TINJAUAN PUSTAKA
14
15
Salah satu cara untuk mengefisienkan penggunaan bahan bakar pada boiler adalah
dengan menjaga supaya efisiensi pembakaran bahan bakar pada boiler tetap
tinggi, adapun susunan skematis system boiler pada Gambar 3.1.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air
umpan (feed water). Dua sumber air umpan adalah:
1. Kondensat atau steam yang mengembun yang dikembalikan dari proses.
2. Air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari
luar ruang boiler dan plant process.
Sistem yang lain adalah penggunaan economizer untuk memanaskan awal umpan
menggunakan limbah panas pada gas buang, untuk mendapatkan efisiensi boiler
yang lebih tinggi, agar boiler maksimal.
16
a. Economizer
Economizer atau pemanas awal berfungsi untuk memanaskan air pengisi ketel
sebelum masuk ke boiler. Adapun Letak Economizer di jelas kan pada Gambar 3.3.
d. Steam Drum
Steam drum adlah alat pada boiler yang berfungsi untuk menampung feed
water dalam pembuatan uap yang temperaturnya cukup tinggi dan berupa
campuran air dan uap. Di dalam steam drum terdapat peralatan pemisah uap.
Campuran feed water dan uap mengalir mengikuti bentuk separator sehingga uap
air pada campuran akan jatuh dan masuk ke saluran primary dan secondary
superheater. Uap yang telah dipisahkan oleh separator masuk ke covron dryes.
Disini mengalami pemisahan yang terakhir sehingga didapat uap jenuh. Air yang
jatuh dialirkan ke bagian bawah Gambar 3.6 dari drum secara gravitasi dan
mengalir ke dalam tempat penampungan kemudian keluar melalui down corner
dan uap jenuh akan keluar dari dry box
e. Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung
dalam uap menjadi gerakan memutar (putaran). Uap dengan tekanan dan
temperatur tinggi diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin Gambar 3.7 yang
dipasang pada poros sehingga poros turbin berputar. Akibat melakukan kerja di
turbin tekanan dan temperatur uap keluar turbin turun hingga menjadi uap basah.
Uap ini kemudian dialirkan ke kondensor, sedangkan tenaga putar yang
dihasilkan digunakan untuk memutar generator. Saat ini hampir semua mesin
turbin uap adalah dari jenis turbine condensing atau aup keluar turbin (exhaust
steam) dialirkan ke kondensor.
f. Kondensor
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses
perubahan nya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan
yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air
sebagai pendingin mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut
surface (tubes) condenser. Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut.
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin. Kebersihan
pipa-pipa dan perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. Proses
perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal
ini kondensor berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin sama
dengan temperatur udara luar, maka temperatur air kondensat nya maksimum
mendekati tempearatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas terganggu,
maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
g. Generator
Generator adalah suatu perangkat yang berfungsi mengubah energi
mekanik/gerak dalam bentuk putaran poros menjadi energi listrik, yang akan
membangkitkan tegangan bolak-balik menurut prinsip dasar.
21
Namun ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang
memanfaatkan tekanan temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik,
kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Pada boiler menggunakan fluid kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.
Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Pertama air diisikan ke Boiler hingga mengisi penuh seluruh luas
permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas
hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi
uap.
2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar Turbin Uap sehingga menghasilkan daya
mekanik berupa putaran.
3. Ketiga, Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran Medan magnet
dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik
dari terminal output generator.
4. Keempat, uap bekas keluar turbin masuk ke Kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
5. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kcbutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan
dan perbaikan dari sistem air umpan, pcnanganan air umpan diperlukan sebagai.
26
1. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari
steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan.
Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan
dengan suhu 260°C sampai 350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi
kering dan dapat digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk
keperluan peralatan lain.
2. Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara
yang digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar
sempurna. Udara yang dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki
suhu yang Sama dengan suhu udara normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun,
setelah melalui air heater, suhunya udara tersebut Akan meningkat menjadi
230°C sehingga sudah dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air
yang terkandung didalamnya karena uap air dapat menganggu proses
pembakaran.
b. Celah pipa dapat diperbesar, dengan demikian celah antara pipa-pipa dapat
dipersempit dan dapat digunakan pipa-pipa dengan diameter yang lebih
kecil.
c. Pemlatan pembakar untuk gas alam jauh lebih sederhana dibanding
peralatan pembakar dari minyak bakar.
d. Pembakaran dengan gas alam berlangsung lebih sempuma dibandingkan
dengan minyak bakar. Pembakaran dengan gas alam tidak menyebabkan
polusi.
e. Ketel uap yang menggunakan bahan bakar hanya gas alam saja akan lebih
awet, karena gas alam yang digunakan untuk bahan bakar, sudah
dihilangkan kandungan Belerang (S), Natrium (Na), dan Vanadium (Va),
serta tidak beljelaga, sehingga tidak membawa banyak kesukaran.
f. Biaya operasi dan biaya perawatan (operation and maintenance cost) akan
jauh lebih murah
2. Udara
Udara sebagian besar terdiri dari sekitar 78,08% oleh nitrogen (N2),
oksigen 20,94% (02), 0,035% karbon dioksida (C02) dan 0,93% dari gas inert
sepcrti argon dan neon.
a. Berat Molekul = 28,964 gram/mol
b. Densitas (0°C, 1 atm) = 1.2928 kg/m3
c. Temperatur Kritis = -140,7°C
d. Tekanan Kritis = 37,2 atm
e. Kapasitas panas (1000°C) = 0.28 kal/g°C
Meningkat secara dramatis dan abu berubah menjadi kristal bersama tepi
yang tajam merupakan karakteristik mereka. Abu FBC ini kurang bersifat
erosi, karena tidak meleleh dan karenanya tidak membentuk kembali ke
kristal keras, setidaknya tidak ke tingkat yang sama dari PF. Tetapi jumlah
abu bed di BFBC dan sirkulasi ulang di CFBC sangat tinggi sehingga
dapat menyebabkan kerusakan erosi yang signifikan untuk kedua tabung
dan tahan api. Coil erosi bed di BFBC dan erosi dinding tungku, tabung
bank di melewati tahap pertama, dan siklon tahan api di CFBC sangat
keras.
Erosi dipengaruhi oleh berikut:
1. Kecepatan gas buang.
2. Gas buang memuat debu.
3. Ketidak keseragaman pembebanan debu dan kecepatan gas di seluruh
penampang.
4. Kepadatan tabung di bank.
5. Tabung disposisi dalam sebaris bank atau terhuyung.
6. Belokan gas yang memisahkan abu karena aksi sentrifugal.
7. Sudut pelampiasan partikel abu. Normal dan sejajar dengan permukaan,
erosi dapat menjadi minimum, sedangkan antara 20 dan 30°C di
permukaan horisontal , debu menjadi maksimal.
Erosi merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari boiler pembakaran
bahan bakar padat. Hal ini dapat diminimalkan tetapi tidak dihilangkan sama
sekali. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dan memprediksi tingkat erosi
sehingga interval antara downtime diperpanjang bertepatan dengan pemadaman
kemudian direncanakan, sehingga meningkatkan ketersediaan unit. Langkah-
langkah pencegahan erosi dan perlindungan pada dasarnya terbagi dalam dua
kategori langkah- langkah tahap desain dan penyediaan bahan pelindung.
Pencegahan erosi pada dasarnya dicapai pada tahap desain, terutama dengan
mengadopsi langkah-langkah yang mengurangi kerasnya kontak antara abu dan
PPs. Perlindungan erosi dicapai dengan menyediakan bahan pelindung yang
35
Dikorbankan. Selanjutnya, erosi dalam boiler dimonitor selama operasi dan bahan
yang dikorbankan meningkat jika erosi terus berlanjut. Ini adalah di lokasi ukuran
pelindung.Langkah-langkah pencegahan erosi pada tahap desain adalah sebagai
berikut:
1. Kecepatan gas. Membatasi kecepatan gas buang adalah langkah desain
yang paling penting untuk menghilangkan tabung eksternal atau erosi
tahan api.
2. Tabung segaris. Posisi tabung merupakan titik utama untuk diperhatikan.
Tabung segaris mengurangi erosi secara drastis dibandingkan dengan
pengaturan terhuyung.
3. Tungku yang kebuh besar. Membatasi muatan debu dilakukan dengan
ukuran ruang tungku yang memadai SA dan TA dengan penempatan nozel
yang strategis.
4. Boiler jenis menara. Menghindari Belokan gas merupakan langkah desain
penting. Kekuatan sentrifugal mensegregasikan dan melemparkan abu ke
arah tepi, menyebabkan kerusakan pada PPs di path. Itu yang lebih baik,
misalnya, untuk menghindari dua-pass bank boiler (BBS). Boiler jenis
tower yang tahan abrasif disukai oleh banyak pelanggan, karena mereka
menawarkan perlindungan terhadap kerusakan tersebut.
Erosi yang dikorbankan merupkan ukuran perlindungan adalah liner atau
tiang bahan tahan aus baik terpasang atau dilas ke tabung terkena dampak. Ini bisa
menjadi ukuran desain dibentuk atau tindakan pencegahan baru. Dalam kedua
kasus, pola erosi harus dipelajari dengan hati-hati dan pola yang sesuai harus
dikembangkan. Kemungkinan efek samping juga harus dinetralisir:
1. Debu pelapis cenderung membuat sejumlah permukaan tabung tidak
efektif, sedangkan studding kemungkinan akan meningkatkan efektivitas,
baik langkah panggilan untuk penyesuaian dari HS.
2. Liners dan kancing melindungi permukaan di mana mereka ditempatkan
tetapi mereka cenderung membelokkan aliran abu ke tempat lain, sehingga
beralih masalah bukannya memecahkan itu.
36