Anda di halaman 1dari 1

Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengidentifikasi senyawa golongan karbohidrat dan membedakan

reaksi identifikasi masing-masing senyawa golongan karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber kalori
utama bagi hampir seluruh penduduk dunia. Karbohidrat juga berguna untuk mencegah timbulnya
ketosis, pemecaha protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
kita makan sehari-hari.

Dalam percobaan ini dilakukan mekanisme analisis yang terdiri dari uji kelarutan, uji golongan dan uji
penegasan. Pertama-tama dilakukan uji kelarutan dengan sampel sukrosa, laktosa, Amilum dan glukosa
dengan pelarut aquadest dan etanol 95%. Uji kelarutan adalah kemampuan suatu zat yang dapat larut
dalam pelarut tertentu (Chang, 2004). Pada sampel Amilum dilarutkan dalam air dan etanol yaitu tidak
larut. Menurut Depkes (1979), kelarutan amilum yaitu praktis tidak larut dalam air dingin dan dengan
etanol 95%. Pada sampel sukrosa dilarutkan dalam air larut dan dengan etanol tidak larut. Menurut
Depkes (1979), kelarutan sukrosa yaitu dalam 0,5 bagian air atau sangat mudah larut dan dalam 370
bagian etanol 95% atau sukar larut. Pada sampel laktosa dilarutkan dalam air, larut dan dengan etanol
tidak larut. Menurut Depkes (1979), kelarutan laktosa yaitu mudah larut dalam air dan air mendidih
serta sukar larut dalam etanol 95%. pada sampel glukosa dilarutkan dalam air larut dengan etanol tidak
larut. Menurut Depkes (1979), kelarutan glukosa yaitu mudah larut dalam air dan agak sukar larut dalam
etanol 95%.

Setelah uji kelarutan, dilakukan uji golongan yaitu uji molisch. Uji molisch adalah uji kimia kualitatif
untuk mengetahui adanya karbohidrat. Pada hasil pengamatan semua sampel menghasilkan cincin
ungu. Menurut Lehninger (1982), uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di
permukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel. Sampel yang diuji dicampur dengan reagen molisch,
yaitu Alfa naftol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, asam sulfat pekat
perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan
atau hanya membentuk lapisan. Reaksi yang terjadi :

Kemudian uji yang terakhir yaitu uji penegasan, dalam percobaan ini yang digunakan dalam uji
saliwanoff. Uji saliwanoff adalah uji kimia kualitatif untuk membedakan gula gugus keton atau gula
gugus aldehid. uji ini menghasilkan reaksi positif ditandai dengan perubahan warna menjadi merah dan
merupakan gula gugus keton. reaksi negatif ditandai dengan tidak adanya perubahan dan merupakan
gugus aldehid. Akan tetapi, gugus aldehid dapat berubah warna tetapi butuh proses yang lama (Tim
penyusun, 2019). Pada uji ini dari keempat sampel yang mendapat hasil positif yaitu sukrosa. Sehingga
sukrosa merupakan gugus gula keton.

Reaksi pada uji saliwanoff :

Anda mungkin juga menyukai