Anda di halaman 1dari 6

JUDUL : PANDUAN PERSALINAN

NORMAL
NO. DOKUMEN:
S NO.REVISI:
O TANGGAL TERBIT:
P HALAMAN :
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS dr. Sachariano
Bumiaji NIP:

PENGERTIAN Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan


membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir.
Proses ini berawal dari pembekuan dan dilatasi servik akibat kontraksi
uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur.
TUJUAN Sebagai Acuan untuk Persalinan Normal
KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bumiaji
Tentangdi Puskesmas
REFERENSI 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No ………………………………
tentang Panduan Persalinan Normal
2. Buku Panduan Penyusunan Akreditasi Puskesmas di Jawa Timur.
3. PERMENKES no 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
TEORI Definisi
I. Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan
membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari
pembekuan dan dilatasi servik akibat kontraksi uterus dengan
frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur
II. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Sarwono,1999)
III. Persalinan normal / persalinan spontan adalah proses lahirnya bayi
dengan tenaga sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melikai ibu
dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.

Adapun ruang lingkup Pelayanan Persalinan Normal meliputi:


1. Kala I (diagnosis, penanganan, pemantauan, periksa dalam, patograf,
dan rujukan).
2. Kala II (diagnosis, penanganan, proses persalianan, rujukan).
3. Kala III (diagnosis, penanganan, rujukan).
4. Kala IV (diagnosis, penanganan, rujukan).

Tata Laksana Pelayanan Persalianan Normal


1. Kala I
a. Diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala 1 jika pembukaan servik
kurang dari 4 cm dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam
10 menit selama 40 detik.
b. Penanganan
Bantu ibu dalam persalianan jika tampak gelisah, ketakutan,dan
kesakitan:
- Beri dukungan dan yakinkan
- Beri informasi mengenai proses dan kemajuan persalian
- Dengarkan keluhan (empati)
- Jika ibu tetap Nampak kesakitan,dukungan/asuhan yg dapat di
berikan antara lain :
- Lakukan perubahan posisi (sesuai keinginan ibu).
- Sebaiknya di anjurkan miring ke kiri.
- Sarankan untuk berjalan-jalan/aktivitas sesuai kesangupan.
- Minta keluarga untuk membantu ibu (mengurangi rasa nyeri
saat kontraksi).
- Ajarkan teknik bernafas (tarik nafas panjang tahan sebentar,
dan tiup keluarkan saat kontraksi terjadi).
- Upayakan tetap menjaga privasi pasien.
- Berikan informasi tentang kemajuan persalian dan hasil
pemeriksaan yg telah di lakukan.
- Tetap selalu jaga kebersihan/personal hygiene.
- Jaga agar ibu tetap nyaman (panas gunakan kipas angin dll).
- Cegah dehidrasi dengan memenuhi asupan makan minum ibu.
- Anjurkan ibu untuk berkemih/tidak menahan kemih.
c. Pemantauan
- Vital sign (tekanan darah, pernafasan,suhu setiap 4 jam.
- Nadi 30 menit sekali).
- Janin (denyut jantung janin setiap 1 jam).
- Kontraksi 1 jam sekali pada fase laten dan 30 menit sekali pada
fase aktif.
- Pembukaan servik dan penurunan kepala 4 jam sekali.
d. Periksa Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan 4 jam sekali selama
kala 1 dan setelah ketuban pecah.Pada waktu periksa dalam catat:
- Dilatasi servik
- Warna cairan ketuban
- Penurunan kepala
1) Hodge 1-II
Kepala bayi sulit digerakan Bagian terbesar kepala
belum masuk panggul.
2) Hodge II-III
Bagian terbasar kepala belum masuk panggul.
3) Hodge III+
Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul.
4) Hodge III-IV
Kepala didasar panggul
5) Hodge IV
Diperineum
e. Partograf
Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan
membantu petugas kesehatan dalam mengambil keputusan dalam
penatalaksanaan. Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase
aktif ). Partograf sebaiknya dibuat untuk setiap ibu yang bersalin,
tanpa menghiraukan apakah persalinan tersebut normal atau
dengan komplikasi. Petugas harus mencatat kondisi ibu dan janin
sebagai berikut:
- Denyut Jantung Janin , catat setiap 1 jam
- Air keyuban , catat warna air ketuban setiap melakukan
pemeriksaan vagina:
1) U : Selaput Utuh
2) J : Selaput pecah, air ketuban Jernih
3) M : Air ketuban bercampur Mekonium
4) D : Air ketuban bernoda Darah
5) K : Tidak ada cairan ketuban / Kering
- Perubahan bentuk kepala janin (molding atau molase):
1) 0 : Sutura terpisah
2) 1 : Sutura (pertemuan dua tulang tengkorak) yang
tepat/ bersesuaian
3) 2 : Sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki
4) 3 : Sutura tumpang tindih dan tidak dapat
diperbaiki
- Pembukaan mulut rahim (serviks). Dinilai setiap 4 jam dan
diberi tanda silang (x).
- Penurunan: mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian)
yang teraba (pada pemeriksaan abdomen/ luar) diatas simpisis
pubis, catat dengan tanda lingkaran (O) pada setiap
pemeriksaan dalam. Pada posisi 0/5, sinsiput (S) atau paruh
atas kepala berada di simfisis pubis.
- Waktu: menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani
sesudah pasien diterima.
- Jam catat jam sesungguhnya
- Kontraksi catat setiap setengah jam, lakukan palpasi untuk
menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya
tiap-tiap kontraksi dalam hitungan detik:
1) Kurang dari 20 detik
2) Antara 20 dan 40 detik
3) Lebih dari 40 detik
- Oksitosin, jika memakai oksitosin, catatlah banyaknya oksitosin
per volume cairan infus dan dalam tetesan per menit.
- Obat yang diberikan catat semua obat lain yang yang diberikan
- Nadi, catatlah setiap 30-60 menit dan ditandai dengan sebuah
titik besar ( . )
- Tekanan darah, catatlah setiap 4 jam dan ditandai dengan
anak panah.
- Suhu badan, catatlah setiap dua jam.
- Protein, aseton , dan volume urin, catatlah setiap kali ibu
berkemih.
Jika temuan-temuan melintas kearah kanan garis waspada,
petugas kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu
dab janin dan segera mencari rujukan yang tepat.
2. Kala II
Kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah
tampak divulva, dengan diameter sudah tampak 5- 6 cm.
Penanganan:
a. Memberikan dukungan terus menerus pada ibu
b. Menjaga kebersihan diri
c. Memberikan dukungan mental ibu
d. Memberikan rasa nyaman
e. Mengatur posisi ibu
f. Mengosongkan kandung kemih
g. Memberikan cukup minum
h. Menolong persalinan sesuai dengan prosedur 58 Langkah APN,
i. Apabila pada Kala II ditemukan masalah segera melakukan
Kolaborasi dengan dokter.
3. Kala III (Manajemen Aktif Kala III)
Manajemen aktif kala III merupakan pengeluaran plasenta.
Penatalaksanaan aktif kala III meliputi :
a. Pemberian oksitosin
b. Pengendalian tarikan pada tali pusat
c. Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir
Penanganan
a. Memberikan oksitosin
b. Lakukan Penanganan Tali pusat Terkendali atau PTT
c. Penegangan Tali Pusat Terkendali dilakukan hanya selama uterus
kontraksi
d. Begitu plasenta terasa terlepas, keluarkan dengan menggerakan
tangan atau klem pada tali pusat mendekati plasenta , keluarkan
plasenta dengan gerakan ke bawah dank e atas sesuai dengan
jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan
perlahanan memutar plasenta searah jarum jam untuk
mengeluarkan selaput ketuban.
e. Segera setelah plasenta dan selaputnya dikeluarkan , mamase
fundus agar menimbulkan kontraksi.
f. Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir
dalam waktu 15 menit , berikan oksitosin 10 unit I.M. dosis kedua,
dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis
pertama.
4. Kala IV
Pemantauan dua jam pertama setelah persalinan merupakan
waktu yang kritis bagi ibu dan bayi . Petugas harus memastikan bahwa
ibu dan bayi dalam kondisi yang stabil. Penanganan:
a. Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30
menit selama jam kedua
b. Periksa tekanan darah , nadi, kantung kemih, dan perdarahan
selama 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit selama
jam kedua
c. Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi
d. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan
kering.
e. Biarkan ibu beristirahat, bantu ibu pada posisi yang nyaman.
f. Bantu ibu untuk memberikan ASI pada bayinya.

Dokumentasi (Pelaporan)
1. Buku Register Persalinan
2. Partograf
3. Pencatatan pada Asuhan Kebidanan (SOAP )
4. Pencatatan pada kohort
UNIT TERKAIT 1. Poned
2. Pustu dan Polindes

Anda mungkin juga menyukai