Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agus Kurniawan

NIM : 1700009067
Prodi : PPKn
Sistem politik terdapat struktur2 kekuasaan, yakni Rakyat (yaitu warga masyarakat sistem politik sebagai
keseluruhan suatu negara, sifatnya kolektif, bukan perorangan) sebagai pihak yang dikuasai; dan
Penguasa atau pemerintah yakni beberapa, atau sekelompok orang yang dipercaya dan memiliki
wewenang untuk mengendalikan atau mengatur organisasi kekuasaan (sistem politik).
Struktur politik informal yaitu pengelompokan masyarakat yang sifatnya tidak atau kurang
formal yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan struktur formal memang adanya resmi diatur
dengan konstitusi (UUD), sedang struktur infra UUD tidak mengatur, tetapi tumbuh dan hidup
mempunyai gerakan politik di struktur bawah, seperti partai politik, kelompok/golongan2 kepentingan
pressure group, tokoh2 politik, kelompok2 pengguna media soial, dsb. kelompok2 ini dan masing2
mempunyai tuntutan dan bisa memberikan dukungan2 politik., kelompok-kelompok itu antaralain ada
kelompok tani, kelompok buruh atau pekerja, golongsn mrnengah, golongan intelektual/intelegensia,
kelompok professional dsb.
Golongan Tani, mereka bekerja mengolah tanah Para petani dan kelompok2 masyarakat lainnya
memanfaatkan teknologi untuk kepentingan bertani, berdagang, dakepentingan2 sosial lainnya, bahkan
kepentingan politik menyampaikan permintaan2 atau tuntutan politik seperti pengajuan bantuan
kebutuhan2nya, missal petani minta bantuan pupuk, perizinan dsb.
Golongan Buruh, adalah golmasy yang memperoleh penghidupan dari penyumbangan tenaaga
dalam proses produksi. Mereka pada umumnya berada di kota. Sebagian besar mereka ikut mengenyam
kehidupan kota yang serba tercukupi fasilitasnya, listrik, jalan, kendaraan, air, hiburan, lembaga
pendidikan untuk anak2nya, dsb. Pasti tuntutannya berbeda dengan kelompok lainnya.
Golongan intelegensia, kelompok ini terdiri dari orang2 yang memiliki pengetahuan lebih,
dibanding warga masyarrakat kebanyakan. Mereka mempunyai gagasan2 baru, idealism, konsep2
pembangunan untuk masyarakatnya,
Pengelompokan2 lain yang terbentuk atas dasar realitas atau kenyataan dalam kehidupan politik
rakyat. Kelompok ini secara nyata ada, punya fungsi dan peranan politik tertentu, dan dalam sistem
politik telah dikenal secara konvesional. Kelompok ini bisa berupa kelompok kepentingan, pressure
group atau kelompok penekan, figur2 tokoh politik, tokoh masyarakat, Mereka memiliki fungsi2 politik
tertentu yang kadang justru lebih kuat daripada kelompok2 kepentingan yang formal, misalnya seorang
tokoh tidak formal, tetapi karena kedekatannya dengan pejabat kemudian dipercaya masyarakat untuk
menyampaikan keinginannya supaya dipenuhi.
A. Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan ialah suatu kelompok yang berusaha mempengaruhi kebijakan.
Kelompok ini biasanya berbasis pada kesamaan profesi, tujuan anggotanya, dll, dan berorientasi
pada kepentingan kelompok/anggota kelompok yang dinaungi. Contohnya ialah organisasi serikat
buruh, yang berusaha memberikan tekanan pada pemerintah agar mengambil kebijakan yang
berpihak pada kaum buruh seperti upah layak, perlindungan tenaga kerja,dan yang terbaru adalah
menolak omnibuslaw dll.. Kelompok kepentingan tidak berusaha untuk menetapkan wakil-wakilnya
dalam dewan perwakilan rakyat, tetapi cukup mempengaruhi satu atau beberapa partai di dalamnya
atau instansi pemerintahan atau mentri yang memiliki wewenang.
B. Kelompok Penekan
Kelompok penekan, yakni kelompok civil society yang berperan memberikan tekanan pada
pemerintah dan berusaha mempengaruhi kebijakannya. Perbedaannya dari kelompok kepentingan,
kelompok penekan berorientasi pada kepentingan masyarakat secara umum, tidak untuk
kepentingan spesifik kelompok tersebut. Kelompok ini biasanya ormas yang telah memiliki legitimasi
kuat di masyarakat. Contohnya, ormas Muhammadiyah yang berperan mempengaruhi kebijakan
pemerintah yang berlandaskan prinsip-prinsi moral etik agama, menekan pemerintah untuk
menjaga kebhinekaan dan toleransi, dll.

Anda mungkin juga menyukai