Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Boiler


Boiler atau ketel uap merupakan alat yang berupa tangka /drum /vessel
tertutup yang terbuat dari bahan baja dimana berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap sehingga dapat dikatakan sebagai alat transfer panas yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar (baik dalam bentuk padat, cair, ataupun gas),
dengan demikian air dapat berubah menjadi uap yang berfungsi untuk proses
produksi (Ginting dkk., 2014).
Boiler termasuk bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Boiler mendapatkan suplai panas dari
burner (Hamidah dkk, 2011). Air adalah media yang berguna dan murah untuk
mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam,
maka volumenya akan meningkat 1600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik (Winanti,
2006). Boiler pada intinya adalah alat pemanas cairan (biasanya air) agar berada
di atas titik didihnya sehingga menguap.
Menurut United Nations Environment Programmer (2006), sistem boiler
terdiri dari: sistem air umpan (feed water system), sistem steam (steam system)
dan sistem bahan bakar (fuel system).
1. Sistem air umpan (feed water system) menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk
keperluan perawatan dan perbaikan.
2. Sistem Steam (steam system) mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem perpipaan ke titik pengguna. keseluruhan
sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat
pemantau tekanan.
3. Sistem bahan bakar (fuel system) adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.

14
15

Salah satu cara untuk mengefisienkan penggunaan bahan bakar pada boiler adalah
dengan menjaga supaya efisiensi pembakaran bahan bakar pada boiler tetap
tinggi, adapun susunan skematis system boiler pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram skematis Sistim Boiler


(Sumber : Winanti, 2006)

Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air
umpan (feed water). Dua sumber air umpan adalah:
1. Kondensat atau steam yang mengembun yang dikembalikan dari proses.
2. Air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari
luar ruang boiler dan plant process.
Sistem yang lain adalah penggunaan economizer untuk memanaskan awal umpan
menggunakan limbah panas pada gas buang, untuk mendapatkan efisiensi boiler
yang lebih tinggi, agar boiler maksimal.
16

3.2 Komponen Boiler


Dalam pengoperasiannya, boiler ditunjang oleh beberapa peralatan bantu
seperti economizer, ruang bakar, dinding pipa, burner, steam drum, superheater
dan cerobong.

Gambar 3.2 Komponen Boiler


(Sumber: United Nations Environment Programmer, 2006)

a. Economizer
Economizer atau pemanas awal berfungsi untuk memanaskan air pengisi ketel
sebelum masuk ke boiler. Adapun Letak Economizer di jelas kan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Letak Economizer


(Sumber: United Nations Environment Programmer, 2006)
17

b. Ruang Bakar (Furnace)


Ruang bakar adalah bagian dari boiler yang dindingnya terdiri dari pipa-
pipa air. Pada sisi bagian depan terdapat sembilan burner yang letaknya terdiri
atas 4 tingkat tersusun secara mendatar seperti Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Ruang Bakar


(Sumber: United Nations Environment Programmer, 2006)

c. Dinding Pipa (Wall Tube)


Merupakan dinding di dalam ruang bakar yang berfungsi sebagai tempat
penguapan air. Dinding ini berupa pipa-pipa yang berisi air secara vertical seperti
Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Dinding Pipa


17

(Sumber: PT.Pupuk Iskandar Muda, 2019)


18

d. Steam Drum
Steam drum adlah alat pada boiler yang berfungsi untuk menampung feed
water dalam pembuatan uap yang temperaturnya cukup tinggi dan berupa
campuran air dan uap. Di dalam steam drum terdapat peralatan pemisah uap.
Campuran feed water dan uap mengalir mengikuti bentuk separator sehingga uap
air pada campuran akan jatuh dan masuk ke saluran primary dan secondary
superheater. Uap yang telah dipisahkan oleh separator masuk ke covron dryes.
Disini mengalami pemisahan yang terakhir sehingga didapat uap jenuh. Air yang
jatuh dialirkan ke bagian bawah Gambar 3.6 dari drum secara gravitasi dan
mengalir ke dalam tempat penampungan kemudian keluar melalui down corner
dan uap jenuh akan keluar dari dry box

Gambar 3.6 Steam Drum


(Sumber: United Nations Environment Programmer, 2006)
19

e. Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung
dalam uap menjadi gerakan memutar (putaran). Uap dengan tekanan dan
temperatur tinggi diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin Gambar 3.7 yang
dipasang pada poros sehingga poros turbin berputar. Akibat melakukan kerja di
turbin tekanan dan temperatur uap keluar turbin turun hingga menjadi uap basah.
Uap ini kemudian dialirkan ke kondensor, sedangkan tenaga putar yang
dihasilkan digunakan untuk memutar generator. Saat ini hampir semua mesin
turbin uap adalah dari jenis turbine condensing atau aup keluar turbin (exhaust
steam) dialirkan ke kondensor.

Gambar 3.7 Turbin Boiler


(Sumber: United Nations Environment Programmer, 2006)
20

f. Kondensor
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses
perubahan nya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan
yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air
sebagai pendingin mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut
surface (tubes) condenser. Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut.
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin. Kebersihan
pipa-pipa dan perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. Proses
perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal
ini kondensor berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin sama
dengan temperatur udara luar, maka temperatur air kondensat nya maksimum
mendekati tempearatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas terganggu,
maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.

Gambar 3.8 Kondensor


(Sumber: United Nations Environment Programmer, 2006)

g. Generator
Generator adalah suatu perangkat yang berfungsi mengubah energi
mekanik/gerak dalam bentuk putaran poros menjadi energi listrik, yang akan
membangkitkan tegangan bolak-balik menurut prinsip dasar.
21

Gambar 3.9 Generator


(Sumber: United Nations Environment Programmer, 2006)

3.3 Tipe-Tipe Boiler


Boiler terdiri dari bermacam-macam tipe yaitu:

3.3.1 Fire Tube Boiler


Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler
ada didalam Shell untuk diubah menjadi steam. Fire tube boiler biasanya untuk
kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan steam rendah sampai dengan.
Fire tube boiler kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 Kg/jam dengan
tekanan sampai 18 kg/cm. Fire Tube boiler dapat menggunakan minyak bakar
minyak gas atau bahan bahar padat dalam operasinya alasan ekonomis, Untuk
omis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksi sebagai paket boiler (dirakit
oleh pabrik) untuk semua bahan bakar. Fire tube boiler ini memiliki vang relatif
sederhana, kokoh, mudah dijangkau harganya, serta fleksibel terhadap perubahan
beban secara cepat. Akan tetapi kelemahan dari Boiler jenis ini yaitu lambat
dalam mencapai tekanan operasi pada awal operasi konstruksi yang relatif
sederhana. (Dalimunthe, 2006).
22

Gambar 3.10 Fire Tube Boiler


(Sumber: United Nations Environment Programmer, 2006)

3.3.2 Water Tube Boiler


Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa
masuk ke dalam drum. Air yang tersikulasi dipanaskan oleh gas pembakar
membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan
steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit
tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam
antara 4.500 – 12.000 Kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube
boiler yang dikontruksikan secara paket jika digunakan bahan bakar minyak dan
gas. Untuk water tube boiler yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum
dirancang secara paket (Dalimunthe, 2006).

Gambar 3.11 Water Tube Boiler


(Sumber: United Nations Enviroment Programme, 2006)
23

3.3.3 Package Boiler


Disebut Package karena sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada
saat dikirimkan ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan
bakar dan sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Paket boiler biasa nya
merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire tube dengan transfer panas
baik radiasi maupun konveksi yang tinggi.

Gambar 3.12 Package Boiler


(Sumber; United Nations Environment Programmer, 2006)

3.3.4 Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed Combustion (FBC)


Pembakaran dengan Fluidized Bed Combustion (FBC) muncul sebagai
alternative yang memungkinkan dan meliebihi yang cukup berarti di banding
system pembakaran yang konvesional dan memberikan banyak keuntungan antara
lain rancangan boilr yang kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi
pembakaran yang tinggi dan berkurang nya emisi polutan yang merugika seperti
SOx & NOx. Bahan bakar yanga dapat dibakar dalam boiler adalah batubara,
sekam padi, bagas dan limbah pertanian. Boiler Fluidized Bed Combutions
memiliki sekitar kapasitas yang luas yaitu antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100
T/jam
24

3.3.5 Pulverized Fuel Boiler


Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar
batubara menggunakan batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industry
yang lebih besar juga menggunakan batubara halus. Teknologi ini berkembang
dengan baik dan diseluruh dunia terdapat ribuan unit lebih dari 90% kapasitas
pembakaran batubara merupakan jenis ini.

Gambar 3.13 Pulverized Fuel Boiler


(Sumber ; United Nations Environment Programmer, 2006)

Sistem ini memiliki keuntungan seperti kemampuan membakar berbagai


kualitas batubara, respon yang cepat terhadap perubahan beban muatan, suhu
udara dan pemanas awal yang tinggi

3.4 Prinsip Kerja Boiler


Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan
temperatur, dan laju aliran yang menetukan pemanfaatan steam yang Akan
digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan
tekanan temperatur rendah (low preasure/ LP), dan tckanan temperature tinggi
(High preasure/ HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari
sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanaskan cairan dan
menjalankan suatu mesin comercial and industrial boiler.
25

Namun ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang
memanfaatkan tekanan temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik,
kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Pada boiler menggunakan fluid kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.
Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Pertama air diisikan ke Boiler hingga mengisi penuh seluruh luas
permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas
hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi
uap.
2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar Turbin Uap sehingga menghasilkan daya
mekanik berupa putaran.
3. Ketiga, Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran Medan magnet
dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik
dari terminal output generator.
4. Keempat, uap bekas keluar turbin masuk ke Kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
5. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kcbutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan
dan perbaikan dari sistem air umpan, pcnanganan air umpan diperlukan sebagai.
26

Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu di ketahuin komponen


dari boiler yang mendukung perciptanya steam:

1. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari
steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan.
Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan
dengan suhu 260°C sampai 350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi
kering dan dapat digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk
keperluan peralatan lain.

2. Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara
yang digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar
sempurna. Udara yang dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki
suhu yang Sama dengan suhu udara normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun,
setelah melalui air heater, suhunya udara tersebut Akan meningkat menjadi
230°C sehingga sudah dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air
yang terkandung didalamnya karena uap air dapat menganggu proses
pembakaran.

3. Dust Collector (Pengumpul Abu)


Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang
berada pada aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang.
Keuntungan menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang
ke udara bebas dari kandungan debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat
mencemari udara di lingkungan sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu
maupun pasir.
27

4. Pengatur Pembuangan Gas Bekas


Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan)
melalui dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap.
Damper pengatur gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum
IDF dinyalakan, karena semakin besar damper dibuka maka akan semakin
besar isapan yang akan terjadi dari dalam tungku.

5. Safety Valve (Katup pengaman)


Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah
melebihi batas yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu
katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini
dapat diatur sesuai dengan aspek maksimum yang telah ditentukan. Pada uap
basah biasanya diatur pada tekanan 21 kg per cm kuadrat, sedangkan untuk
katup pengaman uap kering diatur pada tekanan 20, 5 kg per cm kuadrat.

6. Gelas Penduga (Sight Glass)


Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk
mengetahui ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk
memudahkan pengontrolan ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang
beroperasi. Gelas penduga ini harus dicuci secara berkala untuk menghindari
terjadinya penyumbatan yang membuat level air tidak dapat dibaca.

7. Pembuangan Air Ketel


Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian
atas. Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut,
contoh sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu
pengamatan terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam
drum, digunakan blowdown valve yang terpasang pada drum atas, katup ini
bekerja bila jumlah busa sudah melewati batas yang telah ditentukan
28

3.5 Bahan Bakar Boiler


Bahan bakar adalah bahan yang dapat dibakar untuk menghasilkan kalor.
Proses pembakaran merupakan proses kimia antara bahan bakar, udara dan panas.
Proses ini terjadi di ruang bakar ketel (boiler) bertujuan untuk merubah fasa air
menjadi fasa uap.
Bahan bakar yang digunakan boiler digolongkan menjadi tiga Jenis, yaitu:
Bentuk padat, bentuk cair, dun bentuk gas, bentuk padat ini ada yang bisa
langsung dipakai seperti batubara. (Maulana dan Sulaksmono, 2014). Pada
prinsipnya ketiganya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing,
namun saat ini industri dengan skala besar lebih memilih bahan bakar gas sebagai
bahan bakar utama, dikarenakan memiliki efektifitas yang tinggi dan tidak
menimbulkan kotor pada permukaan pembakaran. Berikut ini adalah jenis bahan
bakar yang digunakan oleh boiler:
a. Bahan bakar padat (batubara)
Batubara merupakan bahan bakar jenis batuan sedimen berwarna coklat
kehitaman yang dapat terbakar terdiri dari konsolidasi dan senyawa daripada
tumbuhan yang tumbuh di hutan. Batubara memiliki kandungan kimia utama
yaitu karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen, batubara juga mengandung air dan
kotoran seperti abu, merkuri, dan belerang (Oland, 2002).
b. Bahan bakar cair (minyak)
Minyak bumi dan gas alam saling bersaing dan saling melengkapi
batubara, sehingga memungkinkan meluasnya industrialisasi sebagaimana yang
dapat dilihat saat ini, karena batubara merupakan benda yang berat, besar dan
kotor, serta digunakan untuk mesin-mesin kecepatan rendah. Bahan bakar cair
tergolong mudah dalam penggunaanya, ditambah dengan eflsiensi panas yang
tinggi. Selain itu, bahan bakar cair lebih mudah di distribusikan dan mudah dalam
penanganan, hal ini membuat bahan bakar cair yaitu minyak bumi sebagai salah
satu bahan bakar yang paling sering digunakan khususnya untuk kcndaraan
bermotor. Secara teknis, bahan bakar cair merupakan sumber energi yang terbaik.
Bakar cair memiliki nilai kalor pembakaran yang cenderung konstan sehingga
29

Memudahkan untuk mengontrol suatu alat pembakaran, dan dapat


tnenghasilkan efisiensi yang tinggi.
c. Bahan bakar gas
Gas alam merupakan bahan bakar hidrokarbon yang tidak berwama yang
litamanya terdiri dari metana (CH4) dan etana (C2H6), pada prinsipnya dua
komponen yang mudah terbakar. Keduanya biasanya ditemukan di bawah,
Permukaan bumi dalam batu berpori yang formasinya tidak keropos. Ketika
mengebor sebuah sumur minyak yang dibor melalui pembentukan gas alam, yang
berada di bawah tekanan, mengalir ke permukaan di mana gas tersebut
didistribusikan menggunakan jaringan pipa ke fasilitas pengolahan. Hal ini
membuat kebanyakan boiler menggunakan gas alam dikarenakan dapat disalurkan
langsung ke boiler dan memiliki efisiensi yang tinggi serta tidak menghasilkan
abu pembakaran. Selain kemudahan distribusi, penggunaan boiler gas alam
membutuhkan ruang boiler relatif kecil, sehingga tidak terlalu banyak
mengeluarkan material untuk membuatnya. Dengan nilai kalor sekitar 1.000 btu/
ft3 dalam kondisi standar dari 60°F pada tekanan atmosfer dan persyaratan
berlebih pada udara rendah yang berkontribusi untuk efisiensi tinggi, gas alam
mungkin merupakan salah satu bahan bakar yang ideal (Oland, 2002).

3.6 Parameter Performance Package Boiler


Untuk menentukan performance suatu peralatan atau mesin, perlu terlebih
dahulu diketahui parameter-parameter yang berpengaruh pada peralatan tersebut.
Adapun parameter-parameter yang berpengaruh pada peralatan Package Boiler
adalah sebagai berikut:
1. Bahan Bakar Gas
Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar ketel uap membawa
keuntungan sebagai berikut:
a. Pada umumnya ketel uap yang menggunakan bahan bakar hanya gas alam
Saja akan lebih murah dibanding dengan ketel uap yang menggunakan
bahan bakar minyak Hal ini disebabkan karena pembakaran gas alam tidak
tnenghasukan abu atau jelaga, sehingga kecepatan gas asap melalui celah-
30

b. Celah pipa dapat diperbesar, dengan demikian celah antara pipa-pipa dapat
dipersempit dan dapat digunakan pipa-pipa dengan diameter yang lebih
kecil.
c. Pemlatan pembakar untuk gas alam jauh lebih sederhana dibanding
peralatan pembakar dari minyak bakar.
d. Pembakaran dengan gas alam berlangsung lebih sempuma dibandingkan
dengan minyak bakar. Pembakaran dengan gas alam tidak menyebabkan
polusi.
e. Ketel uap yang menggunakan bahan bakar hanya gas alam saja akan lebih
awet, karena gas alam yang digunakan untuk bahan bakar, sudah
dihilangkan kandungan Belerang (S), Natrium (Na), dan Vanadium (Va),
serta tidak beljelaga, sehingga tidak membawa banyak kesukaran.
f. Biaya operasi dan biaya perawatan (operation and maintenance cost) akan
jauh lebih murah
2. Udara
Udara sebagian besar terdiri dari sekitar 78,08% oleh nitrogen (N2),
oksigen 20,94% (02), 0,035% karbon dioksida (C02) dan 0,93% dari gas inert
sepcrti argon dan neon.
a. Berat Molekul = 28,964 gram/mol
b. Densitas (0°C, 1 atm) = 1.2928 kg/m3
c. Temperatur Kritis = -140,7°C
d. Tekanan Kritis = 37,2 atm
e. Kapasitas panas (1000°C) = 0.28 kal/g°C

3.7 Perawatan & Pemeliharaan Pada Boiler


Boiler yang berperan dalam proses pengubahan air menjadi uap
memerlukan perlakuan dan perawatan khusus. Masalah yang timbul pada boiler
umumnya disebabkan oleh perlakuan air umpan boiler yang tidak memenuhi
persyaratan. Untuk perawatan dan pemeliharaan boiler dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
31

3.7.1 Pemeliharaan Preventive


Pekerjaan pemeliharaan yang bertujuanuntuk mencegah terjadinya
kerusakan, pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan (preventive).
Pemeliharaan preventive dimaksudkan juga untuk mengektifkan pekerjaan
inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan sehingga peralatan atau
mesin-mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan.Pemeliharaan
preventive dilaksanakan sejak awal sebelum terjadi kerusakan. Pemeliharaan ini
penting diterapkan pada industri-industri yang proses produksinya kontinyu atau
memakai sistem otomatis.

3.7.2 Pemeliharaan Corrective


Pekerjaan pemeliharaan pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standart yang diterima.
Pemeliharaan corrective termasuk pemeliharaan yang direncanakan untuk
perbaikan. Dalam pemeliharaan corrective ini dapat mengadakan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi
rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problem yang merugikan
untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis.

3.7.3 Pemeliharaan Predictive


Pekerjaan pemeliharaan predictive ini dilakukan untuk mengetahui
terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya pemeliharaan predictive dilakukan dengan bantuan
pancaindera atau dengan alat-alat monitor yang canggih. Teknik-teknik dan
alatbantu yang dipakai dalam memonitor kondisi ini adalah untuk efisiensi kerja
agar kelainan yang terjadi dapat diketahui dengan cepat dan tepat. Pemeliharaan
dengan sistem monitoring sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang realistis tanpa melakukan pembongkaran total untuk menganalisisnya.
32

3.7.4 Pemeliharaan Breakdown


Cara pemeliharaan yang direncanakan untuk memperbaiki kerusakan.
Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan alat-alat dan
tenaga kerjanya. Beberapa peralatan yang beroperasi pada unit tersendiri atau
terpisah dari proses produksi, tidak langsung mempengaruhi seluruh proses
produksi apabila terjadi kerusakan. Untuk peralatan tersebut tidak perlu diadakan
pemeliharaan, karena biaya pemeliharaan lebih besar daripada biaya
kerusakannya. Penerapan sistim pemeliharaan ini dilakukan pada mesin industri
yang ringan, apabila terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat pemeliharan
seperti pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Tube Package Boiler (53-BF4001)


(Sumber: PT Pupuk Iskandar Muda: 2019)
33

3.8 Erosi Pada Bagian boiler


Erosi adalah bentuk keausan. Pemakaian dapat didefinisikan sebagai
hilangnya progresif dari permukaan material akibat tindakan mekanis yang
melibatkan tumbukan partikel abrasif. Tidak seperti korosi, yang merupakan
bahan kimia atau tindakan elektrokimiadebu adalah murni mekanis. Ada dua jenis
tipr abrasi dan erosi:
1. Abrasi dapat disamakan dengan pasir-papering di mana partikel padat
bergerak bersentuhan dengan permukaan paralel. Abrasi mempengaruhi
titik tinggi permukaan tanpa banyak efek pada tubuh utama. Kerugian
material lebih kecil dibandingkan dengan erosi. Ketahanan abrasi dapat
dibangun oleh lapisan batas tempat tinggi dan lebih keras.
2. Erosi adalah tumbukan dari partikel keras pada kemiringan, dan memiliki
lebih banyak energi dan kekuatan destruktif dari abrasi.
Partikel menimpa memotong melalui lapisan batas dan menghancurkan
matriks utama. Oleh karena itu, bahan tahan abrasi tidak dapat menahan
erosi. Debu bukan masalah yang mempengaruhi pembakaran boiler
minyak dan gas pembakaran. Ini hanya masalah dengan pembakaran
bahan bakar padat, ketika debu terjadi di kedua sisi bahan bakar dan abu
boiler dan penanganan pembangkit. Pulverizer’s dan pipa batubara dari PF
Pembakaran boiler pengalaman debu didasarkan pada Kadar abu dan
konstituen. Bara abu tinggi cenderung menyebabkan keausan dan solusi
yang normal adalah membuat bagian aus dari bahan tahan aus dan
menyediakan bahan yang dikorbankan di tempat yang tepat. Debu juga
berpengalaman dalam bunker batubara dan pengumpan, dan penggunaan
pelapis debu adalah solusi terbukti. Erosi bagian yang panas karena abu,
terutama tabung, adalah masalah serius yang mempengaruhi ketersediaan
bahan bakar boiler pembakaran padat. Konstituen keras abu, yaitu, Al2O3
dan SiO2, bergerak bersama gas buang pada kecepatan tinggi menimpa
pada tabung, tahan api, dan bagian lain di jalur gas, menyebabkan erosi.
Abu, sebagai awalnya ada dalam batubara, tidak begitu kasar. Tapi setelah
itu meleleh karena suhu tungku tinggi dan pengkristalan, abrasivitas
34

Meningkat secara dramatis dan abu berubah menjadi kristal bersama tepi
yang tajam merupakan karakteristik mereka. Abu FBC ini kurang bersifat
erosi, karena tidak meleleh dan karenanya tidak membentuk kembali ke
kristal keras, setidaknya tidak ke tingkat yang sama dari PF. Tetapi jumlah
abu bed di BFBC dan sirkulasi ulang di CFBC sangat tinggi sehingga
dapat menyebabkan kerusakan erosi yang signifikan untuk kedua tabung
dan tahan api. Coil erosi bed di BFBC dan erosi dinding tungku, tabung
bank di melewati tahap pertama, dan siklon tahan api di CFBC sangat
keras.
Erosi dipengaruhi oleh berikut:
1. Kecepatan gas buang.
2. Gas buang memuat debu.
3. Ketidak keseragaman pembebanan debu dan kecepatan gas di seluruh
penampang.
4. Kepadatan tabung di bank.
5. Tabung disposisi dalam sebaris bank atau terhuyung.
6. Belokan gas yang memisahkan abu karena aksi sentrifugal.
7. Sudut pelampiasan partikel abu. Normal dan sejajar dengan permukaan,
erosi dapat menjadi minimum, sedangkan antara 20 dan 30°C di
permukaan horisontal , debu menjadi maksimal.
Erosi merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari boiler pembakaran
bahan bakar padat. Hal ini dapat diminimalkan tetapi tidak dihilangkan sama
sekali. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dan memprediksi tingkat erosi
sehingga interval antara downtime diperpanjang bertepatan dengan pemadaman
kemudian direncanakan, sehingga meningkatkan ketersediaan unit. Langkah-
langkah pencegahan erosi dan perlindungan pada dasarnya terbagi dalam dua
kategori langkah- langkah tahap desain dan penyediaan bahan pelindung.
Pencegahan erosi pada dasarnya dicapai pada tahap desain, terutama dengan
mengadopsi langkah-langkah yang mengurangi kerasnya kontak antara abu dan
PPs. Perlindungan erosi dicapai dengan menyediakan bahan pelindung yang
35

Dikorbankan. Selanjutnya, erosi dalam boiler dimonitor selama operasi dan bahan
yang dikorbankan meningkat jika erosi terus berlanjut. Ini adalah di lokasi ukuran
pelindung.Langkah-langkah pencegahan erosi pada tahap desain adalah sebagai
berikut:
1. Kecepatan gas. Membatasi kecepatan gas buang adalah langkah desain
yang paling penting untuk menghilangkan tabung eksternal atau erosi
tahan api.
2. Tabung segaris. Posisi tabung merupakan titik utama untuk diperhatikan.
Tabung segaris mengurangi erosi secara drastis dibandingkan dengan
pengaturan terhuyung.
3. Tungku yang kebuh besar. Membatasi muatan debu dilakukan dengan
ukuran ruang tungku yang memadai SA dan TA dengan penempatan nozel
yang strategis.
4. Boiler jenis menara. Menghindari Belokan gas merupakan langkah desain
penting. Kekuatan sentrifugal mensegregasikan dan melemparkan abu ke
arah tepi, menyebabkan kerusakan pada PPs di path. Itu yang lebih baik,
misalnya, untuk menghindari dua-pass bank boiler (BBS). Boiler jenis
tower yang tahan abrasif disukai oleh banyak pelanggan, karena mereka
menawarkan perlindungan terhadap kerusakan tersebut.
Erosi yang dikorbankan merupkan ukuran perlindungan adalah liner atau
tiang bahan tahan aus baik terpasang atau dilas ke tabung terkena dampak. Ini bisa
menjadi ukuran desain dibentuk atau tindakan pencegahan baru. Dalam kedua
kasus, pola erosi harus dipelajari dengan hati-hati dan pola yang sesuai harus
dikembangkan. Kemungkinan efek samping juga harus dinetralisir:
1. Debu pelapis cenderung membuat sejumlah permukaan tabung tidak
efektif, sedangkan studding kemungkinan akan meningkatkan efektivitas,
baik langkah panggilan untuk penyesuaian dari HS.
2. Liners dan kancing melindungi permukaan di mana mereka ditempatkan
tetapi mereka cenderung membelokkan aliran abu ke tempat lain, sehingga
beralih masalah bukannya memecahkan itu.
36

3. Kancing yang melekat pada tabung dengan pengelasan dan karenanya


mereka tetap dingin. Mereka biasanya terbuat dari baja karbon (CS).
Ketika kancing panjang membutuhkan efisiensi pendinginan berkurang.
Kancing harus terbuat dari paduan atau baja stainless (ss).
4. Liners dari CS ketika mereka digunakan untuk melindungi suhu rendah
bagian seperti economizer (ECON) di melewati keduanya dari boiler. Tapi
pada suhu tinggi seperti yang dipersyaratkan dalam SH, mereka dibuat
dari ss dan, disaat, dari paduan suhu tinggi seperti baja Si-Cr-Al.Liners
tidak dilas ke tabung untuk menghindari kerusakan akibat diferensial
ekspansi antara tabung dan liner. Karena tidak ada pendingin, liners
mencapai hampir suhu yang seperti gas dan memperluas lebih dari tabung.
Kecuali kalau melekat pada tabung pada interval dekat dengan
mengecilnya liner dan gagal untuk memberikan perlindungan yang tepat.

3.9 Keamanan Boiler


Secara historis, boiler adalah sumber cedera serius dan kerusakan properti
karena prinsip teknik kurang dipahami. Kerang logam tipis dan rapuh bisa pecah,
sementara jahitannya buruk dilas dikeling atau bisa membuka, mengarah ke
letusan kekerasan terhadap uap bertekanan. Ketika air diubah menjadi uap
mengembang ke lebih dari 1.000 kali volume awalnya dan bergerak ke bawah
pipa uap pada lebih dari 100 kilometer per jam. Karena uap ini merupakan hal
terbaik untuk memindahkan energi dan panas di sekitar situs dari boiler sentral
untuk tempat yang membutuhkan, tapi tanpa pengobatan air umpan boiler yang
tepat, tanaman uap penggalangan akan menderita pembentukan kerak dan korosi.
Paling-paling,

Anda mungkin juga menyukai