Anda di halaman 1dari 1

TUGAS REVIEW KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Kelompok 4
Novi Riski Yanti 7018210001
Putri Chairunnisa 7018210118
Novita Angelina 7018210153

Review Derajat Toleransi Dalam Komunikasi Antar Budaya oleh Dr. Lintang Ratri Rahmiaji,
Msi – Universitas Diponegoro

Dalam ppt tersebut menampilkan Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, Msi membahas mengenai
toleransi dalam komunikasi antar budaya. Di ppt tersebut menampilkan beberapa sumber yang
memperkuat bahwa rasa toleransi antar budaya sangatlah minim dan menyedihkan, sumber yang
di talpilkan dalam ppt pun berdasarkan sumber – sumber yang valid. Pada ppt tersebut juga
menampilkan bukti berupa data bahwa di Indonesia rasa menciptakan toleransi dan harmoni
sosial terkait dengan ibadah dan menjalankan ajaran yang dianut oleh masing – masing individu
belum ada.
Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, Msi juga memperkuat bahwa rasa toleransi belum tumbuh
dengan adanya penelitian dari Wahid Institute yang bekerja sama dengan Lembaga Survei
Indonesia (LSI) pada tahun 2016. Dengan adanya hal tersebut Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, Msi
dalam ppt nya ingin memberitau bahwa idetitas itu bermacam – macam dari situ kita bisa
menanyakan pada diri sendiri apakah kita sudah bertoleran? Selain itu kita juga harus tau apa itu
toleransi dan di ppt tersebut ada jawabannya untuk kita mengetahui lebih lanjut mengenai
toleran.
Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, Msi memaparkan bahwa identitas (budaya) dapat dipilah ke
dalam tiga kategori, yaitu identitas personal, identitas relasional, dan identitas komunal.
1. Identitas personal adalah hal-hal yang membuat seseorang memiliki keunikan dan
berbeda dengan orang lain.
2. Identitas relasional merupakan produk dari relasi seseorang dengan orang lain, seperti
suami/istri, dosen/mahasiswa atau eksekutif/manajer.
3. Identitas komunal dikaitkan dengan komunitas dalam skala besar, misalnya nasionalitas
(kebangsaan), etnisitas, gender, agama atau afiliasi politik. Identitas dalam
keberadaannya tidak jarang bisa mengarah pada munculnya stereotip, prasangka,
etnosentrisme, dan rasisme yang kesemuanya bisa dipahami sebagai kendala-kendala
dalam komunikasi antarbudaya (intercultural communication inhibitors).
Dari penjabaran tersebut kita dapat mengetahui bahwa identitas budaya memiliki kategori-
kategori yang berbeda.
Pemateri menulis tentang kompetensi antarbudaya, menurut Stella Ting Toomey (dalam
Littlejohn, 2017) kompetensi antarbudaya terdiri dari tiga komponen, yaitu identity knowledge,
mindfulness, dan negotiation skill. Toleransi dalam komunikasi antar budaya ini juga memiliki
spektrum intoleransi dan toleransi.

Anda mungkin juga menyukai