Anda di halaman 1dari 12

"IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PERMENDESA NO 11

TAHUN 2019 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA


DESA TAHUN 2020 ( STUDI KASUS DESA MARGASARI
KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG )”

SKRIPSI

Di Ajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


(S-1) Ilmu Pemerintahan

Disusun Oleh :

Cecep Sunandar (1665201140)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

1441 H/ 2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH....................................................................4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam pasal 18 undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa

pembagian Indonesia atas daerah besar dan kecil, dan susunan pemerintahnya

ditetapkan dengan undang-undang, sehingga daerah di Indonesia terbagi menjadi

daerah provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa. Keberadaan desa

secara hukum formal diakui dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1999 dan

diubah pada Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa.

Berdasarkan Undang-Undang, pengertian desa atau yang disebut dengan nama

lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Panjaitan 2019)

Desa adalah desa dan desa adat atau yang di sebut dengan nama lain yang

selanjutnya di sebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang meiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya

sendiri, mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa


masyarakat ,hak asal usul atau hak tradiosinal yang di akui dan dihormati dalam

sistem pemerintahan negara kesatua republic indonesia pasal 1 ayat 1

(permendesa NO 11 TAHUN 2019)

Dana desa adalah dan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan

belanja Negara yang di peruntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran

pendapatan dan belanja daerah Kabupaten/Kota dan di gunakan untuk mendanai

penyelenggaraan pemerintahan,Pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat pasal 1 ayat 2 (permendesa NO

11 TAHUN 2019)

Undang – Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang menjelaskan

bahwa, desa mulai pada tahun 2015 akan mendapatkan kucuran dana sebesar

10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).Dimana kucuran

dana tersebut diberikan secara langsung kepada kepala desa tanpa melalui

perantara. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar

10% yang diterima oleh desa akan menyebabkan penerimaan desa yang

meningkat.

Dasar dari pemberian Dana Desa adalah amanat pasal 212 ayat (3)

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang ditindaklanjuti oleh Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 khususnya pasal 72 ayat (4), dimana alokasi dana

desa paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima(Panjaitan 2019)

Pemerintahan yang secara politis memiliki kewenangan tertentu untuk

mengurus dan mengatur warga serta masyarakatnya. Dengan posisi tersebut desa
memiliki peran yang sangat penting dalam menopang kesuksesan pemerintahan

nasional dan pembangunan nasional secara luas. Desa menjadi garda paling

depan untuk menuju keberhasilan dari segala urusan dan program-program dari

pemerintah. Penyelenggaraan pemerintahan desa dijelaskan merupakan subsistem

dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan

untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Gagasan otonomi

desa berpijak pada prinsip good governance dengan berpedoman pada efisiensi,

efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan demokratisasi nilai-nilai kerakyatan.

(Ulfa 2019)

Pembangunan yang berbasis pedesaan diberlakukan untuk memperkuat

fondasi perekonomian negara. Mempercepat pengentasan kemiskinan dan

pengaruh kesenjangan sosial antar wilayah sebagai solusi bagi perubahan sosial.

Desa sebagai basis perubahan dalam realisasinya. Pembangunan pedesaan

memungkinkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi digerakkan ke pedesaan

sehingga desa menjadi tempat yang menarik sebagai tempat tinggal dan mencari

penghidupan, infrastruktur desa, seperti irigasi, sarana dan prasarana transportasi,

listrik, telepon, sarana pendidikan, kesehatan dan sarana – sarana lain yang

dibutuhkan, harus bisa disediakan sehingga memungkin desa maju dan

berkembang. Arah pemberdayaan masyarakat desa yang paling efektif adalah

dengan melibatkan masyarakat dan unsur pemerintahan yang memang

mempunyai kebijakan pembangunan yang lebih reaktif memberikan prioritas

kebutuhan masyarakat desa dalam alokasi anggaran sehingga mereka mampu

untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki daerah masing-masing. Satu dari

rentetan program pemberdayaan itu adalah Pemberian Alokasi Dana Desa (ADD)
yang merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan

Otonomi Desa agar tumbuh dan berkembang mengikuti alokasi dana desa

diberikan oleh pemerintah pusat yang di peroleh dari dana perimbangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diterima oleh

Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 10% (Ulfa 2019)

Pengelolaan keuangan desa, pada dasarnya dilaksanakan untuk

mewujudkan desa sebagai suatu pemerintahan terdepan dan terdekat dengan

rakyat,yang kuat, maju, mandiri, dan demokratis, hingga mampu melaksanakan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat adil,

makmur, dan sejahtera serta abersih dan baik (Sumarsono dan Purnomo 2019)

Keberhasilan implementasi Permendesa No 11 tahun 2019 sangat

ditentukan oleh Pemerintahan Desa yang menguasai teknis dan mekanisme

mengelola keuangan yang terlatih, professional dan penguasaan pendampingan

program pemberdayaan masyarakat desa dengan dibantu dan di fasilitasi tenaga

pendamping masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan pendekatan yang

memperhatikan seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan sasaran seluruh

lapisan masyarakat. Maka dalam mendukung keberhasilan Implementasi

permendesa No 11 Tahun 2019 Tentang prioritas pengunaan dana desa tahun

2020, Pemerintahan Desa harus dapat membangkitkan kemampuan untuk

meningkatkan kualitas hidup masyarakat, yang mengacu pada cara berpikir,

bersikap, berperilaku untuk maju, demi tercapai desa yang mandiri dan

masyarakatnya sejahtera sesuai harkat martabatnya yang menjadi amanah dalam

Undang-undang Desa .(Suharto 2019)


Suatu kebijakan selalu mengandung setidak-tidaknya tiga komponen

dasar utama yaitu tujuan yang luas, sasaran yang spesifik dan cara mencapai

sasaran tersebut. Komponen yang terakhir biasanya belum dijelaskan secara rinci

dan oleh karena itulah birokrasi harus menterjemahkannya sebagai program-

program aksi dan proyek. Didalam cara tersebut terkandung beberapa komponen

kebijakan yang lain yaitu siapa pelaksana atau implementatornya, berapa besar

dan darimana dana diperoleh, siapa kelompok sasarannya, bagaimana program

dilaksanakan atau bagaimana sistem manajemennya dan bagaimana keberhasilan

atau kinerja kebijakan tersebut diukur. Untuk mengukur efektivitas suatu

kebijakan dalam memecahkan suatu masalah sangat terkait dengan kualitas

substansi atau kualitas isi dari kebijakan dan kontek implementasi kebijakan

tersebut, karena tujuan suatu kebijakan diimplementasikan pada hakekatnya

untuk mendapatkan suatu perubahan atau peningkataan baik secara kualitas

maupun kuantitas suatu masalah yang menjadi obyek kebijakan menurut

(Samodra Wibawa. 1994).dalam (Suharto 2019)

Dalam mewujudkan implementasi permendesa no 11 tahun 2019 tentang

prioritas penggunaan dan desa tahun 2019 peranan pemerintah desa dan

masyarakat sangat di butuhkan menentukan keputusan skala prioritas penggunaan

anggaran agar lebih efektif dan tepat sasaran ,kepala desa dan aparat desa harus

paham betul skaala prioritas penggunaan anggaran dana desa tahun 2020 agar

tidak keluar dari aturan yanag sudah berlaku (permendesa NO 11 TAHUN 2019)

Beberapa berita terkait dugaan pelanggaran permendesa di daerah

kabupaten tangerang sudah cukup ramai menjadi perbincangan di kalangan

aktivis ataupun media, dari dugaan terkait keterlibatan pihak ke 3 dalam


pelaksaan pengelolaan anggaran dana desa, dana desa juga sempat di soroti oleh

beberapa aktivis dan lembaga bantuan hukum dikabuapaten tangerang seperti

LBH Situmeang (Redaksi24.com 2019)

Berdasarkan uraian di atas peran masyarakat serta perangkat desa dalam

implementasi permendesa no 11 tahun 2019 tentang prioritas penggunaan

anggaran dana desa tahun 2020 perlu untuk di teliti dan di tindak lanjuti

pengawasan serta pelaksaannya agar sesuai dengan permendes no 11 tahun 2020

tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020 oleh karena itu atas dasar

pemikiran di atas penulis memfokuskan penelitian dengan judul

“IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PERMENDESA NO 11 TAHUN 2020

TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2020 DI

DESA MARGASARI KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN

TANGERANG”
DAFTAR PUSTAKA

permendesa NO 11 TAHUN, TAHUN 2019. 2019. “Permendesa no 11 tahun 2019.”

Panjaitan, Indra Novem. 2019. “Implementasi Pengawasan Dana Desa Polling Anak
Anak Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi.”
Redaksi24.com. 2019. “Dikelola Pihak ketiga, Program Desa Dengan Anggaran
Rp11,9 Miliar Diduga Langgar Permendes.” Redaksi24.com. Diambil 24 April
2020 (https://www.redaksi24.com/dikelola-pihak-ketiga-program-desa-
dengan-anggaran-rp119-miliar-diduga-langgar-permendes/).

Suharto, Suharto. 2019. “Pemerintahan Desa Dalam Mendukung Keberhasilan


Implementasi Uu Desa Di Jawa Tengah 2018.” PROSIDING SENASPOLHI
1(1).

Sumarsono, Eko, dan Muh Effendi Purnomo. 2019. “EFEKTIVITAS


PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN PENERAPAN SISTEM
DAN PROSEDUR AKUNTANSI DANA DESA.” Solusi 17(2).

Ulfa, Maulida. 2019. “Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Prioritas
Penetapan Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 (Studi Kasus di Desa
Pematang Tengah Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat).” PhD
Thesis, Universitas Medan Area.

Anda mungkin juga menyukai