Anda di halaman 1dari 4

KONTRIBUSI RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK PENDAPATAN NASIONAL

A. PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DAN AKTIVITAS INVESTASI


Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidak pastian
yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Sebelum seorang investor memutuskan akan
menginvestasikan dananya di pasar modal, ada kegiatan penting yang perlu untuk dilakukan, yaitu
penilaian dengan cermat terhadap emiten. Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya
kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa
pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga
belinya (capital gain).
Analisis Aktivitas Investasi
Aktiva (assets) merupakan sumber daya yang dikuasai oleh suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan
laba.Aktiva dapat digolongkan ke dalam dua kelompok yakni lancar dan tidak lancar. Aktiva lancar (current
assets) merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang dapat langsung diubah menjadi kas
sepanjang siklus operasi perusahaan. Aktiva jangka panjang, juga disebut aktiva tetap atau aktiva tidak
lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang diharapkan dapat memberikan manfaat
pada perusahaan selama periode melebihi periode kini.Aktiva keuangan ( financial Assets) terutama terdiri
atas efek (surat berharga atau sekuritas) dan investasi . Aktiva operasi(operatig assets) terdiri atas
sebagian besar aktiva perusahaan.Aktiva ini dinilai pada biayanya dan merupakan aktiva operasi produktif
yang diharapkan memberikan imbal hasil diatas laba normal.Selanjutnya adalah implikasi akutansi aktiva
untuk analisis kredit dan keuntungan berikut penilaian ekuitas.

B. INVESTASI DI INDONESIA
Realisasi investasi Indonesia pada 2019 sebesar Rp 809,6 triliun. Angka ini melampaui target yang sebesar
Rp 792 triliun. Selama 5 tahun, realisasi investasi Indonesia naik hingga 48,4% dari realisasi 2015 yang
sebesar Rp 545,4 triliun. Sementara jika dibandingkan dengan 2018, realisasi naik 12,24% dari Rp 721,3
triliun. Kontribusi terbesar berasal dari penanaman modal asing (PMA) yang sebesar Rp 423,1 triliun. Angka
ini meningkat 10% dibandingkan dengan 2018 yang sebesar Rp 392,7 triliun. Sementara realisasi
penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 386,5 triliun, naik 17,6% dibandingkan tahun
sebelumnya yang sebesar Rp 328,6 triliun.
Investasi Jangka Pendek vs Investasi Jangka Panjang

1. Investasi Jangka Pendek

Jenis investasi ini memiliki periode yang cukup pendek dengan hasil return yang dapat dilihat setelah 3
sampai 12 bulan. Jenis investasi ini juga sering disebut dengan istilah investasi sementara atau sekadar

NAMA : YUSTIKA SANDRA DJEDEN


NIM : 194042021
KONTRIBUSI RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK PENDAPATAN NASIONAL

untuk mengamankan dana yang dimiliki sambil menunggu munculnya peluang investasi lain yang memiliki
return relatif lebih optimal.
Setidaknya ada 2 ciri yang membuat sebuah instrumen investasi bisa disebut sebagai investasi jangka
pendek. Pertama, investasi tersebut harus memiliki kualitas tinggi. Kedua, instrumen investasi tersebut
harus sangat likuid dan mudah dijual kembali.
Meski secara sepintas investasi jangka pendek terlihat begitu sempurna, ada satu kekurangan yang
dimilikinya. Dibandingkan dengan investasi jangka panjang, investasi jangka pendek memiliki return yang
relatif jauh lebih rendah. Ada macam-macam investasi yang masuk ke dalam kategori ini. Salah satu di
antaranya yang juga cukup populer adalah reksa dana.

2. Investasi Jangka Panjang


Setiap instrumen investasi yang masuk ke dalam kategori ini butuh waktu bertahun-tahun untuk mulai
menghasilkan return. Tidak jarang, seorang investor harus menahan dan menyimpan investasi ini hingga 10
tahun sebelum menjualnya dan merealisasikan return. Bahkan tidak sedikit investasi jangka panjang yang
hanya dibeli tanpa dijual kembali.
Meski membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan return, investasi jangka panjang
umumnya memiliki return yang lebih optimal dibandingkan jenis investasi jangka pendek. Namun sebagai
konsekuensinya, risiko yang ditanggung juga umumnya lebih tinggi.
Untuk memaksimalkan potensi dari investasi jangka panjang, Anda harus memiliki modal yang cukup besar.
Selain itu Anda juga harus menerima fakta bahwa sebuah investasi jangka panjang bisa saja terus merugi
selama beberapa tahun pertama. Karena itulah, perlu analisis yang cukup mendalam sebelum memutuskan
untuk mengambil jenis investasi ini.
Ada cukup banyak instrumen investasi yang masuk ke dalam kategori investasi jangka panjang. Salah satu
yang cukup populer adalah investasi saham.

C. DEFINISI INVESTASI
 Pengertian Investasi Menurut Para Ahli
Berikut ini merupakan Pengertian Investasi Menurut Para Ahli.

 (Sadono Sukirno, 1997: 107).


Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno: Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau
pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal
dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

NAMA : YUSTIKA SANDRA DJEDEN


NIM : 194042021
KONTRIBUSI RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK PENDAPATAN NASIONAL

 Taswan dan Soliha (2002:168)


mendefinisikan investasi dapat dilakukan oleh individu maupun badan usaha (termasuk lembaga
perbankan) yang memiliki kelebihan dana. Investasi dapat dilakukan baik di pasar uang maupun di
pasar modal ataupun ditempatkan sebagai kredit pada masyarakat yang membutuhkan.
 Fungsi Investasi
Fungsi Investasi yaitu suatu pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal dan sebuah peralatan
produksi yang bertujuan untuk mengganti dan menambah suatu barang-barang modal dalam suatu
perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan.(sudono,2000).
Fungsi Investasi yang kedua yaitu kurva yang menunjukkan sebuah hubungan antara tingkat investasi dan
tingkat pendapatan nasional.
 Jenis Investasi
1. Real Asset
2. Financial Asset
3. Investasi Autonomus
4. Investasi Induced
5. Investasi Modal Asing
6. Investasi Dalam Negeri
7. Investasi Portopolio
8. Investasi Langsung
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI
Berikut ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu :
1. Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar
investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank.
2. Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat
propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau
pasar.
3. Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas,
pembuangan limbah dan lain-lain.
4. Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi
yang panjang memperbesar biaya bagi investor.

NAMA : YUSTIKA SANDRA DJEDEN


NIM : 194042021
KONTRIBUSI RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK PENDAPATAN NASIONAL

5. Kualitas sumberdaya manusia


Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya
adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern.
6. Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan
hubungan kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
7. Stabilitas politik dan keamanan
Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya
untuk jangka panjang.
8. Faktor-faktor sosial budaya
Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa pedalaman
misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang
masakan yang asin rasanya.
9. Pengaruh Nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti).
Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat
beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi
penawaran domestik.
10. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang
tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat
mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga
srelatif.

NAMA : YUSTIKA SANDRA DJEDEN


NIM : 194042021

Anda mungkin juga menyukai