Kekebalan humoral mempunyai peran penting dalam respons


kekebalanspesifik terhadap bakteri ekstraselular. Lipopolisakarida
merupakan komponenyang paling imunogenik dari dinding sel atau kapsul
mikroorganisme sertamerupakan antigen yang thymus independent .

Antigen ini dapat langsung merangsang sel limfosit B yang menghasilkan


imunoglobin (Ig)M spesifik yangkuat. Selain itu produksi IgG juga
dirangsang yang mungkin melalui mekanisme perangsangan isotype
switching rantai berat oleh sitokin.

3
B. Infeksi Oportunistik
Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang ambil kesempatan
(‘opportunity’) yang disediakan oleh kerusakan pada sistem kekebalan
tubuh untuk menimbulkan penyakit. Kerusakan pada sistem kekebalan
tubuh ini adalah salah satu akibat dari infeksi HIV, dan menjadi cukup
berat sehingga IO timbul rata-rata 7-10 tahun setelah kita terinfeksi HIV.
 Dasar IO
Orang yang tidak terinfeksi HIV dapat mengalami IO jika
sistem kekebalannya rusak. Misalnya, banyak obat yang dipakai
untuk mengobati kanker dapat menekan sistem kekebalan.
Beberapa orang yang menjalani pengobatan kanker dapat
mengalami IO. HIV memperlemah sistem kekebalan, sehingga IO
dapat berkembang. Jika anda terinfeksi HIV dan mengalami IO,
anda mungkin AIDS. Di Indonesia, Departemen Kesehatan
bertanggung jawab untuk memutuskan siapa yang AIDS. Depkes
mengembangkan pedoman untuk menentukan IO yang apa
mendefinisikan AIDS. Jika anda HIV, dan mengalami satu atau
lebih IO "resmi" ini, maka anda AIDS.

C. Pengendalian Mikroorganisme
Pengendalian mikroba merupakan upaya pemanfaatan mikroba
dalam mengoptimalkan keuntungan peran mikroba dan memperkecil
kerugiannya. Mikroba selain memberikan keuntungan juga dapat member
kerugian pada manusia berupa penyakit atau racun. Alasan utama
pengendalian organisme adalah :
1.Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.
2.Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
3.Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh
mikroorganisme.

D. Cara pengendalian Mikroorganisme


Ada beberapa istilah dalam mengendalikan jumlah populasi
mikroorganisme, diantaranya adalah sebagai berikut :

4
1.Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi
Cleaning dan Sanitasi sangat penting di dalam mengurangi jumlah
populasi mikroorganisme pada suatu ruang dan tempat. Prinsip cleaning
dan sanitasi adalah menciptakan lingkungan yang tidak dapat
menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sekaligus
membunuh sebagian besar populasi mikroba.
2.Desinfeksi
Adalah proses pengaplikasian bahan kimia (Desinfektan) terhadap
peralatan, lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif
mikrobial. Desinfekse diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk
membunuh sel vegetatif saja, tidak mampu membunuh spora.
3.Antiseptis
Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis
terhadap tubuh untuk melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan
mikroorganisme dengan cara menghancurkan atau menghambat aktifitas
mikroba.
4.Sterilisasi
Proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi
steril. Sterilisasi seringkali dilakukan dengan pengaplikasian udara.
Namun secara umum dalam pengendalian mikroorganisme dibagi
dalam teknologi fisika maupun kimia yang banyak digunakan untuk
mengendalikan pertumbuhan mikroba (tertentu),walaupun mungkin tidak
sampai sempurna steril. Namun umumnya mencegah pembusukan
makanan atau menyembuhkan penyakit menular merupakan tujuan utama.

E. Menurunkan Jumlah Mikroorganisme Kontaminan dan Mencegah


Transmisi
Sepuluh hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan Pencegahan
dan Pengendalian jumlah mikroorganisme, yaitu:
A. Kebersihan tangan
Praktek membersihkan tangan adalah upaya mencegah infeksi
yang disebarkan melalui tangan dengan menghilangkan semua kotoran dan

5
debris serta menghambat dan membunuh mikroorganisme pada kulit.
Menjaga kebersihan tangan ini dilakukan segera setelah sampai di tempat
kerja, sebelum kontak dengan pasien atau melakukan tindakan untuk
pasien, selama melakukantindakan (jika secara tidak sengaja
terkontaminasi) dan setelah kontak atau melakukan tindakan untuk pasien.
Secara garis besar, kebersihan tangan dilakukan pada air mengalir,
menggunakan sabun dan/atau larutan antiseptik, dan diakhiri dengan
mengeringkan tangan dengan kain yang bersih dan kering.
B. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) telah lama digunakan untuk melindungi
pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun,
dengan munculnya Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dan
Hepatitis C, serta meningkatnya kembali kasus Tuberculosis (TBC),
pemakaian APD juga menjadi sangat penting dalam melindungi petugas.
Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata,
topi, gaun, apron, pelindung kaki, dan alat pelindung lainnya.
C Penatalaksanaan peralatan pasien dan linen
Konsep ini meliputi cara memproses instrumen yang kotor, sarung
tangan, linen, dan alat yang akan dipakai kembali dengan menggunakan
larutan klorin 0,5%, mengamankan alat-alat kotor yang akan tersentuh
serta memilih proses penanganan yang akan digunakan secara tepat.
Penatalaksanaan ini dapat dilakukan dengan precleaning, pencucian dan
pembersihan, Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), serta sterilisasi c.
Penatalaksanaan peralatan pasien dan linen
Konsep ini meliputi cara memproses instrumen yang kotor, sarung tangan,
linen, dan alat yang akan dipakai kembali dengan menggunakan larutan
klorin 0,5%, mengamankan alat-alat kotor yang akan tersentuh serta
memilih proses penanganan yang akan digunakan secara tepat.
Penatalaksanaan ini dapat dilakukan dengan precleaning, pencucian dan
pembersihan, Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), serta sterilisasi.
D. Pengelolaan limbah
Pengelolaan limbah merupakan salah satu upaya kegiatan PPI

6
berupa pengelolaan limbah rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya,
baik limbah yang terkontaminasi maupun yang tidak terkontaminasi.
E. Pengendalian lingkungan rumah sakit.
Tujuan pengendalian lingkungan rumah sakit atau fasilitas
kesehatan lainnya adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih,
aman, dan nyaman. Pengendalian lingkungan secara baik dapat
meminimalkan atau mencegah transmisi mikroorganisme dari lingkungan
kepada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat di sekitar rumah sakit
atau fasilitas kesehatan.
F. Kesehatan karyawan/perlindungan pada petugas kesehatan
Petugas kesehatan beresiko terinfeksi bila terpapar kuman saat
bekerja. Upaya rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mencegah
transmisi ini adalah membuat program pencegahan dan pengendalian
infeksi pada petugasnya, misalnya dengan pemberian imunisasi..
G. Penempatan/isolasi pasien
Penerapan program ini diberikan pada pasien yang telah atau
sedang dicurigai menderita penyakit menular. Pasien akan ditempatkan
dalam suatu ruangan tersendiri untuk meminimalkan proses penularan
pada orang lain.
H.Etika batuk
Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan perlu
memperhatikan kebersihan pernapasan dengan cara selalu menggunakan
masker jika berada di fasilitas pelayanan kesehatan. Saat batuk, sebaiknya
menutup mulut dan hidung menggunakan tangan atau tissue.
I. Praktik menyuntik yang aman
Jarum yang digunakan untuk menyuntik sebaiknya jarum yang
steril dan sekali pakai pada setiap kali suntikan.
J. Praktik lumbal pungsi
Saat melakukan prosedur lumbal pungsi sebaiknya menggunakan
masker untuk mencegah transmisi droplet flora orofari

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bakteri ekstraseluler adalah bakteri yang mampu membelah diri di
luar selhost, contohnya pada sirkulasi, jaringan ikat ekstraselular, dan
berbagai macam ruangantar jaringan seperti saluran gastrointestinal dan
saluran genitourinaria.
Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang ambil kesempatan
(‘opportunity’) yang disediakan oleh kerusakan pada sistem kekebalan
tubuh untuk menimbulkan penyakit.
Pengendalian mikroba merupakan upaya pemanfaatan mikroba
dalam mengoptimalkan keuntungan peran mikroba dan memperkecil
kerugiannya.
Cara pengendalian Mikroorganisme yaitu:

1.Kebersihan dan Sanitasi

2.Desinfeksi

3.Antiseptis

4.Sterilisasi

Sepuluh hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan Pencegahan


dan Pengendalian jumlah mikroorganisme, yaitu:
1.Kebersihan Tangan
2.Penggunaan Alat Pelindung Diri
3.Penatalaksanaan Peralatan Pasien dan Linen
4.Pengelolaan Limbah
5.Pengendalian Lingkungan Rumah Sakit
6.Perlindungan Kesehatan pada Tenaga Kesehatan
7.Isolasi Pasien
8.Etika Batuk
9.Praktik Menyuntik yang Aman
10.Praktik Lumbal Pungsi

8
DAFTAR PUSTAKA

1.https://www.academia.edu/28758105/Makalah_pengendalian_mikroorgnise
2. http://nurulqamariyah20.blogspot.com/2017/12/makalah-pengontrolan-mikro-
organisme.ht
3. https://www.academia.edu/11372340/Makalah_imunitas

Anda mungkin juga menyukai