SKRIPSI
Disusun Oleh :
1441 H/ 2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH....................................................................4
BAB 1
PENDAHULUAN
pembagian Indonesia atas daerah besar dan kecil, dan susunan pemerintahnya
secara hukum formal diakui dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1999 dan
lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
Desa adalah desa dan desa adat atau yang di sebut dengan nama lain yang
selanjutnya di sebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang meiliki batas
Dana desa adalah dan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja Negara yang di peruntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran
11 TAHUN 2019)
bahwa, desa mulai pada tahun 2015 akan mendapatkan kucuran dana sebesar
dana tersebut diberikan secara langsung kepada kepala desa tanpa melalui
10% yang diterima oleh desa akan menyebabkan penerimaan desa yang
meningkat.
Dasar dari pemberian Dana Desa adalah amanat pasal 212 ayat (3)
Undang Nomor 6 Tahun 2014 khususnya pasal 72 ayat (4), dimana alokasi dana
desa paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima(Panjaitan 2019)
mengurus dan mengatur warga serta masyarakatnya. Dengan posisi tersebut desa
memiliki peran yang sangat penting dalam menopang kesuksesan pemerintahan
nasional dan pembangunan nasional secara luas. Desa menjadi garda paling
depan untuk menuju keberhasilan dari segala urusan dan program-program dari
desa berpijak pada prinsip good governance dengan berpedoman pada efisiensi,
(Ulfa 2019)
pengaruh kesenjangan sosial antar wilayah sebagai solusi bagi perubahan sosial.
sehingga desa menjadi tempat yang menarik sebagai tempat tinggal dan mencari
listrik, telepon, sarana pendidikan, kesehatan dan sarana – sarana lain yang
rentetan program pemberdayaan itu adalah Pemberian Alokasi Dana Desa (ADD)
yang merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan
Otonomi Desa agar tumbuh dan berkembang mengikuti alokasi dana desa
setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 10% (Ulfa 2019)
makmur, dan sejahtera serta abersih dan baik (Sumarsono dan Purnomo 2019)
bersikap, berperilaku untuk maju, demi tercapai desa yang mandiri dan
dasar utama yaitu tujuan yang luas, sasaran yang spesifik dan cara mencapai
sasaran tersebut. Komponen yang terakhir biasanya belum dijelaskan secara rinci
program aksi dan proyek. Didalam cara tersebut terkandung beberapa komponen
kebijakan yang lain yaitu siapa pelaksana atau implementatornya, berapa besar
substansi atau kualitas isi dari kebijakan dan kontek implementasi kebijakan
prioritas penggunaan dan desa tahun 2019 peranan pemerintah desa dan
anggaran agar lebih efektif dan tepat sasaran ,kepala desa dan aparat desa harus
paham betul skaala prioritas penggunaan anggaran dana desa tahun 2020 agar
tidak keluar dari aturan yanag sudah berlaku (permendesa NO 11 TAHUN 2019)
anggaran dana desa tahun 2020 perlu untuk di teliti dan di tindak lanjuti
tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020 oleh karena itu atas dasar
TANGERANG”
DAFTAR PUSTAKA
Panjaitan, Indra Novem. 2019. “Implementasi Pengawasan Dana Desa Polling Anak
Anak Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi.”
Redaksi24.com. 2019. “Dikelola Pihak ketiga, Program Desa Dengan Anggaran
Rp11,9 Miliar Diduga Langgar Permendes.” Redaksi24.com. Diambil 24 April
2020 (https://www.redaksi24.com/dikelola-pihak-ketiga-program-desa-
dengan-anggaran-rp119-miliar-diduga-langgar-permendes/).
Ulfa, Maulida. 2019. “Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Prioritas
Penetapan Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 (Studi Kasus di Desa
Pematang Tengah Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat).” PhD
Thesis, Universitas Medan Area.