Anda di halaman 1dari 9

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN MODALTERHADAP


PENDAPATAN UKM

Ni Wayan Ana Purnamayanti, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman Yulianthini

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: anapurnamayanti@yahoo.com, yc9eda@yahoo.com,


yulianthini_nyoman@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang
pengaruh jumlah (1) pemberian kredit dan modal terhadap pendapatan UKM, (2
pemberian kredit terhadap modal, (3) pemberian kredit terhadap pendapatan UKM,
dan (4) modal terhadap pendapatan UKM. Subjek dalam penelitian ini adalah BPR
Nusamba Mengwi, dan objeknya adalah pemberian kredit, modal dan pendapatan
UKM. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dengan menggunakan
metode kuesioner serta dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Hasil
penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemberian kredit dan
modal terhadap pendapatan UKM, (2) pemberian kredit terhadap modal, (3)
pemberian kredit terhadap pendapatan UKM, dan (4) modal terhadap pendapatan
UKM.

Kata kunci: pemberian kredit, modal, pendapatan UKM.

Abstract
This study aims to obtain verifiable explanatory findings on the effects of (1) credit
and capital to UKM income,(2) credit to the capital, (3) credit to the UKM income, and
(4) the capital to UKM income. The subjects in this study was BPR Nusamba Mengwi,
and the object was credit, capital and UKM income. The type of data collection was
quantitative data using a questionnaire and analyzed by using path analysis. Results
showed (1) there is a positive and significant effect credit and capital to UKM income,
(2) credit to capital, (3) credit to UKM income, and (4) capital to UKM income.

Keywords : credit, capital, UKM income.

PENDAHULUAN Undang No.9 Tahun 1995 Tentang Usaha


Industri kecil merupakan salah satu Kecil.Undang-Undang No.9 Tentang
tulang punggung perekonomian Indonesia Usaha Kecil tersebut menjelaskan bahwa
dan sudah terbukti bahwa dalam kondisi usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi
ekonomi yang sulit industri kecil rakyat yang memiliki hasil penjualan
menengah justru lebih mampu bertahan tahunan maksimal 1 miliar dan memiliki
hidup, untuk itu usaha kecil menengah kekayaan bersih, tidak termasuk tanah
perlu dikembangkan, salah satunya dan bangunan tempat usaha, paling
dengan cara menambah modal mereka. banyak Rp. 200 juta (diluar tanah dan
Sedikitnya ada dua definisi usaha berskala bangunan yang ditempati).Definisi Usaha
kecil yang dikenal di Indonesia.Pertama, Kecil dan Menengah (UKM) berikutnya
definisi usaha kecil menurut Undang- didefinisikan oleh Badan Pusat Statistik
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

(BPS) Indonesia.BPS mendeskripsikan Salah satu kebijakan pemerintah


besar-kecilnya suatu industri berdasarkan yang telah diterapkan adalah dengan cara
jumlah pekerjaannya.UKM mempunyai mengarahkan sektor perbankan untuk
peluang pasar yang besar karena selalu memperluas jangkauan pelayanannya
ada pasar bagi produksi barang dan jasa sampai ke wilayah pedesaan dan
mereka, mengingat UKMmerupakan menjangkau kalangan pengusaha kecil.
penghasil barang dan jasa khususnya bagi Sejak adanya pakto 88 (Paket Deregulasi
masyarakat golongan menengah 27 Oktober 1988) pemerintah memberikan
kebawahdengan daya beli yang rendah. peluang yang lebih besar kepada
Permasalahan dari hampir semua masyarakat umum untuk ikut dalam
usaha kecil yang tidak bisa berkembang mengembangkan sektor perbankan.
adalah karena kurangnya modal yang Lembaga keuangan atau sektor
mereka miliki, dan kebutuhan dana perbankan yang dimaksudkan pemerintah
tambahan dari pihak luar baik itu berupa dalam deregulasi tersebut adalah Bank
bantuan dari pemerintah maupun kredit Perkreditan Rakyat (BPR) yang dianggap
pinjaman dan lembaga keuangan. Sektor sebagai lembaga keuangan mikro yang
UKM juga memiliki kelemahan yang dapat mampu memberikan jasa layanan
membuat UKM sulit berkembang keuangan bagi masyarakat
dibandingkan usaha-usaha besar. Adapun pedesaan.BPR umumnya berfungsi
kelemahan-kelemahan tersebut seperti sebagai lembaga keuangan yang
terbatasnya modal yang dimiliki, memberikan kredit pada masyarakat.
manajemen yang lemah, kurangnya Pada lembaga keuangan mikro
pemanfaatan informasi dan teknologi, dapat menumbuhkan pengusaha-
kurang mampu dalam pemanfaatan pengusaha kecil di pedesaan, yang pada
jaringan usaha, dan akses ke pasar yang akhirnya dapat membantu program
minim. Modal dalam hal pertumbuhan pemerintah untuk meningkatkan
usaha sangat memiliki peran yang cukup pendapatan penduduk desa. BPR
besar dalam pendirian usaha kecil. Modal Nusamba merupakan BPR yang masih
sendiri adalah modal yang berasal dari memiliki daya tarik tersendiri yaitu
perusahaan itu sendiri seperti cadangan kemudahan dalam penyaluran kredit dan
laba yang berasal dari pemilik seperti juga segmentasi pasar BPR yang
modal saham. Modal inilah yang menjadi memasarkan produknya kepada
tanggungan terhadap keseluruhan resiko masyarakat kecil serta UKM sejak
perusahaan dan dijadikan jaminan bagi dulu. Contoh lembaga keuangan mikro
kreditor,kekurangan modal menyebabkan diantaranya usaha tani pemilik dan
rendahnya hasil yang diterima penggarap perorangan, peternak, nelayan
(Daniel,2002). Dana yang berasal dari luar dan pembudidaya, industri makanan dan
adalah modal yang berasal dari kreditur minuman, industri pengolahan kayu dan
(panyandang dana), modal inilah yang rotan,industri pandai besi pembuat alat-
merupakan utang bagi perusahaan yang alat, usaha perdagangan seperti kaki lima
bersangkutan(Bambang Riyanto,1980). serta pedagang peternakan ayam, itik dan
Modal yang lemah tidak akan mampu perikanan. Berbagai usaha jasa seperti
membangun usaha bagi pedagang kecil perbengkelan, salon kecantikan, ojek,
dan tidak akan mampu mngembangkan penjahit (konveksi),dan lain-lain.
usahanya tersebut, karena modal Berdasarkan hasil survey pendahuluan,
merupakan kombinasi sumber dana maka dapat dilihat bahwa terjadi
jangka panjang yang digunakan oleh penurunan pendapatan pada berbagai
perusahaan(Keown, 2000). Cara bentuk UKM yang terlihat pada Tabel
mengatasi kelemahan UKM dalam hal
modal kerja tentu saja pihak perbankan
sangat memiliki peran yang sangat
penting dalam perkembangan UKM
tersebut.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Tabel 1. Jumlah Kredit Yang Disalurkan dan Persentase Pendapatan UKM Setelah
Menerima Kredit Dari Tahun 2010-2012

Bentuk Jenis Jumlah Kredit Jumlah Pendapatan Jumlah Pendapatan Persentase


Usaha Usaha yang Disalurkan Sebelum Menerima Setelah Menerima Kredit Pendapatan
UKM Dagang (Dalam Rupiah) Kredit (Dalam (Dalam Rupiah/Tahun) UKM
Rupiah/Tahun) (Dalam %)
Perseor Sembako 8.000.000 20.500.000 20.250.000 (1,2)
angan Pakaian 12.000.000 29.200.000 29.000.000 (0,6)
Jadi
Barang 4.500.000 19.500.000 21.000.000 7,6
Kelontong
Alat-alat 5.000.000 9.600.000 9.200.000 (4,1)
Pancing,
Benang
Kacamata 6.500.000 8.700.000 8.000.000 (8,0)
Kacamata 3.300.000 10.000.000 9.600.000 (4,0)
Sembako 10.000.000 17.000.000 17.500.000 2,9
Jual Roti 7.500.000 10.700.000 10.000.000 (6,5)
Basah
Pakan 6.000.000 8.500.000 7.970.000 (6,2)
Ternak
Usaha Perikanan 12.500.000 70.000.000 68.500.000 (2,3)
Dagang Bahan 5.000.000 72.000.000 76.000.000 5,5
Bangunan
Alat 9.000.000 38.000.000 37.100.000 (2,3)
Elektronik
Makanan 4.000.000 46.000.000 47.000.000 2,1
dan
Minuman
Sumber : Data Diolah

Berdasarkan observasi awal yang dalam pengembangan ilmu ekonomi


terlihat pada Tabel 1 terlihat bahwa jumlah manajemen keuangan. Di samping itu,
pendapatan UKM pada tahun 2012 ada secara praktis hasil penelitian ini
yang mengalami penurunan setelah diharapkan dapat memberikan masukan
mendapatkan bantuan kredit. Hal ini kepada BPR Nusamba dalam
terjadi diakibatkan karena modal yang memberlakukan jumlah kredit sehingga
didapat dari kreditnya tersebut tidak dapat tercapainya pendapatan maksimal
sepenuhnya digunakan untuk modal bagi UKM.
usaha. Melihat situasi tersebut maka hal Definisi Bank perkreditan Rakyat
ini tidaklah sesuai dengan teori dari Menurut Undang-Undang No.10 Tahun
Kasmir (2011) dan Mubiyanto (1986) yang 1998 Tentang Perbankan, sebagai bank
menyatakan bahwa kredit secara positif yang melaksanakan kegiatan usaha
dapat meningkatkan pendapatan, karena secara konvensional dan/atau
pemberian kredit dapat menambah modal berdasarkan prinsip syariah yang dalam
usaha. kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
Berdasarkan uraian di atas, maka lalu lintas pembayarannya. Sedangkan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian menurut Afiff dan Rekan (1996) Bank
ini adalah untuk memperoleh penjelasan Perkreditan Rakyat merupakan bank yang
(eksplanatif) yang teruji tentang pengaruh fungsinya menerima simpanan dalam
simultan dan parsial jumlah pemberian bentuk uang dan memberikan kredit
kredit dan jumlah modal terhadap jangka pendek untuk masyarakat
pendapatan UKM studi kasus pada BPR pedesaan. Demikian pula menurut
Nusamba Mengwi. Hasil dari penelitian ini Manurung (2004) menyatakan, BPR
secara teoritis diharapkan dapat adalah lembaga keuangan bank yang
memberikan sumbangan dan manfaat menerima simpanan hanya dalam bentuk
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

deposito berjangka, tabungan, dan/atau produksi: bangunan dan konstuksi, alat


bentuk lainnya yang dipersamakan dan mesin, serta tambahan pada
dengan itu dan menyalurkan dana sebagai persediaan. Meiji (1993) mengartikan
usaha BPR. Berdasarkan pengertian modal sebagai kolektivitas yang terdapat
diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam neraca sebelah debit. Dari ketiga
Bank Perkreditan Rakyat yait suatu pakar diatas disimpulkan modal adalah
lembaga keuangan yang menghimpun sejumlah uang atau barang yang
dana baik itu tabungan, deposito atau digunakan sebagainfaktor produksi dan
bentuk lainnya dan menyalurkannya digunakan sebagai masukan dalam
dalam bentuk kredit dan tidak memberikan proses produksi.
jasa lalu lintas pembayaran. Tohir (2004) menyatakan
Anonim (1998) pemberian kredit pendapatan adalah uang yang diterima
yaitu penyediaan uang atau tagihan yang oleh segenap orang dan merupakan balas
dapat dipersamakan dengan itu, jasa untuk faktor-faktor produksi. Menurut
berdasarkan persetujuan atau Boediono (1992) mengemukakan bahwa
kesepakatan pinjam meminjam antara pendapatan adalah hasil dari penjualan
Bank dengan pihak lain yang mewajibkan faktor-faktor produksi yang dimilikinya
pihak peminjam melunasi utangnya kepada sektor produksi. Purnomo (1993)
setelah jangka waktu tertentu setelah menyatakan pendapatan adalah semua
pemberian bunga. Menurut Wenny Djuarni penghasilan yang diterima setiap orang
(2007) merumuskan arti pemberian kredit dalam kegiatan ekonomi dalam satu
adalah menyerahkan secara sukarela periode tertentu. Mayers(1983
sejumlah uang untuk dipergunakan secara mengemukakan pendapatan adalah selain
bebas oleh penerima kredit. Rachmat dapat dinilai suatu balas jasa juga dapat
Firdaus (2003) menyatakan pemberian ditinjau dari pemanfaatan setrategi
kredit merupakan suatu pencatatan dan konsumsi bagi si penerimanya dengan
pengolahan data secara sistematis berupa mengurangi harta yang dimilikinya dalam
pinjaman sejumlah uang kepada periode tertentu. Dari ketiga pakar diatas
seseorang berdasarkan perjanjian yang disimpulkan pendapatan adalah hasil dari
telah disepakati serta diwajibkan untuk penjualan baik itu berupa uang atau
melunasi utangnya pada jangka waktu barang yang diterima dan merupakan
tertentu dengan bunga yang telah balas jasa untuk faktor-faktor produksi.
ditetapkan dengan pencatatan data dan Menurut (M.Tohar,1999) definisi
informasi secara sistematis. Dari ketiga usaha kecil dari berbagai segi tersebut
pakar diatas dapat disimpulkan pemberian adalah sebagai berikut: (1) Berdasarkan
kredit adalah sejumlah uang atau tagihan Total Asset yaitu pengusaha kecil adalah
kepada seseorang berdasarkan pengusaha yang memiliki kekayaan bersih
kesepakatan pinjam meminjam serta paling banyak Rp 200.000.000 ( dua ratus
diwajibkan untuk melunasi utangnya pada juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
jangka waktu tertentu dengan bunga yang bangunan tempat membuka usaha, (2)
telah ditetapkan. Total Penjualan Bersih per Tahun yaitu
Soewartoyo (1992) menyatakan berdasarkan hal ini pengusaha kecil
modal adalah sejumlah uang atau barang adalah pengusaha yang memiliki hasil
yang digunakan untuk kegiatan total penjualan bersih per tahun paling
perusahaan yang terdiri atas modal tetap banyak Rp 1.000.000.000 ( satu miliar
seperti gedung, pabrik, mesin-mesin dan rupiah), (3) Berdasarkan Status
modal kerja seperti piutang, sediaan Kepemilikan yaitu dari segi ini,
barang, sediaan bahan barang, barang didefinisikan bahwa pengusaha kecil
setengah jadi, barang jadi. Menurut adalah usaha berbentuk perseorangan,
Gilarso (1993) menyatakan modal sebagai bisa berbadan hukum atau tidak berbadan
faktor produksi menunjuk pada sarana hukum yang didalamnya termasuk
dan prasarana (selain manusia dan jumlah koperasi, (4) Menurut Keputusan Presiden
alam) yang dihasilkan dan digunakan RI No. 99 tahun 1998: Pengertian usaha
sebagai masukan (input) dalam proses kecil yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

berskala kecil dengan bidang usaha yang usaha kecil adalah kegiatan ekonomi
secara mayoritas merupakan kegiatan rakyat yang berskala kecil, baik usaha
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk berbentuk perseorangan, bisa berbadan
mencegah dari persaingan usaha yang hukum atau tidak berbadan hukum yang
tidak sehat. didalamnya termasuk koperasi.
Sedangkan menurut Anoraga (2002)
mengemukakan definisi usaha kecil yaitu
usaha yang menggunakan alat produksi METODE
sederhana yang dilakukan secara turun- Penelitian ini menggunakan
temurun. Adapun karateristik usaha kecil rancangan penelitian kuantitatif kausal.
yang dikemukakan oleh Anoraga (2002) Subjek dalam penelitian ini adalah BPR
yaitu: (1) sistem pembukuan yang relatif Nusamba Mengwi, objeknya adalah
sederhana dan cenderung tidak mengikuti pemberian kredit, modal dan pendapatan
kaidah administrasi pembukuan standar, UKM. Jenis data yang diperlukan dalam
(2) margin usaha yang cenderung tipis penelitian ini yaitu data kuantitatif berupa
mengingat persaingan yang sangat tinggi data pemberian kredit, modal dan
modal terbatas, (3) pengalaman pendapatan UKM yang bersumber dari
manajerial dalam mengelola perusahaan BPR Nusamba yang di kumpulkan melalui
masih sangat terbatas, (4) skala ekonomi pencatatan dukumen yang di analisis
yang terlalu kecil, sehingga sulit dengan analisis jalur (path analysis).
mengharapkan untuk mampu menekan
biaya mncapai titik efisiensi jangka
panjang, (5) kemampuan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
memperoleh sumber dana dari pasar Hasil
modal rendah, mengingat keterbatasan Hasil analisis jalur dengan bantuan
dalam sistem administrasinya. program komputer Statistical Package for
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, Social Science (SPSS) 16,00 for windows
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa maka diperoleh hasil penelitian seperti
nampak pada Tabel 2, Gambar 1, dan
Tabel 3.

Tabel 2. Hasil Uji Statistika Analisis Jalur

Parameter Koefisien p-value Α Keputusan Simpulan


Ryx1x2 0,848 0,000 0,05 Menolak Ada hubungan pengaruh
Ho pemberian kredit dan modal
terhadap pendapatan UKM
R2yx1x2 0,719 0,000 0,05 Menolak Ada sumbangan pengaruh
Ho pemberian kredit dan modal
terhadap pendapatan UKM
Px2x1 0,927 0,000 0,05 Menolak Ada hubungan pengaruh
Ho pemberian kredit terhadap modal
Pyx1 0,642 0,000 0,05 Menolak Ada hubungan pengaruh
Ho pemberian kredit terhadap
pendapatan UKM
Pyx2 0,332 0,004 0,05 Menolak Ada hubungan pengaruh modal
Ho terhadap pendapatan UKM
Pyε2 0,152 Ada hubungan pengaruh di luar x1
dan x2 yang mempengaruhi y
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Sumber : Pengolahan Data SPSS

X1 ρyx1 = 0,642 ρyε = 0,152

ρx2x1 = 0,927
Y

X2
ρyx2 = 0,332

Ryx1x2 = 0,848
R2 yx1x2 = 0,719

Gambar 1. Diagram Jalur Variabel X 1 dan X2 Terhadap Y

Keterangan :
X1 : Pemberian Kredit
X2 : Modal
Y : Pendapatan UKM
ε : Faktor lain

Tabel 3. Sumbangan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari X 1 dan X2 Terhadap Y

Keterangan Besar Sumbangan %


Pengaruh X1 langsung terhadap Y 0,412 41,2 %
Pengaruh tidak langsung X1 0,197 19,7 %
terhadap Y melalui X2
Total pengaruh X1 terhadap Y 0,609 60,9 %
Pengaruh X2 langsung terhadap Y 0,110 11,0 %
Total pengaruh X1 dan X2 0,719 71,9 %
terhadap Y
Pengaruh lain terhadap Y 0,281 28,1 %
Total 1,000 100 %

Berdasarkan hasil perhitungan uji kredit dan modal berperan dalam upaya
statistika analisis jalur dengan bantuan meningkatkan pendapatan UKM pada
program SPSS pada Tabel 2 BPR Nusamba Mengwi. Temuan ini juga
menunjukkan ada pengaruh postif dan mengindikasikan masih terdapat banyak
signifikan pemberian kredit dan modal variabel lain yang mempengaruhi
terhadap pendapatan UKM pada BPR pendapatan UKM diluar pemberian kredit
Nusamba Mengwi. Berdasarkan hasil dan modal yang memerlukan penelitian
perhitungan uji statistika analisis jalur lebih lanjut. Variabel lain yang diduga kuat
pada Tabel 2 menunjukkan jumlah mempengaruhi pendapatan UKM diluar
pemberian kredit dan jumlah modal secara pemberian kredit dan modal yang
berpengaruh positif dan signifikan memerlukan penelitian lebih lanjut yaitu
terhadap pendapatan UKM karena p-value (a) biaya operasional, dan (b) suku bunga
< α. Besar pengaruh pemberian kredit dan kredit.
modal terhadap pendapatan UKM yaitu Hasil perhitungan uji statistika
sebesar 71,9%, sedangkan pengaruh menunjukkan ada pengaruh positif dan
variabel lain di luar variabel jumlah signifikan pemberian kredit terhadap
pemberian kredit dan modal yaitu sebesar modal pada BPR Nusamba Mengwi”.
28,1%. Temuan ini berarti pemberian Berdasarkan hasil perhitungan uji
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

statistika analisis jalur menunjukkan penelitian ini konsisten dengan


pemberian kredit berpengaruh positif dan pernyataan teoritik dari Mulyono (1987)
signifikan terhadap modal karena p-value dan Simorangkir (2005) yang
< α. Temuan penelitian ini berarti mengatakan bahwa dengan adanya
pemberian kredit berperan dalam upaya pemberian kredit serta modal yang tinggi
meningkatkan modal dengan keeratan akan mampu meningkatkan pendapatan
hubungan pengaruh sebesar 92,4% dan usaha kecil, karena tingginya tingkat
besar sumbangan pengaruh sebesar pemberian kredit yang ada akan mampu
85,3%. menambah modal kerja dari suatu usaha
Hasil perhitungan uji statistika sehingga berpengaruh pada pendapatan
menunjukkan ada pengaruh positif dan usahanya. Temuan hasil ini juga didukung
signifikan pemberian kredit terhadap temuan empiris oleh Setiawina (2005)
pendapatan UKM pada BPR Nusamba yang mengatakan bahwa pemberian kredit
Mengwi. Berdasarkan hasil perhitungan uji dan modal berpengaruh positif terhadap
statistika analisis jalur menunjukkan penghasilan kotor UKM.
pemberian kredit berpengaruh positif dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
signifikan terhadap pendapatan UKM ada pengaruh positif dan signifikan
karena p-value < α. Temuan hasil pemberian kredit terhadap modal pada
penelitian ini berarti pemberian kredit BPR Nusamba Mengwi. Hasil penelitian
berperan secara langsung dalam upaya ini konsisten dengan pernyataan teoritik
meningkatkan pendapatan UKM pada dari Mulyono (1987) yang mengatakan
BPR Nusamba Mengwi dengan keeratan bahwa jumlah kredit memiliki hubungan
hubungan pengaruh sebesar 64,2% dan terhadap jumlah modal, dimana semakin
besar sumbangan pengaruh langsung tinggi jumlah kredit yang diberikan maka
sebesar 41,2%. Temuan hasil penelitian perusahaan akan semakin mampu
ini berarti pemberian kredit secara menambah modal dalam
langsung berperan positif atau mengembangkan usahanya.
meningkatkan pendapatan UKM pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
BPR Nusamba Mengwi. Sumbangan ada pengaruh positif dan signifikan
pengaruh tidak langsung melalui modal pemberian kredit terhadap pendapatan
sebesar 19,7%. Sehingga total pengaruh UKM pada BPR Nusamba Mengwi. Hasil
pemberian kredit terhadap pendapatan penelitian ini juga konsisten dengan
UKM sebesar 60,9%. pernyataan teoritik dari Kasmir (2011)
Hasil perhitungan uji statistika yang menyatakan bahwa “kredit secara
menunjukkan ada pengaruh positif dan positif dapat meningkatkan pendapatan,
signifikan modal terhadap pendapatan karena pemberian kredit dapat menambah
UKM pada BPR Nusamba Mengwi. modal usaha”. Begitu juga dengan teori
Berdasarkan hasil perhitungan uji dari Summit (1997) yang mengungkapkan
statistika analisis jalur menunjukkan bahwa pemberian kredit mikro adalah
jumlah modal berpengaruh positif dan program jumlah kredit berjumlah kecil
signifikan terhadap pendapatan UKM kepada usaha kecil untuk membiayai
karena p-value < α. Temuan penelitian ini kegiatan produktif yang dia kerjakan
berarti modal berperan dalam upaya sendiri agar menghasilkan pendapatan.
meningkatkan pendapatan UKM dengan Penelitian ini juga sejalan dengan
keeratan hubungan pengaruh sebesar penelitian yang dilakukan oleh
33,2% dan besar pengaruh sebesar Tampubolon (2006) yang mengatakan
11,0%. bahwa Kredit yang diberikan berpengaruh
positif terhadap peningkatan laba usaha
kecil.
Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan ada ada pengaruh positif dan signifikan modal
pengaruh positif dan signifikan pemberian terhadap pendapatan UKM pada BPR
kredit dan modal terhadap pendapatan Nusamba Mengwi. Hasil penelitian ini juga
UKM pada BPR Nusamba Mengwi. Hasil konsisten dengan pernyataan teoritik dari
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Munawir (2004), yang menyatakan bahwa DAFTAR RUJUKAN


modal mempunyai hubungan terhadap Anonim. 1998. Undang-Undang
pendapatan, dimana jumlah modal yang Perbankan No 10 Tentang
dimiliki mempengaruhi tingkat Pemberian Kredit. Jakarta.
keuntungan yang akan diperoleh. Hasil
penelitian ini juga mendukung penelitian Boediono. 1992. Ekonomi mikro.
teoritik dari Tohan (2000) yang Yogyakarta: Fakultas Universitas
menyatakan modal usaha yang tinggi Gajah Mada.
merupakan cara yang paling efisien untuk
mempertahankan arus usaha dan mampu --------------,1992. Teori Pertumbuhan
mempengaruhi pendapatan. Hasil Ekonomi Seri Sinopsis Pengantar
penelitian ini juga sejalan dengan Ilmu ekonomi. Edisi 1, Cetakan Ke
penelitian yang dilakukan oleh Wiyatmi 5. Yogyakarta: BPFE.
(2009) yang mengatakan bahwa
penggunaan modal kerja berpengaruh Daniel, M. 2002. Pengantar ekonomi
terhadap pendapatan industri kecil. pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Gilarso T. 1993. Pengantar Ekonomi


Mikro. Yogyakarta: Kanisius.
PENUTUP
Berdasarkan hasil dan pembahasan Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga
penelitian sebelumnya maka dapat ditarik Keuangan Lainnya. Jakarta: PT
beberapa kesimpulan penelitian sebagai Raja Grafindo Persada.
berikut. Ada pengaruh positif dan
--------, 2003. Manajemen Perbankan.
signifikan: (1) pemberian kredit dan modal
terhadap pendapatan UKM, (2) pemberian Jakarta: PT. Raja Grafindo
kredit terhadap modal, (3) pemberian Persada.
kredit terhadap pendapatan UKM, dan (4) ----------, 2004. Manajemen Perbankan
modal terhadap pendapatan UKM. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Berdasarkan simpulan di atas maka
disarankan (1) Peneliti yang berminat ----------, 2004. Bank dan Lembaga
untuk mendalami bidang teori manajemen Keuangan Lainnya. Jakarta: PT
keuangan diharapkan untuk melakukan Raja Grafindo Persada.
penelitian lebih lanjut mengenai hubungan
kausal antara pemberian kredit, jumlah ----------, 2008. Dasar-Dasar Perbankan.
modal dan pendapatan UKM dengan Jakarta: RajaGrafindo Persada.
menggunakan metode yang sama pada
perusahaan yang berbeda. Hal ini ----------, 2008. Bank dan Lembaga
berguna untuk menguji keberlakuan Keuangan Lainnya. Jakarta:
temuan model hubungan kausal dalam RajaGrafindo Persada.
skripsi ini secara lebih luas (2) Peneliti
berikutnya diharapkan melakukan ----------, 2010. Managemen Perbankan.
penelitian lebih lanjut dengan mengkaji Edisi 9. Jakarta: RajaGrafindo
hubungan struktural variabel lain yang Persada.
diduga kuat mempengaruhi pendapatan.
UKM yaitu (a) biaya operasional, dan (b) Manurung Jonni J., dan Adler H.
suku bunga kredit (Boediono, 1992), dan Manurung. 2004. Ekonomi
(3) Bagi BPR Nusamba Mengwi Keuangan dan Kebijakan Moneter.
disarankan agar: (1) meningkatkan jumlah Cetakan Pertama. Jakarta:
pemberian kredit untuk kredit usaha kecil, Salemba Empat.
(2) menurunkan suku bunga bank, dan (3)
menyalurkan modal ke masyarakat. Setiawina, Djinar .2005. Pengaruh
Jumlah Kredit Terhadap Peghasilan
UKM di Kabupaten Klungkung
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

S. Munawir. 2004. Analisis Laporan


Keuangan. Edisi Ke-4.Yogyakarta:
Liberty.

Simorangkir, O.P. 2005. Pengantar


Lembaga Keuangan Bank dan Non
Bank. Bogor: Ghalia Indonesia.

-----------------, 1989. Kamus Perbankan.


Cet. 2. Jakarta : Bina Aksara.

Tohar. 1999. M Membuka Usaha Kecil.


Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Wiyatmi, Ari. 2009. Pengaruh Modal Kerja


Terhadap Pendapatan Industri Kecil
Getuk Goreng di Kecamatan
Sokaraja Kabupaten Banyumas.

Anda mungkin juga menyukai