Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PILAR

IMPLEMENTASI CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (PT BANK

NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG METRO)

Hafiizh

Universitas Muhammadiyah Metro


Jalan Ki Hajar Dewantara No.116 Iringmulyo
Kec.Metro Timur,Metro Lampung 34111

.
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerapan prinsip tata kelola
perusahaan (GCG) terhadap pelaksanaan praktik tanggungjawab sosial perusahaan (CSR)
serta motif-motif dibalik praktik dan pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.
Pada Prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) didalamnya terdapat prinsip
responsibilitas yang diimplementasikan dalam bentuk pelaksanaan program CSR. Pertanyaan
penelitian utama dari studi ini adalah bagaimana perusahaan melakukan penerapan prinsip
GCG terutama prinsip responsibilitas serta bagaimana implementasinya terhadap praktik
CSR dan bagaimana perusahaan melakukan pengungkapan CSR serta motif apa saja dibalik
pengungkapan CSR tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara dan analisis dokumen-dokumen perusahaan. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan triangulasi dan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukan
adanya peranan penting antara penerapan GCG dengan pelaksanaan praktik CSR, dimana
dengan penerapan prinsip GCG maka implementasinya terhadap pelaksanaan program CSR
menjadi terarah dan lebih terfokus terhadap program CSR yang dibutuhkan oleh masyarakat
luas lebih terstruktur dan mengalami perbaikan menjadi lebih baik dari tahun ke tahun.
Selain itu Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa motivasi perusahaan dalam melakukan
praktek CSR dan berbagai pengungkapan adalah untuk melaksanakan prinsip good corporate
governance secara utuh, memenuhi harapan stakeholder, mendapatkan legitimasi, dan
memenangkan penghargaan tertentu. Praktik CSR didasarkan pada visi perusahaan, misi,
budaya dan kode etik CSR

Kata Kunci: tata kelola perusahaan yang baik (GCG), tanggungjawab sosial perusahaan
(CSR),pengungkapanCSR,legitimasi,stakeholder,penghargaan.

1
PENDAHULUAN Mentri Badan Usaha Milik Negara melalui
Keputusan Nomor KEP 04/MBU/2007
Isu tanggungjawab sosial yang merupakan penyempurnaan dari surat
perusahaan (Corporate Social Keputusan Mentri BUMN Nomor
Responsibility) sudah lama muncul di 236/MBU/2003 tentang Program Bina
berbagai negara, hal ini terlihat dari praktik Lingkungan, memberikan arahan secara
pengungkapan corporate social lebih operasional tentang praktik tanggung
responsibility (CSR), yang mengacu pada jawab sosial (Social Responsibility),
aspek lingkungan dan sosial, yang semakin meskipun masih terbatas pada perusahaan
meningkat. Bahkan berbagai hasil studi BUMN dan perusahaan yang
telah dilakukan di berbagai negara dan operasionalnya bersinggungan dengan
dimuat di berbagai jurnal internasional eksploitasi sumber daya alam.
(Ghozali dan Chariri, 2017). Namun di Good Corporate Governance yang
Indonesia CSR baru-baru saja menjadi merupakan salah satu pilar dari sistem
perhatian di berbagai kalangan baik ekonomi pasar yang berkaitan erat dengan
perusahaan, pemerintah dan akademisi. kepercayaan baik terhadap perusahaan
Di dalam dunia bisnis yang terus yang melaksanakannya maupun terhadap
berkembang setiap perusahaan berlomba- iklim usaha di suatu negara. Penerapan
lomba untuk citra dan persepsi yang baik GCG mendorong terciptanya persaingan
dari setiap pemegang kepentingan. Selain yang sehat dan iklim usaha yang kondusif,
itu, keadaan lingkungan dan sosial yang oleh karena itu pentingnya penerapan
buruk sekarang ini semakin meningkatkan GCG di Indonesia untuk menunjang
kesadaran masyarakat untuk secara aktif pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang
mengawasi kegiatan bisnis yang ada. berkesinambungan (KNKG, 2006)
Dampak dari banyaknya berbagai praktek Dari uraian diatas terlihat betapa
penyimpangan bisnis yang tidak etis pentingnya pelaksanaan CSR pada suatu
tersebut sangat merugikan, maka muncul perusahaan sehingga perusahaan perlu
berbagai tekanan internal dan tingkat mengungkapkan tanggungjawab sosialnya
persaingan, tekanan eksternal dari para kepada stakeholders. Sebagian besar studi
investor dan konsumen, tekanan peraturan empiris yang menganalisis pengungkapan
dan perundang-undangan maupun dari informasi tanggung jawab sosial
NGOs (Non-Governmental Organizations) perusahaan berfokus pada laporan tahunan
menuntut agar perusahaan melaksanakan (annual report), dimana annual report
Corporate Social Responsibilty (Rashid dianggap sebagai alat yang paling penting
dan Ibrahim 2002) yang digunakan perusahaan untuk
Corporate Social Responsibility berkomunikasi dengan stakeholders
(CSR) sebagai kewajiban perseroan dalam perusahaan (Branco dan Rodrigues, 2006).
pasal 74 Undang-undang No.40 Tahun Selain itu era akuntabilitas sebagaimana
2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT) diisyaratkan dalam kaidah Good
pada 20 Juli 2007,2 menjadikan Corporate Governance (GCG) tampaknya
meningkatnya citra dan reputasi juga memberikan perhatian khusus
perusahaan serta nilai perusahaan dalam terhadap lingkungan sosial masyarakat.
jangka panjang.Dalam 2 pasal pada Bab IV Hal ini ditunjukan dalam salah satu prinsip
Pasal 66 ayat 2b dan Bab V pasal 74 Good Corporate Governance (GCG) yang
menjelaskan bahwa laporan tahunan menyarankan keberpihakan kepada
perusahaan harus mencerminkan tanggung stakeholders dalam bentuk keterbukaan
jawab sosial, bahkan perusahaan yang (akuntabilitas) perusahaan dalam laporan
kegiatan usahanya dibidang dan/atau (pengungkapan) termasuk didalamnya
berkaitan sumber daya alam harus adalah pengungkapan sosial (sosial
melaksanakan tanggung jawab sosial. disclousure) dalam laporan tahunan

2
(Hamid, 2004). Terdapat juga studi yang dilakukan secara utuk menjadikan
meneliti tentang pengungkapan sosial dan implementasi terhadap CSR perusahaan
lingkungan dalam annual report yang lebih terarah dan lebih fokus (Rakhmat,
mengindikasikan bahwa hal tersebut telah 2013). Pengaruh mekanisme GCG
meningkat dari waktu ke waktu, baik terhadap pengungkapan CSR pada
dalam jumlah perusahaan yang membuat perusahaan cosmetics and household yang
pengungkapan dan di dalam jumlah terdaftar di BEI dalam hal ini termasuk
informasi yang dilaporkan. dalam industri manufaktur yang
Memed (2011), menyatakan bahwa menunjukkan berjalan peran dan fungsi
biaya sosial yang dikeluarkan perusahaan GCG dengan baik termasuk dalam
perlu diungkapkan, biaya sosial memiliki pelaksanaan dan pengungkapan aktivitas
kemanfaatan untuk meningkatkan CSR (Susanti, 2013).
legitimasi dan image bagi investor dan Terdapat juga beberapa penelitian
karyawan. Hal ini juga diperkuat dengan terdahulu tentang motivasi pelaksanaan
pernyataan Wibisono (2017) yang CSR antara lain: Juholin (2015)
menyatakan bahwa terdapat trend global menguraikan latar belakang dan evolusi
dibidang pasar modal yaitu beberapa bursa alasan dan motif di balik CSR dengan
internasional telah menerapkan indeks metode wawancara dan analisis dokumen
yang memasukan kategori saham-saham perusahaan, hasilnya adalah mendukung
perusahaan yang telah asumsi bahwa CSR di Finlandia lebih
mengimplemantasikan tanggungjawab cenderung sebagai orientasi bisnis.
sosial (sosial responsibility). Sebagai Papasolomou-Duokadis (2015)
contoh New York Stock Exchange memiliki menjelaskan beberapa pendekatan CSR di
Dow Jones Stock Suntainability Index Cyprus. Silberhorn dan Warren (2017)
(DJSI) bagi sahamsaham perusahaan yang meneliti seberapa jauh perusahaan di
memiliki nilai corporate social Jerman dan Inggris ,mendefinisikan CSR
responsibility baik. dengan menggunakan metode analysis dan
Dari uraian diatas memberikan wawancara dan hasilnya CSR saat ini
bukti bahwa terdapat satu pertimbangan ditunjukan sebagai strategi bisnis
perusahaan dalam pengungkapan komprehensif. Bank Negara Indonesia
kebijakan pengungkapan sosial (sosial Kantor Cabang Metro telah menjalankan
dislosure). Antara lain pertimbangan program CSR yang lebih dikenal dengan
mengenai feed back stakeholder terhadap PKBL (Program Kemitraan dan Bina
perusahaan. Feed back tersebut adalah Lingkungan), PKBL dilakukan dalam
disamping praktik tanggungjawab sosial suatu rangkaian kegiatan yang terencana
(social responsibility), merupakan sikap dan terukur. Terdapat dua kegiatan utama
derma perusahaan terhadap lingkungandan untuk mendukung CSR Bank yaitu melalui
masyarakat, juga diharapkan dapat Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
memberi dan meningkatkan legitimasi dan atau yang disingkat PKBL. Bank telah
transaksi bagi perusahaan (Milne dan menyalurkan dana sebesar Rp 271 juta
Patten, 2012). untuk Program Kemitraan. Sedangkan
Penerapan prinsip tata kelola yang untuk Bina Lingkungan yang telah
baik atau GCG terhadap pelaksanaan disalurkan sebesar Rp 190 juta untuk
praktik tanggung jawab sosial perusahaan berbagai kegiatan. Melalui Program
atau CSR tergambar dari perusahaan jasa Kemitraan, Bank memiliki peran strategis
PT Telkom yang melakukan pengelolaan dalam membantu pengembangan usaha
perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip kecil yang belum bankable sehingga
yang diimplementasikan dalam bentuk menjadi pengusaha kecil yang tangguh dan
pelaksanaan program CSR menujukkan mandiri. Sedangkan melalui Program Bina
adanya peranan penting GCG yang Lingkungan, komitmen sosial kepada

3
masyarakat diwujudkan dalam bidang individu ataupun perorangan yang akan
pendidikan dan pelatihan, pengembangan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu
sarana ibadah, sarana dan prasarana umum, sesuai dengan kebutuhan. Adapun proses
pengembangan sarana kesehatan dan penelitian daIam mengumpulkan data
bantuan untuk korban bencana alam. primer adaIah dengan observasi dan
Dari uraian diatas terlihat betapa kuesioner. (Lidya, 2014). Sedangkan Data
pentingnya pelaksanaan CSR pada suatu skunder merupakan data yang berfungsi
perusahaan sebagai tanggung jawab sebagai pelengkap ataupun pendukung
sosialnya kepada masyarakat sehingga data primer. Data skunder ini diperoleh
disini perusahaan harus memiliki dari sumber yang sudah terdokumentasi
manajemen yang baik pada pengelolaan dari perusahaan.
dananyasehingga CSR ini bisa tercover
dengan baik dan maksimal.Kegiatan CSR
ini sejalan dengan salah satu prinsip Good
Corporate Social Responsibility (GCG) Analisis Data
yaitu akuntabilitas (keterbukaan)
perusahaan dalam laporan termasuk Pada teknik analisis data ini, penulis
didalamnya adalah pengungkapan sosial menggunakan analisis data dilapangan
Berdasarkan latar belakang yang model Miles and Huberman. Menurut
telah diuraikan diatas, maka peneliti Miles and Huberman (dalam Sugiyono,
tertarik mengangkat judul: “Analisis Good 2015: 246) mengemukakan bahwa
Corporate Governance Sebagai Pilar aktivitas dalam analisis data kualitatif
Implementasi Corporate Sosial dilakukan secara interaktif dan
Responsibility (PT Bank Negara berlangsung secara terus menerus sampai
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Metro) Aktivitas dalam analisis data model Miles
and Huberman, yaitu data reduction, data
METODE PENELITIAN display, dan conclusion
drawing/verification.
Jenis Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Karena pendekatan kuantitatif a. Corporate Governance dan
dirasa kurang tepat dan sesuai untuk Akuntabilitas Sebagai Pilar CSR
penelitian ini. Hal ini dikarenakan
penelitian ini tidak menggunakan angka-
Pernyataan bahwa corporate
angka sebagai indikator variabel
governance dan akuntabilitas
penelitian untuk menjawab permasalahan
merupakan pilar CSR, merupakan
penelitian.
jawaban atas perumusan masalah yang
mempertanyakan prinsip GCG yaitu
Jenis dan Sumber Data
responsibility yang telah
diimplementasikan dengan baik dalam
Data yang dikumpulkan dilakukan dengan
praktik CSR Bank BNI Cabang Metro.
cara kualitatif. Mengumpulkan informasi-
Tata kelola perusahaan (Corporate
informasi atau data-data melalui
Governance) memiliki agenda yang
observasi,dan wawancara sedangkan jenis-
lebih luas lagi dimasa yang akan
jenis data yang akan dikumpulkan ialah
datang. Fokus dari akuntabilitas
data primer dan data sekunder. Data primer
perusahaan yang semula masih
merupakan data yang diperoleh dari
terkonsentrasi atau berorientasi pada
sumber pertama (sumber asli) baik dari

4
para pemegang saham (stockholder), BNI Cabang Metro (Persero), Tbk, (Hal
dengan terdapatnya agenda yang luas 13), Beliau mengatakan:
untuk tata kelola perusahaan harus
memperhatikan kepentingan ”Target kami, menjadikan GCG
stakeholder. Akibat yang muncul dari sebagai bagian dari budaya dan
pergeseran paradigma ini, tata kelola kesadaran perusahaan yang
perusahaan harus mempertimbangkan melekat dalam keseharian
masalah corporate social responsibility organisasi tanpa harus melalui
(CSR). mekanisme instruksi structural”

Inisiatif kebijakan tata kelola Pandangan serupa disampaikan


perusahaan pada masa mendatang harus seorang karyawan Unit Kerja B (Bapak
lebih memperhatikan kebutuhan para Aswin) pada tanggal 17 Maret 2019.
stakeholder (Murtanto, 2015;4). Bank BNI Cabang Metro memiliki
Pengungkapan (disclosure) terhadap motivasi yang kuat dalam menerapkan
aspek ekonomi (economic), lingkungan prinsip-prinsip GCG , Beliau
(enviromental), dan sosial (social) mengatakan:
sekarang ini menjadi cara bagi
perusahaan untuk
...Motivasi dalam menerapkan
mengkongmunikasikan bentuk
prinsip-prinsip GCG adalah
akuntabilitasnya kepada stakeholder.
Bank BNI Cabang Metro ingin
Hal ini dikenal dengan nama
menciptakan proses operasional
sustainability reporting atau triple
perbankan menjadi sehat,
bottom line reporting yang
tranparan, akuntabel, dapat
direkomendasikan oleh Global
dipertanggungjawabkan, sesuai
Reporting Initative (GRI). Sebagaimana
dengan prinsip-prinsip good
Cahyandito dan Ebinger (2015:27)
corporate governance yang
menyatakan bahwa saat ini
berjalan selama ini...
sustainability repoting memperoleh
perhatian sebagai instrumen komunikasi
antara perusahaan dengan Salah satu praktik tata kelola
stakeholdernya. Hal ini juga selaras perusahaan yang dilakukan PT. Bank
dengan Tujuan penerapan good BNI Cabang Metro adalah lewat
corporate governance dalam perbankan, praktik-praktik CSR perusahaan. Untuk
yaitu menciptakan nilai tambah bagi menjaga transparansi dan akuntabilitas,
semua pihak yang berkepentingan PT.Bank BNI Cabang Metro selalu
(stakeholders) sebagai bentuk melaporkan kegiatan-kegiatan
pelaksanaan dalam mewujudkan operasional, CSR, maupun aktivitas-
perbankan yang sehat (Priambodo dan aktivitas lain dalam bentuk
Supriyatno, 2017). Dari pernyataan pengungkapan di annual report,
diatas maka dapat disimpulkan bahwa website perusahaan, maupun laporan-
apabila Bank BNI Cabang Metro ingin laporan lain yang dirilis perusahaan.
menjadi bank yang sehat maka harus Pelaksanaan program CSR dan
menerapkan prinsip-prinsip good Implementasinya disampaikan oleh
corporate governance dan hal ini yang Bapak Farhan selaku Senior Manager
menjadi target dari Bank BNI Cabang Unit Kerja A, dan mengatakan:
Metro hal ini disampaikan oleh Bapak
Edwin Gerungan selaku Komisaris ...Pelaksanaan program CSR
Utama dan Komisaris Independen, diarahkan untuk membantu
dalam Laporan Tahunan 2019 PT. Bank masyarakat yaitu dalam bentuk

5
program kemitraan berupa dana pilar yang merupakan bagian terpenting
murah bergulir untuk dalam implementasi CSR.
menciptakan usaha termasuk
program wirausaha mandiri dan
program bina lingkungan
berupa charity dalam bentuk b. Motif dibalik Pelaksanaan CSR PT.
kepedulian bantuan ke Bank BNI Cabang Metro
masyarakat langsung berupa
perbaikan sarana/prasarana,
Pertanyaan dalam rumusan
program penghijauan,
permasalahan mengenai motif dibalik
pembangunan rumah ibadah,
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh
pembangunan sarana air bersih
Bank BNI Cabang Metro akan dijawab
dsb...
pada uraian dibawah ini. Dalam
beberapa penelitian tentang motif di
Berdasarkan pendapat diatas, dapat balik pelaksanaan CSR, hasil yang
dilihat bahwa PT. Bank BNI Cabang didapat sangat beragam hal ini
Metro adalah perusahaan yang berusaha dikarenakan motif bisnis sampai
menciptakan tim manajemen yang kuat komitmen perusahaan. Dalam bagian
dan professional yang bekerja ini akan dibahas motif pelaksanaan
berlandaskan pada prinsip-prinsip good CSR PT. Bank BNI Cabang Metro
corporate governance, dimana salah dengan menggunakan hasil wawancara
satu bentuknya dengan melaksanakan dan telaah dokumen perusahaan.
program CSR yang dijalankan dengan Motivasi utama PT. Bank BNI Cabang
baik dan terstruktur. Metro adalah Menerapkan prinsip GCG
secara utuh, Mengelola keinginan
Praktik CSR yang dipraktikkan di PT. stakeholder, komitmen perusahaan, dan
Bank BNI Cabang Metro menunjukan untuk memenangkan CSR Award.
bahwa praktik CSR telah berjalan
dengan baik sesuai dengan prinsip tata c. Menerapkan Prinsip Tata kelola
kelola perusahaan dimana dalam salah (GCG) perusahaan secara utuh
satu prinsipnya adalah Responsibility
yang diimplementasikan dalam bentuk PT. Bank BNI Cabang Metro,
program CSR. Hal ini disebutkan pada tbk. Merupakan salah satu bank nasional
Laporan Tahunan Program Kemitraan yang merupakan BUMN yang telah
dan Bina Lingkungan 2019 pada (hal menerapkan prinsip good corporate
20): governance dan telah mendapatkan
penghargaan diantaranya dari Asia
...Hasil audit kinerja yang Money yaitu Corporate Governance
dilakukan oleh BPKP Award untuk kategori Best Overall for
menunjukan bahwa PKBL X Corporate Governance in Indonesia dan
selalu melaksanakan setiap Best for Disclosure and Transparency,
programnya secara professional telah membuktikan bahwa ada BUMN
dan selalu menjaga Good yang telah menjalankan prinsip good
Corpotate Governance. corporate governance dengan baik,
selain itu penghargaan yang didapat oleh
Dari pernyataan diatas dapat Bank BNI Cabang Metro telah
disimpulkan bahwa tata kelola mengubah citra perbankan nasional
perusahaan dan akuntabilitas menjadi yang sempat terpuruk dikarenakan krisis
multidimensi.

6
Oleh karena itu dengan yang wajib dilakukan oleh Bank BNI
melaksankan CSR Bank BNI Cabang Cabang Metro selaku BUMN. Selain itu
Metro ingin melaksanakan prinsip tata stakeholder Bank BNI Cabang Metro
kelola perusahaan dengan sempurna. Hal bukan hanya pemerintah tetap
ini juga disampaikan oleh Bapak Farhan karyawan dan masyarakat, Volkswagen
selaku Senior Manager Unit Kerja A, (2000) menyatakan bahwa perusahaan
beliau mengatakan: perlu membangun nilai tehadap
”Adapun maksud dan tujuan stakeholders (value of stakehokders)
Bank BNI Cabang Metro dan nilai bagi pekerja (value of
melaksanakan CSR adalah employee) guna mendukung stabilitas,
ingin melaksanakan GCG pertumbuhan dan going concern
secara utuh” perusahaan. Carruthers (2010) juga
menyatakan bahwa perusahaan
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan berusaha mencari dan mendapatkan
bahwa dengan melaksanakan praktik CSR legitimasi, tidak hanya sekedar
maka Bank BNI Cabang Metro ingin memperoleh apa adanya dari
menunjukan bahwa perusahaan telah stakeholder.
menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan (GCG) secara utuh. 5. Komitmen Perusahaan

4.Mengelola Keinginan Stakeholder Komitmen perusahaan terhadap


pelaksanaan program CSR jelas
Stakeholder merupakan bagian ditunjukan dengan berbagai macam
terpenting suatu perusahaan, Bank BNI program CSR yang telah berjalan
Cabang Metro merupakan BUMN yang selama ini. Program CSR yang ada
tidak dapat terlepas dari peraturan dilaksanakan secara berkesinambungan
pemerintah yang merupakan salah satu dan tidak hanya bersifat sementara dan
stakeholdernya, Dimana berdasarkan bukan hanya didasari oleh peraturan
Peraturan Menteri Negara BUMN No. : pemerintah yang mengatur pelaksanaan
Per-05/MBU/2007 Pasal 1 ayat (6) CSR BUMN, namun juga berdasarkan
dijelaskan bahwa Program Kemitraan kepedulian sosial dari pihak internal
BUMN dengan Usaha Kecil, yang perusahaan untuk memberikan program
selanjutnya disebut Program Kemitraan, CSR yang terbaik dan bermanfaat bagi
adalah program untuk meningkatkan masyarakat luas, hal ini disampaikan
kemampuan usaha kecil agar menjadi oleh Bapak Edwin Gerungan sebagai
tangguh dan mandiri melalui Komisaris Utama dalam Laporan
pemanfaatan dana dari bagian laba Tahunan Program Kemitraan dan Bina
BUMN. Sedangkan pada pasal 1 ayat Lingkungan, Beliau mengatakan:
(7) dijelaskan bahwa Program Bina
Lingkungan, yang selanjutnya disebut ...Apapun program yang akan
Program BL, adalah program dilaksanakan, Bank BNI
pemberdayaan kondisi sosial Cabang Metro harus selalu
masyarakat oleh BUMN melalui mempunyai komitmen untuk
pemanfaatan dana dari bagian laba memberikan yang terbaik, teliti
BUMN. dalam segala hal, serta berkiblat
terhadap nilai-nilai budaya kerja
Dari pernyataan tersebut dapat yang ada…
disimpulkan bahwa ada peraturan yang
mengatur tentang pelaksanaan CSR

7
Bank BNI Cabang Metro melihat Negara (BUMN), sehingga prinsip-
banyaknya pengangguran di antara prinsip CSR yang digunakan Bank BNI
generasi muda Indonesia dan sulitnya Cabang Metro tidak dapat terlepas dari
mencari pekerjaan di bidang formal. peraturan pemerintah, dimana
Maka dalam dua tahun terakhir Bank Pemerintah menganjurkan praktik
BNI Cabang Metro telah memfokuskan tanggungjawab sosial (social
kegiatan CSR pada dunia pendidikan, responsibility) sebagaimana dimuat
dalam upaya untuk meningkatkan jiwa Undang-undang No. 40 Tahun 2007
kewirausahaan generasi muda melalui tentang Perseroan Terbatas Bab IV
Program Wirausaha Muda . Disebutkan pasal 66 ayat 2b dan Bab V pasal 74
pada Laporan Tahunan 2019 PT. Bank dan berdasarkan Peraturan Menteri
BNI Cabang Metro (Persero) Tbk.: Negara BUMN No. : Per-
05/MBU/2007 Pasal 1 ayat (6)
…Sebagai wujud komitmen dan dijelaskan bahwa Program Kemitraan
keseriusan Bank BNI Cabang BUMN dengan Usaha Kecil, yang
Metro dalam program tersebut, selanjutnya disebut Program
maka tahun 2008 dicanangkan Kemitraan, adalah program untuk
sebagai Tahun Wirausaha Muda meningkatkan kemampuan usaha kecil
Bank BNI Cabang Metro… agar menjadi tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatan dana dari bagian
Pernyataan diatas dapat laba BUMN. Sedangkan pada pasal 1
diartikan keseriusan Bank BNI Cabang ayat (7) dijelaskan bahwa Program Bina
Metro dalam membantu mengurangi Lingkungan, yang selanjutnya disebut
pengangguran dan menciptakan Program BL, adalah program
generasi mandiri yang mampu pemberdayaan kondisi sosial
membuka lapangan kerja sendiri, selain masyarakat oleh BUMN melalui
itu dengan program bina lingkungan pemanfaatan dana dari bagian laba
yang berfokus pada WMM menjelaskan BUMN, selain itu terdapat Surat Edaran
komitmen yang tinggi Bank BNI Menteri Negara BUMN dengan Usaha
Cabang Metro sebagai sebuah lembaga Kecil dan Bina Lingkungan.
perbankan yang menjalankan CSR
sesuai dengan core business nya dan Secara khusus Bank BNI Cabang
bukan hanya menjalankan CSR untuk Metro tidak memiliki prinsip-prinsip
menggelembungkan image saja. Oleh CSR yang dibuat oleh pihak internal
karena itu Bank BNI Cabang Metro perusahaan, Namun pelaksanaan
melaksanakan program Wirausaha prinsip CSR oleh Bank BNI Cabang
Muda Bank BNI Cabang Metro yang Metro telah disesuaikan oleh peraturan
diwujudkan dalam pencanangan tahun pemerintah yang mengatur CSR
2008 sebagai tahun Wirausaha Muda. BUMN, Anderson (2010) menyatakan
bahwa tanggung jawab sosial
1. Prinsip dan Dasar Hukum CSR Bank perusahaan (CSR) merupakan tanggung
BNI Cabang Metro jawab perusahaan terhadap masyarakat,
bentuk kepatuhan terhadap peraturan
(proper legal), memegang etika dalam
Uraian dibawah ini ingin menjelaskan
berbisnis (moralethics), melaksanakan
pertanyaan pada rumusan masalah yang
bantuan terhadap masyarakat
mempertanyakan prinsip dan dasar
(philanthropic).
hukum CSR yang dilaksanankan Bank
BNI Cabang Metro. Bank BNI Cabang
Metro merupakan Badan Usaha Milik Peraturan pemerintah mengatur
perusahaan BUMN harus menyisihkan

8
sebagian labanya untuk program CSR 3. Program Kemitraan
dan Bank BNI Cabang Metro juga telah
menjalankan Program Kemitraan serta Program kemitraan diimplementasikan
Bina Lingkungan seperti yang telah dalam bentuk pinjaman dan
diatur pemerintah, dan tidak hanya pendidikan/pelatihan serta
mematuhi peraturan pemerintah, di pendampingan usaha untuk
dalam internal Bank BNI Cabang Metro meningkatkan produktivitas usaha
juga memiliki komitmen yang tinggi kecil. Dalam program kemitraan ini,
dalam pelaksanaan CSR yang dapat para pengusaha kecil disejajarkan
dilihat dari program CSR yang semakin sebagai mitra binaan Bank BNI Cabang
terarah dan terstruktruk dari tahun ke Metro. Tercatat sebanyak 5.300
tahun dan mendapatjkan apresiasi yang pengusaha kecil menjadi mitra binaan
besar dari pemangku kepentingan dan Bank BNI Cabang Metro sampai
stakeholder lainnya. Hal ini telah dengan tahun 2019 mencapai 38.950
membuktikan bahwa Bank BNI Cabang pengusaha kecil. Tahap awal dalam
Metro sebagai BUMN telah program kemitraan adalah memberikan
melaksanakan prinsip-prinsip CSR pinjaman bagi usaha kecil, khususnya
dengan baik sesuai dengan peraturan bagi usaha kecil yang belum dapat
pemerintah dan pelaksanaan CSR yang mengakses fasilitas perbankan yang
dilandasi kepedulian terhadap tanggung komersial. Pinjaman yang diberikan
jawab sosial dari pihak internal terhadap Mitra Binaan bukanlah
perusahaan pinjaman yang komersial. Sehingga
persyaratan dan angsuran disesuaikan
Bukti yang menunjukan Bank BNI dengan kemampuan mitra binaan Bank
Cabang Metro telah menjalankan BNI Cabang Metro. Pernyataan yang
prinsip CSR sesuai dengan peraturan sama mengenai kemudahan akan
Pemerintah adalah hasil audit, yaitu pinjaman dana bagi mitra binaan ini
berupa audit kinerja yang dilakukan diungkapkan oleh Bapak Suroso dalam
oleh Badan Pengawas Keuangan dan Laporan Tahunan Program Kemitraan
Pembangunan (BPKP). dan Bina Lingkungan Tahun 2019
Beliau Mengatakan:
2. Program CSR PT. Bank BNI Cabang
Metro ”PKBL Bank BNI Cabang Metro
memberikan kemudahan bagi saya
Rumusan masalah yang mempertanyakan untuk mendapatkan akses pinjaman
praktik CSR Bank BNI Cabang Metro modal”
yang telah dilaksanakan, dijelaskan dalam
uraian dibawah ini yang akan
menjelaskan praktik CSR apa saja yang Melalui program kemitraan ini mitra
telah dijalankan oleh Bank BNI Cabang binaan dipersiapkan untuk dapat
Metro. Selama tahun 2019 pelaksanaan membuat pembukuan dasar,
program CSR menjadi salah satu manajemen sederhana, melakukan
perhatian utama Bank BNI Cabang promosi dan pengemasan produk hasil
Metro. Salah satu implementasinya CSR produksinya. Pendidikan pada tahap
Bank BNI Cabang Metro adalah Program selanjutnya diberikan untuk
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) meningkatkan kemampuan produksi
yang merupakan wujud kepedulian Bank dan pemasaran produk mitra binaan
BNI Cabang Metro disekitar wilayah Bank BNI Cabang Metro. Selain
operasionalnya. program pelatihan mitra binaan juga

9
mendapat bimbingan komprehensif Perusahaan inti memiliki tanggung
selama satu tahun. jawab dalam pembinaan terhadap
plasma binaannya dalam bentuk
Untuk memperluas pemasaran produk, pendidikan, pelatihan dan
Bank BNI Cabang Metro pendampingan berwirausaha untuk
mengikutsertakan mitra binaan Bank meningkatkan hasil produksi plasma
BNI Cabang Metro dalam berbagai atau binaanya. Pada akhirnya seluruh
pameran baik untuk skala lokal, pembinaan akan memberikan pengaruh
nasional maupun internasional. Selain yang sangat positif terhadap
itu juga pemasarannya dibantu melalui peningkatan perekonomian plasma
media promosi dalam bentuk maupun produksi perusahaan inti.
pemasangan profil mitra binaan di
media massa, maupun internet. Bank BNI Cabang Metro juga
melakukan bimbingan untuk
Program kemitraan Bank BNI meningkatkan kemampuan usaha
Cabang Metro pada tahun 2019 telah plasma sehingga suatu saat mereka
disempurnakan terutama dalam hal mampu menjadi lebih mandiri dan
strategi penyaluran pinjaman dan menjadi calon-calon perusahaan inti
pendampingan berusaha. Bank BNI yang handal. diharapkan penyaluran
Cabang Metro menyadari bahwa pinjaman program kemitraan dapat
penyaluran pinjaman program dilaksanakan secara terarah, tepat
kemitraan yang kurang tepat sasaran sasaran dan sesuai ketentuan yang telah
memiliki resiko gagalnya pengembalian ditetapkan sehingga pengembalian
pinjaman. Hal ini disebabkan terutama dananya dapat segera digulirkan kepada
karena kurangnya pengetahuan dan pelaku UMKM lainnya.
keterampilan berusaha dari mitra binaan
penerima pinjaman program kemitraan Total pinjaman program
ini. Untuk memastikan agar mitra kemitraan yang disalurkan sepanjang
binaan Bank BNI Cabang Metro tahun 2019 adalah Rp. 97,59 miliar,
mampu melakukan pengelolaan dan meningkatkan 185% dari penyaluran
pengembangan usahanya dengan baik, program kemitraan di tahun 2007
yang akhirnya akan memperbaiki sebesar Rp. 52,83 miliar. Pengembalian
tingkat pengembalian pinjaman yang pinjaman program kemitraan tahunan
diberikan, maka Bank BNI Cabang 2008 sebesar Rp. 51,87 atau meningkat
Metro menyalurkan sebagian besar 130% bila dibandingkan pengembalian
program kemitraan melalui pola pinjaman program kemitraan di tahun
Linkage dengan perusahaan inti yang 2018 sebesar Rp. 39,77 miliar.
memiliki kemampuan dan komitmen
untuk melakukan pembinaan usaha Sepanjang tahun 2018 yang lalu,
secara berkesinambungan terhadap Bank BNI Cabang Metro telah
mitra usaha mereka. Perusahaan melakukan 56 kelas pembinaan
bertindak sebagai inti yang menjamin berwirausaha bagi 3200 mitra binaan X
mitra binaan Bank BNI Cabang Metro, bekerjasama dengan Yayasan Dana
baik secara parsial maupun penuh. Bhakti Astra untuk bidang Basic
Hubungan antara inti dengan plasma Mentality dan Pembukuan Sederhana,
ditandai oleh adanya keterkaitan usaha Rumah Perubahan untuk bidang
antara keduanya. Umumnya perusahaan Pembinaan Karakter dan Etika Bisnis,
inti bertindak sebagai penyedia bahan untuk pendampingan Berwirausaha
baku dan atau sebagai penerima hasil selama satu tahun.
produksi (Jaminan Pemasaran).

10
4. Program Bina Lingkungan nasabah-nasabah loyal Bank BNI
Cabang Metro di masa depan.
Kegiatan program bina lingkungan (BL) Pandangan yang sama juga dinyatakan
Bank BNI Cabang Metro secara umum oleh Parikesit Suprapto, Deputi Bidang
mencakup enam bidang yaitu: Perbankan dan Jasa Keuangan
Kementerian Negara BUMN. Beliau
1. Bencana Alam, yang dilaksanakan mengatakan:
untuk meringankan beban para
korban bencana alam serta ...Ide Program WMM sangat bagus
pemulihan kondisi pasca bencana. untuk Bank BNI Cabang Metro
2. Pendidikan dan Pelatihan, untuk karena dengan program sosial ini,
meningkatkan kualitas Sumber timbul Linkage antara PKBL dan
Daya Manusia (SDM) melalui core business...
pendidikan.
3. Pengembangan Sarana dan Program yang diberikan secara
Prasarana Umum, guna komperhensif, yang terdiri dari beberapa
meningktakan kesejahteraan program yaitu:
masyarakat melalui peningkatan
kualitas fasilitas umum. 1. Penghargaan Wirausaha Muda
4. Kesehatan, yang dilaksanakan Bank BNI Cabang Metro.
untuk meningkatkan kualitas 2. Workshop Wirausaha Muda Bank
kesehatan masyarakat. BNI Cabang Metro.
5. Sarana Ibadah, sebagai salah satu 3. Beasiswa Wirausaha Mudadan
upaya untuk meningkatkan kualitas Beasiswa Bank BNI Cabang Metro
sarana ibadah dan mendukung Berprestasi.
kegiatan keagamaan masyarakat. 4. Kompetisi Bussiness Plan.
6. Pelestarian Alam, dalam upaya 5. Peningkatan kemampuan
untuk merehabilitasi atau menjaga entrepreneurship di lima puluh
kelestarian sumber daya alam yang Sekolah Menengah Kejuruan
memberikan manfaat bagi (SMK).
masyarakat. 6. Pendampingan Berwirausaha.
Fokus Utama CSR Bank BNI Cabang
Metro dalam bina lingkungan adalah
program Wirausaha Muda Bank BNI
Selain fokus pada program
Cabang Metro, program ini mendidik
Bank BNI Cabang Metro juga peduli
dan menciptakan wirausaha baru yang
terhadap Pembangunan Masjid dan
merupakan salah satu program utama
Dana Bantuan Kelompok UMKM.
dari Strategic Program CSR, program
Selain itu Bank BNI Cabang Metro
ini berusaha untuk menciptakan banyak
juga peduli terhadap bencana alam
wirausaha muda baru yang tangguh,
yang terjadi selama tahun 2019. Salah
percaya diri, dan berintegritas tinggi
satu wujudnya adalah ketika jadi
yang akan menciptakan lapangan kerja
gemba dan tsunami di daerah lampung.
yang amat dibutuhkan untuk kemajuan
Melalui Kanwil, Bank BNI Cabang
ekonomi negara, yang pada akhirnya
Metro membuka posko Bank BNI
akan mendukung perkembangan bisnis
Cabang Metro peduli Tsunami puluh
perbankan di Indonesia. Dengan sistem
empat jam yang berlokasi di kantor
pembinaan yang baik dan terarah di
cabang. Bukan hanya masyarakat saja
bidang keterampilan manajemen
yang tersentuh oleh program
maupun Etika Bisnis, para wirausaha
kepedulian Bank BNI Cabang Metro,
muda baru diharapkan akan menjadi

11
namun masyarakat lain juga tak luput Metro menyadari peran strategis CSR
dari perhatian Bank BNI Cabang terhadap kesinambungan operasi bisnis
Metro dalam pelaksanaan program perusahaan. Oleh karena itu secara
yang bersifat sosial dan isidentil. kosisten Bank BNI Cabang Metro terus
Program Bina Lingkungan lainnya mencari peluang untuk
yaitu: menyempurnakan strategis dan
implementasi program CSR Bank BNI
1. Pendidikan dan/pelatihan untuk Cabang Metro. Hal ini sejalan dengan
mempersiapkan generasi muda pernyataan Anderson (2010)
yang kreatif dan inovatif. menyatakan bahwa tanggungjawab
2. Pengembangan sarana sosial (social responsibility) merupakan
dan/prasarana umum, program ini tanggung jawab perusahaan terhadap
bertujuan meningkatkan masyarakat, bentuk kepatuhan terhadap
kesejahteraan masyarakat dengan peraturan (propper legal), memegang
mengaktifkan kegiatan ekonomi etika dalam berbisnis (moral-ethics),
potensial di daerah tersebut. melaksanakan bantuan terhadap
3. Kesehatan, program Bina masyarakat (philanthropic). Pernyataan
Lingkungan dalam bidang di atas juga didukung oleh Bapak Agus
kesehatan yaitu fokus terhadap Martowardojo dalam Laporan Tahunan
pemberantasan Tuberculosis Program Kemitraan dan Bina
(TBC). Lingkungan, beliau mengatakan:
4. Sarana Ibadah, Bank BNI Cabang
Metro pada tahun 2019 telah ”Rangkaian implementasi CSR
berpartisipasi dalam pembangunan disusun selaras dengan
sembilan masjid, satu pura dan dua Corporate Objective serta terus
gereja. mengalami penyempurnaan
5. Pelestarian Alam, Sebagai tindak hingga menjadi lebih terarah,
lanjut Keputusan Presiden terstruktur dan melibatkan
Republik Indonesia No. 24 Tahun seluruh karyawan ”.
2008 tentang Hari Menanam Pohon
Indonesia dan Surat Edaran Keterlibatan karyawan dalam program
Menteri Negara BUMN No. SE- CSR dianggap penting dikarenakan
18/MBU/2008 tanggal 13 tanggungjawab sosial perusahaan
November 2008, Bank BNI (social responsibility) memiliki dampak
Cabang Metro turut mengambil positif terhadap karyawan, pemerintah
bagian dengan komitmen menanam dan masyarakat (Watt dan Zimmerman,
500.000 pohon di seluruh 2010).
Indonesia. Program ini melibatkan
karyawan dimana setiap satu orang
karyawan menanam lima pohon.
5. Tim PKBL
Hal ini melebihi target yang
ditetapkan oleh pemerintah yang
mewajibkan satu orang untuk Program Kemitraan dan Bina
menanam satu pohon. Lingkungan (PKBL) sebagai salah satu
Dari pernyataan diatas dapat ujung tombak pelaksanaan Corporate
disimpulkan bahwa program-program Social Responsibility (CSR) Bank BNI
CSR di PT. Bank BNI Cabang Metro Cabang Metro, harus dilaksanakan
telah dilakukan dengan baik dan secara terarah, terstruktur, melibatkan
terstruktur serta tiap tahunnya menjadi seluruh karyawan serta mampu
semakin baik karena Bank BNI Cabang meningkatkan corporate image dan

12
corporate business Bank BNI Cabang Pada Laporan Tahunan 2019 PT.
Metro secara maksimal. Bukan saja Bank BNI Cabang Metro (Persero) Tbk.,
hanya diperlukan program yang Beliau mengatakan:
berkelanjutan, namun perlu di dukung
oleh promosi dan berita yang dikemas ”Menjaga dan meningkatkan
secara baik agar mampu menciptakan reputasi Bank BNI Cabang
informasi yang jelas bagi seluruh Metro sebagai perusahaan
pemegang saham dan pemangku terbuka yang terkemuka yang
kepentingan Bank BNI Cabang Metro. senantiasa menerapkan prinsip-
Dalam melaksanakan promosi dan prinsip Good Corporate
publikasi atas setiap implementasi Governance dengan
program, PKBL Bank BNI Cabang berlandaskan budaya kerja
Metro didukung secara penuh oleh Bank BNI Cabang Metro dan
Corporate Secretary Group (CSG) kepatuhan serta ketaatan hukum
sehingga menghasilkan image yang demi menciptakan service
maksimal. excellence”

Tekad untuk membuat pelaksanaan Pernyataan diatas juga didukung oleh


CSR yang semakin baik merupakan Sidharta dan Cyntia (Dalam Usahawan,
bagian tanggung jawab seluruh 2017) yang menyatakan bahwa istilah
karyawan Bank BNI Cabang Metro Good Corporate Governance secara
yang dijalankan secara tulus dan umum dikenal sebagai suatu sistem dan
profesional. Pelaksanaan program struktur yang baik untuk mengelola
bukan hanya dilaksanakan di Kantor perusahaan dengan tujuan
Pusat, namun juga menjadi misi seluruh meningkatkan nilai pemegang saham
Tim PKBL Bank BNI Cabang Metro di serta mengakomodasi berbagai pihak
cabang dan Kantor Wilayah, antara lain yang berkepentingan dengan
melalui workshop PKBL. perusahaan (stakeholders), seperti
kreditur, pemasok, asosiasi bisnis,
Dari keterangan diatas dapat konsumen, pekerja, pemerintah dan
disimpulkan bahwa Bank BNI Cabang masyarakat luas.
Metro memiliki komitmen yang tinggi
akan pelaksanaan kegiatan CSR hal ini 6. Corporate Secretary
ditunjukan dengan dibuatnya satu tim
khusus yang menangani Program
Sepanjang tahun 2019, telah banyak
Kemitraan dan Bina Lingkungan yang
pencapaian yang diraih oleh
merupakan ujung tombak dari
groupgroup yang berada dalam
pelaksanaan Corporate Social
Direktorat Corporate Secretary, Legal
& Customer Care. Pencapaian tersebut
Responsibilty (CSR). Selain itu dengan terlihat dari Publicity Effectiveness
Bank BNI Cabang Metro juga ingin Level yang mencapai 65,28% yang
menunjukan bahwa Bank BNI Cabang mempunyai makna bahwa reputasi
Metro telah menerapkan prinsip-prinsip Bank BNI Cabang Metro sebagai suatu
GCG yang baik dan benar dengan korporasi yang terwujud dalam
pelaksanaan program CSR yang pemberitaan di media massa terkendali
terarah, terstruktur, seta melibatkan dengan baik. Wujud nyata dari
semua karyawan, hal ini juga peningkatan reputasi Bank BNI Cabang
dikemukakan oleh Bapak Bambang Metro sepanjang tahun 2019 nampak
Setiawan, Direktur Corporate dari beberapa hasil yang dicapai hal ini
Secretary, Legal & Customer Care
13
dijelaskan dalam Laporan Tahunan 5. Penyelenggaraan berbagai
2019 PT. Bank BNI (Persero) Tbk corporate actions yang
antara lain: terencana, tertib dan sejalan
dengan protocol Pasar Modal,
1. Pencapaian peringkat pertama yang meliputi pelaksanaan
layanan prima atau The Best Rapat Umum Pemegang Saham
Bank Service Excellence for Tahunan dan 3 (tiga) kali
Overall Performance sesuai penyelenggaraan Rapat Umum
hasil riset Marketing Research Pemegang Saham.Luar Biasa
Indonesia dan Infobank dan pada tahun 2008 berkenaan
semakin meningkatnya kualitas dengan penyesuaianAnggaran
penyelesaian pengaduan Dasar Bank BNI Cabang Metro,
nasabah, merupakan hasil nyata akuisisi Bank Sinar Harapan
dari peningkatan kualitas Bali dan Tunas Finance serta
layanan. publikasi laporan keuangan
2. Monitoring dan perbaikan secara berkala, merupakan
secara terus menerus atas bentuk penghormatan terhadap
standar layanan Bank BNI seluruh stakeholders dalam
Cabang Metro baik untuk front kerangka implementasi Good
liners maupun supporting units Corporate Governance.
sehingga tercipta standar 6. Penyelesaian dan pengesahan
layanan terkini yang sesuai perubahan Anggaran Dasar
dengan ekspektasi nasabah, Bank BNI Cabang Metro yang
merupakan langkah penting disesuaikan dengan Undang-
untuk mengukuhkan posisi undang No. 40 Tahun 2007
Bank BNI Cabang Metro tentang Perseroan Terbatas,
sebagai service leader. menjadi salah satu tonggak
3. Penyelesaian secara signifikan penerapan Good Corporate
kasus-kasus perdata yang Governance yang terus
berasal dari legacy bank meningkat kualitasnya.
sebelum pelaksanaan legal 7. Standardisasi penggunaan
merger yang tingkat brand baru Bank BNI Cabang
penyelesaiannya mencapai Metro yang menampilkan wajah
sekitar 76% dari seluruh perkara dan semangat baru, serta
perdata sampai dengan akhir mencerminkan kesiapan
2008. Kinerja ini merupakan menjadi bank yang
hasil konkret dari peningkatan terdepan,terpercaya dan tumbuh
kompetensi dan perbaikan bersama seluruh stakeholders.
proses kerja semua unit legal Standardisasi dilakukan
secara nasional. bertahap sesuai jatuh waktu
4. Penyampaian pesan dan pembaharuan pada setiap touch
informasi korporat secara point, sehingga standardisasi
efektif kepada stakeholders tersebut dapat ditempuh secara
melalui penyelenggaraan efisien.
berbagai event korporasi yang
melibatkan nasabah maupun 8. Corporate Social Responsibility
pegawai secara teratur dan (CSR) dilaksanakan selaras
berkesinambungan. dengan visi dan misi Bank BNI
Cabang Metro sebagai wujud
kepedulian terhadap lingkungan
14
dan masyarakat luas, serta Corporate Governance dengan
diimplementasikan melalui berlandaskan budaya kerja Bank BNI
program-program strategis dan Cabang Metro dan kepatuhan hukum
responsif. Program strategis demi menciptakan service excellence
unggulan yang bertujuan Meskipun kondisi ekonomi dunia saat
membangun semangat ini masih dibayangi krisis global, Bank
entrepreneurship pada generasi BNI Cabang Metro tetap berpeluang
muda melalui kegiatan-kegiatan untuk tumbuh dengan baik.
pembinaan dan dukungan
usaha; sedangkan program Dengan reputasi sebagai Bank
responsif meliputi bidang terpercaya dan kondisi liquiditas yang
pendidikan, kesehatan, budaya, kuat serta budaya perusahaan yang
olahraga, lingkungan hidup, kokoh, Bank BNI Cabang Metro akan
sarana ibadah dan bantuan tetap memperoleh kepercayaan
korban bencana alam, baik pada Nasabah dan mitra kerja dari dalam dan
saat tanggap darurat, pasca luar negeri.
bencana, maupun
pemulihannya. 1. Penghargaan-penghargaan dari
dalam maupun luar negeri
menunjukkan bahwa Bank
Meskipun telah banyak BNI Cabang Metro mendapat
pencapaian yang diraih, upaya perhatian dan apresiasi yang
penyempurnaan terus dilakukan seperti besar atas seluruh upaya
optimalisasi penggunaan data nasabah penyempurnaan yang dilakukan
untuk mendukung bisnis, peningkatan dalam segala bidang.
efektivitas komunikasi korporat agar
dapat terus menimbulkan sentiment Sehubungan hal tersebut, Direktorat
positif bagi reputasi Bank BNI Cabang Corporate Secretary, Legal &
Metro, menumbuhkan kesadaran ”law Customer Care menetapkan fokus
as a second nature”, yaitu ketaatan utama dalam mendukung terwujudnya
hukum selalu mendasari setiap tindakan cita-cita Bank BNI Cabang Metro
atau keputusan, dan peningkatan menjadi dominant multispecialist bank,
pemahaman serta implementasi nilai melalui komitmen-komitmen sebagai
budaya Bank BNI Cabang Metro dan berikut:
standard layanan prima pada seluruh 1. Menjaga dan meningkatkan
jajaran pegawai. reputasi Bank BNI Cabang Metro
sebagai perusahaan terbuka yang
Menghadapi persaingan yang terkemuka.
semakin ketat, Direktorat Corporate 2. Mengakselerasi transformasi
Secretary, Legal & Customer Care budaya untuk memperkuat budaya
senantiasa memberikan dukungan Bank BNI Cabang Metro.
optimal kepada perusahaan untuk 3. Menjaga ketaatan dan kekuatan
mewujudkan cita-cita Bank BNI posisi hukum Bank BNI Cabang
Cabang Metro menjadi Regional Metro dalam semua kegiatan.
Champion Bank. Kami berkomitmen 4. Mempertahankan posisi Bank BNI
untuk menjaga dan meningkatkan Cabang Metro sebagai service
reputasi Perseroan sebagai perusahaan leader; dan
terbuka yang terkemuka yang 5. Memberikan dukungan korporasi
menerapkan prinsip-prinsip Good yang handal untuk peningkatan

15
nilai perusahaan secara maupun grafik/diagram.CSR Bank BNI
berkesinambungan. Cabang Metro dilakukan dengan prinsip
yang berkelanjutan, hal ini dapat dilihat
Fokus utama tersebut selaras dari pernyataan Komisaris Utama dan
dengan penetapan tahun 2018 sebagai Direktur Utama Bank BNI Cabang Metro
Tahun Waspada dan Layanan Prima, pada Bab IV bahwa pelaksanaan CSR
yang dituangkan dalam program- Bank BNI Cabang Metro pada tahun 2008
program kerja untuk lebih terstruktur dan terarah dibanding
mengimplementasikan sales and risk dengan tahun sebelumnya.
culture, mempertahankan predikat
sebagai service leader dengan menjaga Di dalam terminologi Bank BNI Cabang
kualitas layanan prima kepada nasabah Metro, program CSR PT. Bank BNI
di jalur konvensional maupun e- Cabang Metro merupakan wujud dari
channel, menjaga reputasi prima dukungan terhadap upaya pemerintah
dengan menurunkan jumlah keluhan dalam menciptakan lapangan pekerjaan
nasabah dan meningkatkan kualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi
penyelesaian keluhan nasabah, menjaga nasional. Pada tahun 2008, strategi CSR X
reputasi positif melalui semua jalur telah disempurnakan dengan adanya
komunikasi dan memperkuat posisi penajaman fokus program menjadi dua
hukum dengan menjaga ketaatan serta kategori yaitu Strategic Program dan
kepatuhan hukum. Responsive Program.
annual report, dokumen
perusahaan, serta website resmi yang
dirilis perusahaan memberikan informasi
Simpulan kepada stakeholdernya kegiatan CSR Bank
BNI Cabang Metro yang telah
Bank BNI Cabang Metro telah dilaksanakan. Bank BNI Cabang Metro
melaksanankan CSR yang sesuai dengan menggunakan annual report sebagai media
prinsip GCG yaitu prinsip responsibility. komunikasi berkelanjutan (continuous
Hal ini dipertegas dengan pelaksanna CSR communication) untuk meyakinkan
yang berkelanjutan dan semakin baik dan stakeholdernya bahwa Bank BNI Cabang
terstruktur dari tahun ke tahunnya. Metro merupakan perusahaan yang peduli
motif perusahaan untuk dan peka terhadap isu sosial dan
melaksanakan CSR adalah karena ingin lingkungan.
menerapkan dan melaksanakan
prinsipprinsip GCG secara utuh sedangkan Saran
motif mengungkapkan CSR adalah karena
perusahaan ingin mendapatkan pengakuan Karena penelitian ini adalah sebuah studi
dari masyarakat, memenuhi keinginan kasus maka terdapat beberapa keterbatasan
stakeholder perusahaan, merupakan dalam pembuatannya. Pertama, hasil dari
komitmen perusahaan, dan untuk penelitian ini hanya berasal dari satu
menginformasikan stakeholder perusahaan saja dengan fokus perbankan
perusahaan. umum atau konvensional dan tidak
Untuk memperoleh legitimasi, menyangkut perbankan model lain
perusahaan mengungkapkan aktivitas (syariah) dan terbatasnya waktu yang
CSRnya di dalam annual report dan dikumpulkan yaitu kurang lebih satu
dokumen perusahaan lainnya untuk bulan. Perpanjangan waktu penelitian
membentuk image perusahaan dan untuk (prolomhe engagement in field) sulit
meyakinkan stakeholdernya dengan dilakukan karena waktu penelitian dibatasi
menggunakan narasi, gambar angka, oleh perusahaan untuk menjaga kinerja

16
para karyawan. Kedua, meskipun 232-248
penelitian ini menggunakan triangulasi
dalam pengumpulan dan intepretasi data, Branco, M.C dan L.l Rodrigues, 2006, CSR
penelitian ini dalam intepretasi data atau and Resource Based-Percpectives.
fakta yang disajikan dapat mengalami bias Journal of Business Ethics, Vol.69,
karena sifat subjektifitas dari peneliti. Hal. 111-132
Hasil dari wawancara, narasi dalam annual
report dan gambar dapat salah Capriotti, P dan A. Moreno, 2007.
diintepretasikan karena data dan fakta yang “Corporate citizenship and Public
dianalisis ada yang tanpa pengesahan dari relation: The importance and
pihak ketiga yang tidak memihak/netral. interactivity of social responsibility
Meskipun demikian, hal-hal diatas issues on corporate websites.” Public
seharusnya bukan menjadi suatu masalah Relaions Review. Vol 33, pp. 84-91
karena apapun pendekatan atau paradigma
penelitian yang digunakan, tidak ada yang Cerin, P, 2002. Communication in Corporate
bebas dari bias subjektifitas. Environmental Management.Vol. 9 Hal.
Akhirnya, dengan mempertimbangkan
46-66
keterbatasan yang ada pada penelitian ini,
penelitian yang akan datang diharapkan
dapat melibatkan lebih banyak bank dan Chariri, Anis, 2006. “The Dynamic of
dengan berbagai model, baik konvensional Financial Repoting Pratice An
maupun syariah. Serta waktu yang Indonesia Insurance Company: A
digunakan dalam meneliti, hendaknya Reflection of Javanese Views on An
lebih panjang, karena semakin lama Ethical Social
waktunya, maka data yang didapat akan Relationship.” Unpublished Thesis,
semakin lengkap dan validitasnya lebih PhD in Accounting University of
terjamin. Wollongong, Australia

DAFTAR PUSTAKA Creswell, J. W, 2003. Research Design


Qualitative, Quantitative and Mixed
Abbot, WF, and Monsen, RJ. 1979. “On the Methods Approaches 2nd Edition.
Measurement of Corporate Social Sage Publication Thousand Oaks,
Responsibility: Self-Reported an California
Methode of Measurement Corporate
Social Involvement.” Academy of
Deegan, C dan M. Rankin, 1996. “The
Management Journal, Vol. 22, pp.
Materiality of Environmental Information to
501-15.
Users of Annual Report.”
Accounting, Auditing and
Belkaoui. A, and Karpik. P. G 1989. Accountibility Journal,
“Determinants of the Corporate
Vol. 10, No. 4, Hal. 562-583
Decision to Disclose Social
Information.” Accounting, Auditing
and Accountability Journal. Vol.1, Donaldson, T dan Presston, L. 1995. “The
No.1. Stakeholder Theory of The
Corporation: Concepts, Evidence,
Implications.” Academy of
Branco, M. C dan L. L Rodrigues, 2006.
Management Review. 20: 6591.
“Communication of CSR by
Portuguese Banks.” International Dowling, J. and Pfeffer, J. 1975.
Journal of Corporate “Organizational Legitimacy: Social
Communication, Vol. 11, No. 3, Hal. Values and Organizational
Behaviour.” Pacific Sociological

17
Review. Vol. 18. pp. 122-136 http://www.bankx.co.id

Efferin, et al. 2004. Metode Penelitian http://www.pkbl.-x.com


Untuk Akuntansi. Banyumedia
Publishing, Malang Inawesnia, Kania. 2008. “Motif Dibalik
Praktik dan Pengungkapan Corporate
Eklington, J. 1997. Cannibals with Forks: Social Responsibility: Dari
The Triple Bottom Line of stakeholder ke Award Studi Kasus
21aacaentury Bussiness. Oxford, Ux Pada PT. Holcim Indonesia, Tbk.”
K: Capstone SKRIPSI Tidak Dipublikasikan,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Eklington, J.2004. “Enter The Triple Bottom
Line.” Idowu, S. O dan I. papasolomou, 2007. “Are
http://www.johnelkington.com/. The Corporate Social Responsibility
Diakses tanggal 25 April 2010. Matters based on Good Intention or
False Pretence?. An Empirical study
Freeman, R. Edward. 1994. Strategic of the motivations behind the issuing
Management: A stakeholders of Corporate Social Responsibility
Approach. Boston. Pitman report by UK Companies.”
Corporate governance journal, Vol.
Ghozali, I dan Anis, C. 2007. Teori 7, No.2
Akuntansi. Badan Penerbitan Undip,
Semarang Juholin, E, 2004. “For Business or The Good
of All? A Finnish Approach to CSR.”
Gray, R., Kouhay. R, dan Lavers. S. 1995. Corporate Governance Journal, Vol.
“Corporate Social and 4, No. 3
Environmental Report. Accounting
and Environmental Finance and
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public
Accounting.” British Accounting
Relations. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Review. Vol. 34. Pp. 357-386.

Mathews, M. R, 1997. “Twenty-five years of


Gray, R. H. Owen, D. dan Adam, C. 1996.
Social and Environmental
Accounting and Accountability.
Accounting Research, is There a
Hemel Hempstead: Prentics Hall
Silver Jubblee to Celebrate ?.”
Accounting, Auditing and
Guthrie, J dan Parker L.D, 1989. “Corporate Acountability, Vol. 10:4, pp. 481-531
Social Responsibility: A Rebuttal of
Legitimacy Theory.” Accounting
and Business Research, Vol. 19, No. Milne, M. J dan D.M Patten, 2002.
76, “Securing Organizational Legitimacy
Hal. 342-352 Experimental Decision Case
Examining The Impact of
Environmental
Harahap, Sofyan S, 2001. Menuju
Disclosure.” Accounting, Auditing
Perumusan Akuntansi Islam. Pustaka
and Accountability Journal, Vol. 15,
Quantum Jakarta
No. 3,
Hal 372-405
Harahap, Sofyan S. 2004. Teori Akuntansi.
Raja Grafindo Persada
Moir, L, 2001. “What Do We Mean By
Corporate Social Responsibility ?.”

18
Corporate governance Journal, Vol. Tilt, C. A, 1994. “The Influence of External
1, No. 2, Hal. 16-22 Presure Groups on Corporate Social
Disclosure, Some Empirical
Moleong, J. L, 2005. Metodelogi penelitian Evidence.” Accounting, Auditing
Kualitatif. PT Remaja Rosda Karya, and Accountibility Journal, Vol. 7,
Bandung. No. 4, hal. 47-72

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep


O’Donovan, G. 2002. “Environmental dan Aplikasi Corporate Social
Disclosure in the Annual Report:
Responsibility. Fascho Publishing.
Extending them Aplicability and
Jatim.
Predictive Power of Legitimacy
Theory.” Accounting, Auditing &
Accountability Journal. Vol. 15. No. Yin, R. K, 2003. Case Study Research
3. pp. 344-371. Design and Methosds 2nd Edition.
Sage Publication, California
OECD,1999. OECD Principles of
Corporate Governance. Zegal dan Ahmed,1984. “Comparison of
Social Responsibility Information
Disclosure Media Used by Canadian
Patten, D. M. 1992. “Intra-industry
Firm.” AAJ.3.1
Environmental Disclosure in
Response to the Alaska Oil
Apill: A Note on
Legitimacy Theory.”
Accounting,
Organizationas and Society, Vol. 15.
pp. 471-475.

Pemerintah Indonesia, 2007. UU Nomor 40


Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

PT. Bank BNI Cabang Metro, Tbk, 2008,


Laporan Keuangan Tahun 2008, Jakarta

PT. Bank BNI Cabang Metro, Tbk, 2007,


Laporan Tahunan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan
2007, Jakarta

PT. Bank BNI Cabang Metro, Tbk, 2008,


Laporan Tahunan Program Kemitraan dan
Bina
Lingkungan, 2008, Jakarta

Silberhorn, D dan R.C Warren, 2007.


“Defining Corporate Social
Responsibility, A View from Big
Companies in Germany and UK.”
European Business Review, Vol. 19,
No. 5, Hal 352-372

19

Anda mungkin juga menyukai