Sejarah Kerajaan Banjar, Oke
Sejarah Kerajaan Banjar, Oke
Sejarah Singkat
Kesultanan Banjar merupakan kelanjutan dari Kerajaan Daha (Hindu) yang saat itu dipimpin oleh
Pangeran Sukarama. Pangeran Sukarama memiliki keturunan yaitu Pangeran Mangkubumi, Pangeran
Tumenggung, dan Putri Galuh. Berdasarkan kisah dari Hikayat Banjar dalam Sahriansyah (2015),
Pangeran Sukarama mewasiatkan agar penerus raja selanjutnya adalah cucunya yaitu pangeran
Samudera (anak Pangeran Mangkubumi) yang saat itu masih berumur 7 tahun. Karena ambisi kekuasaan
Kerajaan Daha, muncul ketidakpuasan dari Pangeran Tumenggung atas keputusan dari ayahnya.
Sepeninggal Pangeran Sukarama tampuk pimpinan kerajaan dipegang oleh anak tertua yaitu
Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi tidak lama berkuasa karena dibunuh oleh pegawai
istana akibat hasutan oleh Pangeran Tumenggung. Meninggalnya Pangeran Mangkubumi maka secara
otomatis digantikan oleh Pangeran Tumenggung. Pangeran Tumenggung menganggap Pangeran
Samudera sebagai musuh besar. Karena keadaan tersebut, Pangeran Samudera memilih pergi dari istana
dan menyamar menjadi nelayan di Pelabuhan Banjar. Penyamaran Pangeran Samudera diketahui oleh
Patih Masih (Penguasa Bandar) yang kemudian membantu Pangeran Samudera menghimpun kekuatan
untuk menyerang Pangeran Tumenggung beserta bala bantuan dari Kerajaan Demak (Islam) di Jawa.
Buseri, 2012, Kesultaan Banjar dan Kepentingan Dakwah Islam. Jurnal Al-Banjari Vol. 11, No. 2 Juli 2012:
221-230.
Daud A., 1997, Islam & Masyarakat Banjar: Diskripsi dan Analisis Kebudayaan Banjar. PT. Raja Grafindo
Persada Press. Jakarta.
Sahriansyah, 2015, Sejarah Kesultanan dan Budaya Banjar. IAIN Antasari Banjarmasin Press.
Banjarmasin.