N. VIII terdiri dari dua berkas saraf, yaitu Nervus Kokhlearis dan Nervus Vestibularis.
Prosedur pemeriksaan nervus akustikus atau N.VIII meliputi pemeriksaan fungsi
pendengaran dan pemeriksaan fungsi vestibular.
2. Pemeriksaan Rinne
Tujuan untuk membandingkan pendengaran melalui tulang dan udara dari
penderita. Pada telinga sehat, pendengaran melalui udara di dengar lebih
lama daripada melalui tulang.
Garputala ditempatkan pada planum mastoid sampai penderita tidak dapat
mendengarnya lagi, kemudian garpu tala dipindahkan ke depan meatus
eksternus. Jika pada posisi yang kedua ini masih terdengar dikatakan tes
positif, pada orang normal atau tuli persepsi, tes Rinne ini positif. Pada tuli
konduksi tes Rinne negatif.
3. Pemeriksaan Schwabach
Tujuan membandingkan hantaran tulang penderita dengan hantaran tulang
pemeriksa (dengan anggapan pandengaran pemeriksa adalah baik)
Garputala yang telah digetarkan ditempatkan di prosesus mastoideus
penderita. Bila penderita sudah tidak mendengar lagi suara garputala
tersebut, maka segera garputala dipindahkan ke prosesus mastoideus
pemeriksa.
Evaluasi hantaran tulang. Bila hantaran tulang penderita baik, maka
pemeriksa tidak akan mendengar suara mendenging lagi. Keadaan ini
dinamakan Schwabach normal.
Bila hantaran tulang si penderita kurang baik, maka pemeriksa masih
mendengar suara getaran garputala tersebut. Keadaan ini dinamakan
Schwabach memendek.
Apabila terjadi kelainan pada nervus Akustikus, maka gangguan yang mungkin terjadi adalah
gangguan pedengaran dan gangguan keseimbangan.
1. Gangguan Pendengaran
a. Tuli saraf yang disebabkan adanya neuroma Akustik
b. Degenerasi yang dapat menyebabkan presbiaksis
c. Fraktur
d. Toxixitas
e. Infeksi
f. Tuli konduktif
2. Gangguan keseimbangan
a. Penyakit meniere
b. Labirinitis akut
c. Mabuk kendaraan
d. Intoksikasi
Gangguan pada komponen sensorik dan motoric dari N.IX dan N.X dapat mengakibatkan
hilangnya reflex menelan yang dapat mengakibatkan terjadinya aspirasi paru. Disamping itu
juga hal ini dapat menyebabkan otot-otot menelan menjadi lemah dan lumpuh.