Anda di halaman 1dari 5

Satria

dan Ratna| P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik dengan Histerektomi

P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik


dengan Histerektomi

Satria Dharma Setiawan, Ratna Dewi Puspitasari
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Perdarahan pasca persalinan masih menjadi satu dari penyebab kematian ibu yang paling banyak di seluruh dunia. WHO
memperkirakan bahwa ada lebih dari 585.000 kasus kematian ibu pada tahun 1990 diseluruh dunia, dimana 25%-nya akibat
perdarahan pasca persalinan. Inversio uteri adalah kasus yang jarang, inversio uteri merupakan salah satu penyebab dari
perdarahan pasca persalinan dini. Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi kehilangan cairan
dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan
berakibat pada perfusi yang tidak adekuat. Histeroktomi merupakan suatu tindakan penanganan untuk mengatasi kelainan
atau gangguan organ atau fungsi reproduksi yang terjadi pada wanita. Studi ini bersifat kasus didapatkan data seorang
perempuan 40 tahun datang pukul 10.00 AM perdarahan pervaginam. Perdarahan terjadi pasca melahirkan di bidan pukul
07.30 AM. Pasien terus menerus mengeluarkan darah pervaginam hingga lebih dari 30 menit. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum pasien Tampak sakit berat, Tekanan darah 50 per palpasi, Nadi 134 x permenit, Respirasi 30 kali
permenit, Suhu 35,4 C. Pemeriksaan penunjang Hemoglobin 4 g/dl.

Kata kunci: histerektomi, inversio uteri, perdarahan pervaginam, syok hipovolemik.

P4 A0 Postpartum Hemorrhage ec Inversio Uteri and Hypovolemic Shock with
Hysterectomy

Abstract
Postpartum haemorrhage remains one of the causes of maternal mortality are the most widely around the world. WHO
estimates that there are more than 585,000 maternal deaths worldwide in 1990, of which 25% is due to postpartum
hemorrhage. Although inversio uteri was a rare case, but it still is one of the causes of postpartum hemorrhage early.
Hypovolemic shock is a medical or surgical condition in which fluid loss occurs quickly ended in failure of multiple organs,
caused by inadequate circulation volume and result in inadequate perfusion. Histeroktomi a remedial action to address the
disorder or disturbance of reproductive organs or functions that occur in women. This study is a report obtained data is a
woman 40 years pervagina bleeding. Patients arrive at 10:00 AM. Postpartum hemorrhage occurs in midwife at 07.30 AM.
Postpartum, the patient continuously bleed pervagina up to more than 30 minutes. On physical examination found the
patient's general condition appears serious illness, blood pressure 50 per palpation, heart rate 134 x per minute, respiration
30 times per minute, temperature 35.4C. Complete Blood Investigations are anemia with Hemoglobin 4 mg/dl.

Keywords: hypovolemic shock, hysterectomy, inversio uteri, post partum haemorrhage.

Korespodensi: Satria Dharma Setiawan, S.Ked., alamat Jl. Abdul Muis No. 9a RT 08 LK 1 Gedung Meneng, Rajabasa, Bandar
Lampung, HP 081272914723, e-mail satriadharmasetiawan@gmail.com


Pendahuluan keadaan dimana fundus uteri terputar balik
Perdarahan pasca persalinan masih keluar, baik sebagian atau seluruhnya ke dalam
menjadi satu dari penyebab kematian ibu yang uterus atau ke dalam vagina, bahkan dapat
paling banyak di seluruh dunia. Di Amerika juga keluar vagina.1,2
Serikat, negara-negara industri dan negara Para ahli sepakat bahwa inversio uteri
berkembangpun, perdarahan pasca persalinan merupakan kasus yang serius dan kasus
masih menempati urutan pertama dari tiga kedaruratan obstetri, oleh karena dapat
etiologi kematian ibu, disamping emboli dan menimbulkan syok bahkan sampai
hipertensi. WHO memperkirakan bahwa ada menimbulkan kematian. Walaupun ada
lebih dari 585.000 kasus kematian ibu pada beberapa kasus inversio uteri dapat terjadi
tahun 1990 diseluruh dunia, dimana 25%-nya tanpa gejala yang berarti tetapi tidak jarang
akibat perdarahan pasca persalinan.1 kasus tersebut menimbulkan keadaan yang
Walaupun inversio uteri adalah kasus serius dan fatal, dimana angka mortalitasnya
yang jarang, tetapi masih merupakan salah cukup tinggi yaitu 15-70% dari jumlah kasus.3
satu penyebab dari perdarahan pasca Syok adalah keadaan penurunan perfusi
persalinan dini. Inversio uteri adalah suatu jaringan yang mengakibatkan hipoksia seluler.


J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 128
Satria dan Ratna| P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik dengan Histerektomi

Hal ini didefinisikan sebagai sebuah sindrom sistem reproduksi wanita, seperti tidak bisa
yang diawali oleh hipoperfusi akut, sehingga hamil, haid, dan perubahan hormon. 8
menjadi hipoksia jaringan dan disfungsi organ Pada beberapa kasus dan biasanya pada
vital.4 Syok adalah gangguan sistematik yang kasus dengan penyulit perdarahan obstetrik
mempengaruhi multipel organ sistem. Perfusi yang parah, tindakan histerektomi
mungkin menurun secara global atau pascapartum mungkin dapat menyelamatkan
terdistribusikan rendah seperti pada syok nyawa. Operasi dapat dilakukan dengan
septik. Selama syok, perfusi tidak dapat laparotomi setelah pelahiran pervaginam, atau
memenuhi permintaan metabolik jaringan, dilakukan bersamaan dengan sectio sesaria
sehingga terjadilah hipoksia seluler dan (disebut histerektomi sectio sesaria).9
kerusakan organ.5 Penghambat utama histerektomi sesarea
Respon dini terhadap kehilangan darah adalah kehawatiran akan peningkatan
adalah kompensasi tubuh, sebagai contoh pengeluaran darah dan kemungkinan
adalah vasokonstriksi progresif dari kulit, otot kerusakan kerusakan saluran kemih. Faktor
dan sirkulasi viseral (dalam rongga perut) utama komplikasi tampaknya adalah apakah
untuk menjamin arus darah ke ginjal, jantung, operasi dilakukan secara elektif atau darurat.
dan otak. Respon terhadap berkurangnya Morbiditas yang berkaitan dengan
volume darah yang akut adalah peningkatan histerektomi darurat meningkat. Pengeluaran
detak jantung sebagai usaha untuk menjaga darah pada umumnya banyak dan hal ini
output jantung. Pelepasan katekolamin- berkaitan dengan indikasi operasi. Jika
katekolamin endogen meningkatkan tahanan dilakukan atas indikasi perdarahan,
pembuluh darah perifer. Hal ini akan pengeluaran darah hampir selalu besar. Lebih
meningkatkan tekanan darah diastolik dan dari 90 persen wanita yang menjalani
mengurangi tekanan nadi, tetapi hanya sedikit histerektomi pasca partum darurat
8,9
membantu peningkatan perfusi organ. membutuhkan tranfusi.
Hormon-hormon lain yang bersifat vasoaktif
juga dilepaskan ke dalam sirkulasi sewaktu Kasus
terjadinya syok, termasuk histamin, bardikinin, Ny K P4A0 umur 40 tahun, datang ke IGD
beta endorfin, dan sejumlah besar sitokin- Rumah Sakit Ahmad Yani dengan keluhan
sitokin lain. Substansi ini berdampak besar perdarahan pervaginam. Pasien datang pukul
pada mikrosirkulasi dan permeabilitas 10.00 AM. Perdarahan terjadi pasca
pembuluh darah.6 melahirkan di bidan pukul 07.30 AM. Pasien
Porro (1876) melakukan histerektomi datang terus menerus mengeluarkan darah
pada kasus infeksi berat tanpa mengeluarkan pervagina hingga lebih dari 30 menit.
janin dari dalam rahim. Usahanya ini berhasil Setelah lebih dari 30 menit perdarah
mencegah kematian ibu sehingga pada tahun terus terjadi pada pasien. Dilakukankan manual
1880 diakui para sarjana secara luas. plasenta oleh bidan. Setelah dilakukan manual
Histerektomi segera setelah sectio sesarea plasenta perdarahan pervagina tetap terus
dahulu semata-mata dilakukan untuk terjadi. Sehingga pasien dirujuk ke Rumah Sakit
mengurangi angka kematian ibu akibat Ahmad Yani.
perdarahan dan infeksi yang bersumber dari Di IGD Rumah Sakit Ahmad Yani pasien
rahim. 7 dilakukan kompresi bimanual dan setelah itu
Histerektomi merupakan suatu tindakan perdarahan tidak juga berhenti. Tidak ada
penanganan untuk mengatasi kelainan atau riwayat hipertensi dan tidak ada riwayat
gangguan organ atau fungsi reproduksi yang Diabetes Militus, menarche pada umur 15
terjadi pada wanita. Dengan demikian, tahun, siklus haid 28 hari, jumlah 3-4 kali ganti
tindakan ini merupakan keputusan akhir dari pembalut.
penanganan kelainan atau gangguan Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Namun, umum tampak sakit berat, kesadaran
tindakan ini sangat berpengaruh terhadap somenolen, Tekanan Darah 50/- mmhg, Nadi
sistem reproduksi wanita. Diangkatnya rahim, 134x/menit, Respirasi 30 x/menit, Suhu 35,4oC.
tidak atau dengan saluran telur atau indung Pemeriksaan genitalis didapatkan teraba
telur akan mengakibatkan perubahan pada Fundus Uteri setinggi Symphisis Pubis. Pada
pemeriksaan Vagina Toucher teraba fundus

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 129
Satria dan Ratna| P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik dengan Histerektomi

uteri setinggi porsio. Pemeriksaan melalui kanalis servikalis sehingga menonjol ke


Laboratorium darah menunjukkan leukosit 23 dalam vagina.14,15 Untuk menegakkan diagnosis
103/µl, Eritrosit 1,46 juta/µl, hemoglobin 4,3 inversio uteri dilakukan palpasi abdomen dan
g/dL, hematokrit 10,9 %, trombosit 264 103/µl. pemeriksaan dalam.13 Dijumpai pada kala III
Berdasarkan hasil Anamnesis, atau post partum dengan gejala nyeri yang
Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan Penunjang hebat, perdarahan yang banyak sampai syok.
didapatkan diagnosis P4A0 Perdarahan pasca Apalagi bila plasenta masih melekat dan
persalinan ec Inversio Uteri dan syok sebagian sudah ada yang terlepas dan dapat
Hipovolemik. Selanjutkan di lakukan terjadi strangulasi dan nekrosis. Pemeriksaan
tatalaksana dengan Histerektomi. dalam, Bila masih inkomplit maka pada daerah
simfisis uterus teraba fundus uteri cekung ke
Pembahasan dalam. Bila komplit, fundus uteri tidak dapat
Penegakkan diagnosa pasien diraba, di atas simfisis uterus teraba kosong
berdasarkan anamnesis, pemeriksaa nfisik, dan dalam vagina teraba tumor lunak. Kavum
pemeriksaan obstetrik Dan pemeriksaan uteri sudah tidak ada (terbalik). 12,14
penunjang. Dari anamnesis didapatkan adanya Pada pasien ini ditemukan takikardia,
perdarahan pervagina. Pasien datang pukul tekanan darah menurun, respirasi meningkat.
10.00 AM. Perdarahan terjadi pasca Adapun gejala dan tanda syok meliputi
melahirkan di bidan pukul 07.30 AM. Pasien beberapa perubahan pada banyak organ,
melahirkan pervagina dibidan. Pasca diantaranya takikardia, tetapi beberapa kasus
melahirkan, pasien terus menerus atau obat dapat menyebabkan terjadinya
mengeluarkan darah pervaginam hingga lebih bradikardia, tekanan darah dapat meningkat
dari 30 menit. pada awal terjadinya syok karena adanya
Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan cardiac output,4 tapi akan
keadaan umum pasien Tampak sakit berat, menurun dengan cepat sejalan dengan
Tekanan darah 50 per palpasi, Nadi 134x bertambah beratnya syok, susunan saraf pusat
permenit, Respirasi 30 kali permenit, Suhu juga dapat terkena. Adanya perubahan
35,4oC. Pemeriksaan penunjang hemoglobin 4 kepribadian yang berkembang menjadi gelisah
g/dl. biasa ditemukan dini pada kasus syok. Pada
Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam syok tingkat lanjut akan timbul suatu confusion
pertama pasca persalinan disebut sebagai dan menjadi koma. Pada kardiovaskular,16 bila
perdarahan post partum primer dan terjadi perubahan denyut jantung dan tekanan
perdarahan yang berlebihan setelah 24 jam darah, akan muncul gejala nyeri dada,
postpartum disebut sebagai perdarahan pasca Takipnea, yang dapat mengarah pada distress
persalinan sekunder.10,11 Definisi yang pasti pernafasan atau gagal nafas.14,16
dari perdarahan pasca persalinan masih Syok yang diakibatkan oleh kehilangan
merupakan suatu masalah. Perdarahan pasca darah oleh perdarahan adalah syok
persalinan primer didefinisikan sebagai hipovolemik. Syok hipovolemik merupakan
kehilangan darah lebih dari 500 ml setelah kondisi medis atau bedah dimana terjadi
persalinan pervaginam dan lebih dari 1000 ml kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir
setelah operasi sesar (SC).11 HPP yang pada kegagalan beberapa organ, disebabkan
bermakna merupakan komplikasi 2-4% oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan
persalinan pervaginam dan 6% dari SC.5 Faktor berakibat pada perfusi yang tidak adekuat.17,18
risiko prenatal antara lain perdarahan sebelum Mengatasi syok hipovolemik yang dilakukukan
persalinan, solusio plasenta, plasenta previa, penggantian cairan dan darah dengan
kehamilan ganda, inversio uteri preeklampsia, pemasangan dua jalur intra vena dengan jarum
khorioamnionitis, hidramnion, IUFD, anemia besar dipasang untuk membuat akses intra
(Hemoglobin < 5,8), multiparitas, mioma dalam vena guna pemberian cairan. Maksudnya
kehamilan, gangguan faktor pembekuan dan memungkinkan pemberian secara simultan
riwayat perdarahan sebelumnya serta terapi cairan dan komponen darah jika
obesitas.12-13 diperlukan. Contohnya: Ringer Laktat dan
Inversio uteri adalah keadaan dimana Natrium klorida 0,9%, Koloid (albumin dan
fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya dekstran 6 %).
masuk ke dalam kavum uteri. Dapat keluar

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 130
Satria dan Ratna| P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik dengan Histerektomi

Pengobatan pada inversio uteri adalah 1. Simpulan


Perbaikan keadaan umum dan atasi komplikasi Berdasarkan hasil anamnesis
2. Reposisi. Pada kasus yang akut biasanya pemeriksaan fisik dan penunjang diagnosis
dicoba secara manual dan bila gagal dilanjutka yang sudah tepat. Melakukan terapi dengan
metode operatif, sedangkan pada kasus yang dilakukanya histerektomi dengan tujuan untuk
subakut dan kronis biasanya dilakukan reposisi mengurangi terjadinya pendarahan yang dapat
dengan metode operatif. Secara manual cara mengakibatkan memperberat syok dan
johnson, jones, O sullivan, secara operatif memperburuk pasien. Melakukan tindakan
dengan cara transabdominal cara huntinton, histerektomi pada pasien perdarahan pasca
haultain, transvaginal cars spinelli, kutsner, persalinan ec inversio uteri adalah tindakan
subtotal histerektomi.19 yang tepat seperti yang tertera pada teori yang
Histerektomi adalah bedah telah diterangkana diatas.
pengangkatan rahim (uterus) yang sangat
umum dilakukan. Namun, organ-organ lain Daftar Pustaka
seperti ovarium, saluran tuba dan serviks 1. Dildy GA. Postpartum hemorrhage: new
sangat sering dihapus sebagai bagian dari management options. Clin Obstet
operasi. Histeroktomi merupakan suatu Gynecol. 2002; 45(2):330-44.
tindakan penanganan untuk mengatasi 2. ACOG Committee on Practice Bulletins-
kelainan atau gangguan organ atau fungsi Obstetrics. ACOG practice bulletin No. 80:
reproduksi yang terjadi pada wanita. Dengan premature rupture of membranes. Clinical
demikian, tindakan ini merupakan keputusan management guidelines for obstetriian-
akhir dari penanganan kelainan atau gangguan gynecologists. Obstet Gynecol. 2007;
berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Namun 109(4):1007-19.
tindakan ini sangat berpengaruh terhadap 3. Manuaba IBG, Manuaba C, Manuaba F.
sistem reproduksi wanita. Diangkatnya rahim, Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: Buku
tidak atau dengan saluran telur atau indung Kedokteran EGC; 2007.
telur akan mengakibatkan perubahan pada 4. Nugroho T. Kasus emergency kebidanan
sistem reproduksi wanita, seperti tidak bisa dan keperawatan. Yogjakarta: Nuha
hamil, haid dan perubahan hormon. 4,20 Medika; 2010.
Histerektomi dapat dilakukan melalui 3 5. Brunicardi CF. Schwartz’s principles of
macam cara, yaitu abdominal, vaginal dan surgery. Edisi ke-8. New York: The
laparoskopik. Pilihan ini bergantung pada jenis McGraw-Hill Companies Inc; 2013.
histerektomi yang akan dilakukan, jenis 6. Uzan J, Carbonnel M, Piconne O, Asmar R,
penyakit yang mendasari, dan berbagai Ayoubi JM. Pre-eclampsia:
pertimbangan lainnya. Histerektomi abdominal pathophysiology, diagnosis, and
tetap merupakan pilihan jika uterus tidak dapat management. Vasc Health Risk Manag.
dikeluarkan dengan metode lain. Histerektomi 2011; 7:467−74.
vaginam awalnya hanya dilakukan untuk 7. Prawirhardjo S. Ilmu kebidanan. Jakarta:
prolaps uteri tetapi saat ini juga dikerjakan Yayasan Bina Pustaka Sarwono
pada kelainan menstruasi dengan ukuran Prawirohardjo; 2010.
uterus yang relatif normal. Histerektomi 8. Kasdu D, Rozaline H. Solusi problem
vaginal memiliki resiko invasive yang lebih wanita dewasa. Jakarta: Puspa Swara;
rendah dibandingkan histerektomi abdominal. 2008.
Pada histerektomi laparoskopik, ada bagian 9. Leveno, Kenneth J. Obstetric Wiliam.
operasi yang dilakukan secara laparoskopi.19-20 Jakarta: EGC; 2009.
Ada beberapa jenis histerektomi 10. Hanifa W, Saifuddin AB, Rachimhadhi T.
abdominal yaitu histerektomi parsial (subtotal), Ilmu bedah kebidanan. Jakarta: PT Bina
hiterektomi total, histerektomi dan salfingo Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011.
ooforektomi bilateral, histerektomi radikal.19-20 11. Rashad. Postpartume hemorraghe
Histerekomi subtotal jenis ini, rahimn diangkat, [internet]. USA: Fehrencach; 2014 [diakses
tetapi mulut rahim (serviks) tetap dibiarkan. 20 tanggal 10 Maret 2016]. Tersedia dari:
http://www.rashaduniversity.com/.
12. Endo. Primery pospartum haemorrahage
[internet]. USA: fehrencach; 2015 [diakses

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 131
Satria dan Ratna| P4 A0 Perdarahan Pasca Persalinan ec Inversio Uteri dan Syok Hipovolemik dengan Histerektomi

tanggal 15 Mei 2016]. Tersedia dari: 16. Brunicardi CF. Schwartz’s principles of
http://www.gfmer.ch/. surgery. Edisi ke-8. Labour: The McGraw-
13. Suhadi A, Hakimi M. The B-Lynch surgical Hill Companies Inc; 2014.
technique for the control of uterine atony 17. Ika WP. Syok hipovolemik. Dalam: Sudoyo
after cesarean section: four cases Aru, editors. Buku ajar ilmu penyakit
reported, Department of Obstetrics and dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat
Gynecology, Wonosobo General Hospital, Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Central Java, Indonesia. Yogyakarta: Dalam FK UI; 2015. hlm. 180-1.
Department of Obstetrics and Gynecology, 18. Brunicardi CF. Schwartz’s principles of
Gadjah Mada University Faculty of surgery. Edisi ke-8. Labour: The McGraw-
Medicine; 2015. Hill Companies Inc; 2014.
14. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi 19. Rasmussen KM, Catalano PM, Yaktine AL.
Indonesia. Obstetri patologi. Jakarta: New guidelines for weight gain during
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi; pregnancy: what obstetrician/
2010. gynecologists should know. Curr Opin
15. Cunningham GF, Kenneth JL, Steve B. Obstet Gynecol. 2009; 21(6):521-6.
Obstetri williams. Jilid 1. Edisi ke-23. 20. Latief, Said A. Petujuk praktis
Jakarta: EGC; 2010. anestesiologi. Edisi Ke-2. Jakarta: Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2015.


J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 132

Anda mungkin juga menyukai