Anda di halaman 1dari 3

BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN GENERASI MUDA

DAN POLA PENCEGAHANNYA

Puput Maitasari
Universitas Pramita Indonesia

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat/bahan berbahaya yang telah beredar di
masyarakat perkotaan maupun di pedesaan. Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan oleh
Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA, yaitu singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu adiksi atau kecanduan.
Narkoba atau NAPZA merupakan zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi
tubuh, terutama susunan syaraf pusat sehingga apabila disalahgunakan akan menyebabkan gangguan
fisik, jiwa dan kehidupan sosial. Karena itulah Pemerintah melarang keras beredarnya Narkoba.
Mengapa NAPZA dikategorikan berbahaya?
Pertama Narkotika, Narkotika adalah zat yang berasal dari tanaman atau buatan yang apabila
dikonsumsi tidak sesuai prosedur akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulakn ketergantungan pada penggunanya. Jenis Narkotika
yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin, petidin, termasuk ganja, marijuana, hashis dan
kokain.
Kedua Psikotropika, Psikotropika adalah zat alami maupun sintesis yang berdampak aktif
terhadap kejiwaan karena pengaruhnya di susunan syaraf pusat, sehingga dapat menimbulkan
perubahan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku pengguna. Psikotropika yang sering
disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid,
lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD dan Mushroom.
Sedangkan Zat adiktif lainnya disini adalah zat yang bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup maupun zat pelarut.
Begitu banyak zat-zat berbahaya seperti diatas yang beredar saat ini, entah sampai kapan trend
menggunakan zat terlarang ini berlanjut. Padahal begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkannya.
Contoh kecilnya, seorang siswa yang diberikan uang oleh orang tuanya untuk membayar SPP, karena
telah ketergantungan dengan Narkoba maka dia akan mempergunakan uang itu untuk membeli zat
terlarang tersebut, ini jelas-jelas salah, uang yang seharusnya digunakan untuk pendidikan malah
berpindah ke tangan yang salah.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi pemakaian narkoba di kalangan remaja saat ini.
Pertama, hilangnya makna hidup. Mereka ingin selalu dianggap eksis ditengah pergaulan, sehingga
seringkali mengikuti trend serta gaya hidup lingkungan tempat mereka bergaul, yang belum tentu itu
memiliki prinsip hidup yang baik. Kedua, minimnya komunikasi dalam keluarga maupun ditengah
masyarakat sekitar. Ketiga,munculnya rasa bosan menjalani hidup. Gabungan dari hilangnya makna
hidup serta hubungan interpersonal yang tidak lagi harmonis mengakibatkan para pelajar yang masih
usia remaja mengalami tekanan batin berupa rasa bosan. Pada akhirnya, rasa bosan ini membawa
mereka untuk lari dari kenyataan hidup yang dihadapinya. Keempat, adanya rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap hal baru, termasuk disini narkoba salah satunya. Pada usia remaja rentan dengan rasa ingin
tahu yang tinggi, yang menimbilkan terjerumusnya remaja-remaja karena coba-coba menggunakan zat
tersebut.
Adapun dampak dari penyalahgunaan Narkoba, yaitu sulit dipercaya, menghabiskan banyak
uang, tampak pucat, mudah sakit, dan mengakibatkan kematian. Bagi remaja ataupun orang dewasa
yang telah menggunakan ataupun tidak menggunakan obat-obat terlarang itu, kita dapat melakukan
pencegahannya terlebih dahulu. Terdapat 3 fase pencegahan yang dapat kita lakukan, yaitu secara :
1. Primer
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang belum mengenal Narkoba. Dalam upaya
ini pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan pengetahuan tentang
bahaya Narkoba, pendidikan pengetahuan Narkoba dan bahayanya, serta memberikan
penerangan melalui berbagai media tentang bahaya Narkoba.
2. Sekunder
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang coba-coba menyalahgunakan
Narkoba. Yang dapat dilakukan dalam pola pencegahan sekunder ialah mendeteksi anak
atau remaja yang menyalahgunakan Narkoba, memberikan bimbingan konseling,
bimbingan social melalui kunjungan kerumah nya, melatih pengembangan pendidikan
individu, serta melatih keterampilan berkomunikasi dan keterampilan mengambil
keputusan dengan baik.

3. Tertier
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang menggunakan Narkoba dan yang
pernah/mantan pengguna Narkoba. kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan
ini antara lain, konseling dan bimbingan social kepada pengguna dan keluarga serta
kelompok lingkungannya, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna
agar mereka tidak terjerat untuk kembali sebagai pengguna Narkoba lagi.

Setelah mengetahui faktor yang melatarbelakangi pemakaian Narkoba, dan dampak


penyalahgunaan Narkoba, diharapkan kita tidak larut dalam trend atau lingkungan pergaulan yang
menyesatkan itu. Dan bagi mereka yang sudah tercebur ke dalam dunia Narkoba, diharapkan dapat
kembali sadar akan arti penting kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan
sesaat. Maka dari itu, janganlah kita mendekati Narkoba disaat keadaan yang mepet sekalipun. Marilah
rangkul teman-teman kita yang sudah terlanjur masuk kedalam lingkaran Narkoba untuk bangkit keluar
dari rantai kenarkobaan.
Terlepas dari pola pencegahan diatas, unsur paling penting untuk tidak terjerat dalam
penyalahgunaan Narkoba ini ialah kepercayaan atau pondasi Agama yang kuat di dalam diri sendiri.

“ Lebih baik diam-diam berkarya dari pada diam-diam ngobat “


Salam Literasi
Salam lestari
Puput maitasari

Anda mungkin juga menyukai