net/publication/336870146
CITATIONS READS
0 203
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ismail Suardi Wekke on 29 October 2019.
2
Isi
Pengertian Systematic Literature Review (SLR)
Prosedur SLR
3
Pengertian Systematic Literature
Review (SLR)
4
Tinjauan Pustaka
• Tinjauan pustaka merupakan langkah utama untuk keseluruhan proses penelitian
yang umumnya dilakukan di awal penelitian
• Tinjauan pustaka merupakan hal utama yang dilakukan untuk mengelola
keragaman informasi untuk penelitian akademik
• Tujuan dilakukannya tinjauan pustaka adalah untuk memudahkan peneliti dalam
memetakan dan menaksir wilayah intelektual yang ada, serta untuk menentukan
Pertanyaan Penelitian untuk mengembangkan pengetahuan
• Tinjauan pustaka yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas dan
temuan penelitian sebelumnya
5
Systematic Literature Review
5. 6.
3.
1. 2. 4. Apa kelebihan Apa yang
Mengapa kita
Apa itu SLR? Untuk apa? Apa pentingnya? dan membuatnya
memerlukannya?
kekurangannya? berbeda?
6
Apa Itu SLR?
“Dalam penelitian, tinjauan pustaka merupakan metode sistematis, eksplisit, dan dapat direproduksi
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis pengetahuan yang didapat dari penelitian yang
telah selesai dilakukan dan telah tercatat, yang dihasilkan oleh peneliti, orang terpelajar, dan praktisi”
Bagaimana kita dapat melakukan tinjauan yang sistematis, eksplisit, komprehensif, dan dapat
direproduksi?
Anda perlu mengidentifikasi secara tepat apa yang ingin Anda ketahui dan
memutuskan sumber informasi terbaik. Anda juga harus mengevaluasi
kualitas informasi yang Anda temukan dan mensintesis hasilnya.
7
Untuk Apa?
Untuk merangkum bukti yang ada tentang suatu perlakuan (treatment) atau teknologi;
Misal, untuk merangkum bukti empiris tentang manfaat dan keterbatasan metode tertentu
Untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian yang ada saat ini dan memberikan
pertimbangan apa yang harus dilakukan untuk penelitian lebih lanjut
8
Mengapa Kita Memerlukannya?
• Anda dapat melakukannya untuk kepentingan pribadi atau untuk tujuan
akademis, atau karena Anda perlu memahami sesuatu yang sebenarnya telah
diketahui tetapi bukan dari studi yang Anda lakukan sendiri. Selain itu, SLR dapat
dilakukan karena alasan praktis. Anda mungkin diminta untuk memasukkan hasil
tinjauan pustaka yang Anda lakukan ke dalam skripsi, tesis, proposal disertasi atau
disertasi Anda guna mendapatkan dana untuk melakukan perencanaan,
pengembangan, dan evaluasi program.
9
Apa Pentingnya SLR?
Sejumlah besar literatur mengharuskan peneliti melakukan tinjauan sistematis untuk membuat
keputusan.
Tinjauan sistematis dapat mengurangi bias. “Tinjauan sistematis adalah metode yang lebih ilmiah
untuk merangkum literatur karena adanya protokol khusus yang digunakan untuk menentukan
studi mana yang akan dimasukkan dalam review/tinjauan”.
10
Apa Kelebihan dan Kekurangan SLR?
Kelebihan
• Metodologi yang bagus dapat memperkecil kemungkinan terjadinya bias pada penelitian, namun tidak
dapat menghindari bias publikasi (publication bias) dalam studi primer.
• SLR memberi informasi mengenai akibat suatu fenomena pada setting dan metode empiris. Jika
penelitian menghasilkan temuan yang konsisten, tinjauan sistematis menunjukkan bukti bahwa fenomena
tersebut kuat dan dapat ditransfer (transferable). Jika penelitian menghasilkan temuan yang tidak
konsisten, sumber variasi (sources of variation) dapat dipelajari.
• Dalam penelitian kuantitatif, penggabungan data menggunakan teknik meta-analitik mungkin dapat
dilakukan. Hal ini meningkatkan kemungkinan ditemukannya efek nyata yang tidak dapat dideteksi oleh
studi yang lebih kecil.
Kekurangan
• Kekurangan terbesar dari SLR adalah bahwa kita perlu melakukan usaha yang jauh lebih besar daripada
ketika melakukan tinjauan pustaka dengan cara lama. Selain itu, besarnya usaha untuk melakukan meta-
analisis juga bisa menjadi kerugian karena bias yang kecil dan juga efek nyata mungkin dapat terdeteksi.
11
Apa Beda SLR dari Tinjauan Pustaka
yang Biasanya?
Label Deskripsi Pencarian Penilaian Sintesis Analisa
Tinjaun pustaka dengan Istilah umum: materi yang Pencarian mungkin bersifat Penelitian yang dilakukan mungkin Biasanya naratif. Analisa yang dilakukan
cara lama diterbitkan berisi kajian literatur komprehensif, atau mungkin berkualitas, atau mungkin tidak. mungkin kronologis,
terbaru saat ini. Dapat mencakup tidak. konseptual.
beragam subjek pada berbagai
tingkatan.
Pemetaan Tinjauan Memetakan dan mengkategorikan Kelengkapan pencarian Tidak ada penilaian formal yang Mungkin bersifat grafis Mencirikan kuantitas dan
literatur yang ada untuk melakukan dipengaruhi oleh kendala berkualitas. atau tabular. kualitas literatur, mungkin
tinjauan lebih lanjut dan/atau waktu/ruang lingkup. dengan desain studi dan fitur
penelitian primer dengan utama lainnya. Dapat
mengidentifikasi kesenjangan dalam mengidentifikasi kebutuhan
literatur penelitian. untuk penelitian primer atau
sekunder.
Contoh penelitian:
(*) Shepherd, S. P. (2014). A review of system dynamics models applied in transportation. Transportmetrica B: Transport Dynamics. Vol. 2, p. 83-105.
(*) Kitchenham et al. (2012). Mapping study completeness and reliability - A case study. IET Seminar Digest. p. 126-135
12
Apa Beda SLR dari Tinjauan Pustaka
yang Biasanya?
Label Deskripsi Pencarian Penilaian Sintesis Analisa
SLR Berusaha mencari, menilai, dan Bertujuan untuk melakukan Penilaian yang berkualitas dapat Biasanya naratif dan juga Apa yang diketahui;
mensintesis bukti penelitian secara pencarian yang lengkap dan menentukan inklusi/pengecualian tabular. rekomendasi untuk latihan.
sistematis, berpegang pada komprehensif. dalam penelitian. Apa yang masih belum
pedoman tentang pelaksanaan diketahui; ketidakpastian
penelitian. seputar temuan,
rekomendasi untuk
penelitian selanjutnya.
Kajian Tersier Mengevaluasi penelitian sekunder Bertujuan untuk melakukan Penilaian yang berkualitas dapat Menggunakan metode Apa yang diketahui;
dengan penekanan kuat pada pencarian yang lengkap dan menentukan inklusi/pengecualian yang sama dengan SLR rekomendasi untuk latihan.
metodologi studi sekunder dan (jika komprehensif. dalam penelitian. untuk mensintesis Apa yang masih belum
mungkin) mengkonsolidasikan penelitian yang telah ada. diketahui; ketidakpastian
temuan penelitian studi primer seputar temuan,
seperti yang dikutip dalam karya- rekomendasi untuk
karya sekunder. penelitian selanjutnya.
Contoh penelitian:
(*) Stechemesser & Guenther. (2012). Carbon accounting: A systematic literature review. Journal of Cleaner Production. Vol. 36, p. 17-38.
(*) Hochrein et al. (2015). Literature reviews in supply chain management: a tertiary study. Management Review Quarterly. Vol. 65, p. 239-280. 13
Apa yang Membuat SLR Berbeda?
Memberikan ikhtisar temuan penelitian tentang topik-topik tertentu
Metode Keuntungan: Sintesis literatur penelitian yang kaya dan valid dapat
dikembangkan dan kadang-kadang wawasan unik akan didapatkan jika penelitian
review dilakukan oleh orang yang ahli.
Kerugian: Penulis rentan terhadap bias yang disengaja dan tidak disengaja
dalam pemilihan, interpretasi, dan pengorganisasian isi penelitian.
15
Prosedur SLR (1)
Tahap 1: Perencanaan
Memilih database
Memformulasikan Menentukan cara
dan situs web
pertanyaan untuk melakukan
untuk daftar
penelitian pencarian
pustaka
16
Prosedur SLR(2)
Tahap 2: Melakukan Tinjauan Pustaka
17
Tahap 2: Melakukan Methodological Screen
Study Quality Assessment
Dalam Cochrane Rreviewers’ Handbook [7] disebutkan bahwa kualitas berkenaan dengan sejauh mana
penelitian meminimalkan bias dan memaksimalkan validitas internal dan eksternal.
Istilah Sinonim Definisi
Bias Kesalahan sistematis Kecenderungan untuk memberikan hasil yang menyimpang
secara sistematis dari hasil 'sebenarnya'. Hasil yang tidak sesuai
tidaklah valid secara internal.
Validitas internal Validitas Sejauh mana desain dan pelaksanaan penelitian cenderung
mencegah terjadinya kesalahan sistematis. Validitas internal
merupakan prasyarat untuk validitas eksternal.
Validitas eksternal Generalisasi, penerapan sejauh mana efek yang diamati dalam penelitian berlaku di luar
penelitian.
18
Tahap 2: Melakukan Methodological Screen
Study Quality Assessment
Untuk memilih penelitian yang berkualitas tinggi, peninjau literatur harus memiliki
pertanyaan berikut:
• Apakah desain penelitian valid secara internal dan eksternal?
• Apakah sumber data yang digunakan dalam penelitian andal dan valid?
• Apakah metode analitik sesuai dengan karakteristik dan kualitas data penelitian?
• Apakah hasilnya bermakna dalam hal praktis dan statistik?
19
Prosedur SLR(3)
Tahap 3: Menyampaikan hasil peninjauan
Laporan:
Makalah dari jurnal atau seminar
Catatan: makalah dari jurnal atau seminar umumnya memiliki batasan. Untuk memastikan bahwa pembaca dapat mengevaluasi
kekakuan dan validitas tinjauan sistematis dengan tepat, makalah jurnal harus merujuk pada laporan teknis atau tesis yang berisi
semua detil.
20
Tahap 1: Memformulasikan Pertanyaan
untuk Penelitian (Research Question)
Research Question adalah:
pertanyaan yang dinyatakan secara tepat sebagai memandu dan memusatkan tinjauan.
pernyataan untuk mengidentifikasi fenomena yang akan diteliti.
tidak harus sama dengan pertanyaan yang diajukan dalam penelitian.
Menentukan pertanyaan penelitian merupakan hal terpenting dalam SLR. Pertanyaan-pertanyaan mengenai tinjauan
mendorong seluruh metodologi tinjauan menjadi sistematis:
Proses pencarian harus dapat mengidentifikasi studi terdahulu yang menjawab pertanyaan penelitian.
Proses ekstraksi data harus dapat mengekstraksi data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan.
Proses analisis data harus dapat mensintesis data sedemikian rupa sehingga pertanyaan penelitian dapat dijawab.
21
Tahap 1: Memformulasikan Pertanyaan
untuk Penelitian (Research Question)
Research Question yang bagus adalah:
Bermakna dan penting bagi para praktisi serta peneliti.
Mengarahkan pada perubahan atau untuk meningkatkan kepercayaan pada penerapan saat
ini.
Mengidentifikasi perbedaan antara kepercayaan yang dipegang dan kenyataan.
Jelas dan fokus, serta mensintesis berbagai sumber untuk menyajikan argumen yang unik.
Untuk RQ dalam disertasi PhD, RQ harus mengidentifikasi dasar pada mahasiswa
penelitian dan memperjelas bahwa penelitian yang diusulkan cocok dengan pengetahuan
saat ini.
22
Tahap 1: Memformulasikan Pertanyaan
untuk Penelitian (Research Question)
Bagaimana cara memformulasikan RQ? Ada 5 Elemen yang disingkat sebagai PICOC
Sumber: Kitchenham et al., A Systematic Review of Cross-vs. Within-Company Cost Estimation Studies, IEEE
Transactions on Software Engineering, 33 (5), 2007
24
Tahap 1: Memformulasikan Pertanyaan
untuk Penelitian (Research Question)
Contoh RQ yang Baik Intervensi
• Apa yang membuat model estimasi lintas perusahaan tidak begitu berbeda secara
signifikan dari model estimasi dalam perusahaan untuk memprediksi upaya proyek
perangkat lunak/Web?
Perbandingan Hasil
Populasi
25
Tahap 1: Memformulasikan Pertanyaan
untuk Penelitian (Research Question)
Contoh RQ yang Tidak Baik
Apakah wanita yang berusia 18-35 tahun mendapatkan nilai WAIS-II (populasi) yang lebih baik daripada pria yang berusia 18-35 tahun (WAIS-II
merupakan nama suatu tes kecerdasan).
Populasi
Pertanyaan penelitian seperti di atas menghasilkan data yang dapat direplikasi. Dari pertanyaan tersebut, penulis dapat menyusun pertanyaan
untuk menentukan langkah selanjutnya.
26
Tahap 1: Memformulasikan Pertanyaan
untuk Penelitian (Research Question)
Pertanyaan untuk Experiential Evidence
Konteks 27
Tahap 1: Memformulasikan Pertanyaan
untuk Penelitian (Research Question)
Contoh RQ yang Lebih Luas
28
Tahap 1: Memilih Database dan Situs
Web untuk Daftar Pustaka
Salah satu sumber yang paling penting (bahkan dinilai paling penting) untuk mendapatkan kumpulan artikel adalah melalui
database online. Beberapa disebutkan di dalam daftar berikut:
• Elsevier (www.sciencedirect.com),
• Emerald (www. Emeraldinsight.com),
• Springer (www.springerlink.com),
• Wiley (www.wiley.com)
• Tylor dan Francis (www.tandfonline.com)
• Pubmed (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/)
• IEEE (www.ieee.org)
• Perpustakaan Digital ACM (http://dl.acm.org/)
Catatan: Google Scholar (scholar.google.com) dapat digunakan untuk mencari penelitian yang tidak dipublikasikan, proses
konferensi, uji coba industri dan sejenisnya publikasi.
29
Tahap 1: Menentukan Istilah untuk
Melakukan Pencarian (Search Terms)
RQ yang dinyatakan dengan tepat memiliki kelebihan bahwa ia mengandung kata-kata kunci yang perlu diteliti oleh
peneliti untuk melakukan pencarian secara online. Search term dapat berupa kata dan frasa yang digunakan untuk
mendapatkan artikel, buku, dan laporan yang diinginkan. Kata-kata atau istilah pencarian ini sering disebut sebagai kata
kunci, deskriptor, atau pengidentifikasi.
30
Tahap 1: Menentukan Istilah untuk
Melakukan Pencarian (Search Terms)
Mencari dengan Menggunakan Boolean Operator
Pencarian tinjauan peustaka sering dilakukan dengan menggabungkan kata-kata kunci dan istilah lainnya dengan kata-kata seperti DAN, ATAU, dan BUKAN.
Contoh 1: DAN
Karbon DAN Perhitungan:
Gunakan kata DAN untuk mendapatkan kutipan informasi yang mana setiap kutipan berisi semua istilah pencarian. Istilah yang dicari dapat muncul dalam bentuk informasi tentang
perhitungan mengenai apa pun yang mungkin berhubungan dengan istilah karbon.
Contoh 2: ATAU
Karbon ATAU GHG:
Gunakan kata ATAU untuk mendapatkan kutipan informasi yang mengandung salah satu istilah yang dicari.
Contoh 3: BUKAN
karbon BUKAN sosial:
31
Tahap 1: Menentukan Istilah untuk
Melakukan Pencarian (Search Terms)
http://www.sciencedirect.com/science/search
32
Tahap 1: Menentukan Istilah untuk
Melakukan Pencarian (Search Terms)
33
Tahap 1: Menentukan Istilah untuk
Melakukan Pencarian (Search Terms)
34
Tahap 1: Mengatur Daftar Pustaka (Alat)
Dengan menggunakan reference management software, Anda akan dapat:
Mengkategorikan artikel yang diidentifikasi dalam pencarian Anda – Anda dapat membuat grup artikel untuk mendapatkan jawaban
yang spesifik
Mengutip saat Anda menulis – masukkan kutipan dalam format yang ditentukan sebelumnya dalam naskah penelitian atau makalah
saat Anda menulis
Membuat daftar referensi yang dikutip dalam naskah penelitian Anda sesuai dengan format yang telah ditentukan, misalnya oleh APA,
Harvard
35
Tahap 2: Menerapkan Practical Screen
• Preliminary Literature Search selalu menyajikan banyak pilihan artikel,
meskipun hanya sedikit yang relevan.
• Anda harus melihat literatur secara saksama untuk mendapatkan artikel
yang relevan dengan menetapkan kriteria untuk inklusi dan eksklusi dari
tinjauan.
• Kriteria untuk practical screening mencakup faktor-faktor seperti bahasa
di mana artikel dicetak, jenis artikel (jurnal, uji klinis), tanggal publikasi,
dan sumber pendanaan
36
Tahap 2: Menerapkan Practical Screen (1)
Kriteria practical screen yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian
Bahasa penerbitan
• Semua penelitian dalam bahasa Inggris dan Spanyol.
Peneliti
• Semua penelitian yang dilakukan oleh Wendy Adams.
Setting
• Semua penelitian yang dilakukan dalam lingkup kesehatan. Tidak termasuk semua
penelitian tentang pusat pelayanan sosial.
37
Tahap 2: Menerapkan Practical Screen (2)
Kriteria practical screenyang dapat digunakan untuk melakukan pencarian
Desain Penelitian
• Hanya eksperimen percobaan atau asli. Bukan penelitian dengan participant blinding.
Setting
• Semua penelitian yang dilakukan dalam lingkup kesehatan. Tidak termasuk semua
penelitian tentang pusat pelayanan sosial.
38
Tahap 2: Menerapkan Practical Screen (3)
Kriteria practical screen yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian
Sampling
• Semua penelitian dengan subyek yang dipilih secara acak
Tanggal Publikasi
• Semua penelitian yang diterbitkan antara 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2012
Sumber pendanaan
• Semua penelitian dengan sumber dana pribadi. Tidak termasuk penelitian dengan pendanaan dari pemerintah.
39
Tahap 2: Menerapkan Practical Screen (4)
Contoh: Fungsi Sosial
Untuk mengidentifikasi artikel dalam bahasa Inggris untuk mengukur fungsi sosial, kita dapat
menggunakan tiga sumber informasi: Oishi Social Functioning (yang memiliki 1.000 artikel), PubMed
(Perpustakaan Kedokteran Nasional), dan PsycINFO (American Psychological Association). Kita dapat
membatasi kandidat artikel yang memiliki istilah fungsi sosial dalam judulnya. Dari artikel tersebut, kita
hanya dapat memilih artikel yang diterbitkan dari 2008 hingga saat ini dan juga yang menggambarkan
atau menggunakan setidaknya satu kuesioner. Kita juga dapat mengecualikan surat, editorial, ulasan,
dan artikel yang tidak ditulis dalam bahasa Inggris, Prancis, Rusia, Denmark, atau Spanyol atau terutama
yang berkaitan dengan metodologi atau kebijakan. Kita kemudian dapat meninjau daftar artikel dan
membatasi pilihan sampai 15 jurnal terbaik.
40
Tahap 2: Menerapkan Practical Screen (5)
Rangkuman Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi Jenis
Menerangkan atau menggunakan paling tidak satu kuisioner Isi atau instrumen
Ditulis dalam bahasa Inggris, Prancis, Rusia, Denmar, atau Spanyol Bahasa Penerbitan
41
Tahap 2: Melakukan Methodological Screen
Kualitas metode yang digunakan mengacu pada seberapa baik studi ilmiah
telah dirancang dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan penelitian.
Studi dengan kualitas terbaik adalah yang paling sesuai dengan standar
penelitian yang ketat.
Hanya studi metodologis yang menghasilkan hasil yang akurat.
• Fokus untuk melakukan studi yang baik adalah satu-satunya cara untuk
memastikan keakuratan tinjauan yang dilakukan. Karena itu, mempelajari
metode penelitian merupakan komponen penting sebelum melakukan
peninjauan literatur penelitian.
42
Tahap 2: Melakukan Methodological Screen
Selain mengetahui kriteria inklusi atau eksklusi secara umum, menilai “kualitas” studi
primer juga penting untuk:
• memberikan kriteria inklusi / eksklusi yang lebih rinci.
• menentukan apakah perbedaan kualitas mempengaruhi perbedaan hasil penelitian.
• Sebagai alat untuk mengukur pentingnya penelitian yang dilakukan individu ketika
hasilnya disintesis.
• menunjukkan interpretasi temuan penelitian dan menentukan kekuatan kesimpulan
dalam penelitian.
• memberikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
43
Tahap 2: Melakukan Methodological Screen
Mengembangkan Instrumen Penelitian yang Berkualitas
Protokol peninjauan (review protocol) menetapkan metode yang akan digunakan untuk melakukan SLR.
Protokol yang telah ditentukan sebelumnya tetap diperlukan untuk mengurangi kemungkinan adanya bias
dari peneliti. Komponen protokol meliputi tersebut antara lain:
• Strategi ekstraksi data. Strategi ini mendefinisikan bagaimana informasi yang diperlukan dari setiap
penelitian primer akan diperoleh. Jika data memerlukan manipulasi atau asumsi dan kesimpulan, proses
validasi yang sesuai harus ditentukan melalui protokol.
• Sintesis data yang diekstraksi. Hal ini digunakan untuk mendefinisikan strategi sintesis dan
mengklarifikasi apakah meta-analisis formal yang dimaksudkan, dan jika demikian teknik yang akan
digunakan akan ditentukan pula.
44
Tahap 2: Melakukan Methodological Screen
Contoh Review Protocol
45
Tahap 2: Sintesis Hasil Penelitian
Sintesis memiliki empat tujuan utama:
- Menjelaskan pengetahuan terbaru mengenai topik penelitian
- Mendukung perlunya dilakukannya penelitian terbaru
- Menjelaskan temuan penelitian
- Menjelaskan kualitas penelitian
46
Tahap 2: Sintesis Hasil Penelitian
Hasil dari tinjauan pustaka dapat disintesiskan menjadi dua
hal
• Sintesisdeskriptif merupakan interpretasi dari tinjauan
temuan penelitian berdasarkan pengalaman dan kualitas
pengulas, serta isi literatur yang tersedia.
• Jenis sintesis-meta-analisis khusus yang melibatkan
penggunaan metode statistik untuk menggabungkan hasil
dari dua penelitian atau lebih.
47
Tahap 2: Sintesis Hasil Penelitian
Sintesis Deskriptif
Informasi yang diekstraksi tentang studi yang dilakukan (yaitu
intervensi, populasi, konteks, ukuran sampel, hasil, kualitas
penelitian) harus ditabulasikan secara konsisten dengan review
question.
• Tabel disusun untuk menggarisbawahi persamaan dan perbedaan
antara hasil penelitian.
48
Tahap 2: Sintesis Hasil Penelitian
Contoh sintesis deskriptif
49
Tahap 2: Sintesis Hasil Penelitian
Sintesis kuantitatif (meta-analisis)
• Meta-analisis menggunakan teknik statistik formal untuk merangkum hasil penelitian yang serupa
tetapi terpisah pada penelitian yang berbeda.
• Meta-analisis mengintegrasikan atau menggabungkan data dari lebih dari satu penelitian tentang
topik yang diberikan untuk sampai pada kesimpulan tentang suatu penelitian.
50
Tahap 2: Sintesis Hasil Penelitian
51
Tahap 3: Melaporkan Hasil Tinjauan
• Menulis jurnal atau tesis.
• Memilih jurnal yang sesuai dan berhubungan dengan bidang studi.
52
Tahap 3: Melaporkan Hasil Tinjauan
Isi Makalah SLR
1. Judul
2. Nama penulis
3. Abstrak
4. Kata kunci
5. Teks utama
5.1 Pendahuluan
5.2 Metode penelitian (SLR)
5.3 Hasil
53
Tahap 3: Melaporkan Hasil Tinjauan
Pilihlah jurnal yang tepat
• Anda harus meminta bantuan dari pembimbing atau kolega Anda. Kejar
mereka jika perlu.
• Artikel dalam referensi Anda kemungkinan akan membawa Anda
menemukan jurnal yang tepat.
• JANGAN menyebarkan naskah Anda ke banyak jurnal.
Hanya kirimkan sekali! Standar etika internasional melarang pengiriman
berulang atau serentak, dan editor PASTI akan mengetahuinya!
54
Tahap 3: Melaporkan Hasil Tinjauan
Cantumkan jurnal dari pada referensi Anda berdasarkan ISI/SJR Impact Factor
International journal of
production economics 3,493 Q1
Applied mathematical
2,350 Q1
modeling
https://journalmetrics.scopus.com/
55
Tahap 3: Melaporkan Hasil Tinjauan
Baca „Guide for Authors Guide for Authors‟! Lagi dan lagi!
• Terapkan apa yang telah Anda pelajari dalam Guide for Authors pada
manuskrip penelitian Anda, bahkan pada draf pertama (tata letak teks,
kutipan, nomenklatur, gambar dan tabel, dll.). Hal ini akan menghemat
waktu Anda, dan juga waktu editor.
• Semua editor tidak ingin membuang-buang waktu untuk membaca naskah
penelitian yang tidak disiapkan dengan baik. Hal itu menunjukkan bahwa
peneliti tidak menaruh rasa hormat.
56
Tahap 3: Melaporkan Hasil Tinjauan
57
Melakukan Tinjauan Pustaka bukanlah hal
yang mudah. Kemampuan literasi yang
tinggi diperlukan untuk dapat
menghubungkan topik yang berbeda dari
berbagai literatur.
Terima kasih!
58
Daftar Pustaka
59