Anda di halaman 1dari 16

JENIS HERBAL UNTUK LAKTASI

Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Asuhan Kebidanan Terkini


 

Di susun oleh

Ade Nurhikmah (195401426106)

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KSEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN
JAKARTA

1
2020

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan Makalah yang membahas tentang
“Jenis Herbal Untuk Laktasi”. Makalah ini ditulis selain untuk menambah
pengetahuan dan wawasan, juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Terkini. Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu yang telah
membimbing dan mengajar.
Dalam penyusun Makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan, maka
kritikdan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi
menambah wawasan dan pengetahuan serta kemajuan dimasa yang akan datang.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi
pembaca, dan mudah-mudahan upaya penyusunan resume ini senantiasa berada
dalam ridha-Nya.

Jakarta , 05 Juni 2020

2
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
I. Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 3
II. Pembahasan 4
2.1 Laktasi 4
2.2 Obat Herbal 8
III. Penutup 12
3.1 Kesimpulan 12
Daftar Pustaka 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama, utama


dan terbaik bagi neonatus, yang bersifat alamiah dan mengandung
berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan bayi (Hall, 2010). Beberapa manfaatmenyusui eksklusif
untuk ibu yang baru melahirkan adalah mengurangi berat badan,
mengurangi risiko terkenanya kanker payudara dan kanker rahim,
sebagai ungkapan kasih sayang dan sebagai alat kontrasepsialamiah.
Laktasi merupakan proses fisiologis berupa produksi dan sekresi air
susu yang kompleks, melibatkan faktor fisik, emosional dan berbagai
hormon yaitu estrogen, progesteron, oksitosin, prolaktin, hormon
pertumbuhan, glukokortikoid, dan insulin (Hall, 2010). Dua hormon
terpenting dalam produksi dan sekresi air susu adalah prolaktin dan
oksitosin.

Walaupun kedua hormon tersebut bekerja pada reseptor seluler


yang berbeda, akan tetapi kombinasi kedua hormon tersebut
merupakan hal yang penting bagi keberhasilan laktasi. Prolaktin
terlibat dalam produksi air susu melalui sistem saraf pusat, sedangkan
oksitosin berperan dalam pengeluaran air susu (Neville, 1998).

Pemberian ASI eksklusif menjadi salah satu strategi global untuk


me-ningkatkan pertumbuhan, perkembang-an, kesehatan, dan
kelangsungan hidup bayi(WHO, 2011). Modal dasar pembentukan
manusia berkualitas dimulai sejak bayi berada dalam kandungan,
kemudian dilanjutkan dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
(Prawiroharjo, 2008). Bayi di rekomendasikan mengonsumsi ASI secara
ekslusif sampai usia enam bulan(Kemenkes RI 2011).

1
Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi tren saat ini
sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan
alam,termasuk pengobatan dengan tumbuhan obat (herbal).
Sebenarnya,sudah sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal
danmenggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya
menanggulangi berbagai masalahkesehatan, jauh sebelum pelayanan
kesehatan formal dengan obat-obatanmodern menyentuh
masyarakat.Selain lebih ekonomis,efek samping ramuan herbal sangat
kecil dan penggunaan obat herbal alami dengan formulasi yang tepat
sangat penting dan tentunya lebih aman dan efektif (Agro Media, 2008)

Penggunaan herbal diatur dalam buku acuan herbal yang


diterbitkan oleh BPOM RI tahun 2010. Pemerintah telah mengatur secara
detail bahan dan takaran herbal yang dapat di konsumsi oleh manusia
beserta manfaat dan cara konsumsinya. Pedoman penggunaan herbal juga
diatur dalam Kepmenkes nomor 61/MENKES/SK/IX/1992tentang
Pedoman Fitofarmaka atau pengobatan dengan menggunakan bahan herbal
alamiyang digunakan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat
dalam pembuatan pengembangan fitofarmaka.

Jamu merupakan bentuk pengobatan tradisional yang diturunkan


oleh para leluhur masyarakat. Masyarakat meng-anggap jamu merupakan
pengobatan yang lebih aman dibandingkan dengan pengobatan modern.
Penggunaan jamu banyak ditemukan pada masyarakat baik saat dalam
masa kehamilan, melahirkan maupun masa nifas. Konsumsi jamu lebih
banyak ditemui pada masa nifas dibanding masa kehamilan dan
persalinan. Kebanyakan masyarakat mengkonsumsi jamu dengan tujuan
untuk membantu me-lancarkan ASI,mencegah datangnya penyakit,
menjaga ketahanan tubuh serta menjaga kecantikan ibu khususnya pada
organ kewanitaan

2
1.2 Rumusan Masalah
A. Jelaskan pengertian obat herbal ?
B. Apa manfaat dan efek samping dari obat herbal ?
C. Berikan salah satu contoh penelitian ?

1.3 Tujuan Penulisan

A. Mengetahui pengertian obat herbal .


B. Mengetahui manfaat dan efek samping obat herbal .

C. Mengetahui salah satu penelitian yang dilakukan oleh penelit

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Laktasi

2.1.1 Pengertian Laktasi

Menyusui merupakan ketrampilan yang dipelajari oleh ibu dan bayi.


Dimana keduanya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi
pada bayi selama 6 bulan(Purwanti, 2004). Laktasi merupakan teknik menyusui
mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI.
Laktasi merupakan bagian kelengkapan dari siklus reproduksi mamalia
termasuk manusia. Masa laktasi berguna untuk menambah pemberian ASI dan
meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun dengan baik dan
benar serta anak memperoleh kekebalan tubuh secara alami (Wiji & Mulyani,
2013).

Proses laktasi menurut (Wiji & Mulyani, 2013) mempengaruhi hormonal,


adapun hormone - hormon yang berperan dalam proseslaktasi adalah:

a. Progesteron, berperan untuk mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran


alveoli.

b. Estrogen, berperan untuk menstimulasi sistem saluran ASI agar membesar


sehingga dapat menampung ASI lebih banyak. Kualitas estrogen mengalami
penurunan saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama
tetap menyusui.Ibu menyusui sebaiknya menghindari KB hormonal
berbasis hormon estrogen, karena menjadikan jumlah produksi ASI
berkurang.

c. Follicle Stimulating Hormone (FSH).

d. Luteinizing Hormone(LH)

e. Prolaktin, ketika masa kehamilan prolaktin berperan dalam membesarnya

f. Oksitosin, aktif untuk mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat

4
melahirkan dan pasca melahirkan, seperti halnya juga dalam orgasme.
Pascamelahirkan oksitosin berperan untuk mengencangkan otot halus di
sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan
dalam proses turunnya susu let downatau milk ejection reflex.

g. Human Placental Lactogen(HPL). Mulai menginjakbulan kedua kehamilan,


placenta menghasil kanbanyak HPL yang berfungsi dalam pertumbuhan
payudara, putting dan areola sebelum melahirkan. Pada bulan kelima dan
keenam kehamilan, payudara bersedia untuk memproduksi ASI

2.1.2 Pengertian Air Susu Ibu

Air Susu Ibu (ASI)1.PengertianASI merupakan hasil sekresi kedua belah


kelenjar payudara ibu berupa susuterbaik bernutrisi dan berenergi tinggi yang
mudah dicerna dan mengandung komposisi nutrisi yang seimbang dan
sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang tersedia setiap saat, siap
disajikan dalam dalam kondisi apapun (Proverawati & Rahmawati, 2010)

Produksi ASI berpengaruh terhadap kecukupan ASI, penurunan produksi


ASI pada beberapa hari pertama setelah melahirkan dapat di-sebabkan oleh
berbagai faktor, termasuk makanan, ketenangan jiwa dan fikiran, pola istirahat,
faktor isapan atau frekuensi penyusuan dan lain sebagainya (Riskani,2012)

2.1.3 Komposisi ASI

Adapun beberapa komposisi ASI menurut (Purwanti, 2014) adalah sebagai


berikut:

A. Karbohidrat laktosa (gula susu)

Karbohidrat laktosa merupakan bentuk utama karbohidarat dalam ASI


dimana keberadaannya secara proporsional lebih besar jumlahnya dari
pada susu sapi.

B. Protein

5
Protein utama dalam ASI adalah air dadih. Mudah dicerna, air dadih
menjadi kerak lembut dimana bahan-bahan gizi siap diserap ke dalam
aliran darah bayi

C. Lemak

Lemak mengandung separuh dari kalori ASI. Salah satu dari lemak tersebut,
kolestrol diperlukan bagi perkembangan normal sytem saraf bayi, yang
meliputi otak. Kolestrol meningkatkan pertumbuhan lapisan khusus
pada syaraf selama berkembang dan menjadi sempurna.

D. Vitamin

1) Vitamin A ASI mengandung betakarotendan vitamin Ayang cukup


tinggi. Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga
berfungsi mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh dan
pertumbuhan. Inilah alasan bahwa bayi yang mendapat ASI mempunayi
tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik.

2) Vitamin DASI hanya sedikit mengandung vitamin D. Sehingga dengan


pemberian ASI eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi
terpapar sinar matahari pagi, hal ini mencegah bayi dari
penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.

3) Vitamin E Salah satu keuntungan ASI adalah mengandung


vitamin E yang cukup tinggi, terutama pada kolostrum dan ASI transisi
awal. Fungsi penting vitamin E dalam tubuh digunakan untuk
ketahanan dinding sel darah merah.

4) Vitamin K yang terkandung dalam ASI jumlahnya sangat sedikit


sehingga perlu tambahan vitamin K yang biasanya diberikan dalam
bentuk suntikan. Vitamin K ini berfungsi sebagai faktor pembekuan
darah

5) Vitamin yang larut dalam airHampir semua vitamin ang larut dalam
air terdapat dalam ASI. Diantaranya adalah vitamin B, vitamin C
dan asam folat. Kadar vitamin B1 dan B2 dalam ASI cukup tinggi,

6
tetapi kandungan vitamin B6 dan B12 serta asam folat dalam ASI
rendah, terutama pada ibu yang kurang gizi. Sehingga ibu yang
menyusui perlu tambahan vitamin ini.

E. Mineral Kandungan mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik
dan mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat dalam
susu sapi. Mineral utama yang terdapat dalam sususapi adalah kalsium
yang berguna bagi pertumbuhan jaringan otot rangka, tranmisi jaringan
saraf dan pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium pada ASI lebih
rendah daripada susu sapi, namun penyerapannya lebih besar.
Kandungan mineralyang cukup tinggi terdapat dalam ASI dibandingkan
susu sapi dan susu formula adalah selenium, yang berperan untuk
mempercepat pertumbuhan anak

F. Air merupaka bahan pokok terbesar dari ASI (sekitar 87%). Air membantu
bayi memelihara suhu tubuh mereka. Bahkan pada iklim yang sangat
panas, ASI mengandung semua air yang dibutuhkan bayi.g.Kartinin
Kartinin dalam ASI sangat tinggi. Kartinin berfungsi membantu
proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan
metabolisme tubuh

7
2.2 Obat Herbal

2.2.1 Pengertian Obat Herbal


Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami, sama seperti
tubuh kita. Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan yang mempunyai
manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis)
dan tanpa campuran hewan. (Wikipedia,Obat Herbal )

Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau


pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-
tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism adalah juga dikenal sebagai
pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk pengobatan, medis
secara herbal, obat herbal ,herbology, dan phytotherapy. Kadang-kadang
lingkup dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan diperluas termasuk
produk-produk jamur dan lebah, mineral-mineral,kulit/kerang-kulit/kerang dan
bagian binatang tertentu. Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua
phrase kata yang banyak kita dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal
merupakan pilihan alternatif yang banyak diminati masyarakat terutama dalam
bidang pengobatan.

Jamu merupakan ramuan tradisional dengan cara ditumbuk dandirebus


airnya. Jamu ini dipercayadapat memperlancar produksi ASI. Khasiat jamu
untuk memperlancar ASI ini,bila dilihat dari bahan-bahanyang digunakan antara
lain: kunyit mengandung senyawa kimia yang disebut kurkuminoid (kurkumin,
desmetoksi-kumin, dan bisdesmetoksi -kurkumin). Kunyitjuga mengandung
minyak atsiri yang dapat meningkatkan produksi ASI (Rasy, 2013). Daun katuk
memiliki kandungan protein, lemak, kalsium, posfor, besi, vitamin A, vitamin
B1,vitamin C. Kandungan gizi daunkatuk adalah kandungan steroid
danpolifenol yang bisa membantu untuk meningkatkan kadar prolaktin.
Kadarprolaktin yang sangat tinggi ini akan membantu untuk meningkatkan,
mempercepat dan juga melancarkan produksi ASI (Subagya, 2013).

8
2.2.2 Efek Samping Obat Herbal

Pada prinsipnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping yang


sama dengan obat-obatan sintetis atau konvensional. Tubuh kita tidak bisa
membedakan antara pengobatan menggunakan herbal dengan pengobatan
sintetis. Produk obat herbal merupakan bagian-bagian dari tumbuhan (misalnya
akar, daun, kulit, dll) dan mengandung banyak senyawa kimia aktif. Senyawa
ini, selain mempunyai khasiat penyembuhan juga dapat memiliki efek
samping yang dapat merugikan.

Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa penggunaan kombinasi


ekstrak tumbuhan memiliki efek penyembuhan yang lebih ampuh dibanding
dengan hanya menggunakan satu komponen tumbuhan saja. Kombinasi dari
tumbuh-tumbuhan ini memiliki efek sinergi, yang saling melengkapi dan
bahkan menambah daya khasiatnya. Kombinasi ini juga diklaim dapat
mengurangi efek samping yang tidak diinginkan, misalnya dapat mengurangi
kejadian keracunan dibanding hanya dengan menggunakan satu jenis herbal.

Namun, secara teoritis, kombinasi zat kimia aktif dalam beberapa jenis
herbal juga bisa berinteraksi untuk membuat ramuan herbal menjadi lebih
beracun daripada menggunakan satu jenis herbal.Efek samping ini dapat terjadi
dalam beberapa cara, misalnya keracunan,kontraindikasi dengan obat lain, dan
lain-lain.

2.2.3 Contoh obat herbal

A. Daun katuk adalah sayuran yang di anjurkan untuk memperlancar ASI


ibu menyusui. Tanaman hijau dengan daun berukuran kecil ini sangat
populer untuk membantu memperbanyak produksi ASI serta
memperbaiki kualitas ASI itu sendiri. Daun katuk memiliki kandungan
yang sangat baik seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A,
B, dan C. Menurut santoso (2008: 4) Katuk (Sauropus androgynus)
merupakan tanaman sayuran yang banyak terdapat di Asia tenggara.

9
Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai mani cai (bahasa
Cina), cekur manis (bahasa Melayu), dan rau ngot (bahasa Vietnam), di
Indonesia masyarakat Minangkabau menyebut katuk dengan nama
simani. Selain menyebut katuk, masyarakat Jawa juga menyebutnya
katukan atau babing.
a. Kandungan Daun Katuk
Daun katuk mengandung hampir 7% protein dan 19% serat kasar,
vitamin K, pro-vitamin A ( beta karotin Vitmin B dan C. Mineral yang
dikandung adalah Kalsium (2,8%) zat besi, kalium, fisfor dan
magnesium. Perlu diketahui bahwa daun katuk ini juga mengandung
papaverina, yaitu suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium).
Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti
keracunan papaverina. Warna daun katuk yang hijau gelap menunjukkan
kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk mempunyai sifat yang khas yaitu
manis, mendinginkan dan membersihkan darah, khasiat antipiretik dan
laktagog.

B. Asem jawa mengandung Kalori, Protein, Lemak, Hidrat arang, Kalsium,


VitaminA, Vitamin B1,Vitamin C. Asem Jawa karena banyaknya
kandungan kimiawi yang ada di dalamnya, maka asam jawa dapat
digunakan untuk menyembuh-kan berbagai penyakit seperti asma,batuk,
demam, sakit panas, rematik,sakit perut, morbili, alergi (biduren), sariawan,
luka baru, luka borok,eksim, bisul, bengkak karena disengatlipan atau lebah,
gigitan ular berbisa,dan rambut rontok (Rasy, 2013).Dilihat dari manfaatnya
asam jawa dapat menjaga kesehatan fisik ibu nifas, kesehatan fisik ibu
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI.

C. Lempuyang mengandung minyak atsiri, seperti limonan dan zerumbon.


Lempuyang berkhasiatmengembalikan kondisi tubuh setelah melahirkan,
menambah nafsu makan(Agro Media, 2008). Produksi ASI sangat
dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila makanan ibu secara

10
teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan dapat mempengaruhi
produksi ASI, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan
sempurna tanpa nutrisi /makanan yang cukup.

D. Jamu uyup-uyup jika dilihat dari komposisinya, yaitu kencur, kunyit,


lempuyang, temu giring, temulawak dan daun katuk memiliki manfaat yang
cukup baik bagi tubuh ibu. Kencur dan temu giring bermanfaat untuk
menimbulkan rasa tenang, hangat dan segar dalam tubuh. Secara tidak
langsung kondisi psikologis ibu menjadi lebih stabil. Dengan kondisi ibu
yang tenang maka akan menstimulasi produksi oksitosin yang mana
oksitosin merupakan salah satu hormon yang memiliki fungsi merangsang
prolactin agar terus memproduksi ASI14. Kunyit merupakan bahan lain
yang sering digunakan untuk jamu uyup-uyup. Kunyit mengandung banyak
nutrisi yang dibutuhkan ibu nifas seperti curcumin, karbohidrat, protein,
vitamin C, kalium, fosfor serta lemak.
E. Kunyit juga mengandung minyak atsiri yangdapat meningkatkan produksi
ASI (Rasy, 2013). Daun katuk memiliki kandungan protein, lemak, kalsium,
posfor, besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C. Kandungan gizi daun katuk
adalah kandungan steroid danpolifenol yang bisa membantu untuk
meningkatkan kadar prolaktin. Kadarprolaktin yang sangat tinggi ini
akanmembantu untuk meningkatkan, mempercepat dan juga melancarkan
produksi ASI (Subagya, 2013).

11
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan pada bab diatas dapat kami simpulkan bahwa


Pengobatan Herbal adalah pengobatan tradisional atau pengobatan
rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-
tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Bahan herbal adalah tanaman atau
bagian dari tanaman yang digunakan sebagai pemberi aroma,perasa
atau untuk pengobatan. Obat herbal sendiri merupakan produk yang
berasal dari tanaman dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan.
Banyak obat herbal yang telah digunakan secara empiris.

Perilaku konsumsi jamu ibu nifas di-pandang dari segi medis tidak
mem-bahayakan bagi kesehatan tubuh ibu nifas. Komposisi pada jamu
jyang dikonsumsi mengandung beberapa senyawa yang mampu
mendukung pemulihan kesehatan ibu seperti dari kencur dan temu giring.
Komposisi lain membangun dan merangsan hormon prolaktin dalam
peningkatan produksi ASI sehingga dapat menurunkan kecemasan ibu
akan kurangnya produksi ASI. Konsumsi jamu tidak semua individu
memiliki reaksi yang sama. Adakalanya dampak negatif akan muncul
apabila kondisi fisik ibu sedang menurun maupun terdapat kondisi
psikologis ibu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Baequny A, et al. (2016). Efektivitas Minum Jamu (Ramuan Daun Katuk, Kunyit,
Lempuyangan, Asem jawa) terhadap Produksi ASI pada Ibu Nifas. Pena
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi30(1): 51-58.
Kementerian Kesehatan RI.(2011).Sambutan Menteri Kesehatan pada Acara
Temu NasionalKonselor Menyusui ke I Sebagai Rangkaian Kegiatan
Pekan ASI Sedunia (PAS). Pusat Komunikasi Publik, Sekjen Kemenkes
RI.5.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2016).Infodatin Pusat Data dan
Informasi Kemenkes RI. Jakarta (ID): Kemenkes RI.
Suparni dan Ari Wulandari. 2012.Herbal Nusantara 1001Ramuan Tradisional
Asli Indonesia. Yogyakarta : RapaPublishing
Agro Media. 2008.Buku PintarTanaman Obat. Jakarta: AgroMedia Pustaka
Bahiyatun. 2009.Buku Ajar AsuhanKebidanan Nifas Normal.Jakarta : EGC
Kepmenkes nomor 61/MENKES/SK/IX/1992,Pedoman Fitofarmaka Kepmenkes
HK. Kemenkes.
Baequny A, Supriyo, Hadayati S. (2016). Efektivitas Minum Jamu (Ramuan Daun
Katuk, Kunyit, Lempuyangan, Asem jawa) terhadap Produksi ASI pada
Ibu Nifas. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi30(1): 51-58
Utari A, roositaK, Damanik M. (2013). Pengetahuan Gizi, Keluhan Kesehatan
Kondisi Psikologis dan Pola Pemberian ASI Ibu Postpartum. Jurnal Gizi
dan Pangan: 8(3): 187-192

13

Anda mungkin juga menyukai