924d PDF
924d PDF
dan Ratna| P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik dengan Histerektomi
J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 128
Satria dan Ratna| P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik dengan Histerektomi
Hal ini didefinisikan sebagai sebuah sindrom sistem reproduksi wanita, seperti tidak bisa
yang diawali oleh hipoperfusi akut, sehingga hamil, haid, dan perubahan hormon. 8
menjadi hipoksia jaringan dan disfungsi organ Pada beberapa kasus dan biasanya pada
vital.4 Syok adalah gangguan sistematik yang kasus dengan penyulit perdarahan obstetrik
mempengaruhi multipel organ sistem. Perfusi yang parah, tindakan histerektomi
mungkin menurun secara global atau pascapartum mungkin dapat menyelamatkan
terdistribusikan rendah seperti pada syok nyawa. Operasi dapat dilakukan dengan
septik. Selama syok, perfusi tidak dapat laparotomi setelah pelahiran pervaginam, atau
memenuhi permintaan metabolik jaringan, dilakukan bersamaan dengan sectio sesaria
sehingga terjadilah hipoksia seluler dan (disebut histerektomi sectio sesaria).9
kerusakan organ.5 Penghambat utama histerektomi sesarea
Respon dini terhadap kehilangan darah adalah kehawatiran akan peningkatan
adalah kompensasi tubuh, sebagai contoh pengeluaran darah dan kemungkinan
adalah vasokonstriksi progresif dari kulit, otot kerusakan kerusakan saluran kemih. Faktor
dan sirkulasi viseral (dalam rongga perut) utama komplikasi tampaknya adalah apakah
untuk menjamin arus darah ke ginjal, jantung, operasi dilakukan secara elektif atau darurat.
dan otak. Respon terhadap berkurangnya Morbiditas yang berkaitan dengan
volume darah yang akut adalah peningkatan histerektomi darurat meningkat. Pengeluaran
detak jantung sebagai usaha untuk menjaga darah pada umumnya banyak dan hal ini
output jantung. Pelepasan katekolamin- berkaitan dengan indikasi operasi. Jika
katekolamin endogen meningkatkan tahanan dilakukan atas indikasi perdarahan,
pembuluh darah perifer. Hal ini akan pengeluaran darah hampir selalu besar. Lebih
meningkatkan tekanan darah diastolik dan dari 90 persen wanita yang menjalani
mengurangi tekanan nadi, tetapi hanya sedikit histerektomi pasca partum darurat
8,9
membantu peningkatan perfusi organ. membutuhkan tranfusi.
Hormon-hormon lain yang bersifat vasoaktif
juga dilepaskan ke dalam sirkulasi sewaktu Kasus
terjadinya syok, termasuk histamin, bardikinin, Ny K P4A0 umur 40 tahun, datang ke IGD
beta endorfin, dan sejumlah besar sitokin- Rumah Sakit Ahmad Yani dengan keluhan
sitokin lain. Substansi ini berdampak besar perdarahan pervaginam. Pasien datang pukul
pada mikrosirkulasi dan permeabilitas 10.00 AM. Perdarahan terjadi pasca
pembuluh darah.6 melahirkan di bidan pukul 07.30 AM. Pasien
Porro (1876) melakukan histerektomi datang terus menerus mengeluarkan darah
pada kasus infeksi berat tanpa mengeluarkan pervagina hingga lebih dari 30 menit.
janin dari dalam rahim. Usahanya ini berhasil Setelah lebih dari 30 menit perdarah
mencegah kematian ibu sehingga pada tahun terus terjadi pada pasien. Dilakukankan manual
1880 diakui para sarjana secara luas. plasenta oleh bidan. Setelah dilakukan manual
Histerektomi segera setelah sectio sesarea plasenta perdarahan pervagina tetap terus
dahulu semata-mata dilakukan untuk terjadi. Sehingga pasien dirujuk ke Rumah Sakit
mengurangi angka kematian ibu akibat Ahmad Yani.
perdarahan dan infeksi yang bersumber dari Di IGD Rumah Sakit Ahmad Yani pasien
rahim. 7 dilakukan kompresi bimanual dan setelah itu
Histerektomi merupakan suatu tindakan perdarahan tidak juga berhenti. Tidak ada
penanganan untuk mengatasi kelainan atau riwayat hipertensi dan tidak ada riwayat
gangguan organ atau fungsi reproduksi yang Diabetes Militus, menarche pada umur 15
terjadi pada wanita. Dengan demikian, tahun, siklus haid 28 hari, jumlah 3-4 kali ganti
tindakan ini merupakan keputusan akhir dari pembalut.
penanganan kelainan atau gangguan Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Namun, umum tampak sakit berat, kesadaran
tindakan ini sangat berpengaruh terhadap somenolen, Tekanan Darah 50/- mmhg, Nadi
sistem reproduksi wanita. Diangkatnya rahim, 134x/menit, Respirasi 30 x/menit, Suhu 35,4oC.
tidak atau dengan saluran telur atau indung Pemeriksaan genitalis didapatkan teraba
telur akan mengakibatkan perubahan pada Fundus Uteri setinggi Symphisis Pubis. Pada
pemeriksaan Vagina Toucher teraba fundus
J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 129
Satria dan Ratna| P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik dengan Histerektomi
tanggal 15 Mei 2016]. Tersedia dari: 16. Brunicardi CF. Schwartz’s principles of
http://www.gfmer.ch/. surgery. Edisi ke-8. Labour: The McGraw-
13. Suhadi A, Hakimi M. The B-Lynch surgical Hill Companies Inc; 2014.
technique for the control of uterine atony 17. Ika WP. Syok hipovolemik. Dalam: Sudoyo
after cesarean section: four cases Aru, editors. Buku ajar ilmu penyakit
reported, Department of Obstetrics and dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat
Gynecology, Wonosobo General Hospital, Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Central Java, Indonesia. Yogyakarta: Dalam FK UI; 2015. hlm. 180-1.
Department of Obstetrics and Gynecology, 18. Brunicardi CF. Schwartz’s principles of
Gadjah Mada University Faculty of surgery. Edisi ke-8. Labour: The McGraw-
Medicine; 2015. Hill Companies Inc; 2014.
14. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi 19. Rasmussen KM, Catalano PM, Yaktine AL.
Indonesia. Obstetri patologi. Jakarta: New guidelines for weight gain during
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi; pregnancy: what obstetrician/
2010. gynecologists should know. Curr Opin
15. Cunningham GF, Kenneth JL, Steve B. Obstet Gynecol. 2009; 21(6):521-6.
Obstetri williams. Jilid 1. Edisi ke-23. 20. Latief, Said A. Petujuk praktis
Jakarta: EGC; 2010. anestesiologi. Edisi Ke-2. Jakarta: Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2015.
J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 132