Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR KAPITAL PERBANKAN

SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank Syariah adalah salah satu sektor yang pertumbuhannya sangat cepat di dalam industri
keuangan global. Hal tersebut dapat dilacak kebelakang pada era awal islam modern. Bank
Syariah pertama di dunia muncul di Mesir pada tahun 1963 [ CITATION fer16 \l 1033 ] . Semenjak
itu, jumlah bank Syariah dan ukurannya tumbuh dengan cepat, sekarang bank Syariah telah ada
di lebih dari 70 negara. Bahkan di negara Iran dan Sudan seluruh sistem banknya beroprasi
berdasarkan pada prinsip Islam. [CITATION Ols08 \l 1033 ], sementara di negara lain,seperti di
Bangladesh, Indonesia, Jordan, Malaysia dan termasuk didalamnya negara barat, bank islam
berada berdampingan dengan bank konvensional [ CITATION Ben09 \l 1033 ]. Layanan Perbankan
Syariah tersedia di bank-bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam, terdapat di
dalam bank konvensional dengan jendela perbankan Syariah dan di anak perusahaan bank
konvensional. Pada Agustus 2004, The Islamic Bank of Britain menjadi bank pertama yang
didanai oleh negara non-Muslim yang terlibat dalam perbankan Syariah. HSBC, Universitas
Bank di Ann Arbor dan Devon Bank di Chicago menawarkan produk-produk perbankan Syariah
di Amerika Serikat. Perkiraan industri baru menunjukkan bahwa perbankan Syariah, yang
mengelola sekitar US $250 miliar aset di seluruh dunia pada tahun 2004, diperkirakan akan
tumbuh pada tingkat 15% per tahun. [ CITATION Ben09 \l 1033 ].

Perbankan Syariah menikmati peningkatan paska krisis keuangan 2008 ketika bank bank
Syariah keluar dari krisis yang sebagian besarnya tidak terdampak sedikitpun. Sedangkan
Pemberi pinjaman, peminjam, investor dan regulator memusatkan perhatian pada kelemahan
sistem perbankan konvensional karena banyak yang jatuh ketika itu.[ CITATION Mah10 \l 1033 ].

Bank Syariah merujuk kepada bank-bank yang praktiknya diizinkan oleh hokum Syariah,
prinsip utamanya berasal dari kitab suci Al-Qur’an. Fitur perbankan Syariah yang membedakan
dengan perbankan konvensinal adalah fokus pada pembagian keuntungan dan ketergantungan
pada transaksi ekonomi yang banyak melibatkan asset berwujud, karena adanya larangan akan
Bunga (Riba) dari pinjaman yang berlebihan. [ CITATION Lie14 \l 1033 ]. bahwa bank syariah
mungkin kurang efisien, tetapi pada saat yang sama juga kurang terkena risiko kredit daripada
bank konvensional dan bahwa banyak bank syariah memiliki aset berkualitas tinggi dan
karenanya lebih stabil daripada bank konvensional. [ CITATION Pej13 \l 1033 ].

Kegiatan bank dan aktifitasnya sangat teregulasi, beragam, berisiko dan sensitive
terhadap pasar [ CITATION Kua10 \l 1033 ]. Namun, prilaku pengambilan risiko bank di batasi,
mempertahankan modal pada tingkat tinggi menghambat kemampuan bank untuk bersaing di
pasar keuangan yang berbeda karena ekuitas lebih menghabiskan biaya dibandingkan dengan
hutang. Persyaratan modal bank meliputi portfolio, aliran likuiditas, manajemen dan lingkungan
dimana bank berkembang. Menggunakan pesyaratan modal dapat mencegah bank dari
kebangkrutan bukanlah alat yang efektif dan tepat. [CITATION DAE88 \l 1033 ]. Untuk melindungi
nilai modal (capital value), sangat penting untuk mengetahui risiko kepailitan dan guncangan
yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan [ CITATION Ken01 \l 1033 ] . Berdasarkan argument ini,
keputusan struktur modal dianggap sebagai salah satu kebijakan keuangan paling signifikan dari
suatu perusahaan.

Teori struktur modal menunjukkan bahwa perusahaan memiliki apa yang sering disebut
sebagai target rasio utang, yang ditentukan oleh berbagai pertukaran antara biaya dan manfaat
utang dibandingkan ekuitas [ CITATION Ayl07 \l 1033 ]. Perusahaan atau Bank memilih struktur
modal tergantung pada atribut yang menentukan berbagai biaya dan manfaat terkait dengan
pembiayaan hutang dan ekuitas [ CITATION She88 \l 1033 ]. Manfaat dari hutang, sebagai contoh,
dapat meningkatkan kemampuan menarik dan mengurangi masalah arus kas, biaya hutang
termasuk biaya kebangkrutan dan biaya keagenan antara pemilik saham dan pemegang obligasi. [
CITATION Eug02 \l 1033 ]

Struktur modal dianggap sebagai salah satu atribut yang paling subtansial, yang
mempunyai peran penting dalam bank Syariah, sesuai aturannya, bank Syariah memiliki lebih
banyak modal dari pada tingkat minimum yang telah disyaratkan untuk dapat menghadapi hal-
hal yang berpotensi dapat mengguncang keuangan. Dalam konteks bank Syariah, struktur modal
terdiri dari ekuitas dan hutang, rekening investasi dan giro adalah sumber utama hutang bak
Syariah. Elemen signifikan utama uang mempengaruhi modal adalah hutang, karena merupakan
bagian terbesar dari modal. Bank Syariah mengumpulkan dana dari deposan untuk
menginvestasikan uang mereka dengan keuntungan dan risiko yang wajar dibantu dengan
manajemen investasi professional.[ CITATION Abd18 \l 1033 ] . Hal tersebut sesuai dengan prinsip-
prinsip Syariah, berdasarkan prinsip tersebut, bank Syariah harus mempunyai jenis transaksi
khusus, asset-aset, sistem organisasi, pendekatan Manajemen risiko dan sumber dana yang
berbeda dengan bank konvensional. Segala keunikan karateristik bank Syariah mempengaruhi
struktur modalnya.

Penelitian sebelumnya yang juga mengenai faktor yang mempengaruhi struktur modal
menunjukan leverage mempunyai korelasi yang kuat pada kualitas bisnis, seperti industri
perbankan. [ CITATION MHa91 \l 1033 ]. Temuan empiris mengenai faktor-faktor penentu ini saling
bertentangan. Ini karena perbedaan institusional yang dapat mempengaruhi hubungan cross-
sectional antara determinan dan rasio leverage. Hubungan positif antara ukuran dan rasio
leverage dapat terjadi, seperti yang dikemukakan oleh teori trade-off bahwa asosiasi terbalik
antara ukuran perusahaan dan probabilitas kebangkrutan. Perusahaan besar memiliki probabilitas
kebangkrutan lebih rendah karena diversifikasi mereka. [ CITATION She88 \l 1033 ]

Teori trade-off dilain hal mengemukakan adanya hubungan positif antara profitabilitas
dengan rasio leverage. [ CITATION Mic86 \l 1033 ] semakin besar rasio leverage, semakin baik
kinerja bisnis, dan oleh karena itu, manajemen dan investor akan lebih percaya diri mengenai
peluang investasi masa depan. Selain itu, tingkat leverage yang lebih besar dapat mengurangi
konflik antara pemegang saham dan manajer dalam hal opsi investasi, jumlah pengambilan
risiko, kondisi likuid, dan kebijakan dividen[ CITATION Wah06 \l 1033 ]. Dalam kasus IB,
investment account memungkinkan pemegang saham untuk berbagi keuntungan dan kerugian
investasi, menyiratkan bahwa tingkat leverage yang lebih rendah dapat mendorong bank untuk
mendapatkan lebih banyak pengembalian untuk meminimalkan biaya kebangkrutan. Berdasarkan
sudut pandang Islam, tingkat utang harus berkorelasi terbalik dengan profitabilitas [ CITATION
FMM13 \l 1033 ].

Aset perusahaan telah dikategorikan ke dalam dua kategori tangible dan intangible.
Perusahaan dengan jumlah besar aset berwujud dapat memaksimalkan utang karena mereka
memiliki kemampuan untuk membayar kembali pemberi pinjaman lebih banyak dari pada
perusahaan dengan porsi rendah dari aset berwujud. Menurut teori trade-off, proporsi aset
berwujud yang lebih besar mempengaruhi rasio leverage. Rasio asset tangible bank Syariah
adalah penentu paling penting dari struktur modal mereka karena rasio leverage tidak boleh lebih
dari nilai tangibilitas aset. Temuan empiris menunjukkan bahwa tangibilitas aset tidak
berpengaruh pada rasio ekuitas bank Syariah [ CITATION Kao12 \l 1033 ].

Berdasarkan Uraian pada latar belakang dan penelitian-penelitian yang telah dijabarkan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi rasio leverage perbankan Syariah. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Indonesia pada perusahaan manufaktur, dimana
penulisan ini dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR
KAPITAL PERBANKAN SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka dapat dijabarkan perumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan positif antara bank size dengan leverage ratio pada bank Syariah?
2. Apakah ada hubungan negatif antara profitability dengan leverage ratio pada bank
Syariah?
3. Apakah ada hubungan positif antara tangibility of assets dengan leverage ratio pada bank
Syariah?
4. Apakah ada hubungan negatif antara bank growth dengan leverage ratio pada bank
Syariah?
5. Apakah ada hubungan negatif antara liquidity bank dengan leverage ratio pada bank
Syariah?
6. Apakah tidak ada hubungan antara NDTS dengan leverage ratio pada bank Syariah?
7. Apakah ada hubungan positif antara umur bank dengan leverage ratio pada bank
Syariah?
1.3 Tujuan Peneltian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka dapat di jabarkan
tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk menguji hubungan positif antara bank size dengan leverage ratio pada bank
Syariah.
2. Untuk menguji hubungan negatif antara profitability dengan leverage ratio pada bank
syariah.
3. Untuk menguji hubungan positif antara tangibility of assets dengan leverage ratio pada
bank syariah.
4. Untuk menguji ada hubungan negatif antara bank growth dengan leverage ratio pada
bank syariah.
5. Untuk menguji hubungan negatif antara liquidity bank dengan leverage ratio pada bank
syariah.
6. Untuk menguji tidak adanya hubungan antara NDTS dengan leverage ratio pada bank
syariah.
7. Untuk menguji hubungan positif antara bank age dengan leverage ratio pada bank
Syariah.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak, yang dapat
di jabarkan sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi manajer di
perusahaan perbankan khususnya perbankan Syariah dalam menentukan keputusan pada
struktur kapital dengan lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai hubungan
terhadap leverage ratio.
2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan untuk bahan informasi serta pertimbangan
bagi investor dalam menentukan bank yang akan menjadi tujuan investasinya dengan
mempertimbangkan bagaimana struktur kapitalnya terdiri.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan membantu peneliti
selanjutnya untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempunyai
hubungan terharap leverage ratio dalam menentukan keputusan pada struktur kapital.

1.5 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang digunakan agar menghindari adanya penyimpangan maupun


pelebaran pokok masalah agar penelitian ini lebih terarah dan memudahkan dalam
pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Ada beberapa Batasan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu perusahaan perbankan Syariah yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009-2019.
2. Perusahaan perbankan yang menggunakan mata uang rupiah.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini bertujuan untuk menguraikan secara garis besar yang
akan
dibahas dalam setiap bab sehingga mempermudah pembaca. Sistematika penulisan terdiri
dari
lima bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian Pendahuluan, bab ini menguraikan latar belakang penelitian,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manafaat penelitian, pembatasan
masalah, dan sistematika penulisan yang dapat dijadikan sebagai
gambaran umum dalam penelitian yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bagian Landasan Teori, bab ini menguraikan mengenai tinjauan
pustaka dari manajemen modal kerja dan profitabilitas yang di lengkapi
dengan berbagai penelitian terdahulu serta rerangka konseptual yang
digunakan dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pada bagian Metodologi Penelitian, bab ini menguraikan
tentangrancangan penelitian, identifikasi dan pengukuran variabel,
prosedur pengumpulan data dan penarikan sampel, serta metode analisis
yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN


Pada bagian Hasil dan Analisis Pembahasan mendeskripsikan data sebagai
subjek dari penelitian, analisis data pada penelitian, menjelaskan hasil dari
pengolohan data, serta pembahasan hasil dari penelitian.

BAB V PENUTUP
Pada bagian penutup menyampaikan tentang kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan serta saran setelah melakukan penelitian untuk dijadikan
gambaran bagi peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai