Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kajian kritis terhadap bukti sangat penting dilakukan untuk mengetahui isi
setiap makalah atau jurnal. Dalam epidemiologi klinik, kemampuan
mengkaji suatu penelitian sangat diperlukan karena ketidakmampuan dalam
hal tersebut dapat menyebabkan salah persepsi terhadap hasil suatu
penelitian. Telaah kritis jurnal merupakan hal yang sangat diperlukan
sebelum informasi yang kita peroleh dari jurnal tersebut dapat kita terapkan
karena tidak semua jurnal/makalah valid dapat diterima sebagai tambahan
ilmu pengetahuan. Dalam pendidikan kedokteran, membaca jurnal ilmiah
adalah suatu metode yang sangat efektif untuk memperoleh pengetahuan
yang baru. Tujuan akhir membaca jurnal ilmiah bagi seorang dokter sebagai
pemberi pelayanan kesehatan adalah untuk menerapkan hasil penelitian
kepada pasiennya. Hal ini merupakan suatu pendekatan yang disebut
“evidence based medicine”.
Agar dalam membaca jurnal ilmiah, dokter sebagai klinikus dapat
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, setiap dokter harus membekali
diri dengan pemahaman yang memadai tentang metodologi penelitian. Jika
seorang dokter membaca laporan ilmiah tanpa melakukan telaah kritis,
berarti ia tidak mengetahui kelemahan penelitian. Dengan konsekuensi, ia
mengadopsi kesimpulan penelitian yang salah tersebut. Dapat kita
bayangkan bila dokter kemudian menerapkan pengetahuan yang keliru.
Dalam rangka mengaplikasikan cara menelaah jurnal ilmiah, dipilih
artikel karya tulis ilmiah dengan judul “Hubungan Infeksi Cacing Usus (Soil
Transmitted Helminths) Dan Satatus Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri
96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang Tahun 2018”.penulis
menelaah karya tulis ilmiah ini dari melalui pendekatan evidence based
medicine sebelum diterima sebagai tambahan ilmu pengetahuan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Apakah karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Infeksi Cacing
Usus (Soil Transmitted Helminths) Dan Status Gizi pada Siswa Sekolah
Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang Tahun
2018” memenuhi syarat validity, importancy, dan applicability menurut
evidence based medicine.

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui kriteria validity, importancy, dan applicability dalam
suatu karya tulis ilmiah.

1.3.2. Tujuan Khusus


 Menganalisis kriteria validity dalam karya tulis ilmiah “Hubungan
Infeksi Cacing Usus (Soil Transmitted Helminths) Dan Satatus Gizi
pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang
Ulu II Kota Palembang Tahun 2018”
 Menganalisis kriteria importancy, dalam karya tulis ilmiah
“Hubungan Infeksi Cacing Usus (Soil Transmitted Helminths) Dan
Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan
Seberang Ulu II Kota Palembang Tahun 2018”
 Menganalisis kriteria applicability dalam karya tulis ilmiah
“Hubungan Infeksi Cacing Usus (Soil Transmitted Helminths) Dan
Statuss Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan
Seberang Ulu II Kota Palembang Tahun 2018”
 Menganalisis kelayakan karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan
Infeksi Cacing Usus (Soil Transmitted Helminths) Dan Status Gizi
pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang
Ulu II Kota Palembang Tahun 2018” dapat dijadikan sebagai sumber
yang valid dan memenuhi evidance based medicine.

2
3

1.4. Manfaat
1. Karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Infeksi Cacing Usus
(Soil Transmitted Helminths) Dan Status Gizi pada Siswa Sekolah
Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota
Palembang Tahun 2018” dapat menjadi sumber kepustakaan yang
memenuhi evidence based medicine.
2. Karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Infeksi Cacing Usus
(Soil Transmitted Helminths) Dan Satatus Gizi pada Siswa Sekolah
Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota
Palembang Tahun 2018” dapat diterbitkan di jurnal Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam
melakukan telaah jurnal yang memenuhi evidence base medicine.
BAB II
DESKRIPSI JURNAL

2.1 Deskripsi
A. Judul Karya Tulis Ilmiah
- Judul : Hubungan Infeksi Cacing Usus (Soil Transmitted
Helminths) Dan Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 96 dan
97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang Tahun 2018
- Penulis : Atira, Indri Ramayanti, Dimyati Burhanuddin
- Publikasi : Belum diterbitkan
- Penelaah : Romzi Khairulla, S.Ked
- Tanggal Telaah : 2 April 2020

B. Komponen Jurnal
Komponen Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Utama penelitian
2. Tujuan Tambahan Penelitian
3. Hasil Utama Penelitian
4. Hasil Tambahan Penelitian
5. Kesimpulan penelitian

Uraian Deskripsi Jurnal


1. Tujuan Utama Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Infeksi
Cacing Usus (Soil Transmitted Helminths) Dan Status Gizi pada Siswa
Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota
Palembang Tahun 2018.

2. Tujuan Tambahan penelitian

4
5

1. Mengidentifikasi jumlah siswa dan siswi yang terinfeksi Soil


Transmitted Helminths (STH) di Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97
Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang
2. Mengidentifikasi Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri 96 dan
97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang dengan cara
mengukur tinggi badan dan berat badan
3. Menganalisa Hubungan Infeksi Cacing Usus (Soil Transmitted
Helminths) dengan Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri
96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang.

3. Hasil Utama Penelitian


Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji hipotesis chi-square,
didapatkan hasil P-Value 0,003 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan
bermakna antara infeksi kecacingan dengan status gizi pada siswa
Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota
Palembang.

4. Hasil Tambahan Penelitian


Pada penelitian ini ada beberapa hasil tambahan.
 Jumlah subjek yang mengalami infeksi soil transmitted
helminths (STH) adalah sebanyak 62 (48.1%) anak dari total 129
subjek penelitian.
 Anak yang mengalami infeksi soil transmitted helminthes dengan
jenis kelamin laki-laki 37 anak (59,7%) lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan 25 anak (40,3%).
 Infeksi Soil Transmitted Helminthes (STH) terbanyak dialami
anak Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu
II Palembang adalah cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) 61
anak (98.4%)
5. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut.
 Dari 129 anak Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan seberang
Ulu II Palembang sebanyak 41 anak (66,1%) memiliki status gizi
normal, 19 anak (30,6%) kurus, dan 2 anak (3,2%) sangat kurus.
 Berdasarkan analisis data terdapat hubungan bermakna antara infeksi
Soil Transmitted Helminths (STH) dan status gizi pada siswa Sekolah
Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang

BAB III
TELAAH JURNAL

6
7

Validitas Seleksi
A. Komponen validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
2. Metode alokasi subjek
3. Concealment
4. Angka drop out
5. Jenis analisis: intention to treat atau per protocol analysis.
B. Uraian validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
Populasi pada penelitian ini adalah Anak Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97
Kecamatan Seberang Ulu II Palembang (Populasi Terjangkau). Tidak dijelaskan
berapa jumlah keseluruhan Anak di Sekolah Dasar Negeri 96 & 97 Kecamatan
seberang ulu II Palembang serta pada kelas berapa yang di ambil. Populasi harus
dijelaskan jumlah dan kelas berapa yang diambil.

2. Metode alokasi subjek


Sampel penelitian ini diambil secara Stratified Random Sampling, dengan
besar sampel sebanyak 129 anak. Dari sempel tadi diambil sample feses dan diukur
tinggi badan berat badan. Tinggi dan berat badan digunakan untuk menentukan
status gizi pada siswa Sekolah dasar negeri 96 & 97 Seberang ulu II Kota
Palembang.

3. Concealment
Tidak dilakukan

4. Angka drop out


Pada penelitian ini tidak ada drop out.

5. Jenis analisis
Pada penelitian ini menggunakan analisis intention to treat (ITT).
C. Kesimpulan validitas seleksi
Penelitian ini validitas seleksi tidak baik karena penentuan populasi tidak jelas.

Validitas pengontrolan perancu


A. Komponen validitas pengontrolan perancu
1. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan restriksi.
2. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara rendomisasi.
3. Analisis terhadap komparabilitas baseline data.
4. Pengontrolan perancu pada saat analisis (bila diperlukan).
B. Uraian validitas perancu
Pada penelitian ini tidak dijelaskan ada atau tidak adanya perancu.

C. Kesimpulan validitas pengontrolan perancu


Tidak valid

Validitas informasi
A. Komponen validitas informasi
1. Blinding (penyamaran)
2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengukur, kualifikasi alat
ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tepat pengukur)
B. Uraian validitas informasi
1. Blinding (penyamaran)
Tidak ada / tidak dilakukan.
2. Kompenen pengukuran variabel penelitian yaitu (Berat Badan, Tinggi Badan,
IMT, Jenis cacing: Ascaris lumbrocoides, Trichuris trichiura).
C. Kesimpulan validitas informasi
Baik (Valid)

8
9

Validitas analisis
A. Komponen validitas analisis
1. Analisis terhadap baseline data
2.  Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan
3.  Bila dilakukan analisis interim, jelas stopping rule-nya
4.  Dilakukan analisis lanjutan bila baseline data tidak sama
B. Uraian validitas analisis
1. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dangan desain cross
– sectional menggunakan uji bivariate (Chi-Square).
2. A . Hasil utama penelitian.
Didapatkan adanya hubungan p-velue 0.003 yang berarti adanya
hubungan bermakna antara infeksi kecacingan dengan status gizi pada siswa
sekolah dasar negeri 96 & 97 kecamatan seberang ulu II kota palembang.
B. Hasil Tambahan Penelitian.
- Jumlah subjek yang mengalami infeksi soil transmitted helminths(STH)
adalah sebanyak 62 (48,1%) anak dari total 129 subjek penelitian.
- Anak yang mengalami infeksi soil transmitted helminthes dengan jenis
kelamin laki-laki 37 anak (59,7%) lebih banyak dibandingkan perempuan 25
anak (40,3%).
3, Tidak ada.
A. Kesimpulan validitas analisis
Baik (Valid)
Validitas internal kausal
A. Komponen validitas internal kausal
1. Temporality
2.  Spesifikasi
3.  Kekuatan hubungan
4.  Dosis respons
5.  Konsistensi interna
6.  Konsistensi eksterna
7.  Biological plausibility
B. Uraian validitas internal kausal
1. Temporality
Pada penelitian ini temporality pasti sudah terpenuhi
2. Spesifikasi
Penelitian ini spesifik.
3. Kekuatan hubungan
Penelitian ini kekuatan hubungan ini p velue 0.003 (p<0.05) yang berarti
terdapat hubungan bermakna antara infeksi kecacingan dengan status gizi pada
siswa sekolah dasar negeri 96 & 97 kecamatan seberang ulu II Kota Palembang.
4. Dosis respons
Pada penelitian dosis respon terpenuhi
5. Konsistensi internal
Konsisten.
6. Konsistensi eksternal
Konsisten.
7. Biological plausibility
Umur dengan keadaan gizi adalah sesuai dengan hasil dari infeksi cacing.

C. Kesimpulan validitas internal kausal


Validitas internal kausal pada penelitian ini baik (valid).

10
11

Validitas eksterna
A. Komponen validitas eksterna
1.  Validitas eksternal 1
a.  Besar sampel
b.  Participation rate
2.  Validitas eksternal 2
a.  Validitas eksternal 1
b.  Logika akademik untuk generalisasi penelitian
B. Uraian validitas eksterna
1. Validitas eksternal 1
a. Besar sample
Pada penelitian ini besar sampel yang digunakan sebanyak 129 anak.
b. Participation rate
Semua subjek ikut berpartisipasi (100%).
2. Validitas eksternal 2
Berdasarkan validitas eksternal 1 dan berdasarkan logika akademik, hasil
penelitian ini dapat digeneralisakan ke populasi terjangkaunya.
C. Kesimpulan validitas eksterna
Validitas eksterna pada penelitian ini baik.
  Importancy
A. Komponen Importancy
1. Perbandingan efek size yang diperoleh dengan efek size yang diharapkan oleh
pembaca
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk, relative riks reduction, absolute risk
reduction, number needed to treat dan cost analysis
B. Uraian Importancy
Dari subjek penelitian sebanyak 129 sampel. Yang mana desain Cross
Sectional ini hanya merupakan observasi yang dilakukan sebab-akibat dilakukan
bersamaan. Dan jika dilihat dari jumlah sampel penelitian sebanyak 129 anak sudah
dapat mewakili seluruh populasi yang ada.
Untuk analisis masalah berdasarkan pada pemeriksaan telur cacing pada
feses untuk melihat infeksi Soil Transmitted Helmints (STH), dan pengukuran
antropometri untuk melihat Status Gizi.
Untuk penelitian didapatkan sebanyak 62 anak (48,1%) mengalami infeksi
Soil Transmitted Helminths (STH), dan 67 anak (51,9%) tidak mengalami infeksi
Soil Transmitted Helminths (STH). Dari hasil pengelompokan data didapatkan 41
anak (66,1%) dengan infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) memiliki status
gizi normal dan 21 anak (33,9%) dengan infeksi Soil Transmitted Helminths
memiliki status gizi kurus.
Hasil analisis bivariate menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai p-
value 0,003 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan bermakna antara infeksi
kecacingan dan status gizi pada siswa Sekolah Dasar Negeri 96 dan 97 Kecamatan
Seberang Ulu II Kota Palembang.
C. Kesimpulan Importancy
Penelitian ini memenuhi aspek importancy.

Applicability
A. Komponen Applicability
1.  Transportability
2.  Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
B. Uraian Applicability
1. Transportability
Penelitian ini dapat diaplikasikan pada populasi di tempat yang berbeda.

2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya


Karena penelitian ini mengenai infeksi cacing pada anak-anak maka
pelayanan, ekonomi dan sosial budaya tidak berbeda.

C. Kesimpulan Applicability
Hasil penelitian ini mampu untuk dilaksanakan dan dikerjakan di Indonesia dengan

12
13

syarat aspek transporbility terpenuhi.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Fakta = Hasil Penelitian ± (kesalahan seleksi + kesalahan informasi +
kesalahan perancu + kesalahan analisis + kesalahan kausal + kesalahan
validitas eksterna
Karena:
Kesalahan seleksi : ≠ 0 ( Tidak Valid)
Kesalah informassi : = 0 (Valid)
Kesalahan Perancu : ≠ 0(Tidak valid)
Kesalahan Analisis : = 0 (Valid)
Kesalahan Kausal : = 0 (Valid)
Kesalahan Validitas Eksterna : = 0 (Valid)

Maka:
Fakta = Hasil penelitian ±(Kesalahan seleksi+0+Kesalahan perancu+ 0+0+0)
Fakta = Hasil Penelitian ±(Kesalahan Seleksi + Kesalahan Perancu).

Dengan demikian Karya tulis ilmiah ini belum memenuhi” Evidence-


Based Medicine”.

4.2 Saran
Untuk dapat dimasukkan kedalam jurnal, maka KTI ini harus di edit
ulang agar memenuhi syarat IBM.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

1. Dahlan, Sopiyudin. Membaca Dan Menelaah Jurnal Uji Klinis. 2010.


Jakarta: Salemba Medika.
2. Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian kesehatan. 2012. Jakarta: Rineka
Cipta.
3. Dahlan, S. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan edisi 5. 2011. Jakarta:
Sagung seto.

Anda mungkin juga menyukai